"Mas Ezza...!!!"
Teriakan Ani menggelar di Mansion entah apa yang Ani inginkan, tapi sedari tadi pagi Ani sudah ingin mengamuk kepada Ezza. Entah apa lagi yang Ezza lakukan kali ini.
Ezza yang ada di lantai dua ingin mencari El karena dia ingin membicarakan berkas yang di manipulasi dari kantor cabang. Mendengar teriakan istrinya yang begitu kencang. "Kenapa dia manggil nya gitu banget yah!!" Ezza menghentikan langkah kaki nya saat mendengar suara istri tercinta nya.
Ezza berbalik ingin menemui istrinya yang akhir-akhir ini sangat sensi dengan nya, masalah sepele saja Ezza bisa kena amuk bahkan El juga merasakan amukan Ani.
Ezza keluar dari dalam lift mencari istrinya yang entah di mana, sampai suara nya menembus lantai 2 Mansion. Ezza mencari Ani di ruang keluarga dan dan benar saja Ani tengah duduk manis di Sofa yang ada di ruang keluarga.
"Sayang.."
Ani mendongak menatap Ezza yang sudah ada di depannya, Ani melanjutkan acara nyemil dan juga menonton acara tv dia ruang keluarga. Ezza merasa aneh dengan istrinya, bukankah Ani tadi berteriak memanggilnya.
"Sayang..!!!"
"Iyah Mas..kenapa???" Ani mendongak kepada suami nya yang masih berdiri.
"Kamu tadi kenapa memanggil ku??" Ezza menatap istrinya dengan bingung
"Aku??? Aku sedari tadi ada di sini menonton televisi Mas"
"Hah..!!!" Ezza terbengong mendengar jawaban istrinya yang mengatakan dia tidak memanggilnya, jelas-jelas Ani memanggil nya
"Sayang kamu tadi memanggil aku dengan berteriak" Ezza duduk di samping Ani dengan menatap Ani bingung.
Ani menatap Ezza dengan kesal karena acara nyemil dan menonton tv di ganggu oleh Ezza yang sedari tadi menanyai nya dengan berbagai pertanyaan. "Mas, sekali lagi kamu tanya aku tendang kamu ke planet Mars biar mampus sekalian kamu" ketus Ani.
"Kalau aku mampus kamu jadi janda yah!! Janda itu tidak enak" Kesal Ezza.
"Kata siapa janda itu tidak enak Mas?? Asal kamu tau kalau aku jadi janda, aku jadi janda kaya raya tau tidak kamu Mas"
"Tidak..!!"
Ani tidak menyahut malah fokus dengan cemilan yang ada di tangan nya dengan acara tv yang menyiarkan gosip new, perselingkuhan yang lagi boming. "Suami orang lebih menggoda dari pada suami sendiri!! Rumput tetangga lebih hijau dari rumput halaman sendiri" perkataan Ani langsung menarik perhatian Ezza yang ada di sampingnya.
"Sayang.. Kamu bilang suami orang lebih menggoda???"
"Iyah!!"
"Apa suami kamu tidak menggoda???"
"Menggoda"
"Lalu kenapa kamu bilang kalau suami orang lebih menggoda??"
"Aku lagi mengomentari gosip yang lagi boming"
"Sudah lah yank jangan kamu mendengar berita yang menyesatkan"
Ani menatap Suami nya dengan malas, mana bisa Ani punya suami yang begitu sangat cerewet. "Mas, kamu cerewet sekali"
Ezza mendengus jawaban sang istri dia beranjak dari duduk nya untuk kembali mencari El di kamar nya, tidak mungkin juga kalau El akan keluar karena dia kan tidak punya kekasih yang bisa dia ajak keluar dari Mansion.
Kekasih yang dia idamkan dan dia akan rencana nikahi kandas, karena dia memilih rekan kerja nya, El yang sebagai Asisten Ezza hanya mengaku karyawan rendahan yang ada di kantor.
"Mas, kamu mau kemana??"
"Mau mencari El sayang di kamar nya!! Kenapa??"
"Aku mau bicara sama kamu mumpung ingat"
"Apa yank??" Ezza kembali duduk di samping istrinya.
"Aku kemari enggak sengaja lihat berkas di ruang kamu yang di kerjakan El, kayak nya ada yang enggak beres dengan laporan yang masuk di aku" yah sebelum berkas Ezza terima Lina sudah menerima nya.
Karena sebagai istri Lina di beri wewenang Ezza untuk ikut membantu mengelola perusahan yang Ezza miliki, bahakan Lina sudah menjabat sebagai CEO di salah satu perusahan milik El yang di bangun sendiri tanpa bantuan keluarga nya
Bahkan perusahan yang di minta oleh sepupu nya saja El dengan muda memberikan di bandingkan dengan apa yang El punya tidak ada secuil nya, bahkan bisnis yang ilegal pun Ezza jalani.
"Apa banyak yang berbeda sayang??"
"Banyak sekali dari dua bulan yang lalu dan aku baru ingat saat melihat berkas yang El kerjakan kemarin!! Pantas saja dia sangat serius kemarin"
"Nanti aku akan melihat dan bertanya sama El, apa ada lagi sayang?? Kalau tidak aku akan ke ruang kerja ku sayang" Ezza menyelipkan anak rambut yang menutupi pelipis Ani.
"Ada Mas, aku kali ini ingin sekali memenggal kepala kamu!!!"
"Kenapa apa ada lagi??"
"Kenapa Mobil ku penyok???" Ani menatap Ezza yang ada di samping nya dengan sangat tajam.
"Mobil?? Mobil yang mana yank??"
"Kamu jangan pura-pura bodoh Rezza Febiano" Ani menekan kata-katanya pertanda kalau Ani tengah sangat kesal dengan Ezza.
Ezza ingat kalau semalam dia menggunakan mobil Ani untuk membelikan istrinya Martabak, karana hanya mobil Ani yang belum masuk garasi dan dia dengan sengaja menabrakkan mobil Ani ke Dua Motor Sport yang dengan sengaja menghalangi jalan nya.
"Itu-Itu karena karena kemarin itu sayang emm anu yank!!! Astaga aku lupa kalau aku ada meeting online sayang" Ezza beranjak dari duduk nya lalu berlari ke arah lift sedangkan Ani mendengus melihat suami nya yang kini sudah menghilang di balik pintu lift.
Ezza yang ada di dalam lift mengotak atik ponsel nya menghubungi orang bengkel langganan nya untuk membetulkan mobil Lina. "Mampus, kalau itu mobil enggak kembali sempurna alamat aku akan tidur di kamar lain"
Ezza melihat El yang ingin masuk ke dalam lift, Ezza keluar dari dalam lift berjalan ke arah ruang kerja nya dengan di ikuti El di belakang Ezza. Ezza dan El ikut masuk ke dalam ruang kerja Ezza.
"Bagaimana??"
"Sepertinya sejak dua bulan yang lalu tuan muda"
"Kalau itu aku sudah tau dari Nona"
"Apa Nona sebenarnya sudah tau tuan??"
"iyah, tapi dia baru ingat saat dia melihat berkas kemarin"
"Seperti nya Nona juga tau siapa pelakunya tuan"
"Dia tidak bilang apa-apa"
"Karena barusan saya Lihat, Nona muda memblokir semua situs yang ada di perusahan cabang!! Belum lagi Nona telah merentes bagian keuangan"
"Apa dia melakukan secara terang-terangan??"
"Iyah tuan muda!! Sebelum saya bertidak Nona muda sudah bertindak"
Ezza mengotak atik Laptop yang ada di depan nya melihat apa yang di lakukan istri cantik nya tanpa sepengetahuan nya. Anak cabang semenjak di kendalikan Lina sangat maju pesat tapi akhir-akhir ini ada yang ingin berbuat curang dan korupsi dana secara besar.
"Rupanya kepintaran nya melebihi apa yang aku perkirakan El, dia benar-benar istri pembawa hokky!! Tapi sayang dia tidak mau belajar ilmu belah diri" Ezza sangat menyayangkan Istrinya yang tidak mau di ajari apa pun.
El juga tidak menyangka kalau Ani sangat pintar salama ini, dia menutupi dengan kepolosan nya yang juga terkadang bertingkah dengan konyol. "Apa perlu datang ke kota A tuan???"
"Iyah, siapkan semua nya dan juga kita akan pergi dengan Nona"
Belum juga El menyahut terdengar suara ketus dari arah pintu ruangan Ezza, dua pria tampan itu menoleh ke arah pintu, mereka melihat Ani yang ada di ambang pintu. "Queen, kita besok ke kota A"
"Apa akan berkunjung ke kantor cabang??"
"Iyah sayang"
"Hemm"
Setelah itu Ani meninggalkan ruangan Ezza dan kembali menutup pintu ruangan Ezza, Ezza dan El merasa kalau Ani akhir-akhir ini sangat tidak jelas. "Apa saya saja yang merasa Nona muda aneh"
"Aku juga El"
Mereka berdua saling tatap seakan mereka berbicara melalui tatapan mata mereka berdua, merasa tidak menemukan jawaban, Mereka saling menunduk lesu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments