Sebelum membaca saya mohon maaf dulu,ini adalah bagian yang sedikit memiliki cerita dewasa.
Sebenarnya aku tidak ingin melakukan hal ini,ini tidak baik,tapi aku hanya mengikuti kata hatiku yang penasaran dengan apa yang ingin mereka lakukan dikantor ini.
Aku melihat lagi pak Presdir mencium bibir Maya dengan rakus, kemudian pindah ke bagian bawah, menenggelamkan kepalanya disana,jelas sekali nafas Maya yang tertidur diatas meja terdengar tidak beraturan.
puas dengan bagian bawah kini pak Presdir pindah ke bagian atasnya,
satu tangannya meremas lembut yang satunya dan bibirnya kembali mencium bagian yang lainnya
Aku mulai panik, dengan keadaan yang aku lihat,tapi aku tidak bisa pergi, karena saat ini mereka berpindah agak kedepan, seperti sengaja mempertontonkan permainan mereka dengan berbagai cara.
Aku hanya bisa terdiam membeku, seperti ikan yang berada didalam freezer, apalagi pak Presdir dan Maya semakin menjadi-jadi, mereka sudah tanpa busana, sepintas aku melihat senjata pak Presdir,itu cukup, untuk menelan air ludahku sendiri.
"Jangan lakukan apapun Arumi, yang terpenting sekarang, kau harus segera pergi dari sini,kau sudah terlalu jauh ingin mengetahui rahasia orang lain, kau akan ketahuan dan mati Arumi",
(gerutuku dalam hati)
Dan saat kata terakhir keluar dari mulutku,aku melihat segalanya,semua terjadi jelas didepan mataku,kata 'MATI'
yang barusan ku ucapkan dalam hati, benar-benar membunuhku, seakan jantungku berhenti berdetak seketika.
Aku melihat semuanya sampai akhir,dan kini pak Presdir pingsan dengan penuh lumuran darah,tubuhku rasanya lemas dengan apa yang aku lihat,kakiku tak mampu melangkah,bibir pun tak mampu berteriak,semua benar-benar membatu.
Saat aku melihat pak Presdir dalam keadaan demikian,aku yang ingin menolong mengurungkan niatku.
Dari awal aku telah salah, tidak seharusnya aku lembur dikantor,
aku bahkan salah tidak pergi ketika mereka menuju lorong, itu kesempatanku, sehingga tidak membuat mataku ternodai dengan menyaksikan adegan live streaming mereka,dan untuk kali ini aku tidak ingin salah lagi dengan menolong pak Presdir yang sesungguhnya itu bukanlah dirinya.
Dalam diam aku berjalan lunglai ke lift dan segera menuju ke lantai dasar dengan penuh penyesalan kenapa harus melihat semuanya, yang kupikirkan hanya segera pergi dari kantor ini secepatnya.
Flashback off
Skip.
Aku saat ini ada diruangan rumah sakit XX,aku tidak tahu apa yang terjadi setelah aku pergi dari kantor kemarin malam,aku tidak tahu kenapa pikiranku selalu hanya menggingat apa yang ku saksikan saja tanpa ingat setelahnya hingga aku sudah 2 hari berada dirumah sakit XX ini, tadi suster hanya mengatakan kalau aku dibawa oleh seorang satpam.
Tiba-tiba saja aku mengingat bude Marni, bayangannya muncul dipikiranku.
"Apakah bude juga melihat hal yang sama" gumamku
Aku tidak akan menceritakan kejadian ini kepada siapapun, sebelum aku memastikan kalau inilah yang juga terjadi kepada Riana, sahabatku.
Pantas bude selalu mengatakan kalau dia bukanlah Riana.
Aku kemudian mengambil handphoneku,aku melihat Potret Riana yang aku abadikan saat kami pertama kali bermain dipantai ketika masih kuliah waktu itu, kebetulan Riana juga kuliah di ibukota provinsi XX ini, berada dikampus yang sama denganku tentunya,dan jurusan yang sama,yaitu manajemen perkantoran, sehingga saat ini aku bisa menjadi sekretaris,
sedangkan Riana langsung tunangan waktu itu.
Dia memang tidak berniat bekerja,dia kuliah hanya karena ingin menikmati masa remajanya, sebelum dia menikah,dan saat ini dia telah tiada.
Ilustrasi Riana :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
ana Imaa
nasibnya maya gimana ? kemana dia ?!
2022-10-19
0
ana Imaa
nasibnya maya gimana ? kemana dia ?
2022-10-19
0
Antara Ada Dan Tiada
blm paham dg alur ceritanya q
2021-08-05
2