Ini hari ketiga ku dirumah sakit,
aku sudah dua kali dijenguk Papa dan Mama serta Andini,dan hari ini teman-temanku yang datang menjenguk.
mereka mulai sibuk mengajukan pertanyaan kepadaku, mengapa aku sampai sakit,aku hanya menjawab secara singkat, padat,dan tepat, yaitu bahwa aku hanya kelelahan.
Dan ketika salah satu dari mereka menanyakan kenapa aku bisa pingsan didepan kantor aku hanya mengatakan aku lembur sampai lupa makan dan akhirnya pingsan.
Tapi, anehnya mereka bilang tidak ada rekaman CCTV yang melihat aku masuk kedalam kantor, yang ada hanya rekaman ketika aku pingsan saja didepan kantor, sehingga ada beberapa karyawan dikantor yang berpikir, kalau aku hanya kebetulan saja lewat didepan kantor lalu pingsan.
"Oh..shit,aku melupakan Cctv-nya",(batinku)
Skip.
Akhirnya setelah kangen-kangenan yang berlangsung hingga pukul empat sore itu, teman-temanku pun pamit untuk pulang.
Aku melupakan hal penting, bagaimana jika Presdir tahu,dan kenapa rekaman tersebut bisa hilang, harusnya aku berpikir dulu sebelum bertindak waktu itu.
"Kamu tahu rekaman itu tentu saya hapus" tiba-tiba pak Presdir muncul didepan ku saat aku melamun ditempat tidur.
"....." aku kaget tapi tetap bungkam
"Kamu tentu tahu,saya tidak akan memperlihatkan semuanya, kecuali secara live,bukan"
"....." aku tetap bungkam
"Apakah kamu merindukan diriku,manis" tanyanya
"....." aku hanya diam
"Kenapa kamu dari tadi hanya diam membisu"
"....." lagi-lagi aku hanya diam dan mulai ketakutan karena pak Presdir mendekat ke arahku
"Saya tahu kalau kamu telah melihatnya,apa kamu ingin tahu, bagaimana cara saya menghilangkan jejak darahnya, saya menji####-nya sampai habis"
"....." aku tidak bisa bergerak seakan seluruh tubuhku terkunci
"Kamu mau mencobanya bersama saya,tapi ini akan sangat berbisa" ucapnya
"....." saat ini wajahku pasti pucat sekali,tapi apa daya,dia saat ini memegang tangan kananku
"Tenang kamu tidak akan mati,sayang"
"A...pa...maaa....u...baaa...pak" ucapku terbata-bata dan sangat gugup serta dipenuhi rasa takut
Kau hanya perlu bla bla bla bla...,dia menjelaskan segalanya kepadaku.
kemudian pergi begitu saja.
Aku tertegun dengan semuanya, bagaimana bisa ini ada hubungannya dengan adik ku Andini.
Sebab,pak Presdir tadi mengatakan,dia hanya membutuhkan orang yang lahir saat gerhana bulan merah,dan itu adalah saat dimana adik ku dilahirkan.
Aku tahu karena mama sempat mengatakan kalau kelahiran Andini sangat unik dan langka karena bertepatan dengan gerhana bulan merah, yang hanya ada seratus tahun sekali,apa semuanya saling berhubungan.
Aku tidak akan percaya begitu saja, dengan apa yang dikatakan pak Presdir,aku akan segera mencari tahu semua kebenarannya
tapi,jika dia tidak mendapatkan apa yang dia mau,maka nyawaku lah taruhannya,nyawaku lah yang dia inginkan.
Skip.
Sore ini,aku diperbolehkan untuk pulang,aku yang dijemput mama sangat senang bisa kembali kerumah, karena aku sudah terlalu bosan disini.
Dalam perjalanan mama hanya menceramahiku dengan aturan jangan telat makannya.
Aku hanya mengangguk saja biar cepat, padahal pikiranku saat ini hanya tertuju kepada bude Marni.
bagaimana mungkin aku bisa menceritakan segalanya kepada Mama, bisa-bisa dia shock.
"Aku harus kembali ke desa, secepatnya" (batinku)
Ketika sampai dirumah aku langsung masuk kedalam kamarku,aku mengambil secarik kertas yang diberikan Febri saat berpisah kemarin, dia menyelipkannya ke tanganku ketika kami bersalaman,dan baru sekarang aku membukanya, ternyata itu adalah nomer handphone-nya,aku pun segera mencatatnya dihandphone ku dan menelepon dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
nicho kakaknya febri ya?
2022-03-20
1
Astuti
ngeri
2021-05-06
1
Adellin Zandra
lanjuuut
2021-03-24
2