TERJERAT CINTA CASANOVA KEJAM

TERJERAT CINTA CASANOVA KEJAM

Part 1

Di hari pertama kerja di perusahan R grup sebagai sekertaris bos yang terkenal mesum tidak membuat perempuan cantik dan juga mandiri setelah kepergian orang tuanya itu goya dan mengurungkan niat nya untuk bekerja.

Banyak perempuan yang menjadi sekertaris di perusahan R keluar masuk karena sudah di cicipi oleh bos mesum di perusahan R.

Laila Aryani yang biasa di panggil Ani sudah berada di ruang kerja nya menunggu bos nya datang dan menyampaikan jadwal nya untuk hari ini, Ani sudah di beri tahu tugas tugas nya oleh Asisten pribadi Rezza Fabiano atau yang sering di kenal dengan Ezza sang Casanova.

Laila mengerjakan tugas tugas nya hari ini dengan lancar, sampai tidak menyadari kalau hari sudah sangat siang. Ani baru menyadari ketika Elang Asisten pribadi Ani mendatangi nya untuk membatalkan semua pertemuan bos nya untuk hari ini di undur dua hari lagi.

Ani yang menanyakan alasan apa yang harus dia gunakan malah Elang menyuruh nya untuk mengarang sendiri alasan apa yang tepat untuk membatalkan pertemuan hari ini dan kline bisa menerima Alasan itu.

Setelah kepergian Elang, Ani menghubungi kline yang ada janji dengan Ezza untuk hari ini, Ani mengatakan kalau Ezza sang bos tengah sakit dan tidak bisa menghadiri pertemuan, Ani juga mengatakan kalau pertemuan akan di lakukan Dua hari lagi.

"Untung aja kline mau memaklumi kalau tidak bagaimana..!! Sudah lah mau masuk apa enggak tuh CEO kan yah suka suka dia" Ani berceloteh dengan menatap layar laptop yang ada di depannya.

Ani kembali berkutat di layar laptop nya, tanpa memperdulikan sih bos yang terkenal casanova, Ani menikmati hari pertama kerja nya yang tidak dipersulit.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul empat sore, waktu nya Ani untuk pulang. Saat Ani ingin keluar ruangannya dia melihat Elang masuk ke dalam ruangan nya. "Selamat sore pak, apa ada yang bisa saya bantu??" Ani bertanya kepada Elang yang tidak kunjung mengatakan apa tujuan nya ada di ruangan nya.

"Kamu harus lembur temani saya untuk mengurus semua pekerjaan yang sempat tertunda" Akhirnya Elang mengutarakan apa niat nya untuk datang ke ruangan nya.

"Baik lah pak kalau begitu"

"Ayo ikut saya ambil berkas yang ada di ruangan saya"

Ani mengikuti langka Elang menuju ruangan nya, Ani menatap Punggung lebar Elang, Ani sempat terpesona dengan ketampanan Elang. "Sungguh sangat manis dan tampan" Batin Ani.

Elang membuka pintu ruangan nya, Elang masuk ke dalam ruangan nya yang sudah lama dia tempati, Ani mengikuti Elang masuk kedalam ruangan yang berbau khas Maskulin milik Elang.

"Ani, kamu Ani kan??"

"Iyah pak"

"Ambil separuh berkas yang ada di meja saya"

Ani mendekat kearah meja kerja Elang, Ani sangat terkejut dengan apa yang dia lihat tumbukan berkas yang sangat banyak. "Pak beneran ini enggak kebanyakan??" Ani memastikan tumpukan berkas yang ada di meja kerja Elang.

"Itu hanya tiga hari, belum satu minggu!! Cepat ambil dan keluar dari ruangan saya"

Dengan perasaan yang tak menentu Ani mengambil tumbukan berkas yang ada di atas meja kerja Elang, Ani bertanya tanya jika tiga hari saja sudah menumpuk bagaimana kalau seminggu.

"Gila, ini sih nanti malam baru kelar anjir" Batin Ani yang melihat tumpukan kertas yang ada di tangan nya.

Ani masuk ke dalam ruangan nya dia menaruh semua kertas yang dia bawa dari ruangan Elang di meja kerja nya, Ani duduk di kursinya lalu langsung membuka laptop nya.

Ani dengan sangat teliti mengerjakan tugas lembur nya yang menumpuk, Ani membolak balikkan berkas yang ada di sampingnya.

Setelah waktu menunjukan pukul 8 malam Ani baru selesai menyelesaikan pekerjaan nya, Ani membereskan semua kertas kertas itu lalu membawa nya keruangan Elang.

tok tok tok..

Masuk...!!

Ceklek..

"Pak Maaf ini semua tinggal bapak cek"

"Hemm, kalau begitu kamu pulang dulu"

"Ah iya pak,, selamat malam"

"Malam"

Ani keluar dari ruangan Elang dengan perasaan senang karena dia bisa pulang ke rumah nya dan menikmati kasur empuk sebelum besok kembali bekerja.

Setelah kepergian Ani, Ezza masuk ke dalam ruangan Elang dengan sangat buru buru, Elang yang melihat itu pun bingung kenapa bos nya tampak terburu buru.

"Lang, apa semua karyawan sudah pulang??"

"Baru saja ada yang pulang"

"Gawat, susul dia Lang"

"Kenapa tuan??"

"Kantor di kepung musuh"

"Lho...."

Dengan gerakan cepat Elang menyusul Ani yang baru saja masuk kedalam lift, Elang menggunakan lift khusu untuk turun mengejar Ani.

Ani keluar dari dalam lift saat ingin melangkah menjauhi lift mulut Ani di bekap oleh seseorang dari belakang, Ani meronta ingin di lepaskan oleh orang yang membekapnya.

Elang membawa Ani keruang rahasia yang ada di kantor, di sana sudah ada Ezza yang sudah menunggu Elang dan Ani masuk kedalam ruang Rahasia. "Berhentilah memberontak, aku Elang" ucapan Elang mampu membuat Ani berhenti meronta.

Ani diam setelah mendengar nama Elang, dia melirik kesamping dan benar saja kalau yang membekap dirinya adalah Elang. "Untuk apa pak Elang bekap gue, apa mau menculik gue yah??" Batin Ani.

Elang melepaskan bekapan dari mulut Ani saat sudah sampai di dalam ruangan yang khusus untuk tempat bersembunyi, Ezzs dan Elang bukan nya takut tapi mereka tidak mau sampai karyawannya terluka karena dirinya.

"Pak, bapak mau ngapain bawa saya kesini??" tanya Ani dengan kebingungan nya.

"Diluar bahaya"

"Hah..!!"

Ezza melihat interaksi antara Elang dan Ani dengan kebingungannya, Ezza menatap Ani dari atas sampai bawa. "Sungguh sangat menarik, bodynya sangat bagus" Batin Ezza.

"Lang siapa dia??" Ezza menanyakan Ani kepada Elang yang masih di hadapan Ani

"Dia Laina Aryani dia sekertaris baru anda tuan"

"Hemmm,, kenapa di jam segini dia beluk pulang??"

"Itu karena saya menyuruh nya membatu pekerjaan saya tuan"

"Emmm..."

"Kalau dia sekertaris baru aku akan beta ada dikantor dengan melihat body Mo-tok Laina" batin Ezza.

Mereka berada di sana sampai pukul 10 malam, tidak ada tanda tanda Elang Atau Ezza menyuruh nya pulang. "Maaf pak ini sudah sangat malam" ucap Ani lirih.

"Kamu harus di sini dulu karena banyak musu tuan Ezza di luar kantor" ucap Elang dengan memperlihatkan video yang ada di jam tangannya.

Ani sangat terkejut dengan apa yang dia lihat memang benar banyak musuh yang masih berjaga di sana, Elang kasihan dengan Ani yang baru masuk kerja.

"Siapa mereka, apa yang mereka inginkan??" tanya Ani dengan suara polos dan bergetar

"Mereka orang orang yang di tugaskan untuk membunuh atau orang orang yang ada di tuan Ezza" Elang menyahut pertanyaan Ani

Berbeda dengan Ezza yang malah fokus dengan pantat sintal milik Ani, setelah itu Ezza menatap dada yang berisi. "Sungguh sangat cantik, body okay" Batin Ani

"Ani kamu tidur saja di sini, pakai ini buat bantal" suara berat mengalihkan Ani dari menunduknya

"Ah tidak terima kasih tuan" Ani menolak dengan sangat halus

"Sudah lah tidak apa" Ezza masih melancarkan aksi nya.

Ani melihat Ezza dengan bingung kenapa bos nya mau meminjamkan nya jas yang begitu mahal untuk dia bantalan tidur. "Apa ini aksi sang casanova??" Batin Ani yang masih menatap Ezza.

"Kenapa kamu takut ada sesuatu di balik jas ini??" tanya Ezza yang seakan bisa tau pikiran Ani.

"Ah tidak tidak tuan" Lirih Ani dengan wajah bodoh nya menatap Ezza .

Ezza sendiri malah tersenyum miring menatap Ani dengan wajah bodoh nya, Ezza semakin gemas dengan Ani. Jiwa playboy dan Casanova yang telah beraksi dalam jiwa nya.

"Aku pastikan dia akan ada di bawa ku dengan mengerang kenikmatan" Batin Ezza yang masih menatap Ani dengan pikiran Liarnya.

Ani tidak menyadari kalau Ezza tengah menatap nya dengan penuh ingin dan pikiran yang sudah terbang berkelana.

Waktu begitu sangat cepat kini sudah pukul 3 pagi baru orang orang yang mengelilingi kantor sudah pergi dari kantor, Ezza menatap kumpulan orang yang meninggalkan kantor.

"Lang kenapa mereka sangat Lama pergi dari sini" Ezza bertanya dengan bodoh nya, sudah tau biasanya sampai pagi baru pergi ini masih mending jam 3 pagi.

"Kenapa tuan?? Apa tuan ada janji??" tanya Elang seakan sudah hapal dengan bos nya.

"Tidak, aku seharian ini ada di kantor cabang yang ada di kota B" jawab Ezza jujur

"Saya kira anda ada di Mansion bermain"

"Kamu gila di Mansion ada Mimi ku, dia bisa mengamuk di Mansion ku"

"Emm.. Saya kira beliau sudah pulang Tuan"

"Belum, Mimi masih ada di sini untuk memastikan ku kalau tidak main main lagi"

Ezza menceritakan semua tentang dirinya berada di kantor cabang di kota B karena dia tau kalau ada orang dalam yang menjual informasi penting ke luar kantor.

Elang sudah menduga bawa dari laporan yang masuk dari bulan lalu selalu di dahului oleh perusahan lain dan bulan ini dia juga mendapat laporan kalau ada lagi tapi berbeda perusahaan.

Ezza menatap Elang, Asisten pribadi nya yang selalu dia andalkan dalam setiap hal, Elang menganggukkan kepalanya seakan orang yang mereka curigai sama.

"Yolanda"

"Iyah saya juga mencurigai dia"

Mereka membahas hal penting itu di ruangan rahasia di mana mereka masih bersembunyi dari semalam sampai saat ini pukul 7 pagi mereka baru keluar dari tempat persembunyian. Dengan Ezza yang menggendong Ani ala Bridal style masuk kedalam lift khusus.

Tentu saja hal itu wajar karena mereka tau kalau selama ini bos mereka bergonta ganti wanita buat menemani nya bubuk malam, agar lebih nyenyak.

Ezza membawa Ani ke ruangannya, Ezza menidurkan Ani di ranjang king size nya yang hanya baru Ani yang memasuki nya. Entah apa maksud Ezza membawa Ani keruang pribadinya.

Apa mungkin Ezza udah ada beni beni cintrong, mangkanya Ezza membawa Ani ke ruangan pribadi di ruangan nya. Sedangkan Elang sudah mencari baju ganti untuk Ani sebelum dia pergi ke kota B meneruskan penyelidikan Ezza di sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!