Empat tahun yang lalu dimana kedua orang tua dan adeknya masih hidup. Chae Hyun anak pertama dari pasangan Daeshim dan Ahnjong. Waktu Chae Hyun lahir keluarga besar sangat menantikan akan kehadiran anak pertama dari pasangan tersebut. Terutama kedua orang tua yang sangat menantikan akan kehadiran buah hatinya yang sudah selama tiga tahun penantian nya.
Chae Hyun lahir dengan selamat serta kecantikan ibunya menurun ke anaknya. Lahir dengan berat normal dan di kelilingi oleh keluarga yang harmonis membuat tumbuh kembang Chae Hyun baik. Seiring dengan perkembangan zaman di tambah berjalan nya waktu. Perlahan Chae Hyun bertumbuh kembang menjadi seorang anak kecil yang sangat aktif, ceria dan sangat cepat memahami kosa kata.
Kakak nenek dari pihak ibunya selalu mengajak Chae Hyun bermain di taman bermain yang tak jauh dari rumah. Sedangkan nenek dari pihak ayah selalu membantu ibu di saat sedang memasak di dapur. Kebahagiaan ini berlangsung sangat lama hingga Chae Hyun memasuki sekolah dasar. Genap di usia tujuh tahun nenek dari ayah tutup usia di umur 76. Keluarga besar nya turut bersedih terutama ayah. Sang ayah begitu kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Ibu kandung yang berpulang menyusul suami nya yang sudah lama meninggal kan mereka. Ayah adalah anak tunggal dari pasangan Dong-won dan Chin.
Waktu Chae Hyun masih berumur tujuh tahun masih belum mengerti arti kehilangan. Hanya bisa merasakan kesedihan. Berbeda dengan kedua orang tuanya yang begitu kehilangan dan terpukul. Kesedihan ini tak berlangsung lama. Perlahan kesedihan ini menipis seiring berjalannya waktu. Tidak ada lagi raut wajah sedih yang ada raut wajah bahagia dan senang.
Hari,tanggal bahkan tahun berjalan dengan sangat cepat tak terasa anak pertama nya sudah tumbuh besar dan kebahagiaan ini bertambah setelah lahir anak kedua. Lengkap sudah kebahagiaan yang di rasakan orang tua Chae Hyun.
"Ibu jadikan nanti malam main ke pasar malam"Chae Hyun sangat antusias dengan ajakan ibunya. Sampai semalam tidak bisa tidur.
"Iya tapi ingat harus bergandengan tangan sama ibu atau enggak sama ayah"ujar Ahnjong sambil menyuapkan makanan ke mulut Chung-Hee yang masih berumur satu tahun.
"Adek nanti juga ikut kan bu?"Chae Hyun memainkan jari-jari Chung-Hee.
"Iya nanti adek juga ikut"Ahnjong berdiri sembari menggendong Chung-Hee.
"Mau kemana bu?"
"Ini Chung-Hee waktu nya mandi sore, kakak kapan mandi nya ini sudah jam lima sore. Mandi gih ibu sudah menyiapkan air panas di bak mandi"Ahnjong pergi ke arah kamar nya sambil terus menggendong anak kedua.
"Iya ini mau mandi"Chae Hyun lari dengan sangat cepat menuju kamar nya untuk mengambil baju. Uniknya ketika Chae Hyun masih kecil, dirinya selalu ganti handuk setiap mau mandi. Jadi stok handuk bersih di dalam almari sangat banyak. Sekali pakai langsung di masukan ke dalam bak pakaian kotor.
Dan malam hari pun tiba sekeluarga pergi ke sebuah pasar malam yang mana di sana ada berbagai macam permainan dan jajanan kaki lima. Ayah dan ibu sangat senang melihat kedua buah hatinya begitu bahagia di ajak ke tempat ini. Berbagai permainan sudah di jelajahi oleh Chae Hyun dan ayahnya, tetapi hanya satu yang tidak akan berani mencoba ke permainan rumah hantu. Sudah dibujuk ayahnya tetap tidak mau masuk ke permainan rumah hantu.
Semakin malam pasar malam ini banyak pengunjung berhubungan ayahnya besok masih masuk kerja. Tepat jam sembilan malam sekeluarga ini meninggalkan tempat ini dan bergegas pulang.
...****************...
Tak terasa Chae Hyun sudah tumbuh sebagai anak remaja sudah mengerti apa yang belum di mengerti sewaktu masih anak-anak. Satu persatu keluarga nya menghilang meninggalkan orang yang masih hidup di dunia. Saat itu Chae Hyun sudah tidak memiliki kakek dan nenek mau itu dari ayah atau dari ibu. Ketika sedih merindukan kakek dan neneknya, ia pergi ke taman bermain yang mana tempat ini dari dulu sampai sekarang tidak banyak berubah masih sama.
Di situlah Chae Hyun menumpahkan air mata sekaligus mengungkapkan uneg-uneg yang ia pendam. Setiap kali ada masalah Chae Hyun lari ke taman bermain ini. Taman bermain ini banyak kenangan berharga bagi dirinya.
Menginjak umur empat belas tahun Chae Hyun sering mengikuti lomba sains antar sekolah. Di sekolah Chae Hyun sangat cepat menyerap ilmu-ilmu yang baru. Dan gampang mendapatkan teman baru, sangat supel dan ramah kepada orang lain. Hanya satu kelemahan yang dimiliki Chae Hyun yakni, gampang sakit. Daya tahan tubuhnya lemah dibanding dengan adeknya yang jarang jatuh sakit. Chung-Hee sebulan sakit satu kali bahkan tidak pernah tetapi, Chae Hyun sebulan bisa jatuh sakit dua sampai tiga kali dalam satu bulan.
Kelemahan dan kelebihan setiap orang berbeda bahkan saudara kandung juga ada yang berada termasuk Chae Hyun dan Chung-Hee. Walaupun Chung-Hee tidak sepintar kakaknya namun daya tubuh nya kuat jarang sakit. Dan Chae Hyun kebalikan dengan adeknya ia memiliki daya tubuh lemah gampang merasakan kecapean. Dan rasa itu di bawa sampai berumur tujuh belas tahun. Dimana umur tujuh belas tahun itu pertanda sudah dewasa dalam hal berpikir. Dan legal di tempat ia tinggal.
Pada perayaan ulang tahun ke tujuh belas, kedua orang tua serta adeknya mengadakan pesta kecil-kecilan di sebuah villa yang berada di pulau sebelah. Lokasi itu berdekatan dengan bibir pantai. Suasana sangat indah dan menawan. Chae Hyun sangat senang perayaan ulang tahunya di lokasi berbeda. Rasa kebahagiaan itu musnah ketika melihat kedua orang tuanya meninggal tepat di depan matanya. Sebuah bus besar melaju kencang dari arah berlawanan, entah sopir mengantuk atau rem blong. Bus ini menabrak mobil yang dikendarai ayahnya, dan waktu itu Chae Hyun dan Chung-Hee ada di dalam mobil. Niatnya ingin pulang ke rumah tetapi, malah mendapatkan kejadian yang begitu membekas di hati nya.
Semua orang yang di dalam mobil mengalami luka-luka, mobil ringsek terguling masuk ke jurang. Dua orang selamat dan dua orang tidak dapat diselamatkan. Yakni, kedua orang tuanya.
Chae Hyun terpelanting sampai kaki kanan nya tidak bisa digerakkan. Dan Chung-Hee mengalami luka robek di sekitar kepala dan patah tulang di area bahu. Chae Hyun hanya bisa berteriak dengan menangis histeris memanggil nama keluarganya yang masih terjebak di dalam mobil.
Evakuasi ini membutuhkan waktu lama hampir lima jam untuk mengangkat body mobil yang sudah parah bentuk nya, untungnya tidak terjadi kebakaran sehingga korban yang masih terjebak di mobil bisa di selamatkan walau ada dua orang yang sudah tak bernyawa. Kejadian kecelakaan ini sangat membekas dalam ingatan nya sampai ia tumbuh dewasa.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments