"Mas, aku mengantuk ingin tidur" Ani merengek di depan kantor.
"Apa mau di gendong sayang??" Ezza menatap Ani yang sudah memejamkan mata dengan berjalan memeluk lengan kekar suami nya.
Ezza langsung menggendong Ani yang sudah ingin tertidur, Ezza menggendong ala bridal style dengan Ani mengalungkan ke dua tangan nya di leher suami nya.
Perempuan lain yang ada di belakang Ezza merasa kalau Ani berlebihan, karena meminta bos mereka menggendong bawahan nya. "Ani, kamu jangan keterlaluan dengan meminta tuan Ezza menggendong kamu!! Kamu tau batasan kamu" Arini perempuan kepercayaan Ezza untuk mengurus perusahan cabang, tapi dia tidak tau kalau Ani sebenarnya CEO yang selama ini hanya menyebut nya Nona muda R.
El memberi kode agar Arini diam, Arini yang sedang terbakar cemburu karena selama ini dia menyukai Ezza tapi Ezza seakan tidak peduli dengan nya. Padahal Arini terang-terangan menggoda Ezza saat Ezza berkunjung ke perusahaan.
"Kenapa sih Al..??" ketus Arini yang sedari tadi selalu menghalangi nya untuk mengatakan sesuatu.
"Tutup mulut mu, kalau kamu tidak ingin di lempar keluar dari kantor dan tentu saja kamu tau bukan kalau di lempar dari sini kamu tidak akan mendapat kerja di mana pun" El mengingatkan Arini karena selama ini Al selalu berusaha menjadi yang teman yang terbaik untuk Arini.
Bukan karena Al menyukai Arini perempuan seksoi gemoy yang ada di samping nya, dia hanya kasihan dengan nya kalau sampai di lempar keluar oleh Ezza, bagaimana hidup kedua adik nya yang masih membutuhkan biaya sekolah dan kuliah.
"Memang dia siapa sampai tuan Ezza melempar ku yang sudah bekerja di sini belasan tahun??" Arini menatap Al sinis.
"Nanti kamu akan tau kalau sudah ada di ruang meeting"
"Hemm, aku tau yah dia itu hanya sekertaris tuan Ezza di kantor pusat"
"Diam..!! Jangan gali lubang untuk kamu sendiri dan ingat kalau kamu punya adik yang butuh biaya" El berjalan lebih dulu untuk membuka pintu ruang kerja
"Al meeting di tunda sampai Nona bangun!!"
"Baik tuan muda"
Al langsung menghubungi Arini yang sudah kembali keruangan nya setelah tadi El memperingatkan dirinya.
Sedangkan Arini yang tengah kesal dengan El, mendengar pintu ruangan nya di buka oleh seseorang, Arini menatap siapa yang berani membuka pintu ruangan nya tanpa di ketuk.
"Kenapa??"
"Aku di sini masih atasan kamu Arini jadi jaga sikap kamu!! Aku juga bisa mendepak kamu kamu keluar tanpa tuan muda Ezza"
Arini mengepalkan ke dua tangan nya yang ada di atas meja, karena selama ini Al tidak setegas ini kepada nya. Arini menduga kalau gara-gara perempuan itu Al menjadi tegas kepada nya.
"Kenapa tuan datang kemari"
"Meeting di lakukan sampai Nona bangun" Setelah mengatakan itu El berlalu dari ruangan Arini.
Arini yang kesal bukan main menggerutu di meja nya dengan memaki perempuan yang bernama Ani, perempuan yang di kenal sebagai Sekertaris tuan muda nya.
Di bandingkan Ani jabatan Arini lebih tinggi karena Ani hanya seorang Sekertaris sedangkan Arini orang kepercayaan Ezza di kantor cabang. Itu lah yang di pikirkan oleh Arini.
"Seistimewa apa yang bernama Ani kenapa Ezza sangat menjaga nya?? Apa dia kekasih Ezza??" Batin Arini menatap photo Ezza yang ada di ponsel nya.
Sedangkan Ezza tengah menemani Ani yang ada di kamar Pribadi nya, bukan hanya menemani tetapi mereka tengah olahraga di kamar Pribadi Ezza yang ada di kantor cabang.
Suara adu mulut sampai, suara kenikmatan terdengar dari mulut ke dua nya. bahkan suara adu tubuh terdengar nyaring di kamar.
Ezza menggempur Ani dengan hasrat yang membuncah, apa lagi suasana kota A sangat dingin. Membuat kedua nya melepas semua hasrat di kamar kantor cabang.
"Ahhhhh..Mas kamu selalu membuat ku kalang kabut" Suara rancauan Ani terdengar sangat seksoi di telinga Ezza.
"Kamu yang membuat ku gila sayang!! Ahh.. Ahh kamu selalu bisa membuat ku merasa puas dan ingin melakukan berulang-ulang"
Pagi yang harus menjadi jadwal meeting harus tertunda karena Ani dan Ezza yang malah melepaskan hasrat mereka di kantor. Ani dan Ezza benar-benar menikmati waktu mereka di hawa yang sangat dingin.
Dua jam penundaan Meeting sampai Akhirnya kini Ezza menghubungi Al untuk menyuruh semua berkumpul di ruang meeting. Ezza yang baru selesai mandi langsung menghubungi El yang ada di ruangan nya.
Sedangkan Ani kini sudah sangat cantik dengan balutan baju kerja yang sudah berganti dengan yang baru karena baju yang tadi sudah sangat lecek karena ula Ezza, begitupun dengan Ezza yang sudah berganti kemeja dan celananya, tapi tidak dengan jas nya.
"Mas, ayo kita sudah terlalu lama menunda" Ani beranjak dari duduk nya.
"Kenapa sayang kamu tergopo??"
"Aku ingin segera pulang karena tidak mau terlalu lama di sini dan kamu tergoda dengan lobang lain"
"Hah..???" Ezza di buat bingung dengan Ani yang mengatakan kalau dia akan tergoda dengan lobang lain.
"Maksud kamu apa sih sayang??"
"Kamu jangan pura-pura bodoh yah Mas, aku tau kamu juga tau!!"
"Maksud kamu siapa Arini???"
"Hemm,"
"Dia memang suka dengan ku tapi aku tidak perna tergoda dengan nya sayang"
"Bodoh.. Selesaikan urusan di sini sekarang dan kita pulang malam ini"
"Baik lah Queen jangan cemberut"
Ezza mencium bibir Ani, hanya mencium karena Ezza takut kalau riasan Ani rusak dia akan mengomeli dirinya. Ezza dan Ani keluar dari ruangan Ezza dengan Ezza, Ani membawa beberapa berkas.
Al yang melihat itu pun meminta berkas yang di bawa oleh Ani. "Nona muda biar saya saja yang bawa". Tawar Al.
"Tidak apa El, Ayo selesaikan masalah nya lalu kita pulang malam ini"
"Baik Nona muda"
Ezza, Ani masuk kedalam ruangan Meeting dengan El yang membuka ruangan Meeting, semua karyawan berdiri dari duduk nya saat Ezza dan Ani masuk mereka menunduk hormat.
"Selamat Pagi Tuan Muda"
Ezza duduk di kursi samping Ani dan El duduk di kursi depan Ezza sedangkan Ani duduk di kursi kebesaran Ezza yang selama ini Ezza duduki.
Semua karyawan Ezza terkejut dengan siapa yang duduk di kursi CEO, tapi mereka tidak berani bertanya kepada kepada Ezza yang tengah duduk dengan menatap laptop nya.
"Selamat pagi semua"
"Selamat pagi"
"Siapa yang belum datang???"
"Maaf yang belum datang Nona Arini" Salah satu karyawan menyahut.
Tidak lama terdengar pintu ruangan Meeting terbuka, Arini masuk dengan membawa berkas dan laptop yang ada di tangan nya. Arini langsung duduk di kursi nya di samping El tanpa sadar kalau yang duduk di kursi CEO adalah Ani.
"Baik lah karena Nona Arini sudah datang mari kita mulai Meeting hari ini!!"
"Mas, tunjukan"
Mereka menatap cahaya yang menyorot ke papan putih yang ada di depan samping mereka, Di sana terlihat laporan dua bulan yang lalu sampai bulan ini yang terlihat manipulasi semua.
"Kalian lihat bukan?? Kenapa laporan ini bisa tidak jelas dan tidak masuk akal??" Ani bertanya kepada semua karyawan yang ada di ruangan meeting.
Arini baru tau kalau yang duduk di kursi Ezza selama ini adalah Ani dan Ezza duduk di kursi yang seharus nya di duduki oleh Ani. "Kenapa kalian diam??" Ani menatap salah satu karyawan yang masih muda.
"Maaf bu tapi saya rasa kalau laporan ini benar"
"Kalau begitu mana bukti transaksi yang ada di pihak D di mana?? Padahal perusahaan mengeluarkan dana sekian dan di sini tertulis sekian dan barang yang masuk sekian!! Belum lagi jam masuk dan jam transaksi hampir sama hanya berbeda beberapa jam!! Kamu pikir setelah transaksi, barang langsung di kirim dalam jumlah yang tertulis"
Skat Met...
Ezza menatap istrinya dengan kagum, semua detail nya dia tau padahal Al dan dirinya baru mempelajari tadi malam sebelum mereka pergi ke kota A.
Meeting yang berlanjut sampai dua jam tapi belum ada yang mengaku dan itu membuat Ezza dan El geram. Sedangkan Ani malah bermain game di ponsel nya.
"Mas, kalau dia tidak mengaku kamu lempar dia langsung ke kandang Singa kamu yang ada di belakang"
"Queen, itu ide yang bagus"
Al beranjak dari duduk nya baru lah salah satu karyawan bangun dari duduk nya bersujud di kaki Ezza. "Tuan Maafkan saya!! Saya butuh uang untuk anak saya" Lirih laki-laki yang ada di bawa kaki Ezza.
"Anak anda yang mana??"
"Ank kedua saya butuh uang banyak bu"
"Untuk apa??"
"Untuk biaya operasi!!"
"Biaya operasi di mana???"
"Di.. Di.. Di rumah sakit *****"
"Rumah sakit **** apa untuk biaya gaya hidup kamu dengan istri dan anak kamu???"
"Ampun bu..itu tidak benar"
"Al, lempar bukti transaksi kepada nya"
El melempar berkas yang ada di depan nya kepada Pria yang masih terbilang muda mungkin usianya berbeda sedikit dengan Ezza.
"Mulai dari rumah baru, mobil sport keluaran terbaru, sampai jalan-jalan ke luar negeri!! Itu yang kamu maksud biaya operasi??"
Meeting berlangsung tegang di mana Lucky pria yang menggelapkan dana perusahan lebih dari 1triliun. "Mas aku lelah, selesaikan cepat"
Ezza menatap El yang sudah beranjak dari duduk nya setelah itu El mengotak atik ponsel nya, tidak lama setelah itu.dua pria berbadan kekar masuk dan membawa keluar Lucky.
Lucky memberontak dan ingin di bebaskan tapi apalah daya nya yang sudah ketahuan korupsi uang yang begitu banyak.
Setelah Lucky di bawa pergi Ezza memperkenalkan Ani kepada karyawan nya, yang selama ini masih setia dengan Ezza.
"Kalian penasaran siapa CEO di kantor kalian bekerja bukan, kenapa bukan saya yang duduk di kursi yang biasanya saya duduki!! Sayang kamu perkenalkan diri kamu"
"Saya Laila Aryani Febiano, satu-satu nya Istri Sah Rezza Febiano!! Tidak menerima segala macam bentuk pelakor di rumah tangga saya" Ani melirik Arini yang terkejut bukan main.
Setelah sesi perkenalan Ani, Ezza dan El langsung pulang kota B, karena Ani tidak mau kalau suami tercinta nya tergoda lobang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments