Part 9

"Ani kamu siap-siap kita akan pergi ke kantor hari ini dan kamu akan berangkat dengan saya mulai hari ini" Ezza yang baru masuk ke kamar nya melihat Ani baru keluar dari dalam kamar mandi.

"Mas, kamu yakin kita akan berangkat bareng???" Ani bingung dengan Ezza bukan kah kemarin dia sudah sepakat kalau hubungan mereka akan di sembunyikan.

"Ah.. Maksud aku, kamu bawa mobil yang sudah aku siapkan buat kamu nanti aku akan mengikuti kamu dari belakang!! Saat nanti sudah mendekati kantor saya akan berhenti dulu menunggu kamu masuk ke dalam kantor"

Ani menganggukkan kepala nya mengerti dengan apa yang di maksud oleh Ezza, Ani dengan Ezza sudah sepakat akan menyembunyikan hubungan mereka. Ani tidak mau kalau di bilang kerja dengan Ezza hanya ingin menggoda Ezza.

Ezza dan Ani sudah menikah dua hari yang lalu setelah perdebatan panjang Ezza dan Ani akhirnya menikah tanpa ada yang mengetahui selain Mimi dan Asisten pribadi Ezza.

Ezza yang sah menjadi suami Ani malah sangat kaku, tidak biasa nya seperti dirinya saat dengan perempuan yang dia beli di setiap malam untuk menemani nya.

Ezza saja masih memanggil Ani dengan panggilan nama saja, tidak ada panggilan romantis untuk Ani. Ani saja memanggil Ezza dengan panggilan Mas.

Ezza masih menggunakan Saya, kamu, sedangkan Ani sudah memanggil Mas, dia juga menggunakan aku, kamu. Entah apa yang terjadi dengan Ezza sehingga dia mendadak tidak bisa mengeluarkan jurus maut menggoda perempuan.

Ani keluar dari dalam Walk in closet yang ada di dalam kamar Ani dan Ezza, saat Ani keluar dia mendapati kalau Ezza tengah melamun di sofa yang ada di kamar mereka.

Ani mendekat ke arah suami nya yang sudah sah sejak dua hari yang lalu. "Mas.." Ani memanggil Ezza, sedangkan Ezza yang masih melamun tidak mendengar panggilan Ani.

"Mas.." Ani menepuk lengan suami nya pelan.

"Kenapa??" Ezza yang tersadar kalau istrinya sudah ada di depan nya dengan pakaian kantor yang lengkap.

"Kamu yang kenapa?? Sedari tadi melamun di sini!!" Ani duduk di samping Ezza dengan menatap suami.

"Ah tidak, saya hanya berfikir kenapa saya masih saja kaku dengan kamu" Ezza mengatakan sejujurnya kepada Ani.

Ani terkekeh mendengar kata-kata suami nya, Ani menatap Ezza yang bingung dengan Ani. Kenapa Istri cantik nya malah tertawa. "Kenapa??"

"Mas, wajar kalau kamu masih kaku!! Aku pun sama tapi aku berusaha untuk bersikap biasa agar menjadi terbiasa" Lirih Ani dengan beranjak dari duduk nya.

Ezza menatap Ani yang kembali masuk ke dalam walk in closet, entah apa yang akan di lakukan Ani di dalam walk in closet. setelah beberapa saat Ani keluar dari dalam walk in closet.

"Mas, aku sudah siapkan baju kamu, kamu tinggal mandi saja"

"Ah iya terima kasih"

"Sama-sama"

Ani berjalan ke arah pintu kamar nya dengan Ezza sedangkan Ezza masuk ke dalam kamar mandi. Ani turun dari lantai tiga ke lantai satu untuk menyiapkan sarapan untuk Ezza.

Ani masuk ke dalam dapur yang sudah ada Marni pelayan yang selalu menyiapkan makanan untuk Ezza dan El. "Bu, ibu sedang membuat apa??"

Marni yang mendengar suara lembut yang sudah dia kenali, Marni menoleh ke arah Ani yang ada di samping nya. "Nona muda, saya tengah membuat bubur ayam, apa nona mau menu yang lain??" Marni sangat sopan dengan Ani, karena Ani sangat sopan kepadanya.

Berbeda dengan perempuan yang sering kali datang ke Mansion tuan muda nya yang selalu semena-mena dengan pelayan di sini. "Ah, tidak saya hanya kepo dengan apa yang ibu masak" Lirih Ani.

"Bu, aku akan menunggu di meja makan" Lirih Ani dengan berbalik berjalan menuju meja makan.

"Sungguh beruntung tuan muda mendapatkan perempuan baik seperti Ani" batin Marni.

Tidak lama Ani duduk di meja makan, El dan Ezza keluar dari dalam lift berjalan mendekat ke arah Ani yang duduk di meja makan. "Ani.."

"Mas.."

"Selamat pagi Nona muda"

"Jangan panggil aku seperti itu pak El"

"Selamat pagi tuan dan nona muda!! Inu sarapan nya" Marni membawa tiga mangkuk bubur di nampan yang dia bawa.

"Terima kasih yah bu" Ani tidak lupa berterima kasih kepada Marni.

"Sama-sama Nona muda"

Marni meninggalkan meja makan dengan membawa nampan yang dia gunakan untuk mengantar bubur Ayam. Sedangkan El, Ani dan Ezza tengah sarapan pagi dengan El dan Ezza saling bertukar pikiran, sedangkan Ani yang tidak mengerti hanya diam dan memakan bubur yang ada di depan nya.

"Ani kamu jangan pulang kalau belum ada yang mengawasi kamu, saya tidak mau kalau kamu di culik seperti kemarin lagi" Ezza menatap Ani yang sibuk dengan bubur ayam nya.

"Iyah Mas"

Ezza memberikan kunci mobil yang di berikan El kepada nya saat mereka masih di atas, dimana El tengah menunggu Ezza di depan kamar nya. El akan selalu menunggu Ezza di depan pintu kamar nya, tapi setelah Ani masuk ke Mansion El menunggu tuan muda nya sedikit menjauh dari pintu kamar Ezza.

"Kamu jangan terlalu capek bekerja, kamu baru saja sembuh!! Aku tidak mau kalau kamu sakit lagi Ani" Ezza memberikan perhatian kepada El dengan kata-kata nya yang begitu saja keluar dari dalam mulut Ezza.

"Iyah Mas"

Ani beranjak dari duduk nya berjalan ke arah lift, Ani akan mengambil tas nya yang ada di lantai tiga kamar nya.

Ani keluar dari dalam lift berjalan ke arah kamar nya, Ani masuk ke dalam kamar hanya ingin mengambil tas yang lupa dia bawa saat turun ke lantai satu.

Ani kembali turun ke lantai satu dia berjalan ke arah ruang kelurga dimana Mimi Ezza duduk di sofa ruang keluarga. "Selamat pagi Mi"

"Pagi sayang"

"Kamu mau kemana nak??"

"Ingin ikut Ezza ke kantor Mi"

"Apa kamu sudah yakin nak??" Sara khawatir jika menantu nya pergi tanpa ada yang menemani.

Ezza menatap El yang dengan memberi kode untuk menghalangi Ani untuk pergi. Tapi sayang usah Ezza sia-sia menatap El sang Asisten pribadi nya.

"Mimi jangan khawatir dengan Saya, saya akan baik-baik saja"

Ani pamit kepada Sara untuk pergi ke kantor meninggalkan Sara di ruang keluarga bersama dengan suami dan juga Asisten pribadi nya.

Setelah kepergian Ani, Sara memberi wejangan kepada Ezza, untuk bersikap baik kepada Ani, tidak main tangan, bersyukur sudah punya Ani perempuan yang sangat baik.

Ezza mendengarkan nasehat Mimi nya yang selama ini selalu mendukung nya, kadang juga menjerumuskan dirinya, walau begitu Ezza selalu menghormati Sara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!