Memang Jalan Ini Punya Bapakmu

"Suka memberi bukan berarti kaya, tapi saya tahu rasanya tidak punya."

"Pasti kamu ada maunya sama aku kan?"

"Sekarang gantian aku tanya sama kamu, kenapa kamu juga baik sama aku?"

"Memang berbuat baik kepada orang lain itu butuh alasan."

"Tidak, seperti itu juga aku yang berbuat baik kepada kamu."

Di waktu yang sama tetapi di tempat yang berada kota B. Lea yang tiba di depan pintu rumahnya masih mengenakan pakaian seragam sekolah. Lea menekan bel yang yang berada di samping pintu rumahnya.

Ting............Tong

"Selamat malam non Lea."Bibik membuka pintu rumah majikannya.

"Mom dan Dad sudah pulang bik?"

"Belum non."

"Apakah Koko Sam sudah pulang?"

"Sudah, tapi sudah pergi lagi non."

"Berarti yang ada di rumah cuma Koko Ren." Lea berjalan masuk melewati bibik.

Lea berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Lea yang sudah tiba di lantai dua berjalan menuju kamarnya. Saat Lea berjalan menuju ke arah kamarnya, dia melewati kamar Rendy. Lea berhenti berjalan lalu dia membalikkan badan berjalan menuju kamar Rendi.

Ceklek............ Ceklek

Seperti biasa Lea masuk ke kamar Rendy tanpa permisi. Lea merasa tidak sabar untuk melihat wajah Rendy yang berubah menjadi kesal. Lea sudah masuk ke dalam kamar Rendy tetapi dia tidak melihat keberadaan Rendy di dalam kamarnya.

"Koko Ren." Lea berteriak sambil memanggil nama Ren sebanyak tiga kali tetapi tidak ada sautan.

"Mungkin koko Ren lagi di kamar mandi. Sebaiknya aku ke sana." Lea mengira Ren ada di kamar mandi lalu dia berjalan ke arah kamar mandi.

"Koko Ren di dalam ya?"Lea berdiri di depan kamar mandi yang berada di dalam kamar Rendy.

"Mendingan aku coba buka pintu kamar mandinya." Lea memegang gagang pintu kamar mandi, lalu dia membuka pintu kamar mandi.

"Koko Ren." Lea menyembulkan kepalanya di depan pintu kamar mandi sambil melihat ke arah dalam kamar mandi ternyata di dalam kamar mandi itu kosong tidak ada Rendy.

"Non Lea sedang apa di sini?" Bibik mendengar teriakan Lea yang berada di lantai dua segera berjalan menaiki tangga menuju ke lantai dua. Sesampainya bibik di lantai dua dia melihat pintu kamar Rendy terbuka sehingga bibik berjalan menuju ke arah kamar Rendy. Bibik sudah berada di dalam kamar Rendy, bibik melihat Lea yang menyembulkan kepalanya di depan pintu kamar mandi.

"Apa bibik tahu koko Ren pergi kemana?" Mendengar suara bibik Lea membalikkan badannya.

"Apa non lupa bahwa tuan muda Rendy sudah di usir dari rumah oleh tuan besar?"

"Astaga naga-naga, aku lupa bik. Bagaimana kabar koko Ren sekarang?" Lea wajah berubah menjadi sendu setelah sadar bahwa Rendy sudah di usir oleh Daddy nya.

Sementara Rendy yang kini telah berganti nama menjadi Zainel Arifin sedang duduk di ruangan tamu rumahnya dia sedang memakan makanan yang di berikan oleh Era.

"Uhuk uhuk uhuk." Tiba-tiba saja Zainel tersedak saat makan.

"Siapa nih yang lagi ngerasanin aku?' Zainel mengambil gelas yang berada di hadapannya, dia meminum air yang berada di dalam gelas tersebut hanya dengan sekali teguk. Akhirnya Zainel berhenti keselak.

Rendy sudah berdiri di depan pintu rumahnya lalu dia menekan bel yang berada di samping rumahnya.

Ting.......... Tong

"Koko Ren."Pintu rumah terbuka Lea menghamburkan pelukan kepada Rendy.

"Lea."Rendy membalas pelukan Lea dengan dia mengelus punggung Lea.

"Akhirnya koko Ren pulang. Koko Ren pulang kerumah sama siapa?" Lea melepaskan pelukan dari Rendy.

"Sama Cici dan keponakan kamu." Rendy berbicara sambil tersenyum kepada Lea.

"Ah berarti koko Ren sudah nikah sama cici Cristina. Kenapa koko Ren tidak memberitahu kabar bahagia ini? bahkan kok sudah punya anak dari cici Cristina."

"Koko tidak menikah dan tidak memiliki ana dari Cristina."

"Lalu Siapa cici dan keponakan yang koko Ren bawa?" Lea semakin penasaran dengan cici dan keponakan yang Rendy bicarakan.

"Sebentar lagi cici dan keponakan kamu juga datang."

"Mana mana." Lea tampak antusias melihat ke sana kemari untuk mencari cici dan keponakan yang Rendy bicarakan.

Terlihat seorang perempuan berjalan ke arah Rendy dan Lea. Si perempuan itu berjalan sambil mengendong seorang bayi. Rendy melihat ke arah wajah si perempuan tersebut.

"Silau." Rendy tidak dapat melihat wajah si perempuan tersebut karena bercahaya.

"Pa pa pa pa." Si bayi yang berada dalam gendong si perempuan tersebut lalu dia menyebut papa kepada Rendy.

"Sini anak papa biar di gendong sama papa." Rendy melihat mereka sudah berdiri di hadapan nya lalu Rendy pun merentang kan tangannya untuk mengendong bayi tersebut.

Saat Rendy hendak mengendong si bayi tersebut, terdengar suara adzan sehingga Rendy pun membuka kedua matanya secara berlahan-lahan. Setelah kedua mata Rendy terbuka dia bangun dari tempat tidurnya.

"Dimana bayi itu?" Rendy mencari keberadaan bayi tersebut di dalam kamarnya tetapi tidak ada.

"Uh sepertinya itu hanya mimpi." Rendy pun tersadar bahwa itu tadi hanya mimpi saat dia melihat ke sekeliling kamarnya yang dia tempat saat ini kamar rumah kontrakan.

"Aku harus segera mandi dan mengambil air wudhu."

Seminggu kemudian senin sore Zainel memakai kemeja putih, celana panjang berbahan kain berwarna hitam dengan sepatu berwarna hitam semua itu pemberian pak ustadz kepada Zainel. Zainel memakai pakaian tersebut karena hari ini dia melakukan wawancara kerja di hotel S.

Zainel baru saja selesai melakukan wawancara kerja dengan manager hotel S. Zainel berjalan melewati pintu lobby hotel S. Zainel sudah berada di luar hotel S, dia terus berjalan kaki meninggalkan hotel s. Zainel sudah berada di depan gapura komplek perumahan.

Tiiinn........... Tiiinn

Terdengar bunyi klakson motor, Zainel segera berjalan di pinggir jalan agar kendaraan bermotor bisa lewat. Saat Zainel sudah berjalan di pinggir jalan masih terdengar bunyi klakson motor yang terus menerus berbunyi sehingga Zainel merasa terganggu oleh bunyi klakson motor tersebut.

Zainel membalikkan badannya melihat sebuah motor matrik berwarna pink.

"Kamu pasti habis dari wawancara kerja kan?"

"Iya, kenapa kamu bisa tahu?"

"Ya tahu lah, aku lihat dari pakaian yang kamu kenakkan."

"Kamu kenapa dari tadi bunyiin klakson motor terus?"

"Apa kamu butuh tumpangan?"

"Tidak, aku tidak mau merepotkan kamu." Zainel membalikkan badannya lalu dia berjalan kaki kembali.

"Kamu gak ngerepotin aku sama sekali, plis mau ya pulang naik motor aku." Si pengendara motor tersebut berusaha membujuk Zainel untuk mau naik ke atas motornya.

"Tidak."

"Kenapa kamu tidak mau?"

"Aku mau jalan kaki."

"Nantik kamu capek kalau jalan kaki, mendingan kamu naik ke atas motor aku biar aku bonceng."

"Sekali aku bilang tidak mau ya tidak." Zainel berbicara dengan tegas tanpa melirik ke arah si perempuan tersebut.

"Woi, kalau mau ngobrol itu di cafe bukan di jalan kayak gini ."Si pengendara motor sport yang berada di belakang motor matic membuka helemnya.

"Kamu kok nyolot kayak gitu memang ini jalan punya bapak mu." Si perempuan tersebut memberhentikan motornya lalu dia menoleh ke arah belakang.

"Jalan ini memang punya papa aku, kalau kamu gak percaya tanya saja sama orang komplek perumahan ini."

"Awas minggir kamu, aku mau lewat."

...~ Bersambung...

Terpopuler

Comments

rizky nandala

rizky nandala

haduh punya bapaknya beneran

2024-01-08

1

ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐

ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐

iya aku tahu kok

2023-10-13

1

Rahma AR

Rahma AR

galak amat 😄

2023-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Apa Itu Shalat?
2 Mengurung Diri
3 Apa Yang Mereka Baca?
4 Belajar Mengaji
5 Kucing Tertabrak
6 Ketahuan Daddy
7 Di Usir Dari Rumah
8 Rumah Pak Ustadz
9 Masuk Dulu Baru Bayar
10 Rebutan Sapu
11 Di Suruh Kerumah Pak Ustadz
12 Nitip Zainel
13 Jalan Tikus
14 Apa Aku Ganteng?
15 Jangan Jangan Apa?
16 Memang Jalan Ini Punya Bapakmu
17 Seperti Lilin
18 Itu Suara Siapa?
19 Pengacara
20 Hari Pertama Berkerja
21 Mati Lampu
22 Bertemu Mama Tary
23 Tangisan Bayi
24 Menginap Di Rumah Tary
25 Tidak Mau
26 Baby Jane
27 Mencium Baby Jane
28 Sarapan Bersama
29 Baby Jane Di Cubit
30 Jane Bobok
31 Bertemu Bibik
32 Imunisasi Baby Jane
33 Tary & Baby Jane Menangis
34 Menjaga Baby Jane
35 Bocil Kecentilan
36 Tertidur Di Sofa
37 Dikira Suami Istri
38 Warung Bakso
39 Apa Ry Kangen sama Aku?
40 Mama
41 Milih Malu Atau Kelaparan?
42 Makan Malam Di Rumah Nenek Dan Kakek
43 Bukan Berdua Tapi Bertiga
44 Ke Panti Asuhan
45 Ry Perempuan Paling Cantik
46 Balon
47 Sarung
48 Menggoda
49 Mengurus Baby Jane Sendirian
50 Malam Minggu
51 Aku Anak Sehat
52 Mirip Pup Baby Jane
53 Kamu Nanya Bertanya-Tanya
54 Lembaran Jawaban Lea
55 Begitu Sulit Lupakan Reyhan
56 Membeli Baju Baby Jane
57 Biar Aku Yang Bayar
58 Fitri Merasa Pernah Bertemu Zainel
59 Cari Angin
60 Kamu Tahu Gak?
61 Fitri Mencari Zainel
62 Boncengin Zainel
63 Kamar Hotel
64 Fitri Dan Zainel di Cafe
65 Pilihlah Aku
66 Secangkir Kopi
67 Rebutan Sