Sesampainya di paviliun Gizella dan Marie langsung pergi menuju ke belakang halaman untuk keluar melewati jalan rahasia yang di gunakan oleh para pelayan.
"Nona yakin mau lewat sini? Nanti pakaian nona jadi kotor?" Ujar Marie yang melihat lubang seukuran badan di tembok belakang paviliun.
"Tidak masalah" Jawab Gizella santai.
Gizella dan Marie merangkak keluar melewati lubang kecil itu. Dan akhirnya mereka berhasil keluar dengan susah payah.
"Uhuu.. akhirnya kita bisa keluar dari sini" Gizella langsung berdiri dan mengusap jidatnya yang penuh dengan keringat.
"Nona tolong bantu aku!" Pinta Marie yang tubuhnya masih tersangkut di dalam lubang itu. Dengan cepat Gizella langsung menariknya keluar.
"Kau harus diet Marie!" Decak Gizella.
"Maaf nona, ngomong ngomong kita naik apa ke ibukota nya?" Tanya Marie.
Gizella berpikir keras sambil berjalan bolak balik" Aha! Gimana kita menyusup naik kereta barang milik ayah dan ibu"
"Bagaimana caranya nona?"
"Kita diam diam naik ke belakang bersama dengan barang"
Gizella dan Marie jalan mengendap endap ke arah kereta barang milik keluarganya. Ia melihat negok kesana kesini untuk memastikan keadaan aman setelah keadaan cukup aman mereka berdua langsung baik ke bagian belakang kereta.
Setelah menunggu beberapa menit akhir kereta tersebut berangkat. Meski merasa tidak nyaman Gizella dan Marie berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun selama perjalanan.
Dua jam perjalanan akhirnya mereka berdua sampai di ibukota kekaisaran Enchancia. Setelah sampai mereka langsung turun dengan cepat tanpa ketahuan oleh sang kusir.
Keadaan ibukota sangat ramai semua orang berhalu halang di jalan, banyak pertokoan yang ramai dan pedagang kaki lima yang berjualan. Semua orang terlihat sangat sibuk pada aktivitas masing masing.
Wuahh.. akhirnya aku sampai juga, terakhir kali aku kesini bersama Oliver waktu itu. Tunggu kenapa aku jadi ingat pria brengsek itu... Ayo Gizella move on kamu harus menwujudkan list keinginan-- batin Gizella.
"Marie aku ingin pergi makan ke restoran bintang lima yang terkenal di ibukota. Kamu tau restoran itu?" Tanya Gizella dengan wajah bersemangat.
"Tunggu nona, kita kan tidak bawa uang" ujar Marie.
"Tadaa" Gizella menunjukkan bross berlambangkan bunga matahari milik keluarganya" kita bisa menggunakan ini"
"Apakah nona mencurinya dari Tuan Count?" Tanya Marie panik jika Gizella ketahuan maka ia akan di hukum.
"Tidak, aku hanya meminjamnya"
"Jika Tuan Count mengetahuinya dia pasti sangat marah"
"Memang kenapa kalau aku memakainya juga? Charlotte juga sering menggunakan bross ini untuk membeli sesuatu. Aku juga kan anak mereka" ujar Gizella terkekeh menyedihkan di depan Marie.
"Baiklah nona mari kita bersenang senang untuk hari ini" ujar Marie menyemangati Gizella.
"Benarkah? Aku sangat senang sekali" balas Gizella dengan perasaan senang.
Mereka akhirnya melanjutkan perjalanannya mencari restoran terenak di ibukota. Marie ahli dalam hal ini karena ia sering pergi ke ibu kota untuk membeli beberapa kebutuhan rumah tangga.
"Ini dia nona, restoran terkenal di ibukota Balance Resto. Makanan di sini terkenal sangat enak dan lezat banyak bangsawan kelas atas yang makan di sini" ujar Marie yang langkahnya berhenti di sebuah gedung besar.
"Ayo kita masuk" ajak Gizella.
Mereka berdua masuk kedalam restoran tersebut. Lalu mereka memiliki meja di outdoor dengan pemandangan kota yang indah.
Gizella dan Marie duduk lalu seorang pelayan datang menghampiri mereka berdua.
"Permisi nona, anda mau pesan apa?" Tanya pelayan wanita dengan ramah sambil memberikan buku menu.
Gizella mengambil buku menu tersebut lalu membacanya " saya ingin pesan chicken cordon bleu, steak tenderloin, striploin, densuke black watermelon, faberge chocolate pudding, golden opulence sundae, posh pie, almas caviar, orange juice milk. Itu saja pesanan saya" Gizella menutup buku menu sementara pelayan tersebut sibuk mencatat pesanan Gizella yang sangat banyak itu.
"Marie kamu mau pesan apa?"
Marie yang tercengang melihat harga makanan tersebut begitu sangat mahal.
Mata Marie membulat melotot" air putih biasa aja"
"Kamu yakin Marie?" Gizella menatap Marie dengan ragu ragu.
"Iya, lagi pula nona sudah pesan makanan yang banyak. Takut ga abis nanti" ujar Marie.
"Aku pasti akan habis makannya" ujar Gizella, laly Gizella memanggil pelayan lagi" pelayan tolong buatkan pesanan yang sama seperti tadi untuk teman saya ya" ujar Gizella pada pelayan tersebut mengarah ke Marie.
"Baik nona saya akan siapkan " jawab pelayan itu.
"Nona ini terlalu banyak " bantah Marie.
"Tidak apa-apa, hari ini aku ingin mentraktirmu. Jika tidak habis sisa bungkus saja buat keluargamu di rumah atau kau mau pesan juga buat keluargamu di rumah?" Ujar Gizella yang tersenyum.
"Terimakasih banyak nona"
Beberapa menit kemudian para pelayan pun menyajikan makanan yang telah di pesan oleh Gizella. Makanan yang begitu menggugah selera membuat Gizella tak sabar untuk mencicipinya. Ia pun makan satu persatu hidangan yang di mejanya.
"Eumm.. rasanya sangat enak dan lezat, bumbunya juga terasa" puji Gizella saat mencicipi salah satu makanannya.
"Benar nona sangat enak makanan di sini" ucap Marie yang sedang makan juga.
"Andai saja di rumah makanannya seperti ini" guman Gizella sambil lanjut memakan hidangan yang lain.
"Benar, tapi tuan Count menyuruh para pelayan di mansion untuk masak sesuai dengan makanan sehat untuk nona Charlotte" ujar Marie.
"Makanan yang sangat tidak enak, hambar. Makanan untuk orang sakit" gerutu Gizella cemberut kesal.
"Yang penting sekarang nona bisa merasakan makanan yang enak" ujar Marie yang semangat sambil menyantap lagi makan.
"Benar, karena aku harus menikmati hidupku sebelum aku pergi" guman Gizella yang ingat diri hanya bertahan hidup cuma 2 tahun.
"Apa maksud nona?" Tanya Marie yang bingung dengan perkataan Gizella.
Gizella yang sadar akan kata katanya itu langsung mengalihkan pembicaraannya " ayo coba makan ini" Gizella menyuapi Marie steak.
Mereka berdua sangat menikmati makanan di restoran bintang lima itu dan mereka menghabiskan semua makanan yang dihidangkan tanpa tersisa sedikitpun. Tidak lupa Marie memesan beberapa makanan untuk di bungkus buat keluarganya di rumah. Kapan lagi kan kesempatan di traktir sama majikan kita harus memanfaatkannya.
Gizella melambaikan tangan kepada salah satu pelayan disana" pelayan minta bill nya ya"
Pelayan tersebut berjalan kearah Gizella lalu memberikan bill nya" ini nona totalnya"
Lalu Gizella mengeluarkan bross milik keluarganya dari sakunya dan menujukan nya pada pelayan tersebut.
"Tolong tagihan kirimankan ke Count Wilson Travium atas nama Charlotte ya" ujar Gizella.
"Baik nona" pelayan tersebut mencatat nama Charlotte di bill nya lalu pergi meninggalkan Gizella dan Marie.
"Nona kenapa pakai nama Charlotte?" Tanya Marie.
"Karena ayah pasti akan membayar tagihannya tanpa memeriksa bill nya jika bersangkutan dengan Charlotte. Maka dari itu kita harus memanfaatkan kesempatan ini" Ujar Gizella yang tertawa sinis.
"Wuahh nona ku sangat hebat ya"
"Selanjutnya aku ingin pergi ke toko kue terus belanja gaun mewah dan bertemu dengan seorang pria tampan lalu berkencan"
Marie sangat kaget mendengar itu baru kali ini nonanya memikirkan seorang pria untuk berkencan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments