Ada untungnya

Asik berbincang dengan Chae Hyun sampai lupa nasi serta sup kimchi masih utuh di meja makan.Apalagi suara bising Jae juga tak di dengar oleh Nam-Joon,yang ia dengar hanya lah suara Chae Hyun. Berbincang cukup lama sampai ponsel yang ia genggam berbunyi.

"C*g*ral!"gumam nya setelah melihat siapa yang menelepon nya.Niat nya tak mau mengangkat panggilan masuk,Chae Hyun yang masih berdiri di depannya memberi gerakan kode supaya Nam-Joon segera mengangkat panggilan telpon.

Mau tidak mau, Nam-Joon menggeser layar ponselnya.Di saat Nam-Joon sedang bertelepon,disitulah Chae Hyun melanjutkan pekerjaan nya.

"Tumben sekali ayah menelpon ku,baru ingat punya anak kandung"asli nya Nam-Joon sangat risih ketika ayahnya menelpon dirinya.Padahal ayah nya adalah ayah kandung.Sejak kecil Nam-Joon tidak dekat dengan ayahnya, ayahnya sibuk kerja sampai tidak pernah pulang ke rumah selama tiga hari.

Dan sampai sekarang sebesar ini Nam-Joon sangat enggan bertemu ayahnya kalau tidak ada masalah penting,kasih sayang dari kecil tidak didapatkan dari ayahnya.

"Jaga ucapan mu Nam-Joon!kamu masih anak kandung ayah"ujar orang yang ada di dalam panggilan telpon.

"Anak kandung rasa anak tiri itu kan yang ayah maksud"balas Nam-Joon dengan nada mengejek.

"Nam-Joon!!"bentak ayahnya yang suara nya terdengar jelas sampai Jae yang berada di meja makan saja mendengar suara bentakan yang nyaring.

"Kalau tidak ada yang penting tidak usah menghubungi nomor ku"kalau bisa memilih, Nam-Joon tidak mau mempunyai ayah seperti ayahnya.Sudah tidak mau mengurus nya sedari kecil,toxic,merendahkan orang lain,suka main tangan ke pasangan,dan tidak mau mendengar nasehat orang lain.Dan ada satu kalimat yang sangat fatal akibatnya,satu kalimat yang tidak pernah bisa dimaafkan yaitu selingkuh.

"Nam-Joon sayang kapan main ke mansion ayah mu,ibu kangen sekali"tak berselang lama terdengar suara yang sangat ia benci.Suara wanita yang merebut kebahagiaan ibunya,wanita ular yang sangat berbisa.

"Haha..."tertawa kecil

"Kangen orangnya atau hartanya,oh iya aku lupa kan bibi tidak pernah menyayangi ku sebagaimana menyayangi anak kandung,sampaikan pesan ini kepada ayah bahwa aku tidak akan menginjakan kaki di mansion terkutuk itu kecuali ada berita bahagia"diakhiri dengan smrik yang mengerikan.

Nam-Joon mulai berbalik badan dan kembali ke tempat semula.Panggilan telpon sudah diputuskan sedari tadi,tidak perduli kalau ayah dan ibu tiri marah-marah.Masih mending panggilan telpon di putuskan dari pada leher yang putus.

Ting!...suara itu berasal dari ponsel Nam-Joon.

"Ada pesan masuk tuh"Jae menunjuk menggunakan sumpit.

"Halah biarin aja,enggak penting itu"

"Siapa itu ayah lu"imbuh Jae sambil mengunyah daging sapi.

"Sstt...diam!gue mau makan dulu"dengan kasar memasukan sendok ke dalam mulut.

Ting!...

Ting!...

"Berisik"umpat Nam-Joon yang sudah tidak tahan dengan suara ponselnya.

Nam-Joon membuka layar ponsel kemudian masuk ke aplikasi pesan,di dalam aplikasi pesan terdapat banyak pesan dari ayahnya.Dengan rasa malas,ia membuka pesan tersebut.

Pesan tersebut bertuliskan"datang lah kemari atau baju ibu yang ayah bakar.Pilih lah salah satu,dan jangan lupa berpakaian rapi"

"Jae,elu aja yang datang.Tiba-tiba badan gue enggak enak meriang"membalikan layar ponsel setelah membaca pesan dari ayahnya.

"Kan anak nya elu bukan gue,jadi elu lah yang datang itupun yang ngundang ayah lu sendiri.Btw ayah lu kirim pesan apa?"tanya Jae.

