Bab 6 Dibandingkan oleh ibu sendiri

...Terkadang keluarga sendiri adalah orang terdekat yang menghancurkan kita perlahan...

...Gizella Allison Travium...

...**...

Dengan keadaan banyak luka Gizella membawa Oliver yang pingsan menuju mansion keluarga Travium. Sesampainya di depan mansion Gizella langsung teman teman HALSAT dan ARCHON untuk pergi sebelum ada orang yang melihatnya.

"Aaaaa!! Apa yang terjadi?!" Jeritan heboh para ksatria penjaga melihat Gizella membopong Oliver.

"Cepat bantu saya .. " rintih Gizella merasa sakit.

Penglihatan Gizella terasa samar samar tubuhnya terasa melayang kesadarannya pun goyah. Seketika Gizella langsung jatuh pingsan. Para pelayan yang panik langsung membawanya ke kamar.

Satu Minggu kemudian Gizella tersadar.

"Nona Gizella sudah sadar! Nona Gizella sudah sadar!" Teriak para pelayan membuat Gizella tersadar.

"Sudah berapa lama aku tertidur?" Tanya Gizella yang masih terbaring di tempat tidurnya.

"Nona tertidur selama 1 Minggu" ujar para pelayan.

Sepertinya aku terlalu banyak menggunakan kekuatanku-- batin Gizella.

Gizella menghela nafas berat, ia bangkit dari tidur lalu duduk. Para pelayan sudah menyiapkan makanan untuk Gizella.Ia makan dengan lahap karena sudah seminggu ia tidak makan.

Mendengar kabar bahwa Gizella sudah sadar, Diana dan Charlotte langsung pergi menemui nya.

"Gizella syukurlah kamu sudah sadar. Jadi kamu bisa langsung menyiapkan pesta minum teh untuk Charlotte" ujar Diana.

Mendengar itu senyum Gizella luntur, tubuhnya lemas seketika. Semuanya selalu seperti ini tidak ada rasa khawatir dan perhatian yang di harapkan Gizella meskipun ia sedang sakit. Sesekali saja Gizella ingin di perhatikan oleh ibunya sama seperti Charlotte.

Gizella hanya ingin mendengar kalimat singkat dari bibir ibunya" ibu sangat khawatir padamu" Gizella hanya ingin mendengar itu tidak lebih.

"Gara gara kakak sakit pesta minum teh aku tertunda seminggu " Charlotte cemberut kesal pada Gizella.

"Kamu jangan cemberut gitu dong" Diana mencoba menghibur Charlotte.

"Tapi aku kesel sama kakak"

"Gizella kamu harus minta maaf pada Charlotte karena gara gara kamu pesta minum teh nya jadi tertunda" pinta Diana.

Gizella tau bahwa ia harus menuruti keinginan ibunya itu. Jika tidak maka akan terjadi masalah yang lebih besar lagi.

"Charlotte kakak minta maaf ya" Gizella mencengangkan tangannya dengan menahan air mata yang mau menetes.

Jika ada yang lebih sakit daripada di tinggalkan adalah diacuhkan dan tidak dipedulikan kehadirannya. Gizella merasakan itu selama dua puluh tahun dia hidup di mansion ini.

Kapan ibu akan perduli dengan Gizella? Seperti ibu yang sangat perduli pada Charlotte? Apakah Gizella harus menderita penyakit kronis dulu?

****

Pesta minum teh di adakan dengan sangat mewah di kediaman keluarga Travium di hiasi dengan berbagai macam bunga bunga yang cantik. Mengundang tamu tamu bangsawan kelas atas bahwa putri mahkota (Putri Anastasia) pun hadir dalam acara tersebut. Charlotte sebagai bintang utama dalam acara ini ia tampil sangat glamor menggunakan dress mewah berwarna merah dan memakai banyak perhiasan.

Gizella menggenakan gaun yang sederhana ia menuruni anak tangga dengan perasaan senang karena ia dapat membuat pesta minum teh sesuai keinginan Charlotte adiknya. Gizella berjalan santai mendekati ibunya yang sedang duduk bersama Charlotte dan teman bangsawannya.

"Ibuu"

Beberapa orang di sana ikut menoleh kearah Gizella. Dua orang wanita yang duduk di samping sang ibu tersenyum merendahkan menatap Gizella. Dia adalah selir Irene dari kaisar Philip dan putrinya Anastasia.

"Ya ampun.. siapa gadis itu?" Ujar Irene.

"Salam yang mulia, saya Gizella putri kedua dari keluarga Travium " ujar Gizella sambil membungkuk memberi hormat.

Gizella tau wanita itu adalah selir kesayangan kaisar Philip. Namanya Irene mempunyai dua orang anak, Clement Gotwin yang sukses sebagai Putra Mahkota dan Anastasia Gotwin yang sukses memimpin pergaulan kelas atas.

Kadang ibu sering membandingkan Gizella dengan Charlotte di depan para bangsawan. Entah itu soal fisik ataupun kepintaran otak. Ibu selalu membanggakan Charlotte setiap kali Gizella melakukan sesuatu yang tidak ibu sukai.

"Charlotte itu anak saya yang paling cantik. Dia layak di sebut sebagai Bunga Kaisar karena kecantikannya. Saya sangat beruntung mempunyai anak seperti Charlotte "

"Kamu tuh harus kaya Charlotte dia cantik, anggun dan banyak pria bangsawan kelas atas yang suka dengannya"

"Kamu mana bisa seperti adikmu"

"Kenapa kamu gak kaya adikmu sih, dia cantik banyak pria yang terpikat"

"Kamu ikuti Charlotte dong kak biar banyak di sukai sama cowok cowok ibu bangga kalau kamu kayak adikmu "

"Liat tuh adikmu masih kecil udah punya banyak yang menyukai ga kayak kamu kerjaan di kamar terus"

Ya seperti itu lah, anak sendiri yang selalu dibanding-bandingkan dengan adiknya. Gizella selalu merasa insecure jika bersanding dengan adiknya Charlotte. Karena ibunya selalu menjelek jelekkan Gizella di depan adiknya, kadang Gizella merasa kalau dia bukanlah anak dari keluarga Travium.

"Ouuhh.. jadi kamu anak kedua Countess!? Tapi kok beda banget ya? Tidak seperti Orion ataupun Charlotte?" Ujar Irene dengan tersenyum merekah merendahkan.

"Iya Yang Mulia, setiap anak pasti berbeda" hanya itu balasan dari Gizella.

"Apa jangan jangan dia anak haram Count Wilson? Di lihat dari mana pun Gizella tidak mencirikan keluarga Travium " sindir Irene.

"Kau lebih cocok menjadi seorang dayang untuk Charlotte haha.. haha.." tawa licik Anastasia.

"Gizella memang anak kedua kami, entah kenapa dia terlahir dengan rambut perak berbeda dengan Charlotte ataupun Orion. Kalau di bandingkan Gizella tuh jauh banget sama Charlotte yang begitu sangat cantik dan Orion yang sangat berbakat " ujar Diana pada teman teman bangsawannya.

"Mungkin saja itu kutukan?" Cetus Anastasia.

"Yaa.. seperti Grand Duke Felix yang terkena kutukan itu dia harus meninggalkan posisinya sebagai Putra Mahkota karena terkena kutukan" ujar Irene.

"Setiap anak terlahir beda beda Selir Irene" sahut Permaisuri Ariana yang tiba tiba datang.

Permaisuri Ariana adalah istri sah dari kaisar Philip dan juga ibu dari Grand Duke Felix yang memimpin daerah Utara.

"Kau benar yang Mulia Permaisuri " jawab Irene yang angkuh .

"Gizella saya yakin kau akan jadi sangat istimewah dan berharga di tangan orang yang tulus mencintaimu " Ariana mengengam tangan Gizella.

Gizella mengangguk kepalanya dan tersenyum" terimakasih Yang Mulia Permaisuri "

"Yang Mulia Permaisuri suatu kehormatan anda bisa hadir di acara ini" Diana membungkukkan badan dengan rasa hormat.

"Salam Yang Mulia Permaisuri " Charlotte ikut membungkukkan badannya.

Dengan refleks Gizella langsung membungkukkan badannya juga tapi di cegah oleh Permaisuri Ariana.

Diana tersenyum masam" Hhmm, yaudah Gizella lebih baik kamu cek in makannya takut ada yang kurang"

"Iya kak, apa kakak mau tetap di sini jadi dayang aku?" Ketus Charlotte.

"Seperti putri bungsumu tidak punya etika ya kepada orang yang lebih tua" ujar Ariana.

"Maafkan saya Yang Mulia Permaisuri, saya akan mendidik Charlotte lebih keras lagi" ujar Diana yang malu akibat tingkah Charlotte.

Charlotte hanya menundukkan kepalanya dengan malu didepan permaisuri Ariana. Sementara Gizella tau ibunya tengah mengusirnya secara halus. Gadis itu hanya menatap dirinya dalam sedih ibunya hanya membandingkan dirinya terus dan menjelekkan jeleknya. Hati anak mana yang tidak terluka di perlakukan seperti itu di depan semua orang.

Gizella hanya setitik debu yang keberadaan tidak terlihat.

"Eum.. ibu Gizella mengecek makanan dulu ya" tanpa menunggu jawaban dari ibunya Gizella langsung pergi kearah meja saji.

Dia menggempalkan tangan dengan air mata yang mulai menetes.

Di meja saji Gizella mengecek semua persediaan makanan untuk pesta minum teh jika ada kesalahan atau kekurangan maka Gizella yang harus bertanggung jawab.

"Hai Gizella" sapa Oliver melambaikan tangannya.

Gizella tersenyum manis" hai"

Oliver segera menghampiri Gizella yang ada di meja saji.

"Sepertinya kau terlihat sehat?" Tanya Oliver.

"Aku harus segera pulih untuk menyiapkan pesta minum teh untuk Charlotte" jawab Gizella.

"Aku minta maaf ya? Karena sudah merepotkanmu saat aku pingsan di Alun alun kota " ujar Oliver dengan wajah penyesalan.

"Tidak apa apa, lagi pula aku di bantu oleh beberapa ksatria kok"

"Aku juga minta maaf karena tidak bisa merawatmu saat lagi sakit karena Charlotte juga drop saat itu"

"Aku mengerti kok, kamu enggak usah khawatir "

" Ayo kita minum teh dan makan dessert juga" Oliver memaksa Gizella untuk duduk." Pelayan siapkan teh dan dessert untuk kita ya"

"Aku masih sangat sibuk Oliver " ujar Gizella.

"Kamu sudah cukup berkerja keras" Oliver tersenyum mengusap kepala Gizella.

Perhatian yang di berikan Oliver membuat Gizella semakin menyukainya. Gizella berharap kelak Oliver lah yang menjadi pasangan hidupnya.

Oliver duduk menghadap kearah Gizella" ingat kamu harus jaga kesehatan, kamu kan baru saja pulih"

Oliver menyengrit heran melihat Gizella yang tampak masih pucat. Refleks tangan Oliver menyentuh kening Gizella"kamu masih sakit" tanya lembut.

Gizella menatap ke segala arah untuk mencari alasan yang tepat untuk membohongi Oliver.

Melihat Gizella yang menunjukkan raut wajah cemas Oliver tersenyum tipis" Gizella?"

"Aku baik baik saja kok" ujar Gizella tanpa berpikir panjang.

"Gizella sudah pintar bohong ya" Oliver menyentil hidung Gizella.

Gizella menunduk, dia tidak bisa berbohong lagi kepada Oliver sekecil apapun.

"Oke mau jujur sekarang atau nanti?" Tanya Oliver lembut.

Ini yang membuat Gizella semakin menyukainya Oliver. Laki laki itu selalu memperhatikannya dan perduli terhadap Gizella. Ia tidak pernah membentaknya Oliver juga tidak pernah meninggikan suaranya ketika marah apabila mengangkat tangannya melukai Gizella.

Gizella menghela nafas berat lalu menyodorkan sebelah tangannya ke depan membuat Oliver menatapnya heran.

"Maaf"

"Apa yang telah kau lakukan Gizella" Oliver sangat terkejut melihat tangan Gizella banyak luka goresan.

"Aku ingin terlihat hebat di depan ayah dan ibu jadi aku belajar sihir pemanggilan tapi gagal" jelas Gizella.

"Tuan Count dan nyonya pasti bangga sama kamu Gizella. Tapi jangan lukai dirimu sendiri ya" pinta Oliver.

"Tapi kalau menggunakan sihir harus butuh darah "

"Jangan lakukan itu lagi ya. Aku takut kau terluka"

"Iya aku tidak akan melakukannya lagi"

Oliver mengengam kedua tangannya Gizella, menatap gadis itu dengan tatapan penuh kasih sayang " jika kamu ingin belajar sihir, aku akan cari guru untukmu"

"Terimakasih banyak Oliver " Gizella tersenyum hangat.

Terpopuler

Comments

Murni Murniati

Murni Murniati

pdhl dia bkn tak berbakat, tp tak dipeduliin, mknya mrka tak tau

2025-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!