Ani duduk di kursi yang ada di taman belakang Mansion dengan memperhatikan dua kucing yang ada di taman belakang tengah bermain kejar-kejaran.
Dua kucing gemuk dan berbulu panjang itu milik Ani yang baru di beli kemarin sore bersama ,,dengan Ezza yang sudah babak belur karena ula Ani yang mengamuk karena Angel yang datang ke Mansion.k
Meong Meong..
Dua kucing gemuk yang di beri nama Rezza dan Febiano itu kini berada di bawa kaki Ani dengan mendongak menatap Ani. "Ada apa sayang?? Kamu lapar??" Ani mengingat kalau mereka belum makan.
Meong..
Seakan mereka mengerti bahasa Ani mereka menyahut perkataan Ani, sedangkan Ezza yang ada di ambang pintu dapur merasa kesal bagaimana bisa Istrinya memanggil dua kucing yang ada di bawa kaki nya dengan panggilan sayang.
"Seperti nya aku akan tersingkirkan oleh dua kucing gendut itu" Lirih Ezza menatap kesal dua kucing yang baru dia belikan untuk Ani sebagai permintaan Maaf.
Ani berjalan masuk dengan di ikuti dua kucing di belakang nya, dia melihat Ezza yang ada di ambang pintu. "Mas, kenapa kamu di sini?? Apa kamu tidak ke kantor???" Ani heran dengan suami nya yang malah berdiri di ambang pintu dengan menggunakan setelan kerja nya.
"Yah sudah ayo yank kita ke kantor" Ezza mengajak Ani untuk ke kantor bersama.
"Mas kamu kan hari ini sudah ijinkan aku untuk masuk terlambat" Ani mengingatkan Ezza untuk tidak mengingkari janji nya.
"Iyah sayang, tapi sayang nya hari ini Klien memajukan pertemuan nya dengan kita!! Karena dia besok ingin pulang ke negara nya" Bohong Ezza sebenar nya Ezza yang memajukan jadwal pertemuan nya dengan orang asing.
Ani menatap Ezza dengan memicingkan mata nya, tapi Ani tidak bisa tidak ikut dengan Ezza karena dia di kantor Sekertaris Ezza. "Kamu php Mas" ketus Ani.
"Lho kok php?? Kan memang di majukan cinta" Ezza menangkup ke dua pipi Ani yang mulai chubby.
Ezza senang karena Ani terlihat lebih berisi menurut Ezza semakin menggoda dan menantang, bukan nya sebelum berisi tidak menggoda tapi saat Ani yang sekarang membuat Ezza terkadang hilang kendali.
Saat Ezza ingin mencium Ani, kegiatan nya malah di ganggu oleh El yang tiba-tiba datang ke belakang mengatakan kalau mobil sudah siap. "Tuan mobil nya sudah siap" El yang belum menyadari kalau tuan muda nya tengah kesal.
"Hemmm.." Ezza berlalu dengan memeluk pinggang Ani yang mengembang, Ezza melewati El begitu saja. El merasa heran dengan Ezza yang tiba-tiba kesal dengan nya.
"Apa tuan muda tengah PMS yah mangkanya tiba-tiba dia kesal" Lirih El mengikuti tuan dan nona muda nya.
Ezza yang mendengar El tengah menggerutu di belakang nya malah semakin kesal, bagaimana dirinya bisa PMS kalau dia batang. "Kurang ajar emang Asisten gue!! Ingin rasanya gue tenggelamkan di limbah pabrik biar mampus sekalian" Batin Ezza yang tengah kesal.
Ani yang melihat Suami nya tengah kesal juga bingung kenapa suami nya kesal apa mendengar gerutuan El saja suami nya merasa kesal. "Mas, jangan-jangan kamu beneran lagi PMS lagi" Ani menatap Ezza dengan polos nya.
Ezza yang mendengar perkataan Istrinya ternganga bagaimana Istri dan Asisten nya otak nya pada geser. "Apa mereka salah makan hari ini jadi kedua nya sama-sama bikin kesal" Batin Ezza.
"Sayang mana ada aku PMS, kamu jangan seperti El yah pagi-pagi sudah otak nya sudah oleng" kesal Ezza.
"Mas, ngomong PMS aku sudah dua belum datang bulan lho" Ani menatap Ezza dengan mata indah dan polos nya.
Ezza menghentikan langka nya mendengar apa yang di katakan oleh istrinya, sedangkan El yang sibuk dengan tablet nya untuk mengecek email yang masuk tidak tau kalau tuan muda nya berhenti menjadikan El dengan tidak sengaja menabrak Ezza yang ada di depan nya.
Brukk..
Ahhhh...
Trakk..
"Sialan.."
"Kamu yang sialan, brengsek" maki Ezza yang sudah di tabrak El.
El mendongak setelah mengambil tablet yang mendarat cantik di atas lantai, dia melihat tuan muda nya yang menatap nya dengan kesal. "Tuan muda kenapa anda ada di sini???" El belum merasa bersalah.
"Saya sedari tadi ada di sini sialan!! Kamu aja yang enggak pakai mata kalau jalan" kesal Ezza.
"Lha kan emang tidak pakai mata tuan, yang benar pakai kaki" Ezza menyahut dengan tanpa berdosa.
"Iyah pakai kaki, kalau mata kamu enggak meleng kamu enggak akan nabrak saya yang segini besarnya!!! Tau kamu"
"Tidak tau tuan"
Huuffffff...
Ezza menghela napas lelah melihat Asisten nya yang sedari tadi pagi membuta nya kesal bukan main, sejak Ezza bangun tidur sampai sekarang mereka ingin berangkat ke kantor.
Sedangkan Ani malah bingung dengan Ezza dan El sedari tadi seperti nya tidak akur, bagaikan kucing dan tikus. "Kalian berdua seperti kucing dan tikus" ucapan Ani yang tiba-tiba mengalikan perhatian Ezza dan El yang saling tatap.
"Dia yang mulai Yank" Ezza menunjuk El yang ada di samping nya
"Tuan muda yang mulai nona muda" El menunjuk Ezza
Saat Ezza ingin menjawab tuduhan El mereka bertiga mendengar suara yang lain dari yang lain. Suara yang bari sehari mereka dengar ada di Mansion.
Meong Meong..
Ani menunduk melihat dua kucing yang masih mengikuti nya, karena belum makan. "Oh, sayang aku melupakan kalian yang belum makan!! Ayo ikut aku, aku akan memberi kalian makan yang enak" Ani mengajak dua kucing itu berbicara.
Meong Meong..
"Sebentar yah Mas, aku mau memberi mereka makan dulu nanti aku akan menyusul ke kantor" Ani meninggalkan dua pria tampan yang tengah saling pandang lalu Ezza mendengus.
El menatap tuan muda nya dan mengajak tuan nya untuk ke kantor, Ezza yang sudah kalah saing dengan Dua kucing gendut yang kini bersama Ani, mengikuti El yang sudah berjalan dulu.
Seperti nya sekarang kebalik bukan Ezza yang bos tapi El yang bos di pagi ini. "Emang sialan dua kucing gendut itu" Batin Ezza yang dengan berjalan ke arah pintu utama Mansion.
...****************...
Satu jam berlalu Ezza sudah ada di dalam ruangan nya menunggu Ani yang belum datang hingga saat ini. Ezza berulang kali menghubungi Ani yang entah di mana.
Sedangkan Ani yang baru masuk kantor masih berada di lobby mendengar dering ponsel kembali dia melihat siapa yang menghubungi nya sejak tadi. Ani menghela napas lelah ternyata suami nya yang menghunungi nya sedari tadi.
Ani mengangkat telpon dari Ezza karena sudah merasa kesal dengan Ezza yang sedari tadi menghubungi nya sampai dia lupa kalau dia kini sudah di kantor.
"Hello Mas"
...............
"Ini aku baru nyambe Lobby!! Kenapa sih orang tadi juga kamu tau kalau aku di Mansion masih sibuk dengan dua kucing ku" ketus Ani yang tidak sadari di belakang nya banyak karyawan yang mendengar suara nya.
.............
"Kenapa sih Mas, orang Meeting nya juga masih dua jam lagi?? Kenapa kamu buru-buru sekali sih!! Apa jangan-jangan karena dia perempuan iya??" Ani benar-benar lupa dirinya di mana, padahal dia tidak ingin pernikahan nya di ketahui banyak orang termasuk karyawan di kantor.
...........
"Baik lah Bapak Ezza yang tidak terhormat!! Sudah aku mau naik lift dan jangan telpon lagi bikin kesel aja"
.........
"Iyah, aku langsung ke ruangan kamu Mas" Ani memutuskan sambungan telpon nya dan masuk ke dalam lift, dia baru tau kalau banyak orang yang menunggu lift bersama nya.
Karyawan yang tadi mendengar perkataan Ani mulai berbisik-bisik melihat Ani dengan tatap nya berbeda. "Ani, kamu punya hubungan apa sama pak Ezza??" salah satu karyawan yang sudah kepo pun akhirnya bertanya.
"Hubungan apa sebatas Sekertaris dan Atasan apa lagi"
"Ala kamu jangan mengelak yah Ani, kamu pasti punya hubungan sama pak Ezza!! Atau jangan-jangan kamu menggoda pak Ezza yah"
"Kenapa emang nya kamu iri??"
"Bukan nya iri tapi di sini setelah dengan pak Ezza hubunyan nya kandas dan Pak Ezza sudah bosan maka dia akan mendepak secara tidak hormat" salah satu karyawan memberi tahu Ani tentang karyawan yang sudah perna di cicip Ezza.
"Emm .. Terima kasih sudah memberi tau"
"Iyah, kamu hati-hati aja dengan pak Ezza"
Mereka menghentikan pembicaraan mereka karena pintu lift terbuka, mereka keluar dari dalam lift dan bebarengan dengan Angel yang keluar dari dalam lift.
Ani yang melihat Angel keluar dari lift khusus itu merasa geram dan kesal, bagaimana bisa Angel mempunyai Akses untuk masuk ke lift khusus. Ani membiarkan Angel masuk lebih dulu dia ingin tau apa yang akan di lakukan Ezza di ruanga nya tanpa ada dirinya.
Ani menghubungi Ezza yang ada di ruanganya mengatakan kalau dia tiba-tiba sakit perut dan pulang diantar salah satu staf perempuan. Ani juga mengatakan kalau Ezza tidak perlu khawatir.
Sedangkan Angel yang baru datang langsung duduk di pangkuan Ezza yang tengah bersandar di sandaran kursi dengan memejamkan mata nya. "Kamu keliahatan nya sangat lelah Ezza" Lirih Angel di telinga Ezza dengan meniup belakang telinga Ezza.
Bulu Ezza meremang saat merasalan sensai hangat dari bibit Angel, tapi dia sadar kalau dia sudah menikah. Ezza bangun dari duduk nya dengan kasar mengakibatkan Angel terjatuh ke lantai yang keras.
Angel bangun ingin menggoda Ezza tapi Ezza mendorong Angel untuk tidak mendekati nya. "Ngapain kamu ada di sini??" Pekik Ezza
"Jangan munafik Ezza di sini tidak ada istri kamu yang Kumal itu, Mari kita bersenang-senang" Angel mendekat ke Ezza.
Ezza menarik tangan Angel dengan kasar berjalan ke arah pintu ruangan nya dengan kasar Ezza melempar Angel keluar dari ruangan nya. Ani yang tadi mengintip Ezza kini tau kalau suami nya sudah berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments