Lapar

Sudah satu jam setengah Chae Hyun berada dalam kamar.dia membuka selimut,lalu bangkit dan beranjak jalan mengarah ke kamar mandi. Saat berada di dalam kamar mandi,Chae Hyun menyempatkan diri becermin di cermin yang di pajang di dinding kamar mandi. Percikan air dingin ini menghantam wajah sendunya, diusap sebanyak tiga kali.Terakhirnya dia melihat ke arah cermin dengan wajah yang segar.Kedua tangan berpegangan sisi wastafel sembari melamun mengarah ke cermin.

"Apakah tuhan masih mengizinkan aku untuk hidup di dunia ini,tetapi mengapa tuhan memberikan ku cobaan yang begitu berat"diakhiri dengan helaan napas panjang.

Chae Hyun menoleh ke sisi kanan. Melihat shower dan bathtub yang sangat bersih,teringat bahwa dirinya belum mandi sedari sore dan badan terasa lengket.dia berjalan mendekat ke bathtub,disibak gorden transparan ini.Lalu kran di nyalakan secara bersamaan dengan shower.

"Haduh,kan aku tidak bawa baju ganti" untungnya Chae Hyun belum melepas baju yang melekat di tubuhnya.Keluar dari kamar mandi dan langsung mencari remote kecil.

"Ini benarkan di pencet tombol nya"Chae Hyun sempat bimbang dengan alat kecil yang berada dalam genggamannya.Kebimbangan ini hanya bertahan lima menit sebab tubuh nya makin lengket dan bau tak sedap,dia memutuskan menghubungi art yang ada di sini.

Setelah berhasil menekan tombol remote kecil ini tak berselang lama pintu kamar ini diketuk oleh orang.Tok...tok...tok...

"Iya sebentar..."jawab ku setelah meletakan remote kecil di atas nakas.

Chae Hyun membuka pintu kamar ini"maaf ya mbak ngerepotin"Chae Hyun tipikal orang yang sangat tidak enakan. dia tidak mau ngerepotin orang lain.

"Tidak masalah nona,ini sudah tugas kami.Nona butuh bantuan apa?biar saya ambilkan" art ini berdiri di depan pintu kamar tuan nya,tetapi yang di hadapan nya ialah tamu dari tuan nya.

"Saya mau mandi tetapi saya tidak punya baju ganti.Bisakah anda membelikan baju ganti,soalnya saya tidak bawa uang.Dompet nya ketinggalan di dalam tas.Besok saya ganti..."jawab Chae Hyun dengan suara lembut dan sopan.

"Baik nona,akan saya ambilkan"art ini berbalik badan untuk mengambil baju.

Chae Hyun berdiri di depan kamar yang punya mansion ini sambil melihat lihat interior desain.Mulai dari keramik sampai plafon semua tampak mewah dan elegan. Sangat memanjakan kedua mata.Tak lama art tadi datang sambil membawa paper bag dan juga handuk di tangan kirinya.Art nya berdiri tepat di depan Chae Hyun dan berkata"silakan nona"menyerahkan paper bag.

"Terima kasih...besok akan saya ganti harga baju ini"hendak masuk ke dalam,art nya menjawab ucapan Chae Hyun.

"Tidak usah nona.Memang itu baju milik nona,saya hanya mengantarkan saja"

"Jangan!saya tidak mau merepotkan orang.Bilang saja berapa harganya,pasti akan saya ganti"walau hanya tamatan SMA,dan orang biasa,Chae Hyun masih berpegang teguh dengan pendiriannya.Yakni pantang menerima barang secara gratis,kalau pun Chae Hyun menerima.Chae Hyun akan membalas kebaikan orang yang memberikan nya barang secara gratis.utang budi akan selalu dia balas.

"Nona tidak perlu repot repot mengganti harga baju.Baju yang akan nona pakai,ialah pemberian dari tuan.Jadi nona tinggal pakai saja,semua kebutuhan sudah saya masukan ke dalam paper bag" ujar art.

Chae Hyun membuka paper bag yang dia bawa, ternyata memang benar apa yang diucapkan art tadi."Terima kasih....,sampaikan terima kasih ini pada tuan mu.Sekali lagi terima kasih sudah repot repot mengambilkan baju saya,saya masuk ke dalam dahulu"sambil mengangguk kecil sebelum menutup pintu.

...****************...

Selesai mandi dan berganti pakaian,tiba tiba perut nya keroncong saat sedang becermin di pantulan cermin."Laper nih,aku harus ke mana ini.Masa harus memanggil art tadi lagi.Kan aku tidak enak takut mengganggu kerjanya.Apa aku turun saja ke bawah,siapa tahu ada art lainnya"sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Chae Hyun keluar dari kamar dan bergegas menuju ke bawah.

"Lewat mana ya?..."Chae Hyun kebingungan dengan arah jalan keluar.Sebab terdapat dua arah.Chae Hyun bingung hendak pilih jalan yang mana.

"Yang ini saja deh"kedua kakinya membawanya ke arah tangga yang meliuk liuk bagaikan ular yang bergelantung di ranting pohon.

Pilihannya tepat sesekali.Sampai di dasar lantai,Chae Hyun dapat melihat begitu jelas perabotan mansion yang begitu menakjubkan.Dan melihat ada beberapa orang yang memakai baju yang sama seperti art tadi.Bisa di simpulkan bahwa yang dia lihat tadi adalah art di sini.

Chae Hyun jalan sembari mencari keberadaan art tadi yang sempat melintas di depannya.Di cari ke sana kemari tetap tidak menemukan satu art.Hingga tiba di sebuah ruang yang begitu besar.Ruang yang Chae Hyun datangi adalah dapur bersih.Besar ruangan ini setara dengan luasnya tempat dia bekerja.

Melihat ada perlengkapan dapur khususnya masak memasak yang begitu komplet.Membuat jiwa kokinya bergejolak,dia bergegas menghampiri alat alat masak.Yang tersusun rapi di rak atas.

"Wow...besar sekali dapurnya,pasti bahan masakan komplet semua"berbalik arah mencari bumbu dan bahan untuk dimasak.

Hampir lima menit mencari bumbu dan bahan. Akhirnya Chae Hyun menemukan bahan masakan berupa,tahu sutra, telur, daun bawang,jamur Enoki,jamur shiitake,udang,dan kerang.Bumbu yang di perlukan sudah tersusun rapi di atas meja.

Chae Hyun beralih mencuci kerang dan mengupas kulit udang.Selesai membersihkan kerang dan udang.Chae Hyun memotong bagian akar jamur Enoki sedangkan jamur shiitake di potong bagian ujung yang berwarna krem.Semua bahan sudah di cuci bersih, langkah selanjutnya meracik bumbu.

Semua aktivitas yang dilakukan Chae Hyun terekam di cctv yang langsung terhubung ke monitor komputer.Lagi lagi Nam-Joon hanya bisa terdiam dan memandang apa yang dilakukan Chae Hyun di dapurnya.

"Ternyata dia jago masak, lumayan juga..."kedua matanya tak ingin lepas dari pandangan monitor komputer.

Tanpa dia sadari kedua ujung bibirnya menarik ke atas dan menciptakan sebuah senyum yang sangat dia tampilkan.Senyum senyum sendiri di depan monitor komputer.

Melihat Chae Hyun sudah selesai memasak,buru buru Nam-Joon turun ke bawah.Tindakan ini tanpa dia sadari,aksi refleks ini membawanya menuju dapur.Baru tiba di lantai dasar,dia baru sadar mengapa dia bisa di sini.Saat hendak berbalik badan, aksinya diketahui oleh Chae Hyun yang keluar dari area dapur sembari membawa satu mangkuk.

"Tuan mau ke mana?..."

Sudah ketangkap basah,Nam-Joon hanya bisa tersenyum kikuk.Lalu melangkahkan kakinya menuju Chae Hyun berdiri.

"Saya balik lagi ke kamar ada barang yang ketinggalan"hanya itu ide yang berada dalam otaknya,dan ide itu tidak terlalu mencolok bisa masuk akal.

"Terima kasih tuan sudah membelikan baju yang saya pakai ini,sebagai tanda terima kasih.Saya sudah menyiapkan makanan buat tuan.Saya tidak mau mendapatkan barang secara cuma cuma,saya hanya bisa membalas kebaikan tuan berupa memasakan masakan ala rumah makan.Semoga masakan ini selira dengan lidah tuan"Chae Hyun menyerahkan mangkuk yang dia pegang.Ternyata mangkuk yang dia bawa bukan untuk dia makan,melainkan buat tuan yang telah menyelamatkan dari tindakan bunuh diri.

"Oh ternyata dia masak buat gue, duh jadi ngerepotin"batin Nam-Joon sembari menerima uluran tangan dari Chae Hyun.

"Kamu yang buat sendiri"basa basinya, sebenarnya dia sudah tahu kalau wanita ini yang memasak.

"Saya sendiri tuan yang memasak"jawab Chae Hyun dengan tutur kata sopan.

"Kalau begitu kita makan bersama saja,kamu udah makan apa belum?"Nam-Joon jalan mengarah meja makan.

Chae Hyun menggeleng pelan.Rupa nya Chae Hyun tidak mengambil masakan nya yang telah dia buat.Semua masakan itu khusus buat tuan rumah.dia bisa makan setelah tuan rumah kenyang.

"Loh mengapa belum,ayo makan bersama sama saya.capai capai kamu yang masak masa tidak dimakan"Nam-Joon berdiri melangkahkan kaki nya untuk mengambil panci yang masih berada di atas kompor.

"Tidak usah tuan,saya masih kenyang.Masakan itu buat tuan"selesai berbicara rupanya perut nya tidak bisa diajak kerja sama.Buktinya perutnya berbunyi keras sampai Chae Hyun menunduk malu.

"Perut mu saja berkata jujur,udah makan saja lagian saya tidak habis kalau makan sendirian"ujar Nam-Joon sembari mengambil sop buat Chae Hyun.

Bersambung....

Episodes
1 Duduk berdua
2 Kehilangan
3 Tidak mungkin
4 Melarikan diri
5 Gagal
6 Tempat yang berbeda
7 Lapar
8 Pulang
9 Salah paham
10 Kenangan
11 Waktu tidak bisa diputar
12 Hari sialnya si Jae
13 Memantau dari jarak jauh
14 Hal biasa
15 Tidak rela
16 Ada untungnya
17 Apa iya?
18 Sudah ada
19 Resah
20 Yang aku cari
21 Jaga
22 panas hati
23 Perketat penjagaan
24 Bimbang
25 Fitnah
26 Berani
27 Sakit hati
28 Fakta yang sebenarnya
29 Nyaris
30 Keceplosan
31 Pekerjaan baru
32 Jangan ganggu aku!
33 Siapa takut
34 Pantang pulang sebelum menang
35 Perasaan tidak enak
36 Menyerah atau ku tembak!
37 Trauma
38 Pindah
39 Ku rebut kembali
40 Tidak punya rasa malu
41 Hancur
42 Masuk perangkap
43 Di pertemukan
44 Aku, berhati iblis?
45 Jangan percaya
46 Buang
47 Orang tersayang
48 will you marry me
49 Kembali bekerja
50 Fitting baju
51 Menjelang janji suci
52 Dua cincin
53 Pindah tempat
54 Honeymoon
55 Bekas apa itu?
56 Haruskah ku percaya?
57 Surat misterius
58 Teka-teki
59 Terdiam
60 Siapa dia?
61 Hanya kamu
62 Over thinking
63 Hati tidak tenang
64 Noda darah
65 Maaf tidak sengaja
66 Tidak mengulang lagi
67 Suami idaman
68 Speechless
69 Menyelamatkan anak kecil
70 Cari sampai dapat!
71 Menemukan fakta baru
72 Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73 Kardus misterius
74 Keguguran
75 Benci
76 Kacau
77 Bagaikan orang asing
78 Bangkit
79 Berbeda tak seperti dahulu
80 Dia pembuat onar
81 Penghasut
82 Tekat menemui istrinya
83 Saling terbuka
84 Apa kabar mertua?
85 Lenyap
86 Bukan salah saya tapi dia!
87 Terbawa emosi
88 Musuh ada didepan mata
89 Selamat tinggal dan sampai jumpa
90 Hidup bahagia bersama keluarga
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Duduk berdua
2
Kehilangan
3
Tidak mungkin
4
Melarikan diri
5
Gagal
6
Tempat yang berbeda
7
Lapar
8
Pulang
9
Salah paham
10
Kenangan
11
Waktu tidak bisa diputar
12
Hari sialnya si Jae
13
Memantau dari jarak jauh
14
Hal biasa
15
Tidak rela
16
Ada untungnya
17
Apa iya?
18
Sudah ada
19
Resah
20
Yang aku cari
21
Jaga
22
panas hati
23
Perketat penjagaan
24
Bimbang
25
Fitnah
26
Berani
27
Sakit hati
28
Fakta yang sebenarnya
29
Nyaris
30
Keceplosan
31
Pekerjaan baru
32
Jangan ganggu aku!
33
Siapa takut
34
Pantang pulang sebelum menang
35
Perasaan tidak enak
36
Menyerah atau ku tembak!
37
Trauma
38
Pindah
39
Ku rebut kembali
40
Tidak punya rasa malu
41
Hancur
42
Masuk perangkap
43
Di pertemukan
44
Aku, berhati iblis?
45
Jangan percaya
46
Buang
47
Orang tersayang
48
will you marry me
49
Kembali bekerja
50
Fitting baju
51
Menjelang janji suci
52
Dua cincin
53
Pindah tempat
54
Honeymoon
55
Bekas apa itu?
56
Haruskah ku percaya?
57
Surat misterius
58
Teka-teki
59
Terdiam
60
Siapa dia?
61
Hanya kamu
62
Over thinking
63
Hati tidak tenang
64
Noda darah
65
Maaf tidak sengaja
66
Tidak mengulang lagi
67
Suami idaman
68
Speechless
69
Menyelamatkan anak kecil
70
Cari sampai dapat!
71
Menemukan fakta baru
72
Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73
Kardus misterius
74
Keguguran
75
Benci
76
Kacau
77
Bagaikan orang asing
78
Bangkit
79
Berbeda tak seperti dahulu
80
Dia pembuat onar
81
Penghasut
82
Tekat menemui istrinya
83
Saling terbuka
84
Apa kabar mertua?
85
Lenyap
86
Bukan salah saya tapi dia!
87
Terbawa emosi
88
Musuh ada didepan mata
89
Selamat tinggal dan sampai jumpa
90
Hidup bahagia bersama keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!