Part 20

Kehamilan Ani membuat Ezza benar-benar menjaga Ani dengan sangat ekstra, Ezza melarang Ani untuk mengendarai Mobil sendiri, kemana-mana harus dengan nya bahkan ke dalam kamar mandi Ezza harus menemani Ani.

Sara pindah ke Mansion Ezza demi untuk melihat Ani yang tengah hamil muda, untuk menyediakan makanan yang sehat untuk Ani. Ani merasa beruntung untuk itu tapi tidak dengan Ezza yang selalu mengintil ke mana saja Ani pergi.

Seperti untuk saat ini Ani memakan masakan Sara yang sudah Sara masakan demi menantu nya Ani. "Nak kamu suka kan?? Apa merasa ada yang tidak enak??" Sara takut kalau makanan yang dia buat malah membuat Ani mual atau sebagainya.

"Tidak Mi, jangan khawatir!! masakan Mimi enak aku suka"

"Syukurlah kalau kamu suka nak"

Ani, El, Sara dan Ezza sarapan bersama di meja makan sebelum mereka bertiga pergi kekantor untuk melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.

Di masa hamil Ani, Ani tidak mengalami morning sickneess. Ani makan dengan lahap tanpa ada nya kendala mual di pagi hari.

Hampir semua makanan Ani makan tanpa rewel sedikitpun, Ezza sangat senang karena Ani tidak merasakan apa yang biasanya ibu hamil muda Alami.

Mungkin Ani mengidam tapi tidak aneh-aneh, dia hanya akan makan-makanan yang porsinya bertambah. Jika pada umum nya orang akan makan hanya dua porsi makan Ani bisa tiga atau empat porsi sekali makan.

Ezza tidak melarang atau takut kalau Ani akan menjadi gendut atau sebagai nya, Ezza malah semakin senang Ani menambah porsi makan nya.

Setelah sarapan Ani dan dua pria tampan dan mapan itu berangkat ke kantor dengan El yang membawa mobil nya. Sedangkan Ani dan Ezza duduk di kursi belakang.

"Mas, kamu jangan lebai dong aku bisa pergi dan pulang sendiri"

"Enggak sudah waktu nya semua orang tau kalau kamu istri aku"

"Tapi Mas"

"Sayang kenapa kamu enggak mau kalau semua orang tau kalau kamu istri aku?? Apa kamu malu punya suami seperti aku???"

"Bukan nya begitu Mas, tapi aku belum siap kalau semua tau kalau aku istri kamu"

"Kenapa kalau bukan malu???"

"Aku enggak mau kalau mereka menjilat aku atau karyawan yang lain sok baik dengan ku"

Ani menghela napas dia harus banyak mengala kepada Ezza sejak dia hamil Ezza memang sedikit over kepada nya. "Sudah lah aku enggak mau berdebat dengan kamu Mas!! aku sangat lelah" Ani mengatakan nya dengan menyandarkan kepala nya di sandaran kursi Mobil.

"Sayang Maafkan aku!! Aku hanya tidak mau kalau kamu kenapa-napa, kamu tahu kan banyak orang yang ingin menjatuhkan aku dengan mengincar kamu"

"Mas, aku paham dengan kekhawatiran kamu Mas"

"Aku hanya ingin melindungi Anak dan Istriku"

"Iyah Maafkan aku yang egois Mas"

"Kamu tidak egois sayang"

Ani sudah tidak lagi menyahut seperti nya Ani tertidur, Ezza tau kalau Ani sering kali mengantuk akhir-akhir ini. Setelah satu jam perjalanan akhirnya El membelokan mobil nya ke dalam gerbang kantor.

Ezza tidak membangunkan Ani dia langsung menggendong Ani masuk ke dalam kantor, tentu saja pemandangan itu membuat karyawan yang di lewati Ezza bertanya-tanya siapa yang ada di dalam gendongan Ezza.

Ani menyembunyikan waja cantik nya di dada Ezza jadi semua karyawan tidak bisa melihat siapa yang ada di dalam gendongan Ezza. Banyak bisikan-bisikan yang terdengar Ezza dan El yang berjalan di belakang Ezza.

"Siapa yang di gendong tuan Ezza yah??"

"Apa dia kekasih baru tuan Ezza??"

"Lalu bagaimana dengan Ani??"

"Apa dia Ani??"

"Seperti nya Ani, Lihat tas yang di bawa tuan El itu tas Ani"

"Wah beruntung sekali Ani bisa menaklukkan tuan Ezza"

Masih banyak bisikan-bisikan yang di dengar oleh Ezza dan El, tentu saja El yang beruntung bukan Ani yang beruntung. Ani perempuan polos sedangkan Ezza pria yang suka celap celup seperti teh celup di sembarang lobang.

Ezza keluar dari dalam lift bersama dengan El, El berjalan lebih dulu karena akan sampai ruangan Ezza. El membuka pintu ruangan Ezza agar tuan dan nona muda nya bisa masuk ke dalam ruangan Ezza.

El ikut masuk untuk membuka rak buku yang ada di ruangan Ezza agar Ezza bisa masuk ke dalam kamar nya untuk menidurkan Ani yang masih sangat nyaman dalam tidur nya.

Ezza menurunkan Ani dengan sangat pelan, Ezza takut akan menyakiti anak mereka yang ada di dalam perut Ani. "Sayang kamu sungguh menggemaskan" Lirih Ezza setelah itu mencium kening Ani dengan sayang.

Setelah itu Ezza beranjak dari duduk nya keluar dari dalam kamar Pribadi nya, Ezza tidak menutup rak yang ada di dalam ruangan nya karena Ezza takut kalau Ani bangun dan mencari nya. "Tuan apa meeting jam 11 nanti nona akan ikut??" El mengingatkan Ezza tentang meeting di luar.

"Entah lah karena ini masih jam 8 mungkin nanti Ani ikut!! Ani tidak akan tidur terlalu lama" Ezza juga takut kalau meninggalkan Ani sendirian di kantor tanpa ada pengawasannya

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan" El pamit.

"Hemmm"

El keluar dari dalam ruangan Ezza, sedangkan Ezza langsung mengerjakan pekerjaan nya yang menumpuk. "Aku harus segara menyelesaikan nya sebelum Ani bangun dan mengganggu pekerjaan ku" Batin Ezza dengan menatap tumpukan berkas nya.

Dua jam Ezza menatap layar laptop dan juga membolak balik layar laptop nya, dia harus segara menyelesaikan nya. Saat Ezza tengah fokus dengan tumpukan berkas nya, dia mendengar suara Ani yang memanggil nya.

"Mas, aku lapar ingin makan"

Ezza beranjak dari duduk nya berjalan ke arah rak buku yang masih terbuka, Ezza masuk ke dalam kamar Pribadi nya dengan senyum yang menghiasi bibirnya. "kenapa sayang???"

"Aku ingin makan"

"Kamu mau makan apa sayang"

Ani menyebutkan semua yang dia inginkan Ezza langsung memesankan makanan yang di inginkan Ani. Setelah memesan makanan yang di inginkan Ani, Ezza kembali mengantungi ponsel nya.

"Mas, bukan kah nanti ada Meeting??"

"Kenapa memang nya??"

"Aku ingin berdandan yang cantik"

"Kenapa memang nya sayang???"

"Karena klien kamu nanti perempuan Mas"

"Lalu kenapa perempuan??"

"Dia pasti akan menggoda kamu!! Lihat lah aku sudah seperti karung beras sekarang Mas"

"Hahahah.. Sayang siap yang mengatakan kamu seperti karung beras??

" Aku sendiri"

"Bagiku kamu selalu cantik sayang, tidak ada perempuan secantik dan sebaik kamu yang mau menerima ku apa ada nya!! Apa lagi aku bukan pria baik-baik yang kamu sudah tau kalau aku seorang bos Mafia yang sangat kejam, belum lagi aku punya usaha yang belum mendapat ijin negara"

"Itu tidak penting yang aku tau kamu mencintai ku Mas"

Ani dan Ezza saling berpelukan menyalurkan rasa cinta mereka yang begitu amat besar, Ezza dan Ani masing-masing merasa beruntung mendapatkan pasangan yang mencintai nya dengan tulus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!