Part 12

Ani duduk di teras Mansion Ezza yang tidak jauh dari perbatasan kota B, Ani sudah ada di sana dua hari tapi Ezza tidak kunjung menjemput nya karena ada kendala lain yang membuat Ezza tidak bisa pulang lebih cepat.

"Dasar tukang tipu!! Kata nya mau pulang dan jemput, emang sialan sih Ezza!!" gerutu Ani dengan cemberut duduk di teras Mansion sendirian.

Sebenar nya Ani tidak sendirian di belakang Ani ada dua pengawal yang akan selalu mengikuti kemana saja Ani pergi, kalau Ani sudah masuk ke dalam kamar dua pengawal yang menjaga Ani akan berjaga di depan pintu kamar.

Dua penjaga yang mendengar nona muda nya memaki Ezza, sungguh sangat ngeri. Bagaimana kalau Ezza tau kalau Istri cantik nya tengah memaki nya.

Selama ini dua pengawal yang ada di belakang Lina kerja dengan Ezza belasan tahun tidak ada yang berani memaki Ezza, kalaupun ada dia akan berakhir bertemu malaikat di alam lain.

Sedangkan Ini Istri tuan muda nya sedari tadi memaki Ezza dengan mulut pedas nya, sedangkan Ezza di dalam Mobil yang sudah ingin sampai Mansion di mana Istri cantik nya berada tengah bersin-bersin tiada henti.

"Tuan muda seperti nya nona muda tengah memaki anda saat ini!! Karena sudah sangat telat anda menjemput nya" El mengatakan hal konyol yang memang benar ada nya kalau saat ini Ani tengah memaki Ezza.

"Kenapa kamu berkata seperti itu?? Kamu mau fitna Ani??" Ezza menatap Asisten pribadinya dengan bingung.

"Tuan muda saja yang tidak tau kalau orang bersin-bersin tiada henti pasti ada seseorang yang tengah memaki di belakang"

"Jadi maksud kamu Ani tengah memaki ku??"

"Mungkin saja tuan muda"

"Aku tidak percaya dengan hal konyol seperti itu"

"Yah, gimana kalau kita buktikan saja tuan!!"

"Okay, nanti kit tanya sama Yossi dan juga Akbar"

"Apa tuan muda mau bertaruh dengan saya??"

"Kamu mau mempertaruhkan apa??"

"Emm,, saya akan mempertaruhkan 50 persen gaji saya tuan muda!!"

"Wah, kamu yakin sekali kalau Ani memaki ku El, kalau begitu aku akan mempertaruhkan mobil yang ini untuk kamu!!"

"Anda tidak akan menyesalkan tuan muda Ezza??"

"Jangan bergaya kau, kamu itu selalu kalah dengan ku!! Jadi jangan sok kamu sekarang"

El tersenyum menatap Ezza yang ada di belakang melalui kaca yang ada di depan El. Ezza yang melihat senyum bangga El sungguh sangat malas.

El membelokan mobil mewah keluaran terbaru yang baru empat bulan Ezza beli untuk koleksi mobil nya, ke dalam gerbang Mansion.

El memarkirkan Mobil Ezza sedikit jauh dari teras Mansion, karena dia melihat kalau Ani tengah duduk di gundukan teras Mansion.

Ezza bingung dengan El yang menghentikan mobil nya lumayan jauh dari teras Mansion. "He, bodoh kenapa kamu menghentikan mobil nya di sini??"

"Di teras ada nona muda, tuan muda"

"Lalu kenapa kalau ada Ani??" heran Ezza

"Saya akan menelpon Yossi untuk mengajak Akbar datang ke sini, kita tanya kepada mereka berdua!!"

"Terserah kamu saja!! Kalau kalah jangan menangis seperti biasanya"

"Tapi kali ini anda yang akan menangis kehilangan mobil ini"

El mengambil ponsel nya yang ada di saku jas nya, dia mengotak atik benda pipi yang ada di genggaman nya. Tidak lama El kembali memasukan ponsel nya ke dalam jas mahal nya.

Tidak lama setelah El memasukan ponsel nya terlihat Yossi dan Akbar berjalan mendekat ke arah mobil Ezza yang lumayan jauh dari teras Mansion.

Tok tok tok..

Akbar mengetuk kaca mobil Ezza saat mereka sampai, disaat El dan Ezza tengah berdebat yang tidak jelas. El yang mendengar suara ketukan di kaca mobil Ezza membuka kaca mobil sedikit.

"Masuk, satu di depan dan satu di belakang"

"Tapi tuan??"

"Sudah lah jangan takut ada aku di sini yang membelah kebenaran"

Ezza memutar mata nya dengan malas mendengar kata-kata alay El. Dengan perasaan yang tidak menentu mereka masuk ke dalam mobil mewah Ezza.

Yossi dan Akbar menatap El dan Ezza bergantian, mereka bingung kenapa tuan muda dan tuan nya menyuruh mereka masuk ke dalam mobil Ezza. "Ghemm,, kalian berdua selalu mengikuti nona muda kan sejak nona muda di sini??"

"Iyah tuan"

"Kalian harus jujur okay??"

"Okay tuan"

"Hari ini apa Nona muda memaki tuan muda??"

Akbar dan Yossi saling pandang dan menunduk takut dengan jawaban yang nanti nya akan salah dan membuat Ezza marah.

"Jawab jujur"

"Maaf tuan sudah sedari kemarin nona muda memaki tuan muda"

"Ghemmm.. Apa hari ini dia memaki tuan muda??"

"Iyah sekitar lima belas menit yang lalu"

Ezza ternganga mendengar jawaban dua pengawal Ani yang ada di samping El dan diri nya, Ezza menatap El yang kini tersenyum bangga pada dirinya. Ezza tidak mengira kalau semua itu adalah benar.

"Ghemm .. Maaf tuan muda yang terhormat mobil yang anda tunggu begitu sangat lama akhirnya menjadi milik saya" El menyuggar rambut nya dengan jari-jari tangan nya.

Ezza begitu sangat kesal dan menyesal bagaimana bisa di tidak mempercayai Asisten nya yang terkadang pintar dan terkadang membuat nya ingin membuang nya ke kandang buaya yang ada di markas.

"Heh.. Yossi dan kamu Akbar!! Benar kamu mendengar nona muda memaki saya??"

"Ampun tuan muda..!! Tapi kami sendiri mendengar nona muda memaki sejak makan malam sampai tadi tuan muda"

"Wah, tamat sudah riwayat ku El..!!"

"Tentu saja apa lagi mobil ini sudah menjadi milik saya, padahal nona ingin mempunyai mobil ini sejak tuan menawarinya membeli mobil!!! Dobel Kyle tuan muda kena dari nona muda"

"Sialan kau yah, berani menyumpahi tuan muda kamu" pekik Ezza sangat kesal.

"Mari, kita lihat apa yang akan di lakukan Istri tuan muda Ezza yang di hormati dan di takuti!! Apakah Istri tuan muda akan tunduk juga seperti yang lain atau menyerang tuan muda"

Ezza benar-benar kesal mendengar ucapan El yang membosankan dan tidak tau kalau bos nya tengah terancam. "Sudah, kalian turun saja"

"Baik tuan muda"

Setelah anak buah nya turun El melajukan mobil nya untuk ke arah teras Mansion, dimana Ani kini sudah mulai bosan duduk sendiri di teras rumah. Ani beranjak dari duduk nya dan melihat mobil suami nya yang melaju ke arah teras.

Ani menyiapkan senyum yang sangat manis dan terpaksa sebelum dia memberi pelajaran Ezza yang sudah membohongi dirinya. Ani melihat Ezza keluar dari dalam mobil dengan El yang membuka pintu mobil nya.

"Sayang,, kenapa kamu ada di sini??"

Ani tersenyum sangat Manis kepada Ezza yang ada di depan nya, senyum paksa itu jelas di lihat Ezza yang memang dirinya adalah ketua Mafia banyak bertemu dengan musuh dengan berbagai wajah.

"Sepertinya gelar ku menjadi ketua Mafia tidak akan berlaku kepada Istriku!! Seperti tetangga sebelah yang takut dengan Istrinya walau dia seorang ketua Mafia yang di takuti!! Di cerita sebelah yang berjudul PRINCESS UNTUK TUAN MAFIA karya Isnainidya!! Mamak yang juga membuat cerita ini"

"Mas, akhir nya kamu datang juga"

"Kenapa sayang??"

"Itu aku sudah ingin latihan tinju seperti yang kamu janjikan"

"Lalu, kenapa sayang??"

"Aku ingin menjadikan kamu samsak nya"

El, Yossi, dan juga Akbar yang ada di sana hanya diam, melihat bagaimana wajah ketuanya yang sangat tertekan saat ini.

"Ani yang baik dan Istri ku yang tidak sombong bagaimana kalau kita, Emmm... Diskusi saja???"

"Dengan apa??"

"Sesuai dengan apa yang kamu mau"

"Baik lah aku mau mobil yang kamu pakai itu"

"Mampus!!!" batin Ezza.

"Bagaimana??"

"Sayang-.." belum juga Ezza mengatakan sesuatu El sudah memberi tahu kalau mobil Ezza yang dia inginkan sudah menjadi miliknya.

"Maaf Nona muda tapi mobil yang ada di belakang saya sudah menjadi milik saya karena tuan muda muda sudah menjadikan taruhan dan tuan muda kalah Nona"

Syettt.....

Ani menatap Ezza yang ada di depan nya yang di tatap Ani hanya cengengesan dengan wajah bodoh nya. Bawahan Ezza sungguh tidak percaya dengan apa yang di lihat mereka. "Sayang..!!"

Ani melangkah maju ke arah Ezza yang berjalan mundur, seharusnya kebalik yah, Ezza yang berjalan maju sedangkan Ani yang berjalan mundur. "Sayang..bagaimana mungkin kamu hari ini begitu sangat cantik"

Ani tidak menghiraukan perkataan Ezza, Ani terus melangkah dengan menatap Ezza tajam. "Sayang..!!"

"Kalian bertiga kenapa diam saja, pegang nona muda"

"Hah iyah.. Iyah-iyah tuan muda"

El, Yossi dan Akbar mendekat ke arah Ani, Ani diam menatap tiga pria tampan dan kekar yang ada di samping nya.

Syet..

Ani menatap Mereka dengan dingin, tajam, El dan dua bawahan nya yang sudah ingin memegang tangan Ani mereka urungkan karena Ani terlihat sangat menyeramkan di bandingkan saat Ezza tengah mengamuk.

"Tuan muda, ka-kami tidak berani!! Mending ka-kami mendapat hukuman dari pada harus di cabik-cabik singa betina Eh.. Maksud saya di cabik-cabik no-nona Muda" El mengatakan dengan terbata-bata dan di angguki dua anak buah nya.

"Kalian, kalau saya babak belur kalian juga harus merasakan nya.. Di sini yang bos siapa?? Saya atau Ani??"

"Anda tuan!!"

"Siapa penguasa di sini??" Ani ikut mengeluarkan suaranya.

"A-Anda Nona muda!!"

"Siapa penguasa di sini Mas Ezza???"

"Ahh.. Tentu saja kamu sayang!! Tidak perlu di tanya lagi"

"Hemmm.. Jadi mereka harus patuh sama kamu apa aku sayang??"

"Ghemm... Kamu sayang"

"Nyesel gue nikah, ternyata bini kalau marah melebihi Mimi Anjir!! Kagak nikah di embat orang gue sendiri yang susah!! Nikah gue juga yang susah kalau bikin salah, Anjai kamu perempuan memang sangat ganas" Batin Ezza.

"Kenapa diam sayang??"

"El, ayo kita pergi ke kantor ini sudah siang!! sebentar lagi akan meeting kan"

"Sayang aku pergi dulu bay muah muah" Ezza berlari menjauh dengan melambai tangan nya dengan cium jauh.

Begitupun dengan El yang sudah lari dari samping Ani dengan berteriak. "Jaga Nona muda baik-baik"

El dan Ezza masuk ke dalam mobil, El melajukan mobil nya dengan secepat kilat meninggalkan halaman Mansion, Ani yang melihat suami dan Asisten nya mendengus malas.

"Siapkan Mobil kita kembali ke Mansion sekarang"

"Siap Nona muda"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!