Nam-Joon dan Han berada di ruang penyimpanan yang berada di lantai bawah.Ruang penyimpanan ini sangat luas, luas nya sampai bisa menyimpan berbagai alat perang.Seperti Glock, Lee-Enfield, senapan Henry, AK-47,Colt 1911. Dan ada juga alat perang berupa pisau yakni italian knife brands.Alat-alat ini didapatkan dari situs pasar gelap.Tak cuma pisau kecil yang dapat di lipat, pedang panjang seperti;aikuchf, shakem( bentuknya seperti bintang yang setiap sisi sangat lancip),ninja-to,Tanto,chisa-katana,katana,dan nagimaki.Rakitan bom yang sudah jadi maupun yang belum juga terpanjang rapi di rak penyimpanan.Alat-alat perang tersedia disini, tak hanya itu saja perlengkapan yang lainnya juga ada semisal alat pelindung dari peluru juga ada, kacamata anti peluru juga tersedia disini. Jumlah yang tersedia disini tidak main-main sangat banyak, seperti toko perlengkapan barang bersenjata.
Sangking besar ruang penyimpanan ini sampai harus disekat menjadi dua ruang.Yang pertama di isi alat persenjataan dan yang satunya di sini untuk bahan persediaan berupa bahan makanan dan bahan-bahan perlengkapan lainnya.Saat dua orang ini masih di ruang penyimpanan, Nam-Joon si ketua mafia black flower sedang mencari sesuatu di dalam kotak kayu yang tersimpan rapi di bawah lemari kaca.
Han si tangan kanan Nam-Joon, jalan mengikuti langkah kaki bosnya.Sampai di mana Han melihat bosnya sedang menggenggam kalung.Kalung itu sangat berarti bagi bosnya, dan dirinya bertanya dalam batinnya mengapa bosnya kembali mencari kalung itu yang seharusnya sudah di buang.
"Kenapa kalung itu masih di simpan?bukannya itu semua di sebabkan oleh kalung itu?"tanya Han.
Nam-Joon pun berbalik menatap Han yang sudah berdiri di belakangnya"memang kalung ini sempat membuat gue terpukul dan disisi lain kalung ini juga berarti bagi hidup gue.Memang sepantas nya kalung ini kembali ke pemilik asli nya, tapi..."Nam-Joon merenung sembari melihat kalung yang masih ia genggam.
"Tapi apa?apa bos sudah menemukan orang itu.Maksud gue apakah anak kecil itu sudah tumbuh dewasa,dan sekarang bos sudah menemukan"ujar Han yang tau akan kejadian masa lalu bosnya,hingga menanyakan perihal anak kecil.
"Sayang nya gue belum menemukan anak kecil itu, kalau tidak ada dia.Kemungkinan besar gue sudah tiada bersama ibu gue"Nam-Joon sangat ingat kejadian yang menimpa nya disaat ia berumur empat belas tahun.Di mana ia dan ibunya sedang berpergian mengendarai mobil menuju tempat les.Saat itu Nam-Joon sedang makan bekel yang sudah disiapkan oleh ibunya.Ibunya masih duduk manis di samping nya,dan ibunya lah yang mengendarai langsung mobil ini.
Singkat cerita ketika hendak menekan pedal rem,rem kaki tidak berfungsi dengan layak. Ibunya dilanda kepanikan sampai tidak bisa mengendalikan mobil ini, hingga tidak sadar ibunya membanting stir ke kiri.Alhasil menabrak pembatas jalan hingga oleng terpental jauh. Sampai body mobil hancur dan terbalik. Atap mobil berada di bawah,kaca jendal sudah hancur semua. Roda mobil berada di atas.
Kejadian ini saat sore hari pukul empat lewat dua puluh lima menit.Tidak ada yang orang yang melihat atau sekedar lewat di daerah ini.Nam-Joon dan ibunya sama-sama terluka,darah pada bercucuran dengan deras sampai wajah ibunya tak terlihat dengan jelas sebab darah dari kepala terus keluar.
Tengkuk leher ibunya robek lebar sampai terlihat tulang bagian belakang leher,tangan kanan patah sampai tulang nya mencuat ke luar. Saat itu Nam-Joon tidak terlalu jelas melihat keadaan ibunya karena,kedua mata terkena darah.Saat itu Nam-Joon hanya bisa berteriak minta tolong.
Kesadaran mulai menipis,samar-samar dalam pandanganya.Nam-Joon melihat ada seorang anak kecil yang entah datang dari mana,anak kecil itu sendirian tidak ada orang dewasa yang menjaga nya.Nam-Joon tidak bisa melihat dengan jelas wajah anak kecil ini.Yang bisa ia dengar ialah suara teriakan anak tersebut.
Seorang anak kecil yang masih bertubuh kecil mampu menarik tubuh ibunya yang terbilang cukup besar,anak kecil ini menarik tubuh ibunya setelah berhasil membuka pintu mobil yang sudah hancur.Bagaimana bisa Nam-Joon bisa mengingat dengan jelas?bukanya Nam-Joon tidak bisa melihat dengan jelas.
Memang benar Nam-Joon tidak bisa melihat dengan jelas,akan tetapi Nam-Joon bisa melihat samar-samar ketika ibunya di tarik keluar dari mobil oleh anak kecil ini.Nam-Joon pikir bawa di hari ini ia dan ibunya tidak bisa selamat. Namun tuhan berkehendak lain, buktinya Nam-Joon masih sehat sampai hari ini.
Kedua mata sudah terpejam,Nam-Joon merasakan bahwa ada yang menarik tangannya. Proses menarik tubuh Nam-Joon lumayan lama sampai anak kecil ini merintih kesakitan akibat kedua tangan kecil ini terpaksa menarik beban yang berat.Kesadaran tersisa tiga puluh persen,Nam-Joon hanya bisa membuka mata sebelah kiri, yang ia lihat ketik membuka mata adalah liontin permata berwarna merah.
Ketika menarik tubuh Nam-Joon, tak sengaja tangan kiri menarik kalung yang dipakai anak ini.Bukannya jatuh kalung itu melainkan di genggam erat oleh Nam-Joon.Sampai detik ini kalung itu tersimpan rapi dalam kotak kecil. Kalung itu sangat berarti gara-gara melihat kalung itu kembali, Nam-Joon teringat kejadian kecelakaan dan tanpa kalung ini ia tidak bisa selamat.
Sudah puas berkunjung ke ruang penyimpanan,Nam-Joon beralih menuju ruang pribadi nya.Di sini juga disiapkan tempat tidur sampai baju ganti.Tidak perlu kembali ke mansion dikala ngantuk melanda. Kegiatan yang padat ini membuat Nam-Joon cepat tidur.
...****************...
Pagi hari Nam-Joon terbangun ketika usai mimpi buruk.Di lihat ke arah jam sudah menunjukan pukul lima pagi.Nam-Joon memilih bangkit dari tempat tidur.Ketika berada di dalam kamar mandi,Nam-Joon teringat bahwa hari ini pemakaman adeknya Chae Hyun.
"Gue harus kesana"batinnya dikala sedang membersihkan tubuh menggunakan sabun.Usai mandi,Nam-Joon pergi seorang diri ke tempat pemakaman adeknya Chae Hyun.
Sampai di lokasi,Nam-Joon terlihat masih diam duduk di dalam mobil.Dengan pandangan lurus ke depan.Bukannya tak mau datang menemui Chae Hyun.Nam-Joon merasa nyaman memantau dari jarak jauh. Sudah kebiasaan memantau orang dari jarak jauh.
Dari proses pemberangkatan sampai penguburan Nam-Joon terlihat memantau Chae Hyun dari balik kaca mobil.Setelah mobil jenazah melewati mobil nya,Nam-Joon keluar dari mobil dan jalan menuju tempat di mana adeknya Chae Hyun di kubur.
"Semoga tenang disana"Nam-Joon mengusap papan nama.Setelah selesai berdoa,Nam-Joon kembali ke perusahaan nya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments