Apa iya?

Nam-Joon turun dari tangga memakai kemeja hitam dipadupadankan dengan celana abu-abu membuat kesan manly dan cool menjadi satu.Tak ketinggalan kacamata hitam bertengger manis di hidung Nam-Joon. Ia melangkahkan kaki melewati ruang keluarga yang mana di sana ada Jae dan Han yang sedang bermain game.

Baru saja melewati sofa-sofa ruang keluarga,dua orang ini serentak menoleh ke arah samping kiri yang mana Nam-Joon sedang lewat.Salah satu orang bertanya"rapi gini mau kemana bos?kok enggak ajak kita"

Nam-Joon terhenti lalu membalikan badan"anak kecil enggak usah ikut-ikutan,duduk manis di situ"setelah itu melanjutkan jalan nya sampai ke sebuah ruang yang mana ruangan ini banyak menyimpan mobil mewah serta motor sport yang harga nya kisaran 200 juta.

"Yang ini aja deh.."Nam-Joon memilih mobil mini Cooper dengan warna merah.Mobil ini sudah lama ia beli.

Blam!

Mobil ini melaju secara perlahan menjauh dari ruang garasi.Sebelum keluar dari pagar, Nam-Joon memberi pesan singkat ke Chae Hyun agar Chae Hyun bisa mempersiapkan diri sebelum ia jemput.

Di dalam mobil, Nam-Joon banyak menebar senyum manis.Tangan kanan nya saja terus mengusap-usap dagunya. Penampilan nya saja seperti orang yang hendak kencan dengan pasangan,padahal Nam-Joon sendiri belum menemukan wanita yang benar-benar spesial.

Terlihat dari jarak jauh nampak jelas Chae Hyun sudah menunggu di depan apartemen,dengan cepat Nam-Joon menekan pedal gas agar segera sampai.

"Sorry nunggu lama ya"Nam-Joon turun dari mobil lalu jalan mendekati Chae Hyun.

"Enggak kok,saya baru aja berdiri di sini"ucap Chae Hyun.Di saat melihat pakaian yang di pakai Nam-Joon saat itu juga ia merasa minder dengan pakaian yang ia pakai malam ini.

Melihat ekspresi wajah berubah disitu Nam-Joon tau apa yang dirasakan(peka) oleh Chae Hyun.Dengan tutur kata yang sopan dan enak di telinga, Nam-Joon menuntun Chae Hyun untuk masuk ke mobil.Dirasa sudah aman barulah menutup pintu mobil, kemudian Nam-Joon mengitari mobilnya bagian depan.Lalu masuk ke dalam mobil.

Tanpa bertanya apapun Nam-Joon membawa Chae Hyun ke sebuah butik ternama di daerah ini.Mau apa enggak Nam-Joon tetap menyuruh Chae Hyun memilih satu baju yang kira nya nyaman untuk ia pakai.

Saat sudah sampai di lokasi,Chae Hyun terdiam memandang bangunan ini sampai Nam-Joon yang sudah masuk duluan keluar untuk menarik lengan agar mau masuk ke dalam butik.

"Pilih yang kamu mau,saya tunggu di sini"Nam-Joon memilih duduk di sofa yang sudah di sediakan.

Chae Hyun sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan dan sedikit menunduk lalu berbicara tepat di telinga Nam-Joon"kenapa kamu mengajak ku di sini"melirik ke kepala bagian belakang.

Nam-Joon sedikit menoleh dan berkata"sudah lah kamu tinggal pilih baju, dress atau apalah yang penting kamu nyaman.Nanti kamu akan bertemu dengan keluarga ku,masalah harga tidak perlu dipikirkan"setelah itu Nam-Joon tersenyum.

"Itu berlebihan,pulang aja yuk.Di apartemen masih ada dress"Chae Hyun menolak pilihan Nam-Joon.Ia lebih memilih dress lama yang masih bagus dari pada beli lagi tapi untuk satu kali pakai.

Nam-Joon bersidekap dada. Melihat-lihat sekeliling dan pandangan mata tertuju ke dress berwarna hijau zamrud dengan lengan pendek. Tanpa pikir panjang Nam-Joon memanggil pelayan untuk mengambilkan dress yang di pilih Nam-Joon.

"Coba pakai..."Nam-Joon menyuruh pelayan menyerahkan dress pilihannya.

"Ta-tapi...ini terlalu pendek"dress Hijau zamrud sudah berpindah tangan.

Nam-Joon bangkit lalu sedikit menggoda wajah cemberut Chae Hyun"oh apa mau saya bantu,saya bisa kok tinggal menaikan resleting"celetukan Nam-Joon membuat kedua pipi Chae Hyun bersemu merah.

"Tidak mau!..."Chae Hyun berlari kecil menuju ruang ganti.

Sampai di tempat ruang ganti,Chae Hyun hanya berdiri di depan cermin sambil membawa dress pilihan Nam-Joon.Dirinya bimbang sebab sejak kecil sampai sekarang tidak pernah memakai baju,celana,rok maupun dress pendek.Ia pikir hanya di ajak jalan-jalan biasa,ternyata dirinya di bawa ke kediaman kedua orang tua nya.

Bodoh nya ia menyanggupi ajakan Nam-Joon,andai ia berkata tidak maka tidak terjadi hal ini.Lama melamun di depan cermin sampai tidak sadar bahwa dress yang ada di tangan sudah pindah di badan nya,tidak sadar bahwa sedari tadi melamun kedua tangan aktif bergerak.

"Butuh bantuan nona?"tanya pelayan yang sedari tadi berdiri di depan ruang ganti.

"Saya bisa sendiri"jawab Chae Hyun yang masih tercengang dengan penampilan malam ini.Sungguh bagus dress yang di pakai nya,tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.Sangat pas di tubuh kecilnya.

"Ini terlalu pendek apa enggak ya"terus membolak balik badannya untuk melihat sisi belakang dress ini.

"Apa aku tukar aja ya,lalu alasannya apa.Kalau terlalu kekecilan kenapa bisa pas di tubuhnya kalau kebesaran mana mungkin bisa di resleting"masih dalam mode perang pikiran dan batin.

Lama menunggu hingga Nam-Joon memerintah kan pelayan untuk melihat Chae Hyun.Baru hendak berdiri, orang yang ia tunggu-tunggu sudah muncul di hadapannya

Chae Hyun berdiri tepat di hadapan Nam-Joon,Chae Hyun muncul dengan memakai dengan model dress off shoulder.

"Cantik,mak-maksud saya dress nya cantik cocok untuk kamu pakai"ujar Nam-Joon dengan kedua telinga berwarna merah jambu.

Chae Hyun menunduk tersipu malu setelah mendengar ucapan Nam-Joon.Memang benar dress ini cantik namun saat Nam-Joon yang mengatakan entah mengapa jantung nya berdegup sangat kencang.

"Buat dia semakin sempurna"Nam-Joon menyuruh pelayan di sini untuk membawa Chae Hyun ke lantai atas,di lantai atas terdapat salon makeup artist.

"Mari nona..."

"Apa iya Nam-Joon suka sama aku"batin Chae Hyun sambil menggeleng.

"Itu tidak mungkin terjadi status sosial sudah jauh berbeda.Memang benar dress ini cantik bukan diri ku yang cantik,sadar diri Chae Hyun"

...****************...

Di sebuah mansion besar dan megah ini terdapat sebuah keluarga yang bisa dibilang cukup harmonis, keluarga ini terdiri dari ayah,ibu dan dua anak.Serta ada dua puluh pekerja yang bekerja di mansion mewah ini,seluruh pelayan di sini sibuk mempersiapkan acara makan malam. Hyun-Shik ialah ayah biologis  dari anak yang bernama Nam-joon. Kini Hyun-Shik sibuk dengan urusan pekerjaan,sedangkan istri kedua sibuk mengatur tata letak hiasan bunga asli yang berada di meja makan.

"Pelayan!..."teriak Geumseong ibu tiri Nam-joon.

"Gimana sih kalian,lihat meja sebelah sini masih ada debu nya.Saya tidak mau tau meja makan ini harus bersih,vas-vas bunga juga di bersihkan.Biar tamu saya nanti tidak gatal-gatal akibat debu.Ingat harus bersih dan wangi...."ujar Geumseong sambil berlalu pergi menjauhi tempat ini ruang makan.

"Baik nyonya"jawab mereka.

Di tempat lain,Geumseong istri kedua Hyun-Shik sedang memilih baju untuk dikenakan nanti malam saat makan malam,sambil memilah-milah baju. Geumseong tersenyum miring mengingat kejadian tahun lalu.

"Akhirnya aku bisa menjadi nyonya di mansion ini,tidak sia-sia menyingkirkan si wanita lemah Hyejin.Harta suami mu sudah berpindah tangan menjadi milik ku,hahaha....."batin nya yang sudah merasa bangga telah melenyapkan istri pertama sekaligus ibu dari Nam-joon.

Dan acara makan malam pun tiba,seluruh keluarga telah bersiap diri menyambut kedatangan seseorang tamu yang sangat di tunggu-tunggu kehadirannya.

Bersambung....

Episodes
1 Duduk berdua
2 Kehilangan
3 Tidak mungkin
4 Melarikan diri
5 Gagal
6 Tempat yang berbeda
7 Lapar
8 Pulang
9 Salah paham
10 Kenangan
11 Waktu tidak bisa diputar
12 Hari sialnya si Jae
13 Memantau dari jarak jauh
14 Hal biasa
15 Tidak rela
16 Ada untungnya
17 Apa iya?
18 Sudah ada
19 Resah
20 Yang aku cari
21 Jaga
22 panas hati
23 Perketat penjagaan
24 Bimbang
25 Fitnah
26 Berani
27 Sakit hati
28 Fakta yang sebenarnya
29 Nyaris
30 Keceplosan
31 Pekerjaan baru
32 Jangan ganggu aku!
33 Siapa takut
34 Pantang pulang sebelum menang
35 Perasaan tidak enak
36 Menyerah atau ku tembak!
37 Trauma
38 Pindah
39 Ku rebut kembali
40 Tidak punya rasa malu
41 Hancur
42 Masuk perangkap
43 Di pertemukan
44 Aku, berhati iblis?
45 Jangan percaya
46 Buang
47 Orang tersayang
48 will you marry me
49 Kembali bekerja
50 Fitting baju
51 Menjelang janji suci
52 Dua cincin
53 Pindah tempat
54 Honeymoon
55 Bekas apa itu?
56 Haruskah ku percaya?
57 Surat misterius
58 Teka-teki
59 Terdiam
60 Siapa dia?
61 Hanya kamu
62 Over thinking
63 Hati tidak tenang
64 Noda darah
65 Maaf tidak sengaja
66 Tidak mengulang lagi
67 Suami idaman
68 Speechless
69 Menyelamatkan anak kecil
70 Cari sampai dapat!
71 Menemukan fakta baru
72 Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73 Kardus misterius
74 Keguguran
75 Benci
76 Kacau
77 Bagaikan orang asing
78 Bangkit
79 Berbeda tak seperti dahulu
80 Dia pembuat onar
81 Penghasut
82 Tekat menemui istrinya
83 Saling terbuka
84 Apa kabar mertua?
85 Lenyap
86 Bukan salah saya tapi dia!
87 Terbawa emosi
88 Musuh ada didepan mata
89 Selamat tinggal dan sampai jumpa
90 Hidup bahagia bersama keluarga
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Duduk berdua
2
Kehilangan
3
Tidak mungkin
4
Melarikan diri
5
Gagal
6
Tempat yang berbeda
7
Lapar
8
Pulang
9
Salah paham
10
Kenangan
11
Waktu tidak bisa diputar
12
Hari sialnya si Jae
13
Memantau dari jarak jauh
14
Hal biasa
15
Tidak rela
16
Ada untungnya
17
Apa iya?
18
Sudah ada
19
Resah
20
Yang aku cari
21
Jaga
22
panas hati
23
Perketat penjagaan
24
Bimbang
25
Fitnah
26
Berani
27
Sakit hati
28
Fakta yang sebenarnya
29
Nyaris
30
Keceplosan
31
Pekerjaan baru
32
Jangan ganggu aku!
33
Siapa takut
34
Pantang pulang sebelum menang
35
Perasaan tidak enak
36
Menyerah atau ku tembak!
37
Trauma
38
Pindah
39
Ku rebut kembali
40
Tidak punya rasa malu
41
Hancur
42
Masuk perangkap
43
Di pertemukan
44
Aku, berhati iblis?
45
Jangan percaya
46
Buang
47
Orang tersayang
48
will you marry me
49
Kembali bekerja
50
Fitting baju
51
Menjelang janji suci
52
Dua cincin
53
Pindah tempat
54
Honeymoon
55
Bekas apa itu?
56
Haruskah ku percaya?
57
Surat misterius
58
Teka-teki
59
Terdiam
60
Siapa dia?
61
Hanya kamu
62
Over thinking
63
Hati tidak tenang
64
Noda darah
65
Maaf tidak sengaja
66
Tidak mengulang lagi
67
Suami idaman
68
Speechless
69
Menyelamatkan anak kecil
70
Cari sampai dapat!
71
Menemukan fakta baru
72
Dua kabar dalam waktu yang bersamaan
73
Kardus misterius
74
Keguguran
75
Benci
76
Kacau
77
Bagaikan orang asing
78
Bangkit
79
Berbeda tak seperti dahulu
80
Dia pembuat onar
81
Penghasut
82
Tekat menemui istrinya
83
Saling terbuka
84
Apa kabar mertua?
85
Lenyap
86
Bukan salah saya tapi dia!
87
Terbawa emosi
88
Musuh ada didepan mata
89
Selamat tinggal dan sampai jumpa
90
Hidup bahagia bersama keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!