Bab 17 Ayo Berubah

Hari ini adalah hari dimana Gizella akan memutuskan merubah hidupnya ia bertekad untuk menikmati sisa hidupnya mengingat dirinya akan meninggalkan 2 tahun lagi karena meledaknya mana dan kekuatan suci yang terus bertambah di dalam tubuhnya.

Di kediaman Count Wilson

Bunga bunga nampak bermekaran indah, pohon pohon juga mulai menumbuhkan daunnya. Musim semi akhirnya datang, membuat orang orang menyambut dengan suka ria.

Tapi tidak dengan Gizella yang terkurung di dalam kamarnya karena ia lagi di hukum oleh orangtuanya karena di tuduh mencelakai adiknya.

"Nona, apa nona tidak ingin meminta maaf kepada Tuan Count dan Nyonya Countess?" Itu adalah pertanyaan yang entah berapa kali di lontarkan oleh Marie pelayannya Gizella.

"TIDAK! Untuk apa aku meminta maaf, itukan bukan kesalahanku" ujar Gizella, masih rebahan sambil mencatat sesuatu.

"Tapi, hukuman nona mungkin akan di kurangi " Ujar Marie lagi.

"Aku sedang menulis sesuatu. Tolong Jangan ganggu aku" jawab Gizella kembali lanjut mencatat.

Menurut Luminas dan Lucius, hidupku tinggal 2 tahun lagi. Umurku sekarang 17 tahun berarti aku akan mati di umur 19 tahun. Baiklah aku akan menikmati sisa hidupku!! --- batin Gizella mengingat dirinya hanya hidup 2 tahun lagi.

"Tidak tidak. Aku belum bisa mati dulu sebelum aku berkencan dengan pria tampan!" Gizella menggelengkan kepalanya frustrasi. Pelayan pribadinya Marie melihatnya menjadi ikut sedih.

Pasti nona Gizella sangat sedih mengetahui kalau adiknya menyukai Pangeran Mahkota juga -- batin Marie dengan raut wajah sedih.

"Baiklah aku akan buat list daftar keinginanku" Guman Gizella langsung menulis di bukunya.

List keinginan :

Yang berpertama aku ingin menikmati makanan di restoran mahal. Uhuu.. karena makan di rumah ini seperti makanan untuk orang sakit. Wajarlah semua orang di sini menyesuaikan makanan seperti Charlotte.

Yang kedua aku ingin memakai pakaian mahal. Uhuu.. karena aku selalu memakai pakaian bekas Charlotte.

Yang ketiga aku ingin berkencan dengan seorang pria tampan.

Yang keempat aku ingin menjadi seorang Ksatria wanita pertama di kekaisaran.

Ku harap aku bisa menwujudkan semua keinginan sederhanaku.

"Baiklah mari kita lakukan list yang pertama makan makanan enak di restoran bintang lima lalu aku akan belanja sepuasnya menggunakan uang ayahku ha..ha..ha.." Gizella tertawa lalu menutup bukunya.

Marie sangat khawatir melihat Gizella yang tertawa sendiri.

"Hei, Marie gimana kalau kita pergi jalan jalan ke ibu kota?" Tanya Gizella, membuat Marie kaget.

"Tapi, nona lagi di hukum tidak boleh keluar dari kamar" Jawab Marie.

Gizella nampak berpikir "gimana kita kabur saja"

Sontak Marie sangat kaget mendengar ucapan itu keluar dari mulut Gizella. Gadis yang awalnya penurut, sekarang ingin kabur.

"Yasudah kalau gitu aku akan pergi sendiri" Gizella beranjak bangun dari ranjang lalu berjalan kearah jendela.

Marie yang melihatnya langsung berteriak

"Apa yang nona mau lakukan?"

"Tentu saja aku akan kabur lewat jendela" Gizella hendak loncat dari Jendela.

"Baiklah nona saya akan ikut pergi" teriak Marie.

"Nah gitu dong" Gizella berbalik badan lalu berjalan kearah Marie.

Gizella sekarang tengah bersiap siap diri untuk pergi ke ibu kota. Dia berencana untuk makan di restoran bintang lima dan berbelanja sepuasnya.

Ia membuka lemari pakaiannya dan melihat gaun gaun yang telah usang. Gizella mengambil gaun sederhana berwarna coklat yang nampak itu masih layak untuk di pakai walaupun terlihat seperti seorang gadis desa. Kali ini ia tidak ingin terlihat mencolok seperti sebelumnya(pakaian seperti seorang pendeta serba putih).

Marie malah memandanginya aneh, nona yang biasa jadi anak penurut sekarang malah berniat kabur. Yang dia ketahui, nonanya adalah anak yang selalu mengalah pada adiknya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Gizella, yang melihat Marie terus menatapnya seolah olah melihat setan.

"Nona yakin ingin pergi?" Tanya Marie yang masih ragu.

"Ya.. karena aku ingin menikmati hidupku mulai sekarang" Jawab Gizella bangga.

"Tapi, jika tuan Count dan nyonya Countess tau..??"

"Lebih baik kau cepat keluar dan memastikan kita bisa kabur" Gizella mendorong Marie keluar dari kamarnya.

Marie pun langsung berkeliling mansion memastikan situasi aman agar ia dan nona Gizella bisa keluar tanpa ketahuan.

Sementara itu Gizella yang berada di dikamar memanggil Luminas dan Lucius.

"Luminas, Lucius "

Seketika cahaya putih bersinar dan muncul lah sosok Luminas dan Lucius dari cahaya tersebut.

"Apa kontraktor sangat merindukanku?" Tanya Luminas yang kepedean.

"Kalian berhentilah memanggilku kontraktor, panggil aja aku Gizella karena kita adalah teman mulai sekarang " ujar Gizella tersenyum.

"Ngomong Gizella ada apa kamu memanggil kami?" Tanya Lucius, yang selalu dengan mode serius.

"Tentu saja Gizella pasti merindukan wajah tampanku" Luminas yang langsung bercermin memandangi wajahnya.

"Hentikan omongan kosongmu" Lucius yang kesal langsung mematuk matuk badan Luminas. (Di sini wujud Lucius itu seekor burung Phoenix ya)

"Hei, kalian berdua jangan bertengkar! Aku memanggil kalian kesini karena aku membutuhkan bantuan kalian" ujar Gizella,

"Apa kau ingin perlu bantuan dari kami untuk menguasai dunia ini?" Tanya Lucius spontan.

"Gizella bisa menjadi seorang Kaisar yang hebat " ujar Luminas semangat membara.

"Untuk apa aku menjadi seorang Kaisar jika hidupku tidak lama lagi" gerutu Gizella.

"Ya setidaknya kau bisa menjadi seorang Kaisar selama 2 tahun " jawab Lucius.

"Berhenti membahas Kaisar!! Yang aku inginkan adalah kalian bisa mencuri Bros berlogo bunga matahari milik ayahku" pinta Gizella.

"Untuk apa kami mencuri Bros itu?" Tanya Luminas kebingungan.

"Bross itu milik keluarga Travium secara turun-temurun. Aku akan menggunakan untuk berbelanja dan mengirim tagihannya pada ayahku" ujar Gizella penuh kesabaran.

"Oke.. kalau gitu Lucius yang akan mengalami nya " Luminas menatap kearah Lucius.

"Kenapa jadi aku??"

"Kau kan pandai dalam hal itu, lagi pula wujudmu kan seorang burung jadi tak perlu khawatir ketahuan " ujar Luminas.

"Dasar bodoh!! Kita ini makhluk suci "

"Cepat sana pergi! Ambil bross nya"

Luminas mengusir Lucius, beberapa menit kemudian Lucius kembali dan membawa bross tersebut dan memberikannya pada Gizella.

"Terimakasih teman " Gizella tersenyum hangat.

"Jika kau membutuhkan bantuan panggil lah kami lagi" ujar Luminas.

"Mintalah bantuan yang berguna sedikit" gerutu Lucius kesal.

"Akan aku usahakan terimakasih burung kenari " Gizella yang meledek Lucius.

KREK

Suara pintu terbuka, dengan wajah tergesa-gesa Marie masuk kedalam kamar Gizella.

"Nona, seperti tidak memungkinkan untuk kita bisa keluar dari sini" ujar Marie dengan raut wajah cemas.

"Kenapa memangnya?"

"Para penjaga menjaga ketat setiap pintu ruangan "

"Jangan bohong padaku Marie, ada satu jalan rahasia agar kita bisa keluar dari sini" ujar Gizella mengintimidasi Marie.

"Saya tidak tahu nona" Marie gugup

"Jalan rahasia yang ada di belakang paviliun tempat keluar masuk para pelayan. Memangnya aku tidak tau kalau para pelayan lewat situ untuk keluar dan berkencan dengan seorang pria" ujar Gizella.

"Bagaimana nona bisa tau?"

"Aku ini bisa membaca pikiran kalian semua " ujar Gizella yang menakut-nakuti Marie.

"Baiklah nona saya akan membantu anda keluar lewat jalan rahasia itu" Marie yang pasrah.

"Ayo" Gizella hendak keluar dari kamarnya tapi Marie mencegahnya.

"Tunggu nona" Marie mengambil jubah hitam lalu memakaikannya pada Gizella" nona harus memakai ini karena nona sangat mencolok "

"Ayo berangkat "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!