Dan mulai lah Nam-Joon menceritakan apa yang barusan ia baca dari pesan ayahnya.Nam-Joon bercerita dengan nada sangat pelan dengan bahasa Indonesia.Kenapa dua orang ini sangat lancar melafalkan kata-kata bahasa Indonesia?karena dua orang ini pernah tinggal selama tiga tahun menjadikan bisa lancar berbahasa Indonesia.Dua orang ini asli orang Korea.

"Apa mungkin ayah lu mau menjodohkan elu sama pilihan ayah dan ibu tiri elu,secara kan dari kecil sampai sekarang masih jomblo"

"Gue benci dengan perjodohan jaman sudah maju masa masih percaya perjodohan,kalau enggak sesuai kriteria yang ada saling bertengkar.Gue nggak mau kayak gitu,cukup ibu gue yang mengalami"Nam-Joon tidak suka orang lain mengatur-atur kehidupan nya mau itu sahabat,keluarga atau siapapun itu Nam-Joon tidak suka.Yang menjalankan kehidupan dirinya ya harus dirinya yang memilih.

"Gue punya ide..."terlintas ada ide dalam otaknya.

"Apa?"

"Nanti gue kasih tau,sekarang saatnya pindah tempat.Jam sudah mepet tidak ada waktu bergosip ria"Jae berdiri memundurkan kursi,lalu jalan mengarah ke meja kasir.

"Kasih tau aja sekarang kenapa sih,beda nya apa.Sambil jalan kan bisa"Nam-Joon menyusul asisten nya yang tengah membayar tagihan makanan.

"Jadi bos kok nggak sabaran"menyikut dada bosnya tepat di depan penjaga kasir.

"Sekarang Jae!"yang awalnya bernada tinggi kini berubah setelah melihat Chae Hyun keluar dari dapur. Nam-Joon jalan menghampiri Chae Hyun.

"Sorry ya yang tadi,tadi ke jeda gara-gara ada telepon masuk"

"Enggak apa kok,santai saja"balas Chae Hyun yang ekspresi sama seperti ketika berada di mansion nya.Masih ceria tidak memasang wajah jutek dan capek.

Tiba-tiba Jae datang dan berdiri tepat di belakang Nam-Joon dan sambil berbisik"bawa aja tuh wanita siapa tau bermanfaat buat nanti malam"setelah membisikkan kata-kata tadi,Jae melangkah pergi menjauh dari pandangan bosnya.

Seketika terdiam menatap wajah Chae Hyun"kenapa gue enggak kepikiran,kalau bawa Chae Hyun kan aman.Tinggal bilang saja kalau Chae Hyun pacar gue"suara batin nya yang senang ketika mendapatkan ide bagus yang menguntungkan bagi dirinya.

Tanpa mengulur-ulur waktu, Nam-Joon berbicara"nanti malam sibuk apa enggak?"

"Free kenapa ya?"Chae Hyun balik tanya.

"Saya ajak kamu keluar mau apa enggak, itung-itung liburan gratis biar nggak stress di rumah"dalam batin nya terus berdoa supaya ajakan nya diterima.

"Hmmm...boleh aja tapi kemana"sahut Chae Hyun yang menerima ajakan dari Nam-Joon.Lagi pula orang ini baik tidak mungkin memiliki maksud terselubung.

"Ada deh,nanti saya jemput jam tujuh malam.Kamu harus sudah siap ok..."

"Ok..."Chae Hyun mengangguk.

"Good girl"refleks tangan nya mengusap kepala Chae Hyun.

Chae Hyun terdiam sembari membuka lebar-lebar kedua mata nya,badan nya membeku setelah kepala nya diusap oleh Nam-Joon.Hati nya langsung berbunga-bunga.

"Saya pulang dulu,jangan lupa janji nya"Nam-Joon melambaikan tangan singkat kepada Chae Hyun.Dan perlahan menghilang dari balik pintu.

Bersambung...

Episodes
1 Duduk berdua
2 Kehilangan
3 Tidak mungkin
4 Melarikan diri
5 Gagal
6 Tempat yang berbeda
7 Lapar
8 Pulang
9 Salah paham
10 Kenangan
11 Waktu tidak bisa diputar
12 Hari sialnya si Jae
13 Memantau dari jarak jauh
14 Hal biasa
15 Tidak rela
16 Ada untungnya
17 Apa iya?
18 Sudah ada
19 Resah
20 Yang aku cari
21 Jaga
22 panas hati
23 Perketat penjagaan
24 Bimbang
25 Fitnah
26 Berani
27 Sakit hati
28 Fakta yang sebenarnya
29 Nyaris
30 Keceplosan
31 Pekerjaan baru
32 Jangan ganggu aku!
33 Siapa takut
34 Pantang pulang sebelum menang
35 Perasaan tidak enak
36 Menyerah atau ku tembak!
37 Trauma
38 Pindah
39 Ku rebut kembali
40 Tidak punya rasa malu
41 Hancur
42 Masuk perangkap
43 Di pertemukan
44 Aku, berhati iblis?
45 Jangan percaya
46 Buang
47 Orang tersayang
48 will you marry me
49 Kembali bekerja
50 Fitting baju
51 Menjelang janji suci
52 Dua cincin
53 Pindah tempat
54 Honeymoon
55 Bekas apa itu?
56 Haruskah ku percaya?
57 Surat misterius
58 Teka-teki
59 Terdiam
60 Siapa dia?
61 Hanya kamu
62 Over thinking
63 Hati tidak tenang
64 Noda darah
65 Maaf tidak sengaja
66 Tidak mengulang lagi
67 Suami idaman
68 Speechless
69 Menyelamatkan anak kecil
70 Cari sampai dapat!
71 Menemukan fakta baru
72 Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73 Kardus misterius
74 Keguguran
75 Benci
76 Kacau
77 Bagaikan orang asing
78 Bangkit
79 Berbeda tak seperti dahulu
80 Dia pembuat onar
81 Penghasut
82 Tekat menemui istrinya
83 Saling terbuka
84 Apa kabar mertua?
85 Lenyap
86 Bukan salah saya tapi dia!
87 Terbawa emosi
88 Musuh ada didepan mata
89 Selamat tinggal dan sampai jumpa
90 Hidup bahagia bersama keluarga
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Duduk berdua
2
Kehilangan
3
Tidak mungkin
4
Melarikan diri
5
Gagal
6
Tempat yang berbeda
7
Lapar
8
Pulang
9
Salah paham
10
Kenangan
11
Waktu tidak bisa diputar
12
Hari sialnya si Jae
13
Memantau dari jarak jauh
14
Hal biasa
15
Tidak rela
16
Ada untungnya
17
Apa iya?
18
Sudah ada
19
Resah
20
Yang aku cari
21
Jaga
22
panas hati
23
Perketat penjagaan
24
Bimbang
25
Fitnah
26
Berani
27
Sakit hati
28
Fakta yang sebenarnya
29
Nyaris
30
Keceplosan
31
Pekerjaan baru
32
Jangan ganggu aku!
33
Siapa takut
34
Pantang pulang sebelum menang
35
Perasaan tidak enak
36
Menyerah atau ku tembak!
37
Trauma
38
Pindah
39
Ku rebut kembali
40
Tidak punya rasa malu
41
Hancur
42
Masuk perangkap
43
Di pertemukan
44
Aku, berhati iblis?
45
Jangan percaya
46
Buang
47
Orang tersayang
48
will you marry me
49
Kembali bekerja
50
Fitting baju
51
Menjelang janji suci
52
Dua cincin
53
Pindah tempat
54
Honeymoon
55
Bekas apa itu?
56
Haruskah ku percaya?
57
Surat misterius
58
Teka-teki
59
Terdiam
60
Siapa dia?
61
Hanya kamu
62
Over thinking
63
Hati tidak tenang
64
Noda darah
65
Maaf tidak sengaja
66
Tidak mengulang lagi
67
Suami idaman
68
Speechless
69
Menyelamatkan anak kecil
70
Cari sampai dapat!
71
Menemukan fakta baru
72
Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73
Kardus misterius
74
Keguguran
75
Benci
76
Kacau
77
Bagaikan orang asing
78
Bangkit
79
Berbeda tak seperti dahulu
80
Dia pembuat onar
81
Penghasut
82
Tekat menemui istrinya
83
Saling terbuka
84
Apa kabar mertua?
85
Lenyap
86
Bukan salah saya tapi dia!
87
Terbawa emosi
88
Musuh ada didepan mata
89
Selamat tinggal dan sampai jumpa
90
Hidup bahagia bersama keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!