Tidak rela

Jae sangat senang menikmati suasana santainya di dalam mobil,tidak perlu ribet menyetir cukup duduk manis di jok samping. Dan sambil makan cemilan yang baru saja beli.Nikamtnya sampai Nam-Joon tidak bisa mencicipi cemilan yang di santap Jae.

"Bagi dong,jangan lu makan semua"tangan kiri Nam-Joon merebut cemilan yang di pegang Jae.

"Ehh...itu kan punya gue,jangan dihabisi"adu mulut terjadi ketika mobil sedang berhenti di lampu merah.Dua mulut ini masih meributkan masalah cemilan.

Ketika berhasil merebut cemilan, ternyata sudah habis.Jae hanya bisa memasang muka bete.Ia berbalik badan menghadap ke jendela kaca mobil,dimana banyak mobil pribadi, kendaraan umum dan motor.Arah mata Jae tak sengaja melihat seorang yang sedang berbonceng di atas motor.

Jae melihat ke arah motor yang berhenti tepat di samping pintu mobil,di tataplah salah satu orang yang berada di belakang.Jae menatap orang sangat jelas dan rinci, beberapa detik baru menyadari bahwa yang ia lihat adalah wanita yang berada di mansion bosnya.

Tidak mau melewati momen ini,Jae memanggil nama bosnya tanpa menoleh"bos...bos,coba lihat wanita itu"Jae menunjuk kaca mobil.

"Apaan sih,kalau mau kenalan ya kenalan sendiri lah.Gue tidak mau enggak penting"Nam-Joon masih stay menatap lurus ke jalan.

"Kenalan kata lu,gue cuma ngasih tau.Elu masih ingat kan dengan cewek yang elu tolong ketika mau bunuh diri"menoleh sesaat setelah itu kembali menatap jalan.

"Ingat lah masa lupa sih.Emang kenapa?elu naksir sama dia..."

"No,dia bukan tipe gue"

"Lah terus kenapa elu tiba-tiba tanya?"Nam-Joon ikut-ikutan melihat ke arah Jae lihat.Sampai badan nya condong maju ke depan supaya bisa melihat dengan jelas.Belum juga melihat siapa wanita yang dimaksud Jae,Jae yang berteriak tepat di samping telinga.

"Bos lampunya sudah hijau!"sorak Jae dikala semua kendaraan sudah meninggalkan tempat ini.

Tin...tin...kendaraan yang berada di belakang serentak menekan klakson supaya mobil yang dikendarai oleh Nam-Joon segera melaju.

"Iya..iya ini jalan berisik banget sih.Baru beberapa menit udah pada klakson"Nam-Joon ngedumel sambil menyetir.Salah nya sendiri lampu sudah hijau masih saja berdiam ditempat.

Pada akhirnya mobil yang dikendarai oleh Nam-Joon telah tiba di suatu rumah makan yang terkenal di kota ini.Rumah makan ini letaknya berada di kawasan perumahan warga,jadi pengunjung harus masuk ke dalam gang-gang kecil.Di sini tidak ada lahan untuk parkir kendaraan, alhasil mobil pengunjung harus parkir di sisi kiri jalan.Kalau tidak ada parkir terpaksa memindahkan mobil ke lahan parkir kosong yang agak jauh dan pembeli harus berjalan kaki menuju rumah makan.

"Jauh banget bos parkir mobil"baru turun dari mobil,Jae langsung protes sebab parkir mobil sangat jauh dari rumah makan yang hendak mereka kunjungi.

"Bisa diam enggak!kalau enggak mau makan disini ya udah elu masuk lagi ke mobil"jawab Nam-Joon dengan nada ketus.

...****************...

Sesampainya di rumah makan,Jae langsung mengarah ke meja kasir.Sedangkan Nam-Joon memilih duduk sembari menunggu pesanan. Nam-Joon yang dikenal sebagai anak kaya raya bisa makan di rumah makan sederhana jauh dari kata mewah.Dia tidak gengsi mencicipi makanan di restoran atau di rumah makan manapun.Asal kan tempat bersih dan nyaman.

"Udah pesan"tanya Nam-Joon ketika Jae hendak duduk.

"Hmmm...barusan"seraya menggulung kemeja lengan panjang.

"Besok schedule gue elu ganti ulang"ucapnya.Tangan kanan mengambil gelas yang sudah di siapkan per meja,lalu menuangkan air putih ke dalam gelas yang baru diambil.

"Ganti?ya enggak bisa.Schedule lu sangat padat,besok elu ada meeting dua kali dalam satu hari.Belum lagi berkas-berkas yang menumpuk di email belum elu balas,belum lagi meeting internal.Emang elu mau kemana?"

"Gue mau ketemu dengan seseorang"sahut Nam-Joon,dan tak lama pesanan mereka telah di sajikan di meja.

"Rekan bisnis?"Jae mengambil sendok dan sepasang sumpit di loker meja sisi samping.

"Bukan..."

"Lalu siapa kalau bukan rekan bisnis"ujar nya setelah itu menyendok nasi ke dalam mulut.

Kring!...

Dua orang pemuda dan pemudi baru saja membuka pintu rumah makan,sehingga menimbulkan suara yang pertanda ada pelanggan masuk.Kebetulan hanya ada dua pelanggan yang sedang makan di sini. Pelanggan itu adalah Jae dan Nam-Joon.

Jae yang sedang menyeruput kuah sop kimchi di kejutkan dengan kedatangan wanita yang sama persis yang dia lihat sewaktu berhenti di lampu merah. Sampai-sampai tersedak kuah sop kimchi.

"Uhuk...wanita itu rupanya ada disini bos"dengan cepat tangannya meraih gelas yang berada di depan Nam-Joon.

"Wanita mana yang elu maksud,dari tadi ngomong wanita wanita"Nam-Joon baru mengangkat kepala nya. Di detik ini lah Nam-Joon melihat Chae Hyun yang barusan meletakan kantong plastik di meja kasir.Sontak Nam-Joon bangkit dan jalan menghampiri Chae Hyun.

"Bos..bos ini nasi nya gimana"sampai Jae menoleh ke belakang.

"Hai Chae Hyun apa kabar sudah lama tidak berjumpa"Nam-Joon menyapa Chae Hyun yang hendak masuk ke dapur.

Chae Hyun berbaik dengan wajah kaget"oh,hai juga paman Nam-Joon.Kabar saya baik, kabar paman gimana?paman di sini sama siapa"Chae Hyun celingukan memperhatikan sekitar.

"Kabar saya juga baik,saya di sini bersama asisten.Ternyata kamu kerja disini, pantas saja sop kimchi nya persis seperti masakan mu waktu di mansion"

Di saat Chae Hyun dan Nam-Joon sedang berbincang-bincang ada seseorang yang menatap dengan tatapan tidak suka.Entah mengapa hatinya terasa panas saat melihat Chae Hyun bercanda dengan orang asing.Yang ia inginkan senyum dan tawa Chae Hyun hanya untuk nya bukan untuk orang lain.

Mau menghampiri tapi ia tidak berani,berdiam diri di sini hati selalu risau dan panas.Sungguh jengkel hatinya melihat pria yang berdiri di depan Chae Hyun,siapa lagi kalau bukan Nam-Joon.

Tanpa di sadari oleh nya,kedua tangan mengepal erat saat melihat wajah Nam-Joon.Ingin rasa nya meninju wajah sok ganteng nya itu. Dari pada ia terus melihat mereka,lebih baik ia pergi ke ruang kerja ibunya.

"Kenapa pria itu datang kesini!"Joon young membuka pintu dengan cara keras.

"Jangan keras-keras buka pintu nya nanti rusak"orang yang ada di dalam langsung mengomentari anak nya yang barusan membuka pintu dengan sangat keras,sampai gagang pintu terbentur dinding.

"Maaf ibu,tadi Joon young tidak sengaja"jawab Joon young yang membanting tubuhnya di sofa.

Bersambung....

Episodes
1 Duduk berdua
2 Kehilangan
3 Tidak mungkin
4 Melarikan diri
5 Gagal
6 Tempat yang berbeda
7 Lapar
8 Pulang
9 Salah paham
10 Kenangan
11 Waktu tidak bisa diputar
12 Hari sialnya si Jae
13 Memantau dari jarak jauh
14 Hal biasa
15 Tidak rela
16 Ada untungnya
17 Apa iya?
18 Sudah ada
19 Resah
20 Yang aku cari
21 Jaga
22 panas hati
23 Perketat penjagaan
24 Bimbang
25 Fitnah
26 Berani
27 Sakit hati
28 Fakta yang sebenarnya
29 Nyaris
30 Keceplosan
31 Pekerjaan baru
32 Jangan ganggu aku!
33 Siapa takut
34 Pantang pulang sebelum menang
35 Perasaan tidak enak
36 Menyerah atau ku tembak!
37 Trauma
38 Pindah
39 Ku rebut kembali
40 Tidak punya rasa malu
41 Hancur
42 Masuk perangkap
43 Di pertemukan
44 Aku, berhati iblis?
45 Jangan percaya
46 Buang
47 Orang tersayang
48 will you marry me
49 Kembali bekerja
50 Fitting baju
51 Menjelang janji suci
52 Dua cincin
53 Pindah tempat
54 Honeymoon
55 Bekas apa itu?
56 Haruskah ku percaya?
57 Surat misterius
58 Teka-teki
59 Terdiam
60 Siapa dia?
61 Hanya kamu
62 Over thinking
63 Hati tidak tenang
64 Noda darah
65 Maaf tidak sengaja
66 Tidak mengulang lagi
67 Suami idaman
68 Speechless
69 Menyelamatkan anak kecil
70 Cari sampai dapat!
71 Menemukan fakta baru
72 Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73 Kardus misterius
74 Keguguran
75 Benci
76 Kacau
77 Bagaikan orang asing
78 Bangkit
79 Berbeda tak seperti dahulu
80 Dia pembuat onar
81 Penghasut
82 Tekat menemui istrinya
83 Saling terbuka
84 Apa kabar mertua?
85 Lenyap
86 Bukan salah saya tapi dia!
87 Terbawa emosi
88 Musuh ada didepan mata
89 Selamat tinggal dan sampai jumpa
90 Hidup bahagia bersama keluarga
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Duduk berdua
2
Kehilangan
3
Tidak mungkin
4
Melarikan diri
5
Gagal
6
Tempat yang berbeda
7
Lapar
8
Pulang
9
Salah paham
10
Kenangan
11
Waktu tidak bisa diputar
12
Hari sialnya si Jae
13
Memantau dari jarak jauh
14
Hal biasa
15
Tidak rela
16
Ada untungnya
17
Apa iya?
18
Sudah ada
19
Resah
20
Yang aku cari
21
Jaga
22
panas hati
23
Perketat penjagaan
24
Bimbang
25
Fitnah
26
Berani
27
Sakit hati
28
Fakta yang sebenarnya
29
Nyaris
30
Keceplosan
31
Pekerjaan baru
32
Jangan ganggu aku!
33
Siapa takut
34
Pantang pulang sebelum menang
35
Perasaan tidak enak
36
Menyerah atau ku tembak!
37
Trauma
38
Pindah
39
Ku rebut kembali
40
Tidak punya rasa malu
41
Hancur
42
Masuk perangkap
43
Di pertemukan
44
Aku, berhati iblis?
45
Jangan percaya
46
Buang
47
Orang tersayang
48
will you marry me
49
Kembali bekerja
50
Fitting baju
51
Menjelang janji suci
52
Dua cincin
53
Pindah tempat
54
Honeymoon
55
Bekas apa itu?
56
Haruskah ku percaya?
57
Surat misterius
58
Teka-teki
59
Terdiam
60
Siapa dia?
61
Hanya kamu
62
Over thinking
63
Hati tidak tenang
64
Noda darah
65
Maaf tidak sengaja
66
Tidak mengulang lagi
67
Suami idaman
68
Speechless
69
Menyelamatkan anak kecil
70
Cari sampai dapat!
71
Menemukan fakta baru
72
Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73
Kardus misterius
74
Keguguran
75
Benci
76
Kacau
77
Bagaikan orang asing
78
Bangkit
79
Berbeda tak seperti dahulu
80
Dia pembuat onar
81
Penghasut
82
Tekat menemui istrinya
83
Saling terbuka
84
Apa kabar mertua?
85
Lenyap
86
Bukan salah saya tapi dia!
87
Terbawa emosi
88
Musuh ada didepan mata
89
Selamat tinggal dan sampai jumpa
90
Hidup bahagia bersama keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!