Aku masih merasa sedikit heran dengan sikap bude tadi malam dan pagi ini,dia masih tidak memikirkan apalagi mengkhawatirkan keadaan Riana yang sejak kemarin belum pulang ke rumah.
Hari ini,genap Aku empat hari berada disini, liburan yang ku bayangkan akan seru sekali karena,selain dapat bertemu Riana,aku justru juga dapat berkeliling ke tempat favoritku disini,yaitu sebuah air terjun dibawah bukit,aku ingin mengulang sesekali masa kecilku saat masih bersama Riana dulu.Tapi, kini semua rencana itu hanya menjadi Mimpi bersama hilangnya Raka serta kepergian Riana.
"Bude apa tidak sebaiknya kita mencoba mencari Riana" tanyaku ragu
"Untuk apa kita melakukan hal yang tidak perlu dilakukan,rumi, hanya untuk membuang waktu saja" jawab bude Marni yang masuk ke kamarnya
Mendengar jawaban demikian Aku semakin yakin ada yang tidak wajar, bagaimana mungkin ada seorang ibu yang begitu tidak ingin tahu dimana keberadaan anak semata wayangnya, apalagi hanya Riana tentunya yang bude Marni miliki setelah suaminya meninggal dunia.
Aku kemudian pergi keluar duduk di teras, memikirkan Riana membuatku kembali dibayangi mimpi yang kemarin siang tentang Riana yang memakan J#####G bude Marni ibunya sendiri, sungguh aneh tapi seakan nyata,sebab mana mungkin Riana tega melakukan pembunuhan terhadap ibunya.
Entah datang darimana pikiranku malah menyatakan kalau Raka bukanlah hilang melainkan dibunuh,tapi siapa pelakunya,apa itu ada hubungannya dengan perubahan sikap bude kepada Riana,apa jangan-jangan Riana,jika pun Riana tega melakukan hal tersebut, lalu kemana mayat Raka, pikiranku saat ini benar-benar kacau tidak karuan.
"Rumi kenapa kamu melamun" tiba-tiba bude datang dari dalam mengagetkanku yang berada diteras
"Tidak ada apa-apa bude,saya hanya kangen papa dan mama" alibiku
"Apa kamu akan kembali ke ibukota lagi" tanya bude kemudian dengan wajah yang kelihatan sedih
"Kenapa wajah bude kelihatan sedih"
"Bude memang sedih, jika kamu pergi bude akan sendirian"
"Lo kok bisa bude, bukannya ada Riana"
"Dia bukanlah Riana"
Aku kaget lagi-lagi bude mengucapkan perkataan itu lagi yang aku dengar sejak kemarin,bude seperti mengetahui isi hatiku,lalu menyatakan bahwa dia bukannya hanya ingin Riana saja yang menemaninya namun juga diriku, lantas Aku pun mengatakan kepadanya pula kalau diriku akan ada disini untuk menemaninya selama satu minggu,dan mencoba menenangkannya.
"Jika bude tidak ingin saya mencari tahu dimana keberadaan Riana, tidak apa kok,bude"
akhirnya aku berkata demikian, seperti yang sudah ku duga bude tersenyum dengan ucapanku barusan
"Begitu kan lebih baik sayang, daripada celaka" ucap bude yang seketika membuatku terdiam
Bude yang tanpa rasa bersalah dengan ucapannya terhadap putrinya sendiri, kemudian kembali masuk kedalam rumah meninggalkan Aku sendiri dengan penuh tanda tanya, yang tentu saja ia sadari.Lantas Aku menyusul bude masuk kedalam rumah untuk pamit jalan-jalan keluar mencari udara segar,bude mengizinkan Aku pergi asal benar dengan tujuan menghibur diri bukan alasan untuk mencari tahu tentang Riana,aku pun menyakinkan bude agar tidak perlu khawatir dengan hal itu karena untuk kali ini Aku benar-benar akan berjalan-jalan sebentar.
Setelah Menganti pakaian,aku mulai berjalan keluar,saat ini Aku hanya mengenakan blouse merah lengan panjang dengan hotpants blasteran hijau.
Aku menyusuri jalanan yang saat kecil pernah aku tapaki dengan bermain sepeda bersama Riana yang saat ini entah kemana rimbanya,aku tiba-tiba berhenti saat ada seseorang menabrakku.
Visual :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
atmaranii
wahh GK beres ma riana
2021-09-19
2
Martina Krista
jejak...
semangat up ya thor sdh aq feedback...
2020-07-02
1