Tragedi Kedua

Sudah satu Minggu sejak aku melihat Maya yang keluar dari ruangan pak Presdir.

Dan saat ini,maya baru saja masuk kembali ke kantor setelah satu Minggu izin cuti,sebab dia tersandung masalah.

Aku yang sebelumnya tidak pernah ikut menggosipkan orang bersama teman-temanku,entah mengapa kali ini ikut mendengarkan seorang OB dikantor ku,

yang kemarin membicarakan tentang kasus Maya, karena OB tersebut juga terlibat,sebab kebetulan sekali dia adalah tetangga Maya.

Flashback on

Saat itu Ratih (OB dikantor ku), sedang menunjukkan alamat Maya pada seorang kurir yang salah alamat kerumahnya, karena rumah mereka samping-sampingan.

Setelah selesai menunjukkan rumah Maya,paket yang dibawa si kurir pun diterima oleh pembantunya Maya,

yang kemudian masuk menuju kamar majikannya,hendak memberikan paket tersebut.

Tapi tiba-tiba Ratih mendengar si pembantu berteriak,ratih yang kebetulan masih berada didepan gerbang tanpa pikir panjang masuk kedalam,dan melihat apa yang dilihat oleh pembantu tersebut, ratih sungguh tidak dapat percaya jika tidak melihat langsung apa yang tidak pernah dia lihat, bahkan dia pikirkan sebelumnya.

Maya tergeletak dilantai bersimbah darah, tanpa sehelai benangpun.

Ratih dan si pembantu yang tidak ingin dituduh yang tidak-tidak, segera menelepon polisi,dan polisi pun melakukan penyidikan,serta memeriksa saksi-saksi,ratih yang diperiksa sudah memberikan keterangannya,dan ketika si pembantu yang memberikan keterangan,dia mengatakan kalau sebelumnya majikannya pulang bersama seorang laki-laki, yang tidak pernah datang sebelumnya ke rumah.

Tapi,sampai sekarang pria itu tidak tahu kemana rimbanya.

Sementara majikannya belum ada keluar kamar sama sekali, kalaupun lari melalui jendela, jendela semua diberi sekat jerjak,dan tidak ada yang rusak juga.

Flashback off

Sampai detik ini Ratih sedikit trauma, dengan kejadian yang dilihatnya,dan jika bertemu Maya yang pagi ini mulai bekerja kembali,dia takut.

Kasus Maya memang sudah ditutup,serta tidak satupun orang yang tahu kejadian tersebut kecuali pembantunya dan Ratih, kemudian tentu saja aku serta teman-temanku yang mendengarkan ceritanya kemarin,sebab didesak Hani terus-menerus untuk kepoin mengapa Maya tidak masuk kerja selama seminggu dan meminta cuti, karena dia tetangga Maya.

Yang tahu kejadian ini pun hanya aku,hani,desi,dan Lala, yang akan mengunci rapat mulut kami lalu kuncinya dibuang ke laut Cina Selatan.

Skip.

Hari ini pun, tepat adalah hari dimana aku akan keluar kota bersama pak Presdir.

Aku yang tadi pagi sudah sekalian membawa koper kecilku,biar tidak bolak-balik kerumah meski jaraknya tidak jauh dari kantor, langsung ke ruangan Presdir.

Dan dia memang sudah menungguku disana, kemudian kami segera ke bandara XX,melakukan check-in, kemudian masuk ke pesawat, karena pesawat akan segera take off.

Dalam perjalanan aku hanya mengingat cerita Ratih, yang sama persis dengan tragedi di pernikahan Riana

Ini tragedi kedua,dan kali ini aku yakin ini semua saling terhubung,meski penuh tanda tanya, apapun itu aku akan tetap harus mulai mencari tahu kebenaran yang ada.

Tanpa terasa aku tertidur disebelah pak Presdir yang dari tadi hanya diam,

dia hanya melihat kearah jendela karena kebetulan dia ada didekat jendela

Aku pun tertidur,dan ketika terbangun, ternyata pesawat telah landing.

Dan posisiku saat ini, kepalaku tengah ada dipundak pak Presdir,entah kapan itu terjadi,aku tidak tahu, mungkin saat aku tertidur tadi, begitu sampai kami langsung menuju hotel, check-in, lantas masuk kedalam kamar masing-masing.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***