El yang ada dalam tengah hutan menatap sekeliling, dia sudah mendapatkan titik terang di mana Ani berada sedangkan Ezza tengah ada di belakang hutan, entah apa yang di lakukan Ezza di belakang hutan.
El berada di atas pohon memantau situasi di sekitar, karena menurut laporan yang El dapat kalau di sini sering kali di jaga ketat, padahal hanya hutan.
Sedangkan Ezza tengah ada di semak semak belukar yang ada di belakang hutan, entah apa yang Ezza lakukan di sana. "El, ternyata ada tempat rahasia di sini" Ezza memberi tahu El yang berada di atas pohon.
"Tuan muda apa anda tidak akan berisiko anda di sana sendirian??" El khawatir Ezza tertangkap, karena memang benar ada nya kalau di hutan ini tidak semuda yang di lihat.
"Jangan khawatir aku akan baik baik saja di sini, ingat tujuan kita mencari Ani" Ezza berulang kali melihat orang berbadan kekar keluar masuk dari dalam tanah yang bergeser.
El merasa heran ruang apa yang di maksud tuan muda nya. "Ini para penjaga lagi enggak ada kerjaan jadi mereka menjaga di sini" Batin El
Dua jam sudah El ada di atas pohon, El mulai bosan dan mengantuk melihat banyak orang berbadan kekar siga di bawa nya. Saat El ingin tidur sebentar dia mendengar suara seseorang yang tidak asing dengan nya.
El menajamkan penglihatan nya ternyata orang itu keluar masuk dengan menekan pohon yang ada di depan El, secara tidak langsung pohon yang El naiki adalah gerbang nya.
"Tuan muda Alan Erlangga, apa yang di lakukan di sini??" batin El terus melihat Al yang masuk ke dalam tanah.
El menghubungi Ezza yang masih setia ada di balik semak belukar. "Tuan muda pemilik tempat ini tuan muda Alan Erlangga"
"Apa??"
"Jangan kamu bilang Al yang menculik Ani??"
"Mungkin saja tuan, karena selama ini beliau tidak menyukai anda"
Ezza terdiam mendengar perkataan El yang ada di sebrang telpon, dia sangat tau kalau Al tidak suka dengan nya sejak kecil. Al selalu berusaha untuk membuat Ezza terpuruk.
Ezza keluar dari dalam persembunyian nya dia berjalan santai ke arah para penjaga yang ada di depan pohon besar. "Saya mau mencari sepupu saya Alan Erlangga!! Katakan kepada tuan kalian Ezza ingin bertemu".
Salah satu anak buah Alan menghubungi penjaga yang ada di dalam Markas bawa tanah, melapor kalau ada tamu yang ingin mencari tuan nya. Alan yang mendapat laporan kalau Ezza datang sangat terkejut dia tidak menyangka kalau Ezza akan tau secepat ini tempat persembunyian nya.
"Biarkan dia masuk"
"Baik tuan muda"
Mereka membuka pintu bawa tanah, Ezza di antar oleh salah satu anak buah Alan yang bertugas menjaga keamanan di dalam. Ezza tidak percaya kalau Alan bisa menyembunyikan Ani di sini.
Ezza di antar ke ruangan Alan yang ada di dalam Markas ruang bawah tanah, anak buah Alan meninggalkan Ezza di ruangan Alan. setelah anak buah Alan pergi, Alan memutar kursinya menghadap Alan.
"Ah, siapa yang datang ini?? Sepupu tumben sekali kamu mengunjungi ku??".
"Jangan banyak bicara lepaskan Ani"
"Ani?? Ani siapa maksud kamu sepupu??" Alan pura-pura tidak paham dengan Ezza.
"Sudah lah katakan apa yang kamu mau??"
"Emm.. Kau terlalu to the poin sepupu!! Kita sudah tidak bertemu cukup lama, kenapa kamu terlihat buru-buru. Mari kita minum dan mengobrol sedikit, untuk mengingat kalau kita saudara" Alan semakin memancing emosi Ezza, Alan sangat tau kalau sebenarnya Ezza menyukai Ani.
"Sudah lah cepat katakan apa mau mu??"
"Sepupu kamu masih sama sangat kaku dengan ku!! Apa Saudara mu ini tidak bisa mendapat senyum mu sedikit??"
"Alan Erlangga"
Alan yang tau kalau Ezza sudah sangat emosi tidak bisa di buat mainan, tapi Alan masih mencoba untuk membaut Ezza marah. Mungkin bisa saja Ezza meruntuhkan markas yang baru di bangun 1 tahun yang lalu oleh Alan.
Alan menekan remote yang ada di meja nya, Ezza melihat layar yang ada di depan nya terlihat Ani tengah meringkuk ketakutan di ruangan yang minim pencahayaan.
"Lepaskan dia!! Dia tidak tau apa-apa Alan" Ezza menatap tajam Alan yang tengah duduk santai di kursi nya.
"Muda, sangat muda asalkan kamu mau menyerahkan perusahan ELG kepada ku Sepupu"
Ezza tersenyum miring menatap Alan, perusahaan ELG perusahaan kecil yang mungkin akan terkubur jika Ezza tidak menjalankan dan membuat perusahaan itu berkembang.
"Ambil, jika kamu mau aku tidak butuh" Ezza dengan santai nya melepas perusahaan ELG. Perusahaan peninggalan kakek dan nenek Alan dan Ezza.
"Apa kamu tidak akan menyesal Sepupu"
"Perusahaan kecil buat apa?? Aku bahkan tidak tertarik dengan perusahaan yang kamu incar" Ejek Ezza.
Alan menatap Ezza yang terlihat sangat biasa saja akan kehilangan bisnis keluarga nya yang dia jalankan bertahun-tahun lama nya. "Kamu besok ke kantor ELG dan sekarang lepaskan Ani" Ezza tidak ada waktu meladeni Alan yang gila dengan harta.
"Kalau begitu besok aku akan melepas Ani sepupu bukan sekarang"
"Aku akan menyuruh orang datang kemari membawa dokumen pemindahan!! Lepaskan dulu Ani"
Akhirnya Alan dan Ezza saling negoisasi untuk bisa menyelamatkan Ani dari bahaya yang mengintai nya. "Lepaskan perempuan itu"
"Baik tuan"
"Ingat Sepupu kalau kamu ingkar janji atau membohongi ku, kamu tau kan Sepupu!! Kekasih yang kamu cintai akan jadi taruhan nya" Alan mengancam Ezza yang Alan sendiri tau kalau Ezza tidak bisa di ancam.
Ezza menatap Alan dengan senyum miring, dia bukan nya takut dengan Alan melainkan dia takut orang yang dia cintai akan merasakan apa yang seharusnya tidak dia alami. "Tunggu, aku akan balas semua ini" Batin Ezza.
"Hay cantik!! Wah kau terlihat pucat sekali sayang" Ucapan Alan berhasil mengalihkan pandangan Ezza.
Ezza melihat Ani dengan sangat kacau, badan terlihat kurus, wajah pucat kantung mata yang menghitam, terlihat sangat miris. "Ani"
Ani yang mendengar suara yang tidak asing untuk nya dia mendongak menatap Ezza yang berjalan mendekat ke arah nya. "Tuan muda"
Ezza melepas tangan anak buah Alan dengan kasar dia memeluk Ani yang terlihat kacau, Ani yang ketakutan membalas pelukan Ezza dengan erat. "Jangan takut, aku di sini!! Aku akan membawa kamu pulang bersama ku"
Ani menganggukkan kepala nya, dia percaya kalau Ezza tidak akan berbuat jahat kepada nya. "Maafkan saya kamu menjadi begini karena saya"
Saat Ezza menenangkan Ani pintu ruangan Alan terbuka Alan dan Ezza menatap siapa yang datang, El datang dengan membawa dokumen di tangan nya. "Tuan muda..!!"
"Berikan dokumen itu pada dia lalu kita pergi dari sini" Ezza menyuruh El untuk memberikan dokumen yang dia bawa.
El berjalan mendekat ke arah meja Alan, Alan tidak percaya kalau Ezza akan dengan muda menyerahkan perusahaan yang dia jalankan selama ini demi seorang perempuan dari kalangan renda seperti Ani.
Alan mengakui kalau Ani memang sangat cantik dan lemah lembut tapi sayang Alan bukan tipe Alan. "Dasar bodoh mana bisa hidup dengan saling cinta tanpa harta" Batin Alan.
El memberikan dokumen yang di bawa di atas meja Alan, Alan mengambil dengan senyum miring. Alan membolak balik dokumen yang ada di depan nya, setelah itu menyuruh anak buah nya untuk mengantar Ezza, Ani dan El keluar dari Markas nya.
"Hahahaha.. Lihat Ezza aku ingin tau kamu masih bisa bertahan dengan kesombongan kamu tanpa memiliki perusahaan" Oceh Alan di ruangan nya setelah kepergian Ezza, Ani dan El.
Sedangkan di luar Markas Ani terus memeluk Ezza yang ada di samping nya, dia merasa nyaman berada di samping Ezza. Sedangkan Ezza sangat merasa bersalah karena dia Ani merasakan apa yang di rasakan oleh sekertaris nya yang hilang selama ini.
"Maaf An, ini semua salah saya"
Ani tidak menyahut dia lebih memilih untuk diam yang ada di dalam hati nya sekarang pulang dan istirahat, badanya terasa sangat lemas tidak mampu untuk bertahan dengan ke dua kaki nya saat ini.
"Aniii"
Ezza sangat terkejut saat melihat Ani tidak sadarkan diri di pelukan nya, Ezza menggendong Ani Ala bridal style berjalan ke arah mobil mereka. Dengan El yang sangat setia dengan Ezza.
Niat hati ingin memantau keadaan malah Ezza bisa menemukan Ani dengan keadaan yang jauh dari kata baik baik saja.
Ezza masuk ke dalam mobil setelah mendudukkan Ani di dalam mobil, Ezza menyandarkan kepala Ani di bahu nya.
El melajukan mobil nya meninggalkan hutan di mana dia menemukan Ani, El melihat tuan muda nya terlihat menatap Ani dengan rasa bersalah. selama berkerja dengan Ezza baru kali ini dia melihat Ezza begitu merasa bersalah dengan seorang perempuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments