Hai Kamu Milikku
Chae Hyun seorang wanita pekerja keras yang bekerja di sebuah rumah makan.Hari hari nya selalu bekerja di sini tanpa ada kata lelah.Baru berusia dua puluh tahun,Chae Hyun harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan adek nya.Tinggal di sebuah apartemen yang sangat sederhana membuat tekad kerja sangat kuat.Chae Hyun tidak mau kehidupan adiknya sama seperti nya,cukup dia saja yang merasakan pahit dunia ini.
Usia dua puluh tahun yang seharusnya bersenang senang dengan teman sebayanya dan bersekolah.Chae Hyun memilih bekerja untuk mengumpulkan pundi pundi uang.dia bertekad untuk membahagiakan adeknya,tidak peduli dengan kondisi dan perasaan saat saat ini.
Pukul 6 pagi,Chae Hyun bersiap siap pergi bekerja. Sebelum beranjak pergi, dia harus berkutat di dapur terlebih dahulu.Untuk mempersiapkan makanan untuk dirinya dan adeknya.Rasa lelah ini terbayarkan ketika melihat raut wajah senang adeknya.Di tinggal pergi oleh kedua orang tua dan tidak memiliki sanak saudara.Sedih rasanya tidak punya keluarga lengkap,hanya adek nya lah yang tersisa.Adeknya bagaikan perhiasan berharga dalam hidup Chae Hyun.Obat yang paling ampuh dari sekian ribu atau ratusan obat.
"Dek...adek,ayo makan.Sudah kakak masakan makanan kesukaan mu"panggil Chae Hyun yang masih berkutat di dapur.
"Iya kak..."adek laki lakinya langsung bergegas ke dapur untuk membantu kakaknya membersihkan atau menyiapkan sarapan pagi.
"Tidak usah kamu bantu,biar kakak yang melakukan.Kamu tunggu di kursi saja"Chae Hyun tidak enak hati melihat adeknya ikut membantu dirinya di dapur.Walau adeknya bisa memasak sendiri,Chae Hyun tetap tidak mau kalau baju seragam terkena noda masakan.Cukup baju kerjanya saja yang terkena noda masakan.
"Tetapi kak..."adek laki laki nya sudah telanjur memegang spatula yang masih di dalam wajan.
"Udah,kamu duduk saja di sana.Nanti baju mu kotor"Chae Hyun mengarahkan adeknya untuk duduk di kursi yang tak jauh dari tempat memasak.
"Nanti sore biar aku saja yang masak ya,kakak tinggal makan saja oke..."ujar adek nya yang bernama Chung-Hee.Chung-Hee masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
"Terserah yang penting kamu senang"sahut Chae Hyun sembari membawa lauk untuk di makan buat sarapan pagi.
Di sela sela kegiatan makan,Chung-Hee membuka suara"kak besok ada kegiatan sekolah di luar..."
"Lalu?..."sambung Chae Hyun yang baru saja memasukan sendok ke mulut.
"Aku tidak mau ikut..."mengambil ikan goreng menggunakan sumpit.
"Mengapa tidak ikut.Itukan kegiatan sekolah"meletakan sendok seraya menatap mata adeknya.
Chung-Hee menunduk dengan tangan kanan masih memegang sumpit.Sedikit lama Chung-Hee menunduk sampai Chae Hyun menimpali"masalah biaya tenang saja kakak ada uang,kamu mau minta apa biar kakak ambilkan"baru memundurkan kursi.Adeknya melarang dengan kepala menggeleng.
"Tidak,maksud ku.Bukan itu masalahnya"
"Lantas apa yang membuatmu bimbang,ada masalah apa di sekolah.Coba ceritakan ke kakak"Chae Hyun kembali menarik kursi setelah sempat mendorong nya.
"Chung-Hee tidak mau kakak sendirian di rumah.Bukan masalah uang tetapi Chung-Hee tidak tega meninggalkan kakak sendiri di rumah.Lalu siapa yang memasakan kakak ketika kakak pulang kerja"
Chae Hyun menggeser kursi yang dia duduki"jangan khawatir kan kakak.Kakak kan berani di rumah sendirian,berangkat lah dek.Itu kan kegiatan sekolah mu.Katanya mau sekolah di universitas yang kamu inginkan.Ikuti semua kegiatan sekolah,kamu masih muda dek.Kesempatan mu masih banyak"mengelus kelapa adeknya.
"tetapi kak..."
"Kakak berani kok,kalau ada apa apa pasti kakak akan menghubungi sahabat kakak.Kamu tidak berangkat sekolah"melihat ke arah jam dinding.
"Chung-Hee berangkat dahulu"bangkit lalu berpamitan pada kakaknya.
Setelah mengantar adeknya sampai di depan apartemen,lanjut Chae Hyun bergegas berangkat ke tempat kerja nya yang jarak nya lumayan jauh untuk di tempuh berjalan kaki.Dalam perjalanan menuju tempat kerja,Chae Hyun selalu berpapasan dengan sekumpulan anak sekolah yang berjalan menuju sekolah.Chae Hyun sempat berhenti sejenak seraya kedua mata nya mengikuti arah segerombolan anak sekolah.Tatapan Chae Hyun kepada segerombolan anak sekolah sangat kosong seolah ada sesuatu yang dia pendam.
"Aku harus fokus pada Chung-Hee"menepuk kedua pipi nya.Chae Hyun kembali melangkahkan kaki menuju tempat dia bekerja.
****
Kring! terdengar suara pintu terbuka,pertanda ada orang yang telah masuk ke rumah makan ini.Chae Hyun yang masih berkutat di dapur juga tampak mendengar suara pintu di buka. tetapi dia memilih menyelesaikan tugas memasaknya.Tugas yang di laksanakan oleh Chae Hyun di sini ialah koki.Di rumah makan ini hanya satu koki yang berkerja, tiga lainnya sebagai asisten koki.
"Kalian tahu anak pemilik rumah makan ini ada di sini"kata salah satu pegawai di sini yang sebagai asisten koki.
"Eh,masa sih.Jangan bohong kamu,tahu dari mana?"sahut pegawai satu nya sembari mencuci mangkuk dan lainnya.
"Masa aku bohong sih.Kan aku tadi habis ngantar makanan ke pelanggan jadi nya tahu dong"jawab pegawai yang pertama kali memberi info bahwa anak dari pemilik rumah makan ini datang.
"Wah jadi semangat kita di sini"sambung lagi pegawai yang mencuci mangkuk.
Pegawai laki laki menimpali"udah udah jangan ngerumpi lagi.Pesanan tambah banyak"
Semua orang yang berada di dapur pada sibuk dengan tugas masing-masing.Termasuk Chae Hyun yang juga sibuk mengolah berbagai masakan.
"Ternyata udah balik..."suara hati seseorang.
Malam hari pun tiba,semua pegawai di sini satu per satu mulai meninggalkan rumah makan ini.Giliran Chae Hyun bergegas pulang.Namun ketika hendak mendorong pintu,ada sebuah tangan yang memegang telapak tangan Chae Hyun.Sontak menoleh ke belakang ternyata Joon young lah pelaku nya.
"Bisa bicara sebentar..."ajak Joon young kepada Chae Hyun sebelum pulang.
Tibalah mereka berdua di sebuah supermarket yang buka 24 jam.Di dalam maupun di luar sudah di sediakan bangku buat pengunjung yang langsung makan di sini.Dua orang beda kelamin ini duduk bersama sambil makan ramyeon.
"Bagaimana kabar mu?..."tanya Joon young sambil membuka bungkus onigiri.
"Baik...."jawab Chae Hyun dengan nada gugup. Dia tidak berani menatap mata lawan bicara.
"Sekarang adek mu sekolah di mana?"Joon young anak laki laki pemilik rumah makan tempat Chae Hyun bekerja.
"Sekolah di kota Xx..."jawab Chae Hyun.
"Wah berarti adek kamu pintar.Sekolah di sana tidak gampang masuk nya harus pakai tes.Itupun tes masuk sangat ketat,sekarang adek mu kelas berapa?"
"Baru kelas 2"Chae Hyun menyeruput kuah ramyeon langsung dari wadah.
Hening....
"Bagaimana kerja di situ,apa kamu merasa nyaman?"
"Sangat nyaman ibumu bahkan pernah membawakan sop ketika aku lagi sakit.Dan itu sop nya sangat enak"imbuh Chae Hyun, merasa utang budi terhadap keluarga Joon young.Termasuk ke ibunya Joon young.
Joon young panik mendengar Chae Hyun sakit.Tanpa sadar telapak tangan Joon young memegang dahi Chae Hyun hingga dua orang ini saling adu tatap.
"Eh,itu sudah lama.Sekarang aku sudah sehat" memutuskan pandangan,agar tidak terlalu lama memandang wajah tampan Joon young.
"Sorry..."menarik tangan nya."Aku kira masih sakit"Joon young melirik ke arah jam.Ternyata sudah menunjukkan pukul 8 malam.
"Waduh sudah jam 8.Ayo aku antarkan kamu pulang,kasihan sendirian pulang.Seharusnya kamu sudah sampai rumah,maaf nya aku meminta mu menemani ku di sini"mengemasi sampah makanan yang dia beli dan sampah Chae Hyun juga ikut di ambil.
"Tidak usah.Aku bisa pulang sendiri.terima kasih atas traktirannya,kapan kapan gantian aku yang kan mentraktir mu, sampai jumpa"Chae Hyun sudah melangkah mengarah ke jalan raya.Sambil melambaikan tangan.
"Yakin bisa pulang sendiri?"Joon young tidak tega melihat dia pulang sendirian.
"Yakin. Bye...."Chae Hyun berlari kecil dengan tangan nya masih melambai ke arah Joon young.
Bersambung....
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments