NovelToon NovelToon

PaMud PaPa Muda

Apa Itu Shalat?

"Setiap manusia pasti memiliki problem, dalam hidupnya keep strong, tinggal gimana caranya kita menghadapinnya."

Nama aku Rendy Martin, umur aku 21 tahun. Aku baru saja lulus dari universitas M di kota B dengan gelar Sh. Aku memiliki dua saudara, seorang abang yang bernama Samuel Martin dan seorang adek perempuan yang bernama Lea Mariana. Kami anak dari pasangan Jhoan Martin dan Ane Mariana.

Hobi aku bermain gitar sambil bernyanyi, aku mempunyai gitar kesayangan yang selalu aku letakan di samping tempat tidur aku. Seperti malam ini aku sedang duduk di atas tempat tidur sambil memainkan gitar kesayangan aku.

🎵Jereng............... Jereng🎵

Ku pergi hanya sebentar saja

Bukannya untuk menjauhimu

Mencoba 'tuk cari bagaimana

Baiknya untuk berdua

Setelah kuputuskan kembali

Ku pulang mencarimu kekasih

Tetapi kau bukan dirimu lagi

Kau telah jauh berubah

Apakah kau sudah temukan yang baru?

Reff:

Tolong jangan kau katakan

Kau sudah

Jangan-jangan kau fikirkan egomu saja

Aku masih di sini

Biar kau tahu betapa sulitnya

Ku selama ini cintai kamu

Aku masih denganmu

Cobalah kau ingat kembali

Masa-masa indah denganku

Dan jujur apakah semua kini sudah terlambat

Ataukah kau sudah temukan yang baru?

Back to Reff

Ceklek.......... Ceklek

"Koko Ren." Setelah membuka pintu kamar Lea masuk ke dalam kamar Rendy.

"Dasar adek gak ada akhlak, kalau masuk ke kamar aku itu ketuk pintu dulu." Ren berhenti bernyanyi melihat Lea yang masuk ke dalam kamarnya.

"Koko lagi galau ya sama cici Kristen." Lea tidak memperdulikan ucapan Rendy, Lea duduk di samping Rendy.

"Gak, kenapa kamu tanya seperti itu?"

"Habis koko nyanyi lagi galau kayak gitu."

"Aku lagi pengen aja nyanyi lagu itu, ada apa kamu ke kamar aku?"

"Emang aku gak boleh ke kamar Koko Ren?"

"Kalau kamu gak ada perlu sana keluar, aku mau tidur nih." Ren meletakkan gitar kesayangan di samping tempat tidurnya.

"Koko Ren jahat masak aku di usir entar aku bilang sama Daddy." Lea yang wajahnya bersungut.

"Dasar tukang ngadu sikit-sikit ngadu." Rendy mencibir adeknya.

Seminggu kemudian hari ini bertepatan dengan hari minggu. Setiap hari minggu Rendy sekeluarga akan pergi ke gereja untuk beribadah. Mereka semua sudah berkumpul di ruangan tamu terkecuali mommy dan Lea yang masih berada di dalam kamar mereka masing-masing.

Kedua perempuan tersebut pasti lagi sibuk memilih pakaian yang akan dipakai untuk pergi. Setelah menemukan pakaian yang cocok untuk mereka kenakan maka mereka akan berdandan mengunakan make up. Sambil menunggu mereka, kami mengobrol di ruang tamu.

"Apa rencana kamu ini?" tanya Daddy.

"Belum tahu Dad."

"Apa kamu tidak mau bekerja di perusahaan Dad membantu Koko Sam?"

"Sebaiknya kamu bantu Koko di perusahaan Dad." Samuel pun angkat bicara.

"Nantik aku pikiran dulu Dad dan Koko."

"Apa kamu mau kerja di Farmasi Hukum?"

"Tidak tahu Dad."

"Apa planing kamu setelah ini?"

"Aku hanya ingin beristirahat dulu Dad, aku terlalu lelah selama ini belajar."

"Dad biarkan dia beristirahat dulu, jangan dipaksakan." Samuel memberikan pengertian kepada Daddy agar tidak memaksa Rendy, karena dia tidak mau Rendy bernasib sepertinya yang di paksa untuk meneruskan perusahaan Daddy.

"Baiklah."

"Mommy sama Lea mana sih dari tadi kok gak turun-turun?" Samuel yang sudah merasa bosan menunggu Mommy dan Lea yang belum juga datang.

Tak............. Tak

Terdengar suara langkah kaki perempuan yang mengunakan high heels.Mommy dan Lea pun berjalan ke arah ruangan tamu.

"Dad itu mereka." Samuel yang melihat Mommy dan Lea sudah berada di ruang tamu.

"Ayo kita berangkat sekarang!" Dad berdiri sofa lalu dia berjalan ke arah pintu.

Mereka sudah berada di dalam gereja melakukan ibadah. Rendy tampak tidak bersemangat saat melakukan ibadah. Rendy menginginkan untuk segera keluar dari geraja tersebut. Akhirnya yang di tunggu Rendy pun tiba pak Pendeta mengatakan bahwa waktu beribadah sudah selesai.

Rendy yang mendengar hal itu langsung berjalan ke arah pintu gereja. Rendy sudah berada di halaman gereja.

"Uh akhirnya selesai juga." Rendy menarik nafasnya.

"Kamu kenapa buru-buru keluar?" Samuel memegang bahu Rendy.

"Di dalam pengap Koko."

"Kalau begitu kita tunggu di sini saja Dad, Mom dan Lea."

Sepanjang perjalanan pulang menuju ke arah rumahanya Rendy tanpa diam dan hanya melirik ke arah jendela mobil.

"Koko Ren kok dari tadi diam." Lea yang dari tadi melirik ke arah Rendy tanpa Rendy sadari.

Rendy enggan menjawab pertanyaan Lea dia malah menutup matanya seakan-akan dia tidur.

"Lea biarkan Koko Ren tidur." Mommy membalikkan badan menoleh ke arah Rendy yang sedang menutup matanya sambil menyadarkan tubuhnya di bangku mobil.

"Heleh paling-paling cuma pura-pura tidur," guman Lea.

Esokan Siangnya Rendy mengendarai motor sport berwarna hitam di jalan raya. Rendy mau mengendarai motor sport tersebut menuju ke arah sekolah Lea. Rendy terpaksa menjemput Lea karena di suruh oleh mommy.

Tiba-tiba saja motor yang Rendy kendarai itu mogok, sehingga Rendy turun dari motornya lalu dia menepikan motor nya berada di pinggir jalan raya. Rendy berusaha menyalahkan motornya tetapi tidak bisa akhirnya Rendy mencoba memeriksa kerusakan motornya tetapi dia tidak menemukan nya.

Cuaca siang ini begitu terik sehingga cahaya matahari mengenai kulit Rendy. Rendy yang tidak tahan dengan terik matahari dia memutuskan untuk mencari tempat berteduh.Rendy melihat ada sebuah mesjid yang berada di depan nya sehingga Rendy memutuskan untuk mendorong motornya ke arah mesjid tersebut.

Rendy memakirkan motornya di halaman mesjid, lalu Rendy berjalan ke arah teras mesjid. Rendy duduk di atas teras mesjid sambil menghubungi nomor bengkel langganan nya tetapi tidak di angkat.

"Suara apa itu?" Rendy mendengar suara adzan yang berasal dari dalam mesjid karena dia seorang nonis maka dia tidak paham dengan suara adzan yang di kumdangkan saat itu.

Kedua orang pengendara motor behenti di depan mesjid tersebut lalu mereka berjalan ke arah sisi kanan mesjid.

Mau kemana mereka?

Rendy yang penasaran akhirnya berdiri dari terasa mesjid. Rendy melihat mereka masuk ke dalam toilet mesjid setelah itu mereka keluar dengan wajah, telinga, rambut, tangan dan kaki yang basah.

Oh ternyata mereka membasuhi wajah

Rendy hanya memperhatikan wajah kedua orang tersebut, setelah itu kedua orang berjalan ke arah mesjid. Rendy yang merasakan gerah pun akhirnya memutuskan membasuhi wajahnya. Rendy sudah membasuhi wajah lalu dia berjalan ke arah teras mesjid.

Sesampainya Rendy di dalam teras mesjid tersebut. Rendy melihat ke arah dalam mesjid sudah ada beberapa orang yang berdiri di dalam mesjid.

"Mari kita masuk untuk melakukan shalat dzuhur!" Seorang pria yang memakai baju koko yang berwarna putih. Sudah berdiri di belakang Rendy.

"Apa itu shalat?"

...~ Bersambung ~...

Mengurung Diri

"Mumpung masih muda banyakin cari duit, biar gak di remehin terus sama yang berduit."

Si pria yang memakai baju koko berwarna putih tersebut terkejut mendengar pertanyaan dari Rendy.

"Apa agama kamu?" Si pria yang penasaran segera bertanya kepada Rendy.

"Aku Nonis pak."

"Kalau begitu saya mau masuk dulu, untuk melaksanakan shalat dzuhur." Setelah mengetahui Rendy Nonis maka si Pria tersebut berjalan masuk ke dalam mesjid meninggalkan Rendy yang masih berdiri di teras mesjid.

Beberapa orang yang berada di dalam mesjid pun melakukan shalat, Rendy hanya diam sambil melihat yang dilakukan oleh beberapa orang yang sedang melakukan shalat. Setelah selesai melaksanakan shalat dzuhur berjamaah mereka membaca doa.

Setelah itu selesai mereka berdiri dari tempat duduk nya. Saat mereka berada di teras mesjid, mereka melihat Rendy yang masih berdiri di teras mesjid tersebut.

"Apa ada yang bisa kami bantu?" kenapa kamu masih berdiri di sini dari tadi?"Salah satu dari mereka yang penasaran akhirnya bertanya kepada Rendy.

"Motor saya mogok, dari tadi saya menunggu montir untuk datang memperbaiki motor saya tetapi belum juga tiba."

"Mana motor kamu biar saya coba lihat?"

"Itu motor saya." Rendy menunjukkan jari telunjuk ke arah motor sport yang berwarna hitam.

Mereka sudah berada di samping motor tersebut

"Apa saya boleh menyalakan motor kamu?"

"Boleh silakan." Rendy memberikan kunci motornya kepada si laki-laki tersebut.

"Bismillahirrahmanirrahim." Si laki-laki tersebut mengambil kunci motor dari tangan Rendy setelah itu dia memasukkan kunci motor pada motornya. Dia memutar kunci motor tersebut, lalu sebelum dia menyalakan motor dia membaca Bismillah terlebih dahulu. Setelah itu dia menyalahkan motor tersebut.

Bruuumm............. Bruuumm

"Lah kok bisa nyala." Rendy merasa heran melihat motornya yang bisa menyala.

"Atas izin Allah SWT maka motornya bisa menyala."

"Ah Allah itu Alah kah?" Rendy yang merasa asing mendengar Allah karena dia bisa menyebut tuhanya dengan sebutan Alah.

"Bukan, Allah SWT sang Maha pencipta."

"Aku jadi bingung." Kening Rendy berkerut karena merasa kebingungan mendengar ucapan si laki-laki tersebut.

"Sudah tidak usah di pikir kan yang penting motor kamu sudah bisa menyalagi."

"Terima kasih, saya pamit dulu masih ada urusan." Rendy mengucapkan terimakasih lalu dia naik ke atas motornya.

Malam harinya jam sudah menujukan pukul 00.00 wib, Rendy sudah berbaring di atas tempat. Rendy memejamkan mencoba memejamkan kedua matanya agar bisa tertidur. Setelah kedua mata Rendy di pejamkan dia masih saja belum bisa tertidur lalu dia memiringkan badan ke kanan agar bisa tertidur.

Tetapi masih belum bisa tertidur maka dia pun memiringkan badannya ke arah kiri. Tetap saja dia tidak bisa tertidur sehingga dia pun bangun dari tidurnya dengan duduk di atas tempat tidur. Rendy mengambil ponsel yang berada di samping bantalnya.

Setelah ponsel berada di tangannya, dia langsung membuka sebuah aplikasi yang terhubung ke internet. Dia membrowsing tentang shalat, rasa ingin tahu nya mengenai shalat lah membuat dia tidak bisa tertidur. Dia membuka barisan pertama hasil browsing internet pada layar ponsel. Dia pun mulai membaca hasil browsing nya satu persatu.

Setelah membaca dengan posisi duduk selama satu jam akhirnya Rendy pun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Rendy membaca sambil berbaring di atas tempat tidur lalu dia mulai merasakan rasa kantuk sehingga dia pun tertidur ponsel di tangannya terjatuh di atas tempat tidur.

Sebulan kemudian...........

Selama satu bulan ini Rendy selalu memcari tahu tentang agama islam. Rendy mencari tahu tentang agama islam dengan membeli beberapa buku mengenai agama islam, selain itu Rendy juga membrowsing melalui internet dan Rendy juga mendengarkan cermah ustadz dari aplikasi youtube sehingga rasa keinginan tahu Rendy dengan agama islam semakin mendalam.

Selama satu bulan ini Rendy lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar dengan membaca buku tentang agama islam. Saat Rendy membaca buku tentang agama islam dia merasa semakin tertarik untuk mengenal agama islam lebih jauh lagi.

Malam ini Rendy keluar dari kamar nya, Rendy berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum karena dia merasa haus. Sesampainya di dapur Rendy melihat bibik yang sedang berdiri di westafel.

"Sedang apa bik?" Rendy membuka kulkas lalu dia mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkas, Rendy menutup kembali pintu kulkas.

"Eh, ada tuan muda Rendy. Ini bibik lagi mencuci piring yang kotor." Bik membalikan badan lalu dia melihat Rendy yang sedang berdiri di depan kulkas.

"Glug glug. Bik rumah kok kelihatan sepi yang lain pada kemana?" Setelah meminum air yang berada di dalam botol baru lah Rendy berbicara kepada bibik.

"Kalau tuan dan nyonya pergi ada acara, tuan muda Samuel belum pulang dari kerja dan nona muda Lea pergi nongkrong sama temannya."

"Pantas saja sepi ternyata hanya tinggal kita berdua dalam rumah ini."

"Memangnya tuan muda Rendy dari mana saja sampai tidak tahu?"

"Di dalam kamar bibik maka nya saya tidak tahu bik."

"Sudah sebulan ini bibik perhatikan tuan muda Rendy selalu berada di dalam kamar, apa tuan muda Rendy lagi ada masalah?"

"Tidak bik."

"Lalu kenapa tuan muda Rendy suka mengurung diri di dalam kamar?" Bibik yang penasaran dengan Rendy selama satu bulan ini jarang keluar dari kamarnya.

"Saya lagi suka membaca buku bik." Setelah mengatakan itu Rendy berjalan kembali ke arah kamarnya.

Rendy melanjutkan membaca buku mengenai agama islam, Rendy menutup buku mengenai agama Islam tersebut karena dia sudah selesai membaca buku tersebut. Rendy memasukkan buku tersebut ke dalam laci yang berada di lemari belajarnya. Rendy tidak ingin keluarga mengetahui bahwa dia sedang membaca buku mengenai agama islam.

Ting......... Tong

Terdengar suara bunyi bel di rumahnya, Rendi melihat ke arah jam dinding yang berada di dinding kamarnya. Jarum jam di dinding kamar Rendy sudah menujukan angka 11. Rendy berjalan keluar dari kamarnya untuk mengetahui orang yang malam-malam datang ke rumah nya.

Rendy yang sudah berada di depan pintu kamar segera membuka pintu rumah tersebut.

"Kamu dari mana saja?" Saat pintu rumah terbuka Rendy melihat Lea yang berdiri di hadapan nya.

"Nongkrong sama teman." Lea berjalan masuk melewati Rendy begitu saja.

"Kamu kalau nongkrong tahu waktu ini udah malam baru pulang." Rendy menutup pintu rumah lalu dia menguci pintu rumah.

"Yang penting kan aku pulang kerumah." Lea berbicara sambil berjalan menaiki tangga rumah nya.

"Kamu itu perempuan, gak baik perempuan pulang malam-malam kayak gini." Rendy berjalan menyusul Lea yang sudah berjalan di tangga rumahnya.

...~ Bersambung ~...

Apa Yang Mereka Baca?

"Biarlah jalanku berliku, tetapi peta itu jelas bagi ku, biar sedikit mendaki, pelan-pelan akan aku lalui."

Lea sudah terlebih dahulu tiba di depan pintu kamar nya, Rendy berjalan terburu agar bisa menyusul Lea yang sudah berada di depan pintu kamarnya.

"Lea tunggu."

"Apa lagi?" Lea berbicara dengan ketus kepada Rendy, sementara tangannya sudah memegang gagang pintu kamarnya.

"Aku mau bicara." Rendy sudah ada di belakang Lea.

"Bukan kah dari tadi kamu sudah berbicara sampai telinga aku panas mendengar ocehan kamu." Lea yang berbicara tanpa menoleh ke arah Rendy.

"Kamu itu jangan pulang malam-malam kalau lagi nongkrong."

"Ah pulang malam salah kalau begitu lebih baik aku gak pulang sekalian." Lea membuka pintu kamarnya lalu dia berjalan masuk ke dalam kamarnya Lea menutup pintu kamar nya dengan kecang.

Braaakk......... Braaakk

"Astaga naga tuh anak kenapa sih? pms kah?" Rendy terkejut saat pintu kamar di tutup Lea dengan di banting sehingga menimbulkan suara yang besar. Rendy sambil mengelus dada yang terasa terkejut

"Uh, tuh anak benar-benar gak ada akhlak sama kokonya."

"Ah mendingan aku balik ke kamar aja lah." Rendy memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Esokan Harinya Rendy sedang berada di cafe bersama teman-temannya.

"Bro, kenapa diam aja tadi?" Seorang teman yang duduk di bangku sebelah Rendy menepuk paha Rendy.

"Aku nyimak aja."

"Menyimak atau menyamak Bro?"

"Jadi maksud kamu aku itu cuma menyamak aja di sini." Rendy merasa tersinggung dengan ucupan si temannya sehingga dia berdiri dari bangku tersebut.

"Santuy Bro, jangan ngegas gitu dong."

Randy tidak memperdulikan ucapan temannya lalu dia melangkah kakinya.

"Mau kemana bro?" Seorang temannya yang lain datang menghampiri Rendy.

"Mau balik dulu." Rendy membalikkan badan menoleh ke arah teman-temanya.

"Lah, kok cepat amat baliknya bro." Si teman yang lain itu sudah berdiri di depan Rendy.

"Biasa mau jemput adek aku sekolah, aku cabut dulu semuanya." Rendy memberikan alasan mau menjemput Lea ke sekolah padahal dia berbohong setelah Rendy pamit kepada teman-temanya. Rendy berjalan pergi meninggalkan cafe tersebut.

Rendy mengendarai motornya dengan kecepatan yang sedang. Rendy memutuskan untuk mengendarai motornya sambil berkeliling kota B. Rendy merasa enggan untuk pulang ke rumah karena hanya ada bibik dan pak satpam di rumah. Maka nya dia ingin berkeliling menaiki motor sport nya.

Rendy yang merasa lelah mengendarai motornya memutuskan berhenti di sebuah mesjid. Rendy memikirkan motornya di halaman mesjid tersebut. Rendy mendengarkan seorang sedang membaca sesuatu sehingga Rendy semakin penasaran akhirnya Rendy berjalan ke arah mesjid tersebut.

Rendy yang sudah berdiri di teras mesjid tersebut melihat dari kaca jendela mesjid tersebut. Rendy melihat beberapa anak sedang duduk sambil membaca sesuatu. Hati Rendy merasa tersentuh saat mendengar beberapa anak tersebut membaca sesuatu.

Apa yang mereka baca?

Kenapa hati aku merasa tersentuh dengan yang mereka baca?

Padahal aku tidak mengerti dengan arti yang mereka baca.

Tetapi saat aku mendengar yang mereka baca perasaan aku menjadi lebih tenang

Ah aku semakin ingin mengetahui apa yang mereka baca

Walapun yang mereka baca terdengar asing di telinga aku tetapi aku semakin ingin mengetahui nya

Ah sebaiknya aku tunggu anak-anak tersebut selesai membaca baru lah aku akan bertanya kepada anak-anak tersebut tentang yang mereka baca tadi

Beberapa saat kemudian satu persatu anak-anak tersebut maju kedepan sambil membaca sesuatu yang berada di tangannya. Si anak tersebut membuka sesuatu yang berada di tangannya lalu dia membaca di hadapan pak Ustadz tersebut. Semua anak-anak sudah selesai membaca satu persatu didepan pak ustad.

Pak Ustadz menyuruh anak-anak tersebut untuk pulang ke rumah masing-masing. Anak-anak tersebut berpamitan dengan memyalim punggung tangan pak ustadz secara bergantian. Setelah itu anak-anak berjalan pergi meninggalkan mesjid.

"Abang di suruh pak ustadz masuk ke dalam jangan berdiri di situ." Seorang anak yang baru keluar dari mesjid berjalan ke arah Rendy. Si anak tersebut segera menghampiri Rendy. Ketika si anak sudah berada di dekat Rendy maka sangat anak menyampaikan pesan untuk Rendy.

"Baiklah adek, terima kasih." Setelah mendengar ucapan dari ai anak tersebut maka Rendy berjalan masuk ke dalam. mesjid tersabut.

"Selamat siang pak." Rendy yang sudah berada di depan pak ustadz.

"Siang juga, sebaiknya kamu duduk dulu. Ada yang ingin saya tanyakan kepada kamu." Si pak tersebut menyuruh Rendy untuk di atas lantai mesjid.

"Baiklah, Apa yang ingin pak tanya kepada saya?"Rendy pun duduk di atas lantai yang berada mesjid yang berada di hadapan si pak ustadz.

"Saya perhatikan dari tadi kamu berdiri sambil melihat ke arah dalam mesjid, apa yang kamu lihat di dalam mesjid?" Pak ustadz yang dari tadi memperhatikan Rendy yang terus melihat ke arah pak ustadz dan anak-anak tersebut.

"Saya melihat pak sedang mengajar anak-anak tersebut membaca sesuatu. Apa saya boleh bertanya kepada pak?" Rendy yang begitu penasaran terhadap yang di baca anak-anak tersebut pun bertanya.

"Silahkan kamu mau tanya apa?"

"Apa yang mereka baca?"

"Al-quran."

"Apa itu Al-quran?"

"Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa daam hidup dan kehidupannya.

Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Al A'raf ayat 52:

وَلَقَدْ جِئْنٰهُمْ بِكِتٰبٍ فَصَّلْنٰهُ عَلٰى عِلْمٍ هُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ - ٥٢

"Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka, yang Kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."

"Berarti Al-quran dan Kitab Injil itu sama-sama kita suci?"

"Iya betul sekali."

"Apakah Al-Quran dan Kitab Injil memiliki persamaan?"

"Ada, sama-sama berasal dari Allah SWT, mengajarkan manusia hanya menyembah Allah SWT sebagai yang Tuhan Maha Esa, berisi nasihat, hikmah, pujian, larangan, dan perintah dari Allah SWT bagi hambaNya,berisi ganjaran yang harus diterima manusia jika melanggar perintah Allah SWT,menjadi pedoman dan panduan bagi manusia selama menjalani kehidupan dunia." Pak ustadz menjelaskan kepada Rendy.

"Tetapi kenapa bahasa kitab Injil berbeda dengan Al-Quran?"

"Kitab Injil pada awalnya ditulis dengan bahasa Suryani yang dikenal juga sebagai bahasa Aramea. Injil yang diturunkan pada Nabi Isa AS ini berisi petunjuk dan penerangan.Sedangkan Al Quran ditulis dan diturunkan Allah SWT dalam bahasa Arab. Wahyu yang turun pada Nabi Muhammad SAW ini tak berubah hingga sekarang.Al Quran berisi ajaran Allah SWT untuk memberi petunjuk, pedoman, dan bimbingan pada manusia sepanjang masa. Kitab Injil yang sekarang kamu baca sudah mengalami perubahan sehingga berbahasa Indonesia." Pak Ustadz menjelaskan panjang lebar kepada Rendy.

Rendy pun mendengar sambil mencoba memahami penjelasan pak ustadz.

...~ Bersambung ~...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!