Keesokannya paginya,aku terbangun, aku masih dalam keadaan antara percaya tidak percaya,ku harap ini benar hanya sebuah mimpi atau candaan dari orang tuaku dan bude Marni.
Ketika aku keluar kamar, suasana dirumah ini begitu sunyi,tak terlihat satu orang pun.
Aku memutuskan untuk mendatangi bude Marni dikamarnya,ku lihat dia sendirian dan ini kesempatanku untuk bertanya lebih dalam lagi tentang kisahku yang entah bagaimana bisa dijodohkan dengan roh jahat yang aku sendiri bingung menyebutnya apa, manusia setengah setan kah, jin kah atau iblis,sebab yang bude katakan tadi malam hanya menyebutnya dengan sebutan roh jahat.
Aku memang sengaja memilih bertanya pada bude Marni saja bukan kepada kedua orang tuaku,sebab aku tidak ingin dibohongi lebih dalam lagi oleh mereka berdua,mungkin jika siapapun diperlakukan seperti diriku oleh kedua orang tuanya,pasti sedikit banyaknya akan ada perasaan kesal dan rasa tidak percaya juga mengapa mereka tega berbuat demikian.
"Bude..." aku langsung memeluknya
"Arumi..." bude membalas pelukanku
"Apa saya boleh tahu lebih dalam lagi tentang semua,jujur saya tidak ingin hanya penjelasan singkat seperti tadi malam" ucapku masih dalam pelukan bude Marni
"Kenapa tidak menanyakannya langsung kepada orang tua kamu saja,arumi..." ucap bude sambil melepaskan pelukannya
"Bude sendiri pasti mengenalku jika sedang kesal,maka aku tidak ingin berbicara pada siapapun kan, termasuk mereka, apalagi ini semua terjadi karena mereka, tapi jika bude tidak ingin menceritakan lagi kisahku,tidak apa-apa" ucapku sembari melangkah pergi
Bude Marni mencegahku dan mulai menceritakan segalanya,dulu saat ketika papa telah membunuh rusa jelmaan itu,kakek tiba-tiba mengalami kerasukan,dan membunuh Mama,sebab roh itu tidak bisa menyentuhku langsung karena aku bayi suci yang berada didalam perut Mama,makanya dia mencari perantara melalui kakek.
Awalnya semua orang tidak percaya jika kakek bersekutu dengan roh jahat tersebut, karena pada masa itu kakek termasuk salah satu panutan yang disegani didesa,jadi tidak ada yang menyangka bahwa kakek memiliki ilmu pesugihan agar bisa kekal abadi.
Namun, ketika semua orang melihat kakek yang kerasukan dan membunuh Mama,semua warga sepakat untuk masuk ke rumah kakek,tidak ada apapun disana,sampai salah satu warga menemukan ada sebuah pintu yang terkunci tepat disebuah ruangan yang menuju ke bawah tanah,warga merasa itu seperti kamar rahasia dan para warga memaksa mendobraknya.
Setelah berhasil, mereka melihat disana ada sebuah batu besar yang menurut warga merupakan salah satu batu keramat yang terdapat di hutan larangan, mereka beramai-ramai mengangkat batu tersebut tapi tidak bisa.
Sementara ditempat lain Papa hanya menangisi perbuatannya didepan jenazah Mama, yang telah terbujur kaku, sedangkan kakek menghilang, tidak tahu kemana rimbanya setelah melakukan perbuatannya terhadap Mama.
Entah apa yang ada dipikiran Papa saat itu,dia malah pergi masuk kehutan larangan sendirian,disana dia memanggil-manggil kakek,tapi sama sekali nihil,Papa kian masuk melesat jauh kedalam hutan,dan menemukan sebuah gua yang ditumbuhi lumut disekelilingnya,sungguh menyeramkan,papa mengira disinilah petaka itu tersimpan,dan benar saja ketika Papa masuk kedalam,ada begitu banyak batu disana, yang konon kata penduduk setempat dinamakan batu keramat dan sangat dilarang keras mengambil batu tersebut serta membawanya pulang kerumah
Samar-samar terdengar suara yang lantang menggelegar seakan hendak memecahkan gendang telinga Papa,
mengatakan kepada Papa kalau kematian Mama adalah balasan yang setimpal atas kematian istrinya.
Ilustrasi Gua :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments