Hilang Secara Misteri
Aku yang refleks lantas mengambil selimut untuk menutupi tubuh Riana yang sudah sejak tadi menjadi tontonan banyak orang.
Aku kemudian memeluk bude Marni dan berpikir apa yang sebenarnya terjadi dengan Riana sahabatku, mengapa ia sampai pingsan dalam keadaan tragis tanpa busana..*b###l*.
Dan kemana perginya suaminya Raka,ia tidak ada dikamar ini, darah siapa yang melumuri tubuhnya.
Jika ini darah Riana tentu ada bekas luka ditubuhnya,namun tidak ada sedikitpun bekas goresan ditubuhnya.
Seorang mantri pun datang memeriksa
Riana setelah sebelumnya kami semua membersihkan darah dari tubuhnya serta bude Marni yang dibantu oleh diriku,memakaikan pakaiannya.
Denyut nadi dan napasnya masih ada tentu dia belum mati.Yang sekarang menimbulkan kepanikan adalah suaminya yang tiba-tiba lenyap hilang tanpa jejak, semua warga yang telah diperintahkan bapak kepala desa yang dimintai orang tua Raka sendiri untuk melakukan pencarian terhadap anaknya pulang tanpa membawa hasil.
Riana perlahan sadar namun belum ada yang berani bertanya,bude Marni yang sejak tadi menangis pun hanya diam.Dia tidak ingin bertanya macam-macam pada anaknya,ia membiarkan anaknya istirahat.
"Bude kalau lelah tidur saja biar saya saja yang menemani Riana malam ini di kamarnya,nanti kalau misalnya mas Raka sudah pulang saya akan kembali ke kamar saya" aku mencoba menawarkan
"Baiklah, terima kasih nak Rumi,nanti kalau nak Raka sudah pulang tolong kabarin bude ya" jawabnya
"Baik bude".
Ya,perempuan yang Aku panggil bude ini tidak lain adalah ibu dari sahabatku, yaitu Riana,bude Marni adalah ibu mertuanya mas Raka.
Aku memanggilnya bude karena semua orang di desa ini memanggilnya begitu,umurnya sekitar empat puluh tahunan,sebaya dengan Mama.
Sewaktu Aku kecil dan masih tinggal di desa beliau bersahabat dengan Mama.
Namun setelah keluargaku pindah ke kota,aku jarang pulang kampung ke desa karena banyaknya kesibukan.Mulai dari tuntutan pekerjaanku, dan juga usahanya Mama.Usaha katering kecil kecilan saja awalnya yang sekarang malah berkembang dan sudah membuka sebuah restoran juga namun tetap menyediakan pelayanan katering.
Sedang diriku bekerja disebuah perusahaan dengan menjadi sekretaris,juga tidak luput dari kesibukan.
Ya, semenjak kelulusanku tahun lalu dalam menyelesaikan kuliah S1,aku mulai bekerja,makanya jarang pulang kampung.
Saat ini pun hanya diriku saja yang bisa datang mewakili Mama dan Papa, sebab mereka tidak bisa meninggalkan Restoran,yang makin hari Alhamdulillah semakin Ramai.
Aku pun bisa hadir karena kebetulan di beri izin cuti selama seminggu dari kantor.
Aku melamun,di sebelahku kini ada Riana yang sudah sadar sedang melanjutkan tidurnya,dan Aku juga demikian, kantuk tiba-tiba saja datang dalam lamunanku tentang kejadian malam ini membuat diriku masuk ke alam mimpi.
* * *xxxx* * *
"Arumi... Rumi...nak.." suara panggilan dari luar kamar membangun kan ku.
"Iya bude..."
"Bagun sayang, sudah pagi"
Aku pun bergegas menuju kamar mandi yang kebetulan ada di dalam kamar Riana, membasuh muka dengan facial foam milik Riana karena milikku ada dikamar tamu yang aku tempati selama berada disini.
Aku melihat Riana sudah bagun dari tempat tidurnya dan merapikan sprei serta selimut yang tadi malam kami gunakan, lantas Riana menyapa ku dengan senyumnya yang tidak di buat-buat.
"Apa tidur kamu nyenyak Rumi"
tanyanya
"Iya lumayan"
aku sedikit bingung dengan pertanyaan Riana yang seperti tidak terjadi apa-apa, padahal tadi malam semua orang panik karena dirinya.
Jangan lupa Tinggalkan tanda
👍👍👍👍 kalian yahhhhhh...!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Laila Zayn
aku mampir ya, thor 😊🙏
2020-11-23
2
Pertiwi Sumardiono
Kok bude Marni umurnya tiga puluh. Terus anaknya Riana sudah nikah. Bude Marni umurnya berapa waktu nikah ya??
2020-10-22
4
บี
Aku mampir nih kak. Ceritanya menarik banget. Aku mau lanjut baca lagi nih, jan lupa mampir kekarya aku ya kak
"Gadis Penebus Hutang"
Terimakasih❤️
2020-10-21
2