Ani yang tengah mengendarai mobil sport nya di jalan yang lumayan sepi, Ani yang biasanya akan pulang dengan Ezza atau El kini dia hanya pulang sendiri karena dua pria yang biasa mengawal Ani tengah ada di luar kota untuk menyelesaikan urusan pembangunan pabrik baru Ezza.
Ani menatap jalan yang mulai sepi dengan sedikit rasa takut di hati nya dan sesekali dia akan melirik kaca spion memastikan kalau tidak ada yang mengikuti nya.
Ani mungkin tidak di ikuti dari depan tapi dia di hadang di depan mobil nya, ada dua mobil yang menghadang mobil Sport Ani. Ani menghentikan mobil nya saat melihat dua Mobil ada di tengah jalan. "Astaga, mereka mau apa?? Ya tuhan ada-ada saja!! Aku harus segera pergi dari sini"
Ani membelokan mobil nya di jalanan yang lumayan lebar dan juga sepi dari pengendara lain, karena hari sudah malam. Siapa yang akan melewati jalan sepi ini kalau tujuan nya tidak ke perumahan mewah yang ada di ujung jalan. "Ah, kenapa juga sih suami gue bikin rumah jalanan sepi gini!! Mampus kan gue di kejar sama tuh orang" Ani mengendari mobil dengan mengoceh tidak sesekali melihat spion nya.
Ani melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh dia berharap akan ada yang menolong nya, tapi siapa yang akan menolong Ani secara tiba-tiba. "Aku telpon aja suami gue itu" Ani mengotak atik mobil nya yang ada di kursi samping.
Ezza yang tengah menatap langit malam di balkon kamar hotel nya mendengar suara ponsel nya yang berdering, Ezza berbalik masuk ke dalam kamar nya untuk mengambil ponsel nya.
"My Wife" Batin Ezza.
Ezza mengangkat sambungan telpon dari Ani, Ezza mengira kalau Ani sudah tidur karena ini sudah jam 21:40 yang artinya sudah malam. Untuk Ani yang tidak bisa tidur terlalu larut malam.
"Hello Bee..!!"
"Sudah lah jangan basa-basi Mas, aku di kejar-kejar orang!! Aku sudah sangat mengantuk tapi mereka tidak membiarkan aku pulang" pekik Ani dari sebrang telpon sampai Ezza menjauhkan ponsel nya dari telinga nya.
"Sayang!! Dengarkan aku okay"
"Apa??"
"Kamu ada di mana???"
"Di mana?? Aku enggak tau aku berbelok belok tidak tau arah Mas!!"
Ezza mencoba berpikir positif kalau semua nya akan baik-baik saja, Ezza memanggil El dari telpon yang ada di dalam hotel. Tidak lama El masuk ke dalam kamar Ezza. "Ada apa tuan memanggil saya??"
"Dimana Ani??"
"Hah..!!" El ternganga mendengar pertanyaan konyol Ezza.
"Maksud saya kamu kan saya suru melacak Ani sedari kemarin!!" Ezza sangat kesal dengan El yang tiba-tiba menjadi bodoh.
"Oh itu tuan muda, baru saja saya cek nona tengah ada diperbatasan kota B!!" El yang tidak tau menahu menyahut dengan sangat santai.
"Kirim anak buah kamu datang ke sana Ani tengah dalam bahaya!! Kalau sampai terjadi sesuatu dengan dia aku gantung kepala kamu El" Ezza benar-bener frustasi jarak mereka dengan Ani sangat jauh, ingin rasanya El mempunyai ilmu menghilang berpindah tempat.
El keluar dari dalam kamar El dengan perasaan yang tidak karu-karuan, bagaimana bisa Ani di buntuti sampai di perbatasan kota. "Kemana penjaga Ani yang aku tugaskan??" Batin El.
"Apa mereka penyusup yang aku cari selama ini?? Kalau benar tamat lah riwayat ku kalau sampai terjadi sesuatu dengan Nona muda" Batin El yang tangah menghubungi anak buahnya untuk mencari Nona muda mereka di perbatasan kota B. Ternyata anak buah nya sudah ada di kota B untuk menjalankan misi menyelidiki penyusup yang seperti nya berasal dari perkumpulan Mafia yang ada masuk ke dalam batas kota B.
El tidak tinggal diam hanya percaya orang kepercayaan nya ada di sana hanya dengan beberapa orang, El menghubungi anak buah nya yang lain untuk membantu orang kepercayaan nya yang ada di perbatasan kota.
Sedangkan Ani kini melihat ada satu mobil yang ada di depan nya, tanpa mau menyingkir dari hadapan mobil Ani. Kemana mobil Ani yang berbelok mobil di depan akan ikut mengikuti Mobil Ani. "Oh Tuhan siapa lagi mereka"
"Apa aku tabrak saja yah?? kalau mobil Ezza rusak itukan tidak masalah karena suami ku kan tampan" Ocehan Ani tentu saja di dengar oleh Ezza yang yang ada di seberang telpon.
Ezza mendengus mendengar ocehan istri cantik dan Seksoii nya. "Apa dia tidak kasihan dengan suami nya ini yang baru saja mengeluarkan uang M untuk membelikan dia mobil sport keluaran terbaru" gerutu Ezza di seberang telpon.
"Mas, aku tabrak saja yah mobil di depan ku??"
"Sayang.. Dia bukan musuh tapi orang yang di kirim El untuk membantu kamu"
"Tapi kok menghalangi jalan ku Mas??"
"Bukan menghalangi kamu tapi mereka tidak membiarkan kamu hilang dari pantauan mereka"
"Kenapa harus di depan sih Mas, kan musuh nya di belakang sama aja bohong dong" Ani dengan kesal nya menyahut perkataan Ezza yang ada seberang telpon.
"Coba kamu lihat di spion masih ada tidak mobil yang mengejar kamu??"
Ani melihat spion nya, Ani tidak lagi melihat ada mobil yang tadi mengejarnya, Ani kembali fokus menatap jalan yang terasa asing menurut nya. "Mas, ini di mana???"
"Kamu akan di bawa mereka ke Mansion ku yang ada di sana sayang, cinta"
"Tapi mereka tidak akan macam-macam kan Mas?? Kenapa juga Mansion kamu banyak sekali sih!! Jangan-jangan Istri kamu ada di mana-mana Mas"
Ezza yang mendengar tuduhan Ani serasa ingin pecah kepala nya. "Sayang, Istri aku cuma kamu dan Mansion ku ada di mana-mana bukan berarti istri ku juga di Mana-mana sayang"
"Alasan saja kamu Mas, kalau sampai ada selain aku, aku cincang pusaka mu itu"
Ezza menghela napas lelah menghadapi istrinya yang akhir-akhir ini selalu membuat dia pusing. Apa lagi Ani semakin hari terlihat semakin menyeramkan. "Ghemm.. Ani cinta ku jangan berpikir yang aneh-aneh okay!! Besok aku akan pulang menjemput kamu di sana"
"Iyah Awas saja kalau kamu ingkar yah Mas"
"Mana mungkin aku berbohong sayang"
"Ini beneran Mansion kamu kan Mas, kok lebih bagus dari yang kamu tempati"
"Itu Mansion bukan Aku yang beli melainkan Mimi sayang"
Ani turun dari dalam Mobil Sport yang dia tumpangi, dia mendekat ke arah mobil yang ada di depan nya. Ada beberapa orang yang keluar dari dalam mobil.
"Selamat malam nona muda"
"Sudah lah jangan terlalu formal, panggil saja aku Ani jika bertemu seperti ini!! Aku tidak nyaman panggilan nona muda"
"Tapi??"
"Sudahlah kapan masuk nya aku sudah sangat mengantuk gara-gara orang-orang sialan yang mengejar ku"
Dengan patuh anak buah Ezza mengantar Ani untuk masuk ke dalam Mansion, di Mansion Ani langsung di sambut oleh beberapa pelayan yang akan melayani Ani.
"Mari nona muda saya antar ke kamar Tuan muda"
"Iyah"
Ani mengatakan hal yang sama dengan apa yang di katakan kepada anak buah Ezza tidak mau di panggil Nona muda saat tidak ada Ezza. Sedangkan Ezza mendengus mendengar apa yang di katakan Ani, Ezza juga merasa senang karena Ani setelah menikah dengan nya tidak menjadikan dia sombong malah semakin rendah hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments