Salah paham

Alunan musik ini sedikit mengurangi rasa sunyi ketika Nam-Joon dan Chae Hyun sama-sama diam. Yang bagian menyetir terdiam sebab fokus ke jalan raya, sedangkan Chae Hyun diam sembari memandang jalanan dari balik kaca mobil. Suasana sunyi ini bertahan sampai tiga puluh menit dikarenakan Nam-Joon bertanya mengenai alamat tempat tinggal Chae Hyun, sedari berangkat sampai di pertengahan perjalanan Chae Hyun masih belum memberi tau dimana tinggalnya.

Bisa di pastikan bahwa sedari tadi hanya mengelilingi jalanan kota sebelum menuju ke titik lokasi. "Rumah mu ada di sebelah mana?"

Dan barulah Chae Hyun sadar kalau dirinya belum memberi tahu alamatnya, pantas saja Chae Hyun melihat patung kuda sebanyak tiga kali di tempat yang sama. Selesai menyebut lokasi tempat tinggalnya. Tak terasa sudah sampai di depan tempat tinggal nya. Bangunan besar dan bersusun tingkat rupanya tak jauh dari kantor Nam-Joon.

Dalam batinnya berkata"oh ini tempat dia tinggal"melihat ke arah bangunan apartemen ini seraya duduk di balik jok pengemudi.

"Terima kasih tuan atas tumpangan nya"Chae Hyun hendak menarik handle pintu mobil, mendengar suara Nam-Joon seketika terhenti lalu menoleh ke samping.

"Sebentar..."Nam-Joon buru buru melepas sabuk pengaman, kemudian membuka handle pintu mobil dan mendorong pintu ini. Setelah orang yang sudah berada di luar, Nam-Joon lari ke sebelah sisi kiri mobil. Tanpa di duga oleh si Chae Hyun, rupanya Nam-Joon lah yang membuka pintu mobil ini.

"Biar ku antar soalnya udah sangat malam"ternyata Nam-Joon mengantar Chae Hyun sampai ke depan pintu apartemen nya. Sekalian pengen tau di lantai berapa Chae Hyun tinggal.

Baru jalan beberapa langkah dari arah belakang terdengar suara teriakan orang yang memanggil nama Chae Hyun. Sontak dua orang ini menoleh ke belakang secara serentak. Belum sempat menyapa orang ini Nam-Joon mendapat serangan mendadak berupa bogem mentah yang mendarat di pipi kanan nya.

Bugh!

Nam-Joon yang tidak siap dengan serangan mendadak ini. Terhuyung ke belakang untung nya ia dengan gesit menyeimbangi tubuh nya agar tidak jatuh.

"Kamu apakan Chae Hyun!"orang yang memukul Nam-Joon secara mendadak adalah Joon young.

Aksi yang mendadak ini membuat Chae Hyun berteriak"Joon young!jangan memukul orang sembarangan" Manarik tubuh Joon young menjauh.

"Lepas Chae Hyun aku mau memukul orang itu"ucap Joon young dengan nada marah sembari menunjuk ke arah Nam-Joon yang tengah berdiri tak jauh dari ia berdiri.

"Kenapa kamu memukul tuan Nam-Joon, apa salahnya"Chae Hyun masih menggenggam erat lengan Joon young.

"Kamu tau betapa risau nya aku ketika mendengar ucapan dari pihak rumah sakit bahwa kamu tidak ada di sana, udah aku cari kemana pun masih belum menemukan mu. Kamu sedari tadi kemana saja?"kini Joon young memeluk tubuh mungil Chae Hyun.

"A-aku..."

"Saya yang menyelamatkan Chae Hyun atas tindakan bunuh dirinya"sahut Nam-Joon yang membantu menjelaskan.

"Tutup mulut mu!pasti anda kan yang menculik Chae Hyun"menunjuk nunjuk dengan ekspresi wajah marah.

Nam-Joon menanggapi dengan terkekeh kecil sambil jalan mendekat ke arah dua orang ini(Chae Hyun dan Joon young) Joon young pun mendadak mundur perlahan ketika Nam-Joon terus mendekat.

"Kenapa mundur hmmm..takut atau nyali mu kecil. Mana suara lantang mu itu"ujar Nam-Joon dengan ekspresi santai walau sudah di pukul secara mendadak oleh Joon young.

"Tuan Nam-Joon jangan sakiti teman saya, saya yang salah telah kabur dari rumah sakit. Mohon maafkan teman saya tuan"Chae Hyun berdiri di tengah tengah antara dua pria tampan.

"Hey kenapa kamu yang minta maaf"membelai lembut rambut Chae Hyun.

Melihat orang asing bersikap lembut ke Chae Hyun membuat darah Joon young mendidih. Ada rasa tidak suka melihat Chae Hyun di perlakukan seperti tadi.Joon young menatap Nam-Joon dengan tatapan permusuhan dan tidak suka.

"Singkirkan tangan anda!"menepis kasar tangan Nam-Joon.

"Joon young" Chae Hyun mendadak berbicara dengan nada tinggi.

"Kamu kenapa kasar kepada orang yang telah menolong ku, harusnya kamu yang marah kepada ku bukan ke orang lain. Akulah yang salah tolong jangan berantem, dengarkan penjelasan ku"bergantian menatap ke arah Joon young lalu ke Nam-Joon.

"Memang benar aku telah kabur dari rumah sakit karena apa karena aku mau mencari keberadaan adek ku. Aku kira akan menemukan dengan cara melarikan diri. Aku sudah berkeliling mencari lokasi kecelakaan tetapi tidak kunjung menemukan. Aku singgah sebentar di depan toko bunga dan kebetulan toko bunga itu menyiarkan berita tentang kecelakaan di lokasi X, aku masuk agar lebih jelas mendengar berita itu dan ternyata nama adek ku masuk dalam korban yang tidak selamat. Di situ hati ku hancur seolah dunia menertawakan ku, aku pergi tanpa arah tujuan dalam pikiran hanya ada satu cara untuk menyusul adek ku. Yaitu bunuh diri"

"Kenapa kamu punya pikiran bunuh diri" sambung Joon young yang syok mendengar penjelasan langsung dari mulut Chae Hyun.

"Karena aku sudah enggak sanggup hidup sendiri di sini adek dan kedua orang tua ku telah pergi, aku sudah tidak memikirkan kedepannya yang aku pikirkan bagaimana cara nya bertemu dengan mereka. Untung nya ada orang baik yang di kirim oleh tuhan untuk diri ku yang rapuh ini, tanpa dia mungkin aku sudah terhanyut di dasar sungai dan membuat kedua orangtuaku di atas sedih melihat anak nya meninggal dengan cara yang salah, aku tidak mau membuat orang tua ku menderita di atas sana. Sejak saat itu aku sadar bahwa takdir orang berbeda-beda ada senang dan ada sedih. Mungkin memang takdir ku seperti ini dan aku ikhlas menjalani kehidupan selanjutnya"ucapan Chae Hyun membuat dua pria tampan terdiam.

Terutama Nam-Joon yang kaget melihat ekspresi wajah Chae Hyun yang tenang tidak lagi mengeluarkan air mata tidak seperti pertama kali bertemu. Pengucapan yang tenang membuat Nam-Joon tertegun. Sungguh bijak dan ikhlas dengan apa yang terjadi pada Chae Hyun.

Nam-Joon memeluk tubuh Chae Hyun hanya dalam sekejap"kamu wanita yang kuat jadilah orang yang berguna bagi orang lain jangan bersedih. Semoga kelak kamu akan menjadi orang sukses. Saya pamit pulang, jaga dirimu baik-baik dan jangan lupa akan janji mu"

"Baik akan saya ingat"tutur kata Chae Hyun sambil tersenyum ke arah Nam-Joon yang sudah menaiki mobil.

"Ayo masuk"ajak Joon young seraya memegang kedua bahu Chae Hyun.

Bersambung...

Episodes
1 Duduk berdua
2 Kehilangan
3 Tidak mungkin
4 Melarikan diri
5 Gagal
6 Tempat yang berbeda
7 Lapar
8 Pulang
9 Salah paham
10 Kenangan
11 Waktu tidak bisa diputar
12 Hari sialnya si Jae
13 Memantau dari jarak jauh
14 Hal biasa
15 Tidak rela
16 Ada untungnya
17 Apa iya?
18 Sudah ada
19 Resah
20 Yang aku cari
21 Jaga
22 panas hati
23 Perketat penjagaan
24 Bimbang
25 Fitnah
26 Berani
27 Sakit hati
28 Fakta yang sebenarnya
29 Nyaris
30 Keceplosan
31 Pekerjaan baru
32 Jangan ganggu aku!
33 Siapa takut
34 Pantang pulang sebelum menang
35 Perasaan tidak enak
36 Menyerah atau ku tembak!
37 Trauma
38 Pindah
39 Ku rebut kembali
40 Tidak punya rasa malu
41 Hancur
42 Masuk perangkap
43 Di pertemukan
44 Aku, berhati iblis?
45 Jangan percaya
46 Buang
47 Orang tersayang
48 will you marry me
49 Kembali bekerja
50 Fitting baju
51 Menjelang janji suci
52 Dua cincin
53 Pindah tempat
54 Honeymoon
55 Bekas apa itu?
56 Haruskah ku percaya?
57 Surat misterius
58 Teka-teki
59 Terdiam
60 Siapa dia?
61 Hanya kamu
62 Over thinking
63 Hati tidak tenang
64 Noda darah
65 Maaf tidak sengaja
66 Tidak mengulang lagi
67 Suami idaman
68 Speechless
69 Menyelamatkan anak kecil
70 Cari sampai dapat!
71 Menemukan fakta baru
72 Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73 Kardus misterius
74 Keguguran
75 Benci
76 Kacau
77 Bagaikan orang asing
78 Bangkit
79 Berbeda tak seperti dahulu
80 Dia pembuat onar
81 Penghasut
82 Tekat menemui istrinya
83 Saling terbuka
84 Apa kabar mertua?
85 Lenyap
86 Bukan salah saya tapi dia!
87 Terbawa emosi
88 Musuh ada didepan mata
89 Selamat tinggal dan sampai jumpa
90 Hidup bahagia bersama keluarga
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Duduk berdua
2
Kehilangan
3
Tidak mungkin
4
Melarikan diri
5
Gagal
6
Tempat yang berbeda
7
Lapar
8
Pulang
9
Salah paham
10
Kenangan
11
Waktu tidak bisa diputar
12
Hari sialnya si Jae
13
Memantau dari jarak jauh
14
Hal biasa
15
Tidak rela
16
Ada untungnya
17
Apa iya?
18
Sudah ada
19
Resah
20
Yang aku cari
21
Jaga
22
panas hati
23
Perketat penjagaan
24
Bimbang
25
Fitnah
26
Berani
27
Sakit hati
28
Fakta yang sebenarnya
29
Nyaris
30
Keceplosan
31
Pekerjaan baru
32
Jangan ganggu aku!
33
Siapa takut
34
Pantang pulang sebelum menang
35
Perasaan tidak enak
36
Menyerah atau ku tembak!
37
Trauma
38
Pindah
39
Ku rebut kembali
40
Tidak punya rasa malu
41
Hancur
42
Masuk perangkap
43
Di pertemukan
44
Aku, berhati iblis?
45
Jangan percaya
46
Buang
47
Orang tersayang
48
will you marry me
49
Kembali bekerja
50
Fitting baju
51
Menjelang janji suci
52
Dua cincin
53
Pindah tempat
54
Honeymoon
55
Bekas apa itu?
56
Haruskah ku percaya?
57
Surat misterius
58
Teka-teki
59
Terdiam
60
Siapa dia?
61
Hanya kamu
62
Over thinking
63
Hati tidak tenang
64
Noda darah
65
Maaf tidak sengaja
66
Tidak mengulang lagi
67
Suami idaman
68
Speechless
69
Menyelamatkan anak kecil
70
Cari sampai dapat!
71
Menemukan fakta baru
72
Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73
Kardus misterius
74
Keguguran
75
Benci
76
Kacau
77
Bagaikan orang asing
78
Bangkit
79
Berbeda tak seperti dahulu
80
Dia pembuat onar
81
Penghasut
82
Tekat menemui istrinya
83
Saling terbuka
84
Apa kabar mertua?
85
Lenyap
86
Bukan salah saya tapi dia!
87
Terbawa emosi
88
Musuh ada didepan mata
89
Selamat tinggal dan sampai jumpa
90
Hidup bahagia bersama keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!