Aku dan Riana keluar dari kamar menuju ruang makan,disana ada bude Marni yang menyiapkan sarapan.
Aku berniat membantu tapi bude Marni menolak lantas malah memintaku untuk duduk dimeja makan bersama Riana,tak ada yang berbicara diantara kami berdua,semua hening diam seperti patung.
"Semua udah siap,ayo silahkan dinikmati" bude Marni memulai pembicaraan,riana yang menjawab
"Iya,bu"
"Kamu harus banyak makan ya,rumi..!!"
kata bude tanpa memperdulikan jawaban Riana
Aku bingung dengan tingkah laku mereka berdua,riana yang sejak tadi bersikap seperti tidak ada apapun yang terjadi, ditambah sikap bude Marni yang seolah tak menganggap Riana ada dimeja makan
"Apa yang sedang mereka lakukan,ada apa ini..??",(batinku)
Tiba-tiba bude mengatakan akan pergi ke pasar, membuyarkan lamunanku tentang dirinya dan Riana yang bersikap cuek pagi ini
"Rumi,bude ingin ke pasar dulu karena kebetulan bahan-bahan sudah habis" ucapnya dan aku pun menjawab
"Bukankah masih ada sisa bahan dari pesta kemarin bude, kenapa harus membeli lagi,apa tidak mubazir nanti"
"Yang kemarin sisa bahannya bude kasih kepada para tetangga yang sudah bersedia membantu masak disini"
Aku terdiam sejenak dengan apa yang bude katakan, kemudian bude pergi ke kamar untuk bersiap-siap, ketika bude Marni sedang ada diteras,aku menghampirinya dan bude berpesan padaku
"Oh iya,rumi kamu baik-baik ya dirumah, jangan dekati Riana dulu atau bertanya apapun padanya"
"Tentu bude,aku paham pasti Riana masih syok kan, bude"
"Bukan itu maksud bude"
"Kenapa memangnya bude...???"
Aku sedikit kaget dengan ucapan bude yang memperingatkan diriku untuk menjaga jarak dengan Riana bukan malah meminta untuk menjaganya ataupun mencoba menghiburnya.
Tanpaku sadari bude sudah pergi tanpa menjawab pertanyaanku barusan,aku hanya bisa menatap kepergian bude Marni dengan penuh kebingungan.
Tiba-tiba Riana menepuk pundakku,
aku kaget dan langsung masuk ke dalam rumah karena sejak tadi berada diteras rumah bersama bude Marni yang telah pergi.
"Kamu udah selesai makan" tanyaku pada Riana ketika berada didalam karena tadi Aku dan bude yang selesai sarapan duluan
"Sudah kok" jawabnya lalu mengatakan lagi...
"Aku ingin tidur lagi, apa kamu mau ikut..??"
"Eh, tidak,aku tidak mau,lagian kata bude kan tidak baik tidur lagi saat pagi hari, apalagi sekarang kan masih Jam delapan"
kataku sekaligus menjawab pertanyaan Riana yang sebenarnya hanya penolakan secara halus,sebab aku teringat perkataan bude sebelum pergi tadi
Belum sempat Riana berkata lagi Aku malah pergi meninggalkannya ke kamarku bukan ke kamar Riana.
Aku merebahkan tubuhku dikasur,dan teringat lagi apa yang bude katakan.
"Mengapa bude ingin aku menjauhi riana,apa salahnya, sehingga harus dijauhi "
Entah kenapa ada perasaan bersalah soal Riana yang mengajak diriku ke kamarnya tadi, yang ku tolak.
Padahal seharusnya ini adalah kesempatan bagiku untuk mengobrol dengannya karena sejak kemarin Aku tidak sempat mengobrol dengannya yang bersiap-siap untuk melaksanakan akad pernikahan.
Aku hanya mengobrol saat pertama kali tiba dirumahnya.
Flashback on
Waktu itu suasana tidak sedingin saat ini suasananya sangat ramah tamah menyambut kedatanganku
"Hai... Arumi kamu akhirnya datang juga" sapa Riana yang langsung menyambut kedatanganku saat aku baru tiba dirumahnya
"Iya,rin,aku kangeeennnn banget sama kamu" ucapku sambil memeluk Riana
"Aku juga Arumi" jawabnya
"Kamu pasti lelah kan" tanyanya
"Tentu,aku sangat lelah"
"Kalau begitu kamu istirahat dulu saja"
"Baiklah,riana" jawabku
Flashback off
Tinggalkan jejak 👍👍👍👌👌👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Dio Kawan👋
macam es puter
2021-08-01
1
Laila Zayn
ijin mampir yaa 🙏
2020-11-24
1
Ambu Nya Mentari Bintang
terbersit rasa penasaran di benakku..
2020-11-17
1