"Belajar lebih tenang menikmati hidup dengan proses tanpa harus protes, tak takut di benci dan tak mengemis untuk di sukai, aku hanya berusaha menjadi diriku sendiri tanpa basa basi."
"Iya, memangnya kenapa?"
"Gak ada aku cuma nanya aja, aku pergi kerja dulu ya." Setelah berpamitan kepada Tary, Zainel berjalan ke arah kanan.
"Eh, tunggu dulu."
"Ada apa?" Zainel berhenti berjalan lalu dia membalikkan badan menoleh ke arah Tary.
"Apa kamu sudah sarapan?"
"Belum, kenapa emang nya?"
"Aku cuma nanya aja. Kamu harus semangat kerjanya ini kan hari pertama kamu berkerja." Tary tersenyum cengengesan kepada Zainel.
"Kirain apa, ternyata cuma nanya doang. Aku jadi tambah semangat kerjanya karena udah di semangati oleh kamu." Zainel tersenyum kepada Tary, Zainel membalikkan lalu dia berjalan penuh semangat ke arah hotel S.
"Uh, manis juga senyum dia." Tary memperhatikan punggung Zainel, hingga punggung Zainel tidak terlihat lagi.
Saat Zainel hendak berjalan masuk ke dalam hotel S, dia harus melewati pos security.
"Apa kamu karyawan baru yang di terima berkerja di sini?" Si pak security keluar dari pos security untuk menghampiri Zainel.
"Benar pak."
"Kamu bekerja bagian apa?" Pak Security sudah berdiri di hadapan Zainel.
"Cleaning Servis."
"Apa? cleaning servis." Pak security melihat dari ujung rambut Zainel hingga ujung sepatu. Apa tidak salah? laki-laki setampan ini bekerja jadi cleaning servis dia lebih cocok dari manager hotel batin pak security.
"Apa ada yang salah pak?" Zainel melihat pak security terlihat tidak percaya bahwa dia hanya seorang cleaning servis.
"Tidak, cuma saya heran wajah setampan kamu kenapa mau bekerja jadi cleaning servis di hotel S ini kamu lebih cocok menjadi model."
"Hehehehe, si bapak bisa saja mujinya. Malah kalau saya lihat pak lebih ganteng dari saya." Zainel yang mendapat pujian dari si pak security tersebut tertawa sambil memegang tengkuk kepalanya. Dia berhenti tertawa lalu dia memberikan pujian kepada si pak tersebut.
"Ah kami juga bisa saja mujinya. Apa kamu sudah tahu ruangan cleaning servis yang mana?"
"Belum pak."
"Kalau begitu biar saya antar kamu ke ruangan cleaning servis."
"Apa saya tidak merepotkan bapak?"
"Kamu tidak merepotkan saya sama sekali. Kamu ikut saya jalannya." Pak security berjalan terlebih dahulu.
Mereka berjalan ke arah belakang hotel S. Saat mereka sudah tiba di pintu belakang hotel S, si pak security membuka pintu belakang dia masuk terlebih dahulu baru di susul oleh Zainel. Pak security terus saja berjalan di depan lalu dia di susul oleh Zainel yang berjalan di belakang nya.
"Nah kita sudah sampai." Si pak security sudah berhenti di depan pintu ruangan cleaning servis.
"Oo jadi ini ruangan nya, terimakasih pak sudah mengantar saya." Zainel sudah berdiri di belakang pak security.
"Sama-sama, kalau begitu saya kembali ke pos security dulu." Setelah berpamitan kepada Zainel maka si pak security berjalan pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Zainel berdiri sambil bersadar di dinding, Zainel orang yang pertama tiba di depan ruangan tersebut. Beberapa menit kemudian Zainel masih berdiri sambil bersadar di dinding yang berada di depan pintu.
Tak............ Tak
Terdengar langkah kaki seorang yang berjalan ke arah ruangan cleaning servis.
"Selamat pagi, kamu sedang apa berdiri di situ?" Seorang laki-laki sudah berdiri didepan pintu ruangan cleaning servis, tetapi si laki-laki tersebut berbicara sambil menghadap Zainel.
"Selamat pagi pak, saya sedang menunggu orang membuka pintu ruangan itu?"
"Pintu ini tidak akan terbuka kalau ku tidak membukanya." Si laki-laki itu membalikkan badan menghadap ke arah pintu ruangan cleaning servis, dia memegang gagang pintu ruangan tersebut. Dia membuka pintu ruangan tersebut, setelah pintu ruangan tersebut terbuka dia berjalan masuk ruangan tersebut.
Sementara Zainel masih berdiri di depan pintu ruangan tersebut, dia merasa ragu untuk masuk ke dalam ruang tersebut.
Masuk gak masuk gak masuk gak masuk gak
"Hei, kamu anak baru kan?" Seorang laki-laki memegang bahu Zainel.
"Iya, kamu siapa?" Zainel menoleh ke arah si laki-laki tersebut.
"Perkenalkan nama aku Yudistira, nama kamu siapa?" Yudi mengulurkan tangan kanannya ke arah Zainel.
"Zainel." Zainel menjabat tangan Yudi.
"Selamat bergabung di bagian cleaning servis." Yudi dan Zainel saling berjabatan tangan.
"Iya terimakasih, mohon bimbingannya karena ini pertama kalinya aku bekerja."
"Memangnya sebelum di sini kamu pernah bekerja dimana?" Yudi melepaskan jabatan tangannya.
"Aku sama sekali belum pernah bekerja." Zainel tersenyum sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Dulu aku juga seperti kamu, tidak pernah bekerja pertama kali bekerja di sini."
Mereka masuk ke dalam ruangan tersebut, mereka berganti pakaian mengunakan seragam cleaning servis yang sudah di sediakan oleh hotel. Setelah mereka berganti pakaian mereka berkumpul di ruangan tersebut. Mereka di bagi tugas untuk membersihkan setiap sudut ruangan hotel S.
Yudi dan Zainel mendapatkan tugas membersihkan semua kamar yang berada di lantai dua hotel S. Mereka berjalan sambil membawa sapu, alat pel dan ember.
"Kita mau ke lantai dua naik apa?"
"Naik lift aja."
"Memang nya boleh?"
"Kita naik lift buat karyawan hotel."
Mereka sudah tiba di lantai dua dengan membawa peralatan di tangan masing-masing.
"Aku akan memberikan kamar yang berada di sisi kanan sedangkan kamu membersihkan kamar yang berada di sisi kiri."Yudi sudah berada di depan pintu kamar sebelah kanan.
"Apa aku boleh tahu bagaimana cara membersihkan kamar?" Zainel sudah berdiri di belakang Yudi.
"Boleh, ayo kamu iku aku masuk ke dalam kamar!" Yudi membuka pintu kamar hotel dengan mengepel sebuah kartu di depan gagang pintu kamar hotel setelah itu kamar hotel terbuka.
Mereka berdua berjalan masuk ke dalam kamar hotel S. Mereka sudah berada di dalam kamar hotel S. Mereka melihat kamar yang begitu berantakan bantal, guling dan selimut berserakan di lantai kamar. Sperai yang berada di atas tempat tidur juga sudah berserakan.
"Apa semua kamar di hotel seperti ini?"
"Tidak juga." Yudi berjalan mendekati tempat tidur, Yudi menarik sperai dari atas tempat tidur.
Yudi mengambil sperai baru yang berada di lemari. Yudi memasang sperai baru di atas tempat tidur.
"Apa sarung bantal dan guling di ganti juga?"
"Iya, tolong kamu buka sarung bantal dan guling nya."
"Ini sudah." Zainel membuka sarung bantal dan guling.
"Tolong bawak kesini bantal dan gulingnya."
"Ini bantal dan gulingnya." Zainel berjalan kearah Yudi sambil membawa bantal dan guling di kedua tangannya.
"Terima kasih."Yudi mengambil bantal dan guling yang berada di tangan Zainel.
"Sesudah ini apa?"
"Menyapu baru lah mengepel lantai."
"Lalu setelah itu apa?"
"Yang terpenting kamar itu bersih dan kinclong."
"Kalau begitu aku bersihkan kamar aku dulu." Zainel berjalan sambil membawak sapu, peralatan pel dan ember.
Siang hari nya Zainel dan Yudi keluar bersamaan dari kamar yang berbeda tapi letaknya berhadapan.
"Apa pekerjaan kamu sudah selesai?" Yudi menoleh ke arah kamar berada di sebelah kiri, dia melihat Zainel yang sudah berdiri di depan pintu kamar.
"Sudah, bagaimana dengan kamu?" Zainel menoleh ke arah Yudi.
"Sudah, ini usah waktunya makan siang. Bagaimana kalau kita makan siang di rumah aku?"
...~ Bersambung ~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Rahma AR
kalo gantebg ngga boleh jd cleaning sevis ya hehee
2023-10-05
1
Noviyanti
bersamabung, aku jadi senyum2 ry 🤭🤭
2023-08-27
1
🤗🤗
pasti nyamar
2023-07-07
1