Di depan perpustakaan terlihat dua orang pria sedang berbincang sambil berjalan. Pria dengan berambut cokelat dengan pakaian bangsawan dan temanin oleh seorang ajudannya. Dia adalah Putra Mahkota Clement, lelaki yang sangat tampan, ceria dan punya kepribadian yang lembut.
"Yang Mulia Sebaiknya, anda cepat mencari seorang istri demi keamanan tahta anda" Ujar ajudannya.
"Aku tidak ingin menjadi seorang Kaisar! Kakaklah yang pantas menjadi seorang Kaisar. Lagipula tahta ini sebenarnya milik kakak kan, aku hanya menggantikannya sementara" ujar Pangeran Clement.
"T-tapi ibu anda"
"Aku hanya ingin hidup dengan tenang bersama wanita yang ku cintai" ujar Pangeran Clement tersenyum.
"Gimana dengan Putri Duke Heilon atau Putri dari Kekaisaran suci? Ibu anda pasti akan senang punya menantu seperti mereka" Ujar ajudannya.
"Takdirlah yang akan mempertemukan cintaku"
Saat pangeran Clement hendak melanjutkan perjalanannya. Ia mendengar suara minta tolong dari dalam balik pintu perpustakaan.
"Tolong, siapa saja tolong aku"
"Kau dengar suara itu?" Tanya pangeran Clement pada ajudannya.
"Iya aku dengar, apa jangan jangan istana ini ada hantunya" ujar ajudannya sedikit takut.
PLAK!
Pangeran Clement memukul pelan bahu ajudannya" ishh.. mana ada hantu" ujarnya sedikit takut.
"TOLONG"
Suara rintihan terdengar kembali.
"Sepertinya suara itu dari ruangan perpustakaan" pangeran Clement menatap pintu perpustakaan.
"Iya, sepertinya dari sini" ajudannya menempelkan telinganya ke pintu perpustakaan.
"Cepat periksa!"
"Saya?" Tanya balik ajudannya gugup.
"Ya memang siapa lagi"
"TIDAK! Pangeran saja yang periksa" ajudannya memundurkan langkahnya.
"Payah"
Dengan rasa penasaran pangeran Clement membuka pintu perpustakaan dengan perlahan. Saat melihat kedalam pangeran Clement sangat terkejut melihat seorang gadis tertimpa rak buku yang besar. Dengan cepat pangeran Clement langsung menolong gadis itu.
Pangeran Clement manggil beberapa pengawalnya untuk mengangkat rak buku yang menimpah gadis itu.
"Kamu tidak apa apa lady?" Tanya pangeran Clement mengulurkan tangannya.
"Terimakasih" ujar Gizella menggenggam tangan Clement untuk beranjak bangun tapi ia tidak bisa bangun karena kakinya terkilir.
Gizella menubruk badan pangeran Clement. Wajahnya sangat dekat dengan dada pangeran Clement hal itu membuat Gizella sangat terkejut.
"Maaf"
Gizella memundurkan langkahnya tapi karena kakinya terkilir keseimbangannya goyang. Dengan refleks pangeran Clement langsung narik tangan Gizella. Wajah mereka bertatap tatapan. Seketika wajah mereka berdua terlihat memerah.
"Wuahh.. apakah ini sebuah takdir" ujar ajudan.
"BERISIK!"
"Maafkan aku, saya tidak bermaksud"
"Sstttt..."
Pangeran Clemet menutup mulut Gizella dengan tangannya. Lalu ia mengendong Gizella ala putri raja dan menaruhnya di kursi.
Sepertinya yang mulia sudah menemukan takdirnya -- batin ajudannya
"Sepertinya kaki lady terkilir" pangeran Clement hendak memegang kaki Gizella.
"Jangan saya, merasa tidak sopan kepada anda" Gizella mencegahnya.
"Tidak apa apa, ini sudah kewajiban saya membantu lady " Ujar pangeran Clement lembut.
Pangeran Clement memeriksa kaki Gizella yang terluka itu.
"Sepertinya ada suatu retak pada kaki lady" pangeran Clement memegang kaki Gizella.
"Awhh.." rintihan Gizella.
"Sebaiknya kita obati kaki lady terlebih dahulu. Kita akan minta tolong pada Paus Rezef dari kekaisaran suci " ujar pangeran Clement.
"APA?" Gizella terkejut mendengarnya.
Gizella berpikir bahwa bangsawan yang telah menolongnya adalah golongan kelas atas.
Apa dia seorang putra mahkota atau grand duke-- batin Gizella.
"Tidak itu terlalu berlebihan untuk saya yang hanya bangsawan biasa" ujar Gizella merendahkan diri.
"Bagiku semua manusia itu sama. Jika ada yang butuh pertolongan kita harus membantunya" ujar pangeran Clement lembut.
"Tapi.." ujar Gizella terputus.
Pangeran Clement langsung mengendong Gizella keluar dari perpustakaan dan langsung membawanya ke ruangan tempat paus berada. Gizella tidak bisa menolaknya kebaikan orang itu namun ia berpikir bahwa itu semua adalah rasa belas kasih saja.
Situasi macam apa ini? Terlalu dekat sekali..
Gizella jangan terjebak lagi dengan sikap dari pria tampan...
Dia hanya kasihan padamu..
Banyak pikiran yang terlihat di otak Gizella saat ia berada di dekapan pangeran Clement.
"Yang mulia paus, saya minta tolong sembuh pendeta ini" ujarnya pangeran Clement yang mengira Gizella adalah seorang pendeta karena penampilan yang berpakaian serba putih.
Paus yang sedang duduk menikmati tehnya, sangat kaget melihat pangeran Clement yang tiba tiba masuk keruangan dengan mengendong seorang gadis.
"Tolong sembuh lukanya" pangeran Clement mendudukkan Gizella di kursi.
"Jadi lady cantik ini adalah seorang pendeta?" Ujar Paus Rezef.
Rezef Harrison adalah Seorang anak muda yang sangat berbakat dalam alkemis membuat berbagai macam potion yang sangat ampuh dalam menyembuhkan penyakit. Dia menjadi seorang Paus di kekaisaran suci karena bakatnya itu.
APA? Jadi pria yang menolongku adalah Putra Mahkota?-- batin Gizella kaget.
Paus Rezef terus menatap serius kearah Gizella yang nampak seperti seorang pendeta. Berpakaian serba putih dan di tambah lagi rambut perak.
Ini semua gara gara Marie! Aku jadi di anggap seorang pendeta -- batin Gizella kesal.
"Yang mulia maafkan saya, saya tidak bisa sembarangan memberikan potion milik saya kepada orang asing" Ujar Paus Rezef nampak sombong.
"Apa maksudmu?" ujar pangeran Clement dengan raut wajah bingung.
Paus Rezef menengok kearah Gizella. Ia nampak terpesona melihat Gizella menggenakan pakai serba putih di tambah lagi rambut peraknya panjang dan warna mata merah seperti batu Ruby.
"Apakah lady seorang pendeta dari kekaisaran Enchancia?" Tanya rezef
"Maafkan saya, hanya seorang putri dari keluarga Count Travium" Gizella menundukkan wajahnya."masalah pakaian, pelayan sayalah yang mendandani saya seperti ini"
"Justru sayalah yang harus minta maaf karena mengira lady adalah seorang pendeta dari kekaisaran suci" pangeran Clement mencium tangan Gizella.
"Eh" Gizella terkejut karena seorang pangeran bersifat seperti ini terhadap seorang bangsawan biasa.
"Ngomong ngomong lady anda terlihat sangat cantik " Rezef menunduk kearah Gizella lalu mengambil beberapa helai rambutnya dan menciumnya.
Ini terlalu dekat, jantungku tidak aman -- batin Gizella.
Wajah Gizella langsung memerah sangat Paus Rezef mendekatinya. Paus Rezef adalah sosok pria berwajah tampan dengan rambut berwarna kuning emas di tambah dengan kepribadian yang sangat menggoda.
"REZEF! Menjauhlah dari wanita itu" Pangeran Clement menarik bahu Paus Rezef.
"Tenanglah kawan aku tidak akan mengambil milikmu" Paus Rezef tersenyum menggoda.
"Bukan itu maksudku" wajah pangeran Clement berubah memerah.
"Hei kawan, kita ini sahabat. Jadi aku tau" Paus Rezef mengejeknya.
"Sudahlah cepat sembuh dia" pinta pangeran Clement merajuk.
"Iya aku akan membantumu, apa sih yang enggak untuk calon istri dari sahabatku" tawa kecil Paus Rezef.
"HEI" teriak pangeran Clement lalu memukul pelan Paus Rezef.
"Cuma kau yang berani melakukan ini pada pemimpin kekaisaran suci " ujar Paus Rezef.
Gizella yang melihat tingkah laku mereka berdua sangat tercengang. Bagaimana tidak dua pemimpin kekaisaran besar milik sifat sangat kekanak-kanakan.
"Maaf sebaik saya pergi, karena saya tidak pantas berada di sini" Gizella hendak pergi dari ruangan itu.
"Jangan lady, saya akan sembuh anda dulu" Paus Rezef menghentikan niat Gizella.
Paus Rezef memeriksa pergelangan kaki Gizella. Saat Rezef memeriksa Gizella ia sangat terkejut mengetahui kekuatan suci yang sangat banyak dalam tubuh Gizella.
"Ini sangat tidak sopan, anda adalah seorang Paus yang terhormat" Gizella menolak paus memegang kakinya.
"Tidak apa apa"
"Astaga, bagaimana mungkin.. lukanya juga sudah sembuh"Guman Paus Rezef tidak percaya.
"Lady apa keluarga anda dari golongan pendeta?" Tanya Paus Rezef.
"Tidak, saya dari keluarga Count biasa "
Sepertinya aku harus kembali kekaisaran suci untuk menyelidiki ini-- batin Paus Rezef
"Apa sudah selesai?"tanya Pangeran Clement yang risih melihat Rezef masih memegang kaki Gizella.
"Menakjubkan luka sudah sembuh dengan sendirinya" ujar Paus Rezef.
"Maksudmu apa?"
"Luka lady sudah sembuh"
"Baguslah kau memang hebat "
Gizella nampak khawatir jika ia ketahuan milik keluarga suci dan terlebih lagi sekarang di meriksanya adalah seorang Paus kekaisaran Suci.
"Terimakasih atas kebaikan Yang Mulia pangeran mahkota dan Yang Mulia Paus" Gizella berdiri lalu menunduk kepalanya menujukan rasa hormat.
"Ngomong ngomong siapa nama lady?" Tanya Paus Rezef.
"Maafkan saya, belum memperkenalkan diri. Saya Gizella Alison Travium putri kedua dari Count Wilson" ujar Gizella.
"Nama yang sangat cantik" Rezef mencium tangan Gizella.
"Ayo lady Gizella saya akan mengantarkan anda pulang" pangeran Clement mengandeng tangan Gizella.
"Saya juga mau ikut mengantar lady Gizella" Paus Rezef yang mengikuti langkah mereka berdua.
"Kau kan sibuk"
"Aku sangat bosan berada di sini" Gerutu Paus Rezef cemberut.
Tiba tiba ajudan terpercaya pangeran Clement datang membawa kabar berita.
"Maaf Yang Mulia Paus, anda di panggil ke ruangan Yang Mulia Kaisar" ujar ajudan.
"Sudah sana pergi! " Usir pangeran Clement.
"Dasar"
"Yang mulia, semangat mengerjar takdirnya" ujar ajudan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Murni Murniati
bila tak ada carlot dia yg dpt mnarik perhatian, mknya carlot tak mau itu, krn gizel lbh cntik dr carlot, dia iri
2025-01-18
0