PaMud PaPa Muda
"Setiap manusia pasti memiliki problem, dalam hidupnya keep strong, tinggal gimana caranya kita menghadapinnya."
Nama aku Rendy Martin, umur aku 21 tahun. Aku baru saja lulus dari universitas M di kota B dengan gelar Sh. Aku memiliki dua saudara, seorang abang yang bernama Samuel Martin dan seorang adek perempuan yang bernama Lea Mariana. Kami anak dari pasangan Jhoan Martin dan Ane Mariana.
Hobi aku bermain gitar sambil bernyanyi, aku mempunyai gitar kesayangan yang selalu aku letakan di samping tempat tidur aku. Seperti malam ini aku sedang duduk di atas tempat tidur sambil memainkan gitar kesayangan aku.
🎵Jereng............... Jereng🎵
Ku pergi hanya sebentar saja
Bukannya untuk menjauhimu
Mencoba 'tuk cari bagaimana
Baiknya untuk berdua
Setelah kuputuskan kembali
Ku pulang mencarimu kekasih
Tetapi kau bukan dirimu lagi
Kau telah jauh berubah
Apakah kau sudah temukan yang baru?
Reff:
Tolong jangan kau katakan
Kau sudah
Jangan-jangan kau fikirkan egomu saja
Aku masih di sini
Biar kau tahu betapa sulitnya
Ku selama ini cintai kamu
Aku masih denganmu
Cobalah kau ingat kembali
Masa-masa indah denganku
Dan jujur apakah semua kini sudah terlambat
Ataukah kau sudah temukan yang baru?
Back to Reff
Ceklek.......... Ceklek
"Koko Ren." Setelah membuka pintu kamar Lea masuk ke dalam kamar Rendy.
"Dasar adek gak ada akhlak, kalau masuk ke kamar aku itu ketuk pintu dulu." Ren berhenti bernyanyi melihat Lea yang masuk ke dalam kamarnya.
"Koko lagi galau ya sama cici Kristen." Lea tidak memperdulikan ucapan Rendy, Lea duduk di samping Rendy.
"Gak, kenapa kamu tanya seperti itu?"
"Habis koko nyanyi lagi galau kayak gitu."
"Aku lagi pengen aja nyanyi lagu itu, ada apa kamu ke kamar aku?"
"Emang aku gak boleh ke kamar Koko Ren?"
"Kalau kamu gak ada perlu sana keluar, aku mau tidur nih." Ren meletakkan gitar kesayangan di samping tempat tidurnya.
"Koko Ren jahat masak aku di usir entar aku bilang sama Daddy." Lea yang wajahnya bersungut.
"Dasar tukang ngadu sikit-sikit ngadu." Rendy mencibir adeknya.
Seminggu kemudian hari ini bertepatan dengan hari minggu. Setiap hari minggu Rendy sekeluarga akan pergi ke gereja untuk beribadah. Mereka semua sudah berkumpul di ruangan tamu terkecuali mommy dan Lea yang masih berada di dalam kamar mereka masing-masing.
Kedua perempuan tersebut pasti lagi sibuk memilih pakaian yang akan dipakai untuk pergi. Setelah menemukan pakaian yang cocok untuk mereka kenakan maka mereka akan berdandan mengunakan make up. Sambil menunggu mereka, kami mengobrol di ruang tamu.
"Apa rencana kamu ini?" tanya Daddy.
"Belum tahu Dad."
"Apa kamu tidak mau bekerja di perusahaan Dad membantu Koko Sam?"
"Sebaiknya kamu bantu Koko di perusahaan Dad." Samuel pun angkat bicara.
"Nantik aku pikiran dulu Dad dan Koko."
"Apa kamu mau kerja di Farmasi Hukum?"
"Tidak tahu Dad."
"Apa planing kamu setelah ini?"
"Aku hanya ingin beristirahat dulu Dad, aku terlalu lelah selama ini belajar."
"Dad biarkan dia beristirahat dulu, jangan dipaksakan." Samuel memberikan pengertian kepada Daddy agar tidak memaksa Rendy, karena dia tidak mau Rendy bernasib sepertinya yang di paksa untuk meneruskan perusahaan Daddy.
"Baiklah."
"Mommy sama Lea mana sih dari tadi kok gak turun-turun?" Samuel yang sudah merasa bosan menunggu Mommy dan Lea yang belum juga datang.
Tak............. Tak
Terdengar suara langkah kaki perempuan yang mengunakan high heels.Mommy dan Lea pun berjalan ke arah ruangan tamu.
"Dad itu mereka." Samuel yang melihat Mommy dan Lea sudah berada di ruang tamu.
"Ayo kita berangkat sekarang!" Dad berdiri sofa lalu dia berjalan ke arah pintu.
Mereka sudah berada di dalam gereja melakukan ibadah. Rendy tampak tidak bersemangat saat melakukan ibadah. Rendy menginginkan untuk segera keluar dari geraja tersebut. Akhirnya yang di tunggu Rendy pun tiba pak Pendeta mengatakan bahwa waktu beribadah sudah selesai.
Rendy yang mendengar hal itu langsung berjalan ke arah pintu gereja. Rendy sudah berada di halaman gereja.
"Uh akhirnya selesai juga." Rendy menarik nafasnya.
"Kamu kenapa buru-buru keluar?" Samuel memegang bahu Rendy.
"Di dalam pengap Koko."
"Kalau begitu kita tunggu di sini saja Dad, Mom dan Lea."
Sepanjang perjalanan pulang menuju ke arah rumahanya Rendy tanpa diam dan hanya melirik ke arah jendela mobil.
"Koko Ren kok dari tadi diam." Lea yang dari tadi melirik ke arah Rendy tanpa Rendy sadari.
Rendy enggan menjawab pertanyaan Lea dia malah menutup matanya seakan-akan dia tidur.
"Lea biarkan Koko Ren tidur." Mommy membalikkan badan menoleh ke arah Rendy yang sedang menutup matanya sambil menyadarkan tubuhnya di bangku mobil.
"Heleh paling-paling cuma pura-pura tidur," guman Lea.
Esokan Siangnya Rendy mengendarai motor sport berwarna hitam di jalan raya. Rendy mau mengendarai motor sport tersebut menuju ke arah sekolah Lea. Rendy terpaksa menjemput Lea karena di suruh oleh mommy.
Tiba-tiba saja motor yang Rendy kendarai itu mogok, sehingga Rendy turun dari motornya lalu dia menepikan motor nya berada di pinggir jalan raya. Rendy berusaha menyalahkan motornya tetapi tidak bisa akhirnya Rendy mencoba memeriksa kerusakan motornya tetapi dia tidak menemukan nya.
Cuaca siang ini begitu terik sehingga cahaya matahari mengenai kulit Rendy. Rendy yang tidak tahan dengan terik matahari dia memutuskan untuk mencari tempat berteduh.Rendy melihat ada sebuah mesjid yang berada di depan nya sehingga Rendy memutuskan untuk mendorong motornya ke arah mesjid tersebut.
Rendy memakirkan motornya di halaman mesjid, lalu Rendy berjalan ke arah teras mesjid. Rendy duduk di atas teras mesjid sambil menghubungi nomor bengkel langganan nya tetapi tidak di angkat.
"Suara apa itu?" Rendy mendengar suara adzan yang berasal dari dalam mesjid karena dia seorang nonis maka dia tidak paham dengan suara adzan yang di kumdangkan saat itu.
Kedua orang pengendara motor behenti di depan mesjid tersebut lalu mereka berjalan ke arah sisi kanan mesjid.
Mau kemana mereka?
Rendy yang penasaran akhirnya berdiri dari terasa mesjid. Rendy melihat mereka masuk ke dalam toilet mesjid setelah itu mereka keluar dengan wajah, telinga, rambut, tangan dan kaki yang basah.
Oh ternyata mereka membasuhi wajah
Rendy hanya memperhatikan wajah kedua orang tersebut, setelah itu kedua orang berjalan ke arah mesjid. Rendy yang merasakan gerah pun akhirnya memutuskan membasuhi wajahnya. Rendy sudah membasuhi wajah lalu dia berjalan ke arah teras mesjid.
Sesampainya Rendy di dalam teras mesjid tersebut. Rendy melihat ke arah dalam mesjid sudah ada beberapa orang yang berdiri di dalam mesjid.
"Mari kita masuk untuk melakukan shalat dzuhur!" Seorang pria yang memakai baju koko yang berwarna putih. Sudah berdiri di belakang Rendy.
"Apa itu shalat?"
...~ Bersambung ~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇👍🙏
2024-11-12
0
Susi Ana
aku mampir, semangat
2024-10-17
1
ENDAH_SULIS
kristen apa Kristin..kaya agama KL kristen
2024-05-04
1