Sudah berhari hari Ezza tidak datang ke kantor, begitupun dengan Ani yang sudah berhari hari tidak datang ke kantor, bukan hanya Ani dan Ezza melainkan El juga tidak datang ke kantor.
Banyak karyawan yang menduga kalau mereka mempunyai hubungan spesial, mereka mengira kalau Ezza dan Ani tengah liburan berdua dengan El yang akan selalu ikut kemana saja Ezza pergi.
Ezza, Ani atau pun El tidak tengah liburan melainkan Ezza dan El tengah mencari keberadaan Ani yang sudah menghilang sejak Mama Ezza Sara datang ke kantor lebih tepat nya satu minggu yang lalu.
Ezza yang selalu memantau Ani sudah satu minggu kehilangan jejak Ani, begitupun dengan anak buah El yang tiba tiba saja menghilang tanpa jejak.
El sudah mengerahkan anak buah nya mencari Ani di berbagai tempat sampai ke pelosok desa, tapi sampai sekarang tidak bisa menemukan Ani. El dan Ezza sudah datang ke rumah Ani sejak Ezza kehilangan jejak anak buah nya.
**Flashback off...
Ezza dan El yang tidak memiliki akses untuk melacak keberadaan Ani membuat Ezza sangat frustasi, ini lah kenapa Ezza tidak mau mendekati Ani selama ini.
Ezza takut kalau Ani sampai sama dengan sekertaris nya yang lain, tiba tiba menghilang tanpa jejak sedikit pun.
Itu juga yang membuat Ezza terkenal dengan suka mencicipi Sekretarisnya setelah puas dia akan membuangnya, nyatanya selama ini Ezza tidak perna bermain dengan Sekretarisnya.
Ezza lebih suka dengan jajan diluar kantor, tapi Ezza juga tidak menepis rumor yang beredar sampai Mimi Ezza ikut kesal dengan Ezza yang belum juga berubah.
Baru pertama kalinya Ezza menggoda Sekretarisnya, malah dia terpesona dengan ke cantikan dan kepolosan Ani. Ezza mulai ingin mendekati nya tapi siapa sangka kalau ada yang mengincar Ani, karena orang yang mengincar Ani tau kalau Ezza menyukai Ani.
Pukul 19:00 Ezza selalu mendapatkan laporan dari anak buah nya yang dia tugaskan menjaga Ani, sudah beberapa hari Ezza tidak mendapat laporan dari anak buah nya, anak buah Ezza juga tidak dapat di lacak dimana keberadaan nya.
Kemungkinan anak Ezza membuang ponsel nya, kalau pun terjadi sesuatu mungkin ponsel nya rusak menjadikan El tidak dapat melacak keberadaan anak buah nya.
Ezza yang sudah merasa frustasi tidak melihat Ani di kantor, tidak bisa menghubungi Ani, anak buah suruan nya tiba tiba menghilang. Dengan rasa marah, kesal, Frustasi Ezza datang ke rumah Ani bersama dengan El.
Ezza menatap dari kejauhan rumah Ani yang terlihat sangat gelap, sedangkan rumah-rumah di sebelah nya terlihat terang. Ezza dan El turun dari dalam mobil menggunakan kacamata, topi dan juga Masker dan jaket hitam.
Ezza dan El berjalan mendekat kearah rumah Ani, semakin dekat di rumah Ani Ezza dan El melihat pintu rumah Ani yang terbuka lebar. Ezza dan El saling tatap dengan gerakan pelan Ezza dan El masuk ke dalam rumah.
Keadaan yang gelap membuat Ezza dan El menyalahkan cahaya dari ponsel mereka, tidak ada yang aneh dari ruang tamu rumah Ani masih terlihat rapi, El dan Ezza semakin masuk kedalam rumah Ani.
Ezza memeriksa kamar yang di duga Ezza dan El kamar Ano, Ezza masuk ke dalam kamar sedangkan El masuk ke dalam kamar yang ada di samping yang di duga kamar Ani.
Ezza menyalahkan saklar lampu yang ada di kamar, kamar yang rapi tidak ada tanda kalau pemilik kamar di paksa atau kekerasan di kamar Ani, Ezza tidak menyerah di menggeledah setiap sudut kamar Ani. Tidak menemukan apa pun di kamar Ani.
Sedangkan El yang ada di kamar sebelah juga tidak menemukan apa pun, sampai mereka mencari di dapur, tidak ada yang aneh. Ezza dan El berjalan keluar dari dalam rumah Ani.
Tapi saat Ezza dan El tengah sampai di ambang pintu Ezza tidak sengaja menginjak sesuatu, Ezza berhenti melihat apa yang di injak nya. Ezza berjongkok mengambil barang yang dia injak menggunakan sapu tangan yang selalu di bawa.
El menerangi benda yang Ezza bawa menggunakan cahaya senter ponsel El. "Obat bius tuan" El sangat hapal dengan apa yang ada di tangan Ezza karena mereka bukan orang sembarangan melainkan perkumpulan anggota Mafia yang Licik dan ganas di kota nya.
"Kemungkinan Ani di bius di sini tuan" El mengira ngira dan menganalisis apa yang terjadi dengan Ani, karena rumah Ani yang masih terlihat rapi tidak ada yang mencurigakan. Hanya pintu rumah yang terbuka, bukan itu saja ponsel dan barang lain nya masih tersimpan rapi di kamar Ani.
"Maksud kamu mereka pura pura menjadi tamu, saat Ani keluar mereka membius nya??"
"Iyah tuan muda"
Ezza dan El meninggalkan rumah Ani, mereka tidak lupa untuk menutup pintu rumah Ani. Ezza dan Ani berjalan sangat santai kearah mobil nya agar tidak di curigai banyak orang atau mata mata.
Ezza dan El yang sudah ada di dalam mobil melepas semua melepas masker, topi dan kacamata mereka. "Kita ke Markas"
**"Baik tuan muda"**
El melajukan mobil nya membela jalan malam yang sangat padat dengan pengendara roda dua dan juga roda empat.
Setelah 45 menit El memasukan mobil nya ke dalam gerbang tinggi Markas, El dan Ezza turun dari dalam mobil berjalan masuk kedalam Markas.
Ezza dan El masuk kedalam lift yang akan membawa mereka ke lanti 5 di mana ruangan El dan Ezza berada. Ezza dan El keluar dari dalam lift berjalan kearah pintu ruangan Ezza.
Ceklek..
Ezza dan El masuk ke dalam mereka melihat dua orang yang menunggu Ezza di dalam ruangan nya . "Bagaimana kalian menemukan Bram??" Ezza langsung to the poin.
"Bang Bram tewas Bos"
"Tewas???"
"Iyah, kami menemukan mayat nya di dalam rumah kosong yang tidak jauh dari rumah nona Ani. Dengan luka bacok di leher dan luka tembak di kepalanya" Jelas Soni anak buah Ezza
"Bagaimana kalian bisa tau kalau di rumah itu ada Bram??"
Sony menceritakan berawal saat mereka memantau rumah Ani, lalu mereka melihat beberapa mobil polisi yang melintas di rumah Ani. mereka bertanya kepada warga kenapa banyak polisi, warga mengatakan kalau di temukan mayat di dalam rumah kosong tidak jauh dari rumah Ani. Dengan rasa penasaran Sony dan Lucky mendekat kearah kerumunan, Sony meminta ijin kepada Anggota polisi untuk melihat mayat nya dengan mengatakan kalau dia anak buah Ezza. Barulah mereka bisa melihat mayat yang ada di dalam rumah.
"Apa kalian tidak menemukan apa pun??"
"Tidak tuan, ponsel dan identitas Bram tidak di temukan"
"Kerahkan Anak buah kalian untuk mencari Ani kalau perlu sampai ke pelosok desa"
"Baik tuan muda"
Flashback off...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments