Di Usir Dari Rumah

"Menjadi orang baik itu mudah, yang susah adalah tetap menjadi baik meskipun di perlakuan tidak baik oleh orang lain."

Rendy ingin berbicara tetapi mulutnya serasa terkunci sehingga dia sulit untuk berbicara.

"Rendy Martin kalau Daddy sedang bertanya kepada kamu maka kamu harus menjawab pernyataan Daddy." Daddy berdecak pinggang sambil menatap tajam ke arah Rendy.

"Aaapa yang mau Dad tanya kepada aku?" Rendy berbicara dengan gagap kepada Daddy.

"Apakah kamu sudah berpindah agama?"

"Suuudah."

"Kalau begitu mulai saat ini detik ini kau bukan lagi anak aku dan kau harus angkat kaki dari rumah ini sekarang juga." Daddy yang mendengar pengakuan dari Rendy merasa marah sehingga Dia mengusir Rendy dari rumah.

"Daddy jangan usir aku dari rumah." Rendy berdiri dari tempat dulu lalu dia berlutut di hadapan Daddy sambil memohon.

"Kalau kau tidak mau di usir dari rumah ini maka sebaiknya kau pindah lagi ke agama kita."

"Tidak, keputusan aku sudah bulat untuk menjadi seorang muslim." Rendy pun berdiri sekarang dia sudah berdiri di hadapan Daadynya. Keputusan Rendy sudah mantap untuk menjadi seorang muslim tidak bisa di ganggu gugat oleh apapun.

"Kalau begitu sekarang juga kau pergi dari rumah ini tanpa membawa barang pemberian aku."

"Baiklah Daady." Rendy hanya membawa gitar kesayangan, pakaian yang ada di badan dengan dompet yang berisi uang tunai seadanya.

"Jangan panggil aku Daddy karena mulai saat ini detik ini kita tidak punya hubungan apa-apa.

"Aku pergi." Rendy berjalan membawa gitarnya kesayangan nya.

Rendy yang baru saja turun dari tangga rumah bertemu dengan bibik.

"Tuan muda mau kemana?"

"Saya mau pergi. Bibik saya minta maaf kalau ada salah sama bibik." Rendy menyalim punggung tangan bibik.

"Tuan muda tidak ada salah apa-apa ke Bik, tuan muda mau kemana?"

"Saya tidak tahu bik, yang jelas sekarang saya harus pergi dari ini."

Rendy berjalan sambil membawa gitar kesayangan di punggung nya. Rendy sudah berada di depan halaman rumahnya lalu dia melihat ke arah jendela kamarnya. Daddy berdiri di depan jendela kamar Rendy sambil melihat Rendy yang berada di bawah.

Daady yakin kamu pasti akan segera kembali kerumah ini. Dengan merengek seperti anak kecil, lagian apa yang bisa kamu lakukan hanya dengan membawa uang segitu batin Daddy.

Sementara Rendy yang masih berdiri di halaman rumah sambil menatap ke arah jendela kamarnya.

Selamat tinggal keluarga aku, maafkan aku karena belum bisa jadi anak yang membanggakan Daddy dan Mommy. Aku yakin sekarang kalian semua pasti akan membenci aku karena keputusan aku yang menjadi seorang mualaf. Tapi ini sudah menjadi keputusan aku, apapun resiko dari keputusan aku maka akan aku tanggung semua nya. Walaupun aku harus di usir dari keluarga ini maka aku pun menerima semuanya. Aku menyayangi kalian semua semoga kalian semua bisa berbahagia tanpa aku di sini batin Rendy.

Malam ini Rendy berjalan tanpa arah dan tujuan, dia terus saja berjalan menyusuri jalan di komplek perumahan tersebut. Rendy sudah berada di pinggir jalan raya tetapi dia tidak memiliki arah dan tujuan. Pikiran Rendy yang masih terombang-ambing karena dia tidak tahu harus pergi kemana setelah di usir oleh Daddy.

Rendy juga tidak mungkin harus tetap berada di kota B. Rendy yakin kalau dia masih berada di kota B dia tidak akan bisa bekerja karena Daddy pasti akan melakukan berbagai macam cara agar Rendy tidak dapat perkerjaan. Sehingga Rendy akan hidup menderita kalau Rendy sudah tidak tahan hidup menderita maka dia akan datang memohon kepada Daddy.

Akhirnya Rendy memutuskan untuk pergi meninggalkan kota B. Tiba-tiba sebuah bus antar provinsi berhenti di depan Rendy. Seorang laki-laki membuka pintu bus tersebut lalu dia turun dari bus.

"Abang mau naik gak?"

"Apa masih ada bangku kosong?"

"Ada, jadi gimana mau naik?"

"Iya saya naik."Rendy masuk ke dalam bus tersebut. Rendy duduk di bangku bus yang kosong.

" Abang mau kemana?"

"Belum tahu."

Setelah Rendy masuk ke dalam bus antra provisi tersebut. Pak Supir kembali mengendarai mobil bus tersebut sambil mencari penumpang yang berada di pinggir jalan raya. Rendy yang duduk di bangku bus meletakkan gitar ke sayanganya di bangku sebelahnya.

Rendy melihat ke arah kaca jendela mobil bus, Rendy yang tidak memiliki tujuan hanya pasrah saja. Rendy akan tinggal memulai hidup baru di tempat bus ini berhenti terakhir kali.

Rendy sudah berada dua hari dua malam di dalam bus tersebut, selama dua hari dua malam Rendy tidak mandi di dalam bus. Rendy hanya mencuci muka, shalat dan makan kalau dia sudah lapar.

"Abang kita sudah sampai mana?" Rendy yang melihat si kernet berjalan melewatinya sehingga dia bertanya.

"Kota J."

"Kota J ini dimana?"

"Pulau Sumatera."

"Jadi aku sudah meninggalkan pulau Jawa pantas saja aku merasa perjalanan ini begitu jauh karena sudah 2 hari 2 malam aku berada di dalam bus.

"Sebenarnya kamu mau turun dimana?"

"Kalau bus ini terakhir turun dimana?"

"Kota kecil D."

"Aku akan turun di kota kecil D."

"Kalau begitu perjalanan kamu masih ada 1hari 1 malam lagi."

"Tidak masalah."

Keesokan paginya mobil bus yang Rendy tumpangi sudah berhenti terminal bus yang berada di kota P. Rendy turun dari mobil bus tersebut. Saat Rendy sudah berada di terminal bus di mencari toilet karena dia kebelet buang air kecil.

Rendy keluar dari toilet dengan wajah yang basah karena dia membasahi wajahnya. Rendy hanya membeli sebungkus roti dan sebotol air mineral. Rendy sengaja hanya membeli sebungkus roti dan sebotol air mineral untuk menghemat uang.

"Kepada semua penumpang kita akan berangkat ke kota D."

"Segera masuklah ke dalam bus." Si Kernet berteriak menyuruh semua penumpang masuk ke dalam bus.

Satu persatu penumpang pun masuk ke dalam bus. Rendy berjalan masuk ke dalam bus, Rendy kembali duduk di tempatnya semula.

"Apa boleh saya duduk di sini?" Seorang pria berdiri di samping bangku yang ada gitar Rendy.

"Boleh pak." Rendy mengambil gitar yang berada di bangku tersebut.

"Terimakasih." Si pak tersebut duduk di bangku tersebut.

Mobil bus yang mereka tumpangi pun sudah bergerak meninggalkan terminal bus tersebut.

"Nama kamu siapa?"

"Rendy pak." Rendy mengulurkan tangan ke arah si pak.

"Faisal Harap." Faisal menjabat tangan Rendy setelah itu Faisal melepaskan tangan Rendy.

"Apa pak Faisal seorang ustadz?" Rendy melihat pakaian Faisal yang seperti seorang pak Ustadz.

"Iya, Rendy mau kemana?"

"Saya tidak punya tujuan pak Ustadz."

"Bagaimana kalau kamu ikut saya?"

...~ Bersambung ~...

Terpopuler

Comments

Zoe evarqlisha

Zoe evarqlisha

sini ke rumah aku aja, entar aku tampung kamu Ren 😂😂😂

2025-01-04

1

Zoe evarqlisha

Zoe evarqlisha

ga adil sii klo digituin, apa lagi perlakuan orang nya bikin sensi

2025-01-04

1

Zoe evarqlisha

Zoe evarqlisha

pak jangan kejem¹ pak 😭

2025-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Apa Itu Shalat?
2 Mengurung Diri
3 Apa Yang Mereka Baca?
4 Belajar Mengaji
5 Kucing Tertabrak
6 Ketahuan Daddy
7 Di Usir Dari Rumah
8 Rumah Pak Ustadz
9 Masuk Dulu Baru Bayar
10 Rebutan Sapu
11 Di Suruh Kerumah Pak Ustadz
12 Nitip Zainel
13 Jalan Tikus
14 Apa Aku Ganteng?
15 Jangan Jangan Apa?
16 Memang Jalan Ini Punya Bapakmu
17 Seperti Lilin
18 Itu Suara Siapa?
19 Pengacara
20 Hari Pertama Berkerja
21 Mati Lampu
22 Bertemu Mama Tary
23 Tangisan Bayi
24 Menginap Di Rumah Tary
25 Tidak Mau
26 Baby Jane
27 Mencium Baby Jane
28 Sarapan Bersama
29 Baby Jane Di Cubit
30 Jane Bobok
31 Bertemu Bibik
32 Imunisasi Baby Jane
33 Tary & Baby Jane Menangis
34 Menjaga Baby Jane
35 Bocil Kecentilan
36 Tertidur Di Sofa
37 Dikira Suami Istri
38 Warung Bakso
39 Apa Ry Kangen sama Aku?
40 Mama
41 Milih Malu Atau Kelaparan?
42 Makan Malam Di Rumah Nenek Dan Kakek
43 Bukan Berdua Tapi Bertiga
44 Ke Panti Asuhan
45 Ry Perempuan Paling Cantik
46 Balon
47 Sarung
48 Menggoda
49 Mengurus Baby Jane Sendirian
50 Malam Minggu
51 Aku Anak Sehat
52 Mirip Pup Baby Jane
53 Kamu Nanya Bertanya-Tanya
54 Lembaran Jawaban Lea
55 Begitu Sulit Lupakan Reyhan
56 Membeli Baju Baby Jane
57 Biar Aku Yang Bayar
58 Fitri Merasa Pernah Bertemu Zainel
59 Cari Angin
60 Kamu Tahu Gak?
61 Fitri Mencari Zainel
62 Boncengin Zainel
63 Kamar Hotel
64 Fitri Dan Zainel di Cafe
65 Pilihlah Aku
66 Secangkir Kopi
67 Rebutan Sebotol Air Mineral
68 Zainel Pulang Terlambat
69 Sssttt Jangan Berisik
70 Gombalan Fitri
71 Jangan Duduk Di Sini
72 Hareudang
73 Hah Itu Aku
74 Masih Cantikan Aku Lagi
75 Naik Jabatan
76 Tunggu Dulu Ry
77 Menghubungi Koko Sam
78 Tuan Muda
79 Bertemu Mommy
80 Lea
81 Pulang Bawak Istri Dan Anak
82 Mommy Shock
83 Di Usir Lagi Oleh Daddy
84 Ternyata Hanya Mimpi
85 Si Wanita Misterius
86 Baby Jane Merangkak
87 Ada Belek
88 Taman Komplek Perumahan
89 Perdebatan Ry Dan Zaza
90 Sarapan Di Bawah Pohon
91 Pacar Zaza
92 Baby Jane Rewel
93 Ribut-Ribut
94 Suara Tangisan
95 Noda Merah
96 PMS
97 Kiri Kiri
98 Toko Perhiasan
99 Berbelanja
100 Ry Keselek
101 Fitri Menutup Matanya
102 Berbeda
103 Mejemput Zaza
104 Aku Tidak Baik-Baik Saja?
105 Tengah Malam
106 Zaza Sakit
107 Sakit Membawa Berkah
108 Pagi Sayang
109 Gara-Gara Kentut
110 Sup Ayam
111 Baby Jane Tidak Ada
112 Baby Jane Hilang
113 Mencari Baby Jane
114 Masih Mencari Baby Jane
115 Kantor Polisi
116 Panggilan Telpon
117 Menemui Penculik Baby Jane
118 Penculik Baby Jane
119 Jangan Pakai Otot Tapi Pakai Otak
120 Pov Yudhi
121 Meletakkan Bayi Di Depan Pintu
122 Tary Vs Penculik Baby Jane
123 Perasaan Tidak Enak
124 Obsesi Yudhi
125 Siapa?
126 Dia Siapa?
127 Nenek Baby Jane
128 Awas Saja Kamu Tary
129 Mandi Bola
130 Pum It Up
131 Menyeberang
132 Tertabrak
133 Pergi Ke Rs
134 Otw Ke Rs
135 Nenek Sadar
136 Titip Baby Jane
137 Nenek Meninggal
138 TPU
139 Siapa Itu???
140 Dikejar-Kejar Hantu
141 Seperti Nyata
142 Masuk Ke Kamar Ry
143 Terkejut
144 Pelaku Tertangkap
145 Air Mata Bawang
146 Kecewa
147 Kedatangan Kedua Orang Tua Fitri
148 Ooo Tidak Bisa
149 Hukuman Untuk Fitri
150 2 Tahun Kemudian
151 Ren
152 Perdebatan Sam dan Ren
153 Suara Itu
154 Bertemu Kembali
155 Restaurant Mewah
156 Western Food
157 Flashback
158 Saranghae
159 Menagih Janji
160 Seperti Ibu Dan Anak
161 Bertemu Baby Jane Di Mall
162 Kejujuran Ren
163 Aisyah Menemui Ry
164 Saya Sakit Apa?
165 Gagal Ginjal
166 Donor Ginjal
167 Pendonor Ginjal
168 Aku Bukan Pelakor
169 Aisyah Mundur
170 Jauhi PutraKu
171 Ingin Bercerai
172 Pernikahan
173 Tamat
174 Curhatan Penulis
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Apa Itu Shalat?
2
Mengurung Diri
3
Apa Yang Mereka Baca?
4
Belajar Mengaji
5
Kucing Tertabrak
6
Ketahuan Daddy
7
Di Usir Dari Rumah
8
Rumah Pak Ustadz
9
Masuk Dulu Baru Bayar
10
Rebutan Sapu
11
Di Suruh Kerumah Pak Ustadz
12
Nitip Zainel
13
Jalan Tikus
14
Apa Aku Ganteng?
15
Jangan Jangan Apa?
16
Memang Jalan Ini Punya Bapakmu
17
Seperti Lilin
18
Itu Suara Siapa?
19
Pengacara
20
Hari Pertama Berkerja
21
Mati Lampu
22
Bertemu Mama Tary
23
Tangisan Bayi
24
Menginap Di Rumah Tary
25
Tidak Mau
26
Baby Jane
27
Mencium Baby Jane
28
Sarapan Bersama
29
Baby Jane Di Cubit
30
Jane Bobok
31
Bertemu Bibik
32
Imunisasi Baby Jane
33
Tary & Baby Jane Menangis
34
Menjaga Baby Jane
35
Bocil Kecentilan
36
Tertidur Di Sofa
37
Dikira Suami Istri
38
Warung Bakso
39
Apa Ry Kangen sama Aku?
40
Mama
41
Milih Malu Atau Kelaparan?
42
Makan Malam Di Rumah Nenek Dan Kakek
43
Bukan Berdua Tapi Bertiga
44
Ke Panti Asuhan
45
Ry Perempuan Paling Cantik
46
Balon
47
Sarung
48
Menggoda
49
Mengurus Baby Jane Sendirian
50
Malam Minggu
51
Aku Anak Sehat
52
Mirip Pup Baby Jane
53
Kamu Nanya Bertanya-Tanya
54
Lembaran Jawaban Lea
55
Begitu Sulit Lupakan Reyhan
56
Membeli Baju Baby Jane
57
Biar Aku Yang Bayar
58
Fitri Merasa Pernah Bertemu Zainel
59
Cari Angin
60
Kamu Tahu Gak?
61
Fitri Mencari Zainel
62
Boncengin Zainel
63
Kamar Hotel
64
Fitri Dan Zainel di Cafe
65
Pilihlah Aku
66
Secangkir Kopi
67
Rebutan Sebotol Air Mineral
68
Zainel Pulang Terlambat
69
Sssttt Jangan Berisik
70
Gombalan Fitri
71
Jangan Duduk Di Sini
72
Hareudang
73
Hah Itu Aku
74
Masih Cantikan Aku Lagi
75
Naik Jabatan
76
Tunggu Dulu Ry
77
Menghubungi Koko Sam
78
Tuan Muda
79
Bertemu Mommy
80
Lea
81
Pulang Bawak Istri Dan Anak
82
Mommy Shock
83
Di Usir Lagi Oleh Daddy
84
Ternyata Hanya Mimpi
85
Si Wanita Misterius
86
Baby Jane Merangkak
87
Ada Belek
88
Taman Komplek Perumahan
89
Perdebatan Ry Dan Zaza
90
Sarapan Di Bawah Pohon
91
Pacar Zaza
92
Baby Jane Rewel
93
Ribut-Ribut
94
Suara Tangisan
95
Noda Merah
96
PMS
97
Kiri Kiri
98
Toko Perhiasan
99
Berbelanja
100
Ry Keselek
101
Fitri Menutup Matanya
102
Berbeda
103
Mejemput Zaza
104
Aku Tidak Baik-Baik Saja?
105
Tengah Malam
106
Zaza Sakit
107
Sakit Membawa Berkah
108
Pagi Sayang
109
Gara-Gara Kentut
110
Sup Ayam
111
Baby Jane Tidak Ada
112
Baby Jane Hilang
113
Mencari Baby Jane
114
Masih Mencari Baby Jane
115
Kantor Polisi
116
Panggilan Telpon
117
Menemui Penculik Baby Jane
118
Penculik Baby Jane
119
Jangan Pakai Otot Tapi Pakai Otak
120
Pov Yudhi
121
Meletakkan Bayi Di Depan Pintu
122
Tary Vs Penculik Baby Jane
123
Perasaan Tidak Enak
124
Obsesi Yudhi
125
Siapa?
126
Dia Siapa?
127
Nenek Baby Jane
128
Awas Saja Kamu Tary
129
Mandi Bola
130
Pum It Up
131
Menyeberang
132
Tertabrak
133
Pergi Ke Rs
134
Otw Ke Rs
135
Nenek Sadar
136
Titip Baby Jane
137
Nenek Meninggal
138
TPU
139
Siapa Itu???
140
Dikejar-Kejar Hantu
141
Seperti Nyata
142
Masuk Ke Kamar Ry
143
Terkejut
144
Pelaku Tertangkap
145
Air Mata Bawang
146
Kecewa
147
Kedatangan Kedua Orang Tua Fitri
148
Ooo Tidak Bisa
149
Hukuman Untuk Fitri
150
2 Tahun Kemudian
151
Ren
152
Perdebatan Sam dan Ren
153
Suara Itu
154
Bertemu Kembali
155
Restaurant Mewah
156
Western Food
157
Flashback
158
Saranghae
159
Menagih Janji
160
Seperti Ibu Dan Anak
161
Bertemu Baby Jane Di Mall
162
Kejujuran Ren
163
Aisyah Menemui Ry
164
Saya Sakit Apa?
165
Gagal Ginjal
166
Donor Ginjal
167
Pendonor Ginjal
168
Aku Bukan Pelakor
169
Aisyah Mundur
170
Jauhi PutraKu
171
Ingin Bercerai
172
Pernikahan
173
Tamat
174
Curhatan Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!