Selesai makan siang Aku segera membersihkan meja makan serta mencuci piring, sedangkan bude Marni dan orang itu duduk diteras rumah.
Bude Marni memperkenalkan diri kepada orang itu dan ia pun demikian.
Saat Aku sudah selesai dengan pekerjaan dapur, bude Marni memintaku untuk membantu orang itu lagi melanjutkan bersih-bersih rumah depan,sebab tadi masih belum selesai.
Sejak kemarin Aku belum mengetahui namanya,tapi Aku tidak mau mengajaknya berkenalan duluan,aku sedikit menjaga image-ku tentunya.
(maklum gadis kota,jadi sok jaim)
😅😅😅😅😁😁😁😁😁
Ternyata dia juga demikian,dia sama sekali tidak mengetahui namaku
Tiba-tiba dia mendekatiku dan langsung mengajak ku berkenalan seperti tahu Aku yang tidak mau memulai perkenalan karena jaim.
"Hai,nama saya Febri Mahendra Atmadja, panggil Febri saja" ucapnya
"Eeh...hmmm....saya...saya Arumi...Arumi Nasha Razeta, panggil saja Arumi" ucapku sedikit gugup
"Kenapa kamu kelihatan gugup, tenang saja aku gak makan orang kok" ucap Febri lagi
"Tidak,saya cuma kaget" jawabku kembali
"Kamu itu, tahu darimana kalau saya tukang listrik" ucap Febri
"Saya tidak bilang kalau kamu itu tukang listrik,tapi kamu yang mengatakannya barusan, jadi kamu itu tukang listrik ya...??
ujarku bingung karena merasa Febri tidak nyambung
"Iya,saya memang tukang listrik, karena selalu mengagetkan kamu"
"Maksudnya...??"
"Kamu setiap bertemu dengan saya, kan selalu kaget,itu artinya apa saya tukang listrik yang terkadang bisa menyentrum seseorang sampai dia kaget" febri tertawa geli
"Hmmm....dasar garing banget,gak lucu" ucapku sedikit kesal
"Apa masalahnya denganku sampai aku dipermainkan" (batinku)
"Melihatnya cemberut begini, sungguh menggemaskan,ya tuhan ada apa dengan diriku,apa aku suka padanya sejak pertama kali kami bertemu"
(batin Febri juga)
Kami saling memandang tanpa sadar ada bude yang sudah sejak tadi memperhatikan dipintu masuk.
"Ehem..ehemmm..." bude berdehem
"Bude...sejak kapan berdiri disitu...??" tanyaku gugup
"Sejak kamu menatap tajam pada Febri,apa kamu tidak suka dia disini...??" tanya bude Marni
"Bude saya lelah,boleh saya kembali kekamar" ucapku tanpa merespon pertanyaan bude barusan
Bude mengizinkan Aku kembali ke kamarku, meninggalkan Febri yang sepertinya tahu candaannya yang garing tadi membuatku sedikit kesal.
skip.
Febri POV
Aku melihat gadis yang saat ini ada didepanku pergi begitu saja,tanpa permisi padaku,hanya permisi pada budenya, kemudian aku bertanya pada wanita yang dipanggil bude ini.
"Apa memang Arumi seperti itu bude...??" tanyaku ketika Arumi sudah pergi
"Maksud nak,febri" bude balik bertanya
"Maksud saya apa dia memang sensitif seperti itu,sampai tidak mau diajak bercanda"
"Tidak,arumi itu gadis yang baik,dan dia suka sekali bercanda, mungkin karena kamu baru dikenalnya,jadinya dia tidak terlalu ramah" ujar bude padaku
Tentu yang bude katakan saat ini ada benarnya, mungkin dia belum lama mengenal diriku, lagipula aku memang orang asing, yang kesini dengan tujuan tertentu.
Ya,aku memang memiliki maksud tertentu sehingga harus jauh-jauh dari ibukota,dan menetap ditempat ini,
semoga aku cepat menyelesaikan urusanku disini,biar secepat kilat menghilangkan jejak.
skip.
Hari sudah semakin larut,gadis itu sama sekali tidak terlihat, tadi saat aku makan malam dirumahnya karena diundang lagi oleh bude,gadis yang bernama Arumi itu tidak keluar kamar,
mungkin saat ini dia sudah tidur.
Aku pun memutuskan untuk tidur juga,dan akan melanjutkan tujuanku datang ke desa terpencil ini besok,aku berharap semua pertanyaan yang ada dikepalaku akan segera mendapatkan penjelasannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Maliqa Effendy
oh...laki laki ternyata..😄😄..
meninggalkan jejak?.. seru nih
2022-09-09
1
Bz
bagus..bagus..bagus..
2022-01-29
1