Hari-hari di lewati Ani dengan Ezza begitu manis dengan Ezza yang tidak perna lagi bermain dengan perempuan bayaran yang selalu dia sewa setiap malam untuk melepas hasrat nya.
Bahkan sekarang Ezza begitu patuh dan takut kelapa Ani, Istri cantik dan Seksoii nya. Ezza sering kali di buat kesal oleh Ani yang akhir-akhir ini berubah menjadi perempuan yang labil.
Terkadang dia marah-marah tidak jelas, terkadang dia akan manja dengan Ezza, bahkan terkadang dia akan menangis saat Ezza melarang melakukan hal yang di luar batasan, terkadang dia akan tertawa dengan hal yang menurut orang lain tidak lah lucu sama sekali.
Untuk saat ini Ani tengah ada di dapur dengan berbagai macam bahan yang ada di depan nya, entah apa yang akan dia buat sampai mengeluarkan isi kulkas yang ada di dapur.
Ezza yang ada di meja makan menatap istrinya dengan bingung, tapi dia hanya diam tidak ingin bertanya atau dia akan kena imbas nya. Ani juga tidak berniat untuk mengajak suami nya berbicara sampai El yang mencari Ezza karena ada tamu teman lama yang El sendiri tidak kenal.
"Tuan muda.."
"Hemm,,"
"Ada tamu tuan"
"Siapa?? Kalau tidak penting bilang saja kalau aku tidak ingin di ganggu"
"Sudah tuan, tapi-.."
"Tapi apa..??"
"Dia mengaku teman lama tuan muda!! Dia perempuan tuan"
Belum juga Ezza menjawab Ani menyahut dengan menatap Ezza dan El secara bergantian, tentu saja Ezza ketar-ketir sampai Istrinya salah paham. "Siapa?? Perempuan siapa?? Teman lama siapa??"
"Te-teman lama El sayang"
"Oh lalu kenapa mencari orang jelek ini??"
El dan Ezza saling pandang, belum juga menemukan jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Ani, suara perempuan yang di buat manja menyapa indra pendengaran tiga orang yang ada di meja makan.
"Ezza,, lama sekali kamu tidak keluar!! Aku bosan menunggu kamu di ruang tamu, jadi aku masuk!! Karena aku juga haus"
"Emm.. Ka-kamu siapa??" Ezza tergagap saat bertanya kepada perempuan cantik dan seksoii yang berpakaian kurang bahan di depan nya.
"Ezza kamu lupa aku Angel teman masa kecil kamu!! Masak kamu lupa padahal beberapa tahun yang lalu kita perna bertemu dan Emm kamu lupa di saat ada di hotel Ezza"
Ani yang ada di belakang Ezza dan El menatap kesal suami nya yang ada di depan nya, El melirik Ezza yang sudah ketar-ketir di kursi meja makan. "Tuan muda seperti nya akan ada badai, lebih baik saya naik ke lantai atas" belum juga El beranjak Ezza sudah memegang baju santai yang di gunakan El.
"Kamu pikir aku akan membiarkan terkena badai itu sendiri El, jangan harap kamu bisa kabur dari sini" Ezza tersenyum mengejek El yang ada di samping nya.
"Tapi sayakan tidak tau tuan apa yang terjadi di sini!!" wajah El sudah memelas berharap tuan muda nya akan melepaskan nya.
"Tapi kamu yang memperbolehkan dia masuk sialan!!" Ezza benar-benar kesal dengan Asisten nya yang mendadak menjadi bodoh.
Ani dengan Apron yang masih terpasang di badanya berjalan ke depan melewati El begitu saja. Ani berdiri di depan perempuan yang memakai baju dengan belahan dada yang terbuka.
"Mbak ada perlu apa yah??" Ani berbicara dengan sopan.
"Emm.. Kamu siapa pelayan di sini yah?? Buatkan aku minum dong Mbak haus" Angel menatap Ani dengan wajah yang di buat sangat polos.
Ingin rasanya Ani memukul waja Angel yang ada di depan nya dengan centong sayur yang dia pegang. "Maaf yah mbak saya bukan pelayan di sini!! Yang lebih pantas menjadi pelayan seperti nya Mbak, apa Mbak pelayan baru??" ucapan Ani membuat Angel yang ada di depan nya merasa kesal bagaimana bisa dia seorang Modeling papan atas menjadi pelayan.
"Ezza, apa-apaan ini?? Kamu punya pelayan yang tidak sopan dengan tamu" Angel mengadu kepada Ezza, yang tentu saja Ezza semakin ketar-ketir di kursinya.
"Dia bukan pembantu tapi Ratu di Mansion ini" Ezza berusaha untuk tetap tenang.
"Ezza apa kamu sudah gila atau mabuk?? Dia perempuan ini kamu bilang Ratu!!" Angel tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut Ezza sang Casanova kelas atas.
Ani menatap Angel dengan menelisik dari atas sampai bawa, pakaian yang terbuka, dada yang terlihat ingin tumpah, rok yang hanya selutut, Ani bingung dengan model baju yang di gunakan Angel.
"Mbak siapa nama nya?? Mas siapa nama dia??" Ani menatap Ezza yang ada di samping El dengan tatapan bak elang yang ingin menerkam mangsanya.
"Angel Queen"
"Oh Mbak Angel yang tidak terhormat, tidak sopan, di Mansion Ezza tidak menerima pelakor seperti anda yang tidak berkelas"
"Siapa yang pelakor Sialan?? Aku datang ke sini ingin menemui Ezza teman lama ku dan juga kami perna menjalin kasih"
Sedangkan Ezza sudah menatap kesal Angel kenapa dia mengatakan semua nya kepada Ani, Ezza merasa bukan hanya ada Badai yang akan datang tapi Tsunami yang akan datang.
"Hanya menjalin kasih dan pasti sudah di cicipi kan oleh Ezza?? Jadi saya tegaskan di sini saya tidak menerima pelakor seperti anda di Mansion Ezza" kesal Ani yang sudah di ubun-ubun karena mengetahui kalau mantan suami nya datang ke Mansion mencari Ezza dan Ezza berlagak tidak kenal.
"Siapa kamu yang berani melarang ku datang kemari!! Ezza kamu jangan diam aja dong!!! Katakan sesuatu buat dia bungkam" pekik Angel.
El yang sudah pusing akhirnya bertindak, dia mendekat ke arah Angel. "Maaf yah Mbak tolong jangan membuat keributan di sini, silahkan anda keluar" El mengusir Angel di depan Ezza dan Ani.
"Kamu juga siapa kamu berhak mengusir ku"
"Aku?? Aku Asisten tuan muda Ezza"
"Hanya Asisten berani untuk mengusir ku dari Mansion Ezza,.kurang ajar kamu yah"
"Silahkan jika anda ingin selamat"
"Ezza, kamu kenapa hanya diam sih"
Ezza yang sedari diam akhirnya beranjak dari duduk nya dia menatap Angel yang sudah berontak di pegangan El.
"Gel dengar kita sudah berakhir sudah lama, sekarang aku sudah punya kehidupan sendiri, aku sudah punya keluarga, dia perempuan yang sedari tadi kamu anggap pelayan dia Istriku penguasa di sini dan di luar Mansion" Ezza memeluk pinggang Istrinya yang sedikit mengembang.
Angel tidak percaya dengan apa yang di katakan Ezza, bagaimana bisa Ezza tunduk dengan perempuan yang ada di samping nya. "Ezza sejak kapan kamu tunduk dengan satu perempuan??"
"Sejak aku kenal dan juga menikah dengan dia, dengan Ani!! Bahkan dia juga yang membuat aku tunduk dengan nya"
"Aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan!! Dulu kamu saat dengan ku masih bermain dengan perempuan lain di depan mataku dan sekarang kamu mengatakan tidak lagi!! Aku tidak percaya Ezza"
"Aku tidak peduli dengan itu!! El seret dia keluar dari Mansion ku"
"Baik tuan muda"
Setelah kepergian El dengan menyeret Angel, Ani melepas tangan Ezza yang ada di pinggang nya. Ani menatap Ezza dengan kesal, tajam dan wajah yang sudah memerah. "Kamu, sialan"
"Sayang tidak baik memaki suami"
"Tutup mulut busuk mu Mas"
"Sayang jangan begitu"
"Apa yang yang jangan begitu Mas"
Ani dengan kesal berbalik berjalan ke arah meja dapur yang banyak sayur mayur dengan kesal dan marah Ani melempari Ezza dengan sayuran yang masih segar.
Pluk pluk
"Suami sialan"
"Sayang ampun"
"Suami brengsek"
"Sayang hentikan"
"Suami kurang ajar"
"Sayang dengarkan aku"
"Suami tidak tau diri"
Ani terus melempari Ezza dengan sayur yang ads dengan membabi buta, Ezza terus menghindar dari lemparan Ani. sedangkan Ani tidak menyerah begitu saja melempari Ezza.
Sayuran yang ada di depan nya sudah habis, dia mencari sesuatu yang bisa dia lempar, Ani melihat satu keranjang telur ayam yang baru datang dia mengambil telur-telur itu dan melemparkan ke arah Ezza.
Ezza yang terus menghindar dengan geram Ani melempari dengan dua tangan dan akhirnya telur itu mendarat cantik di kening Ezza.
Pluk .. Thess
"Ahhhhh..." pekik Ezza yang terkena telur
"Mampus kamu Mas" bukan nya berhenti Ani semakin melempari Ezza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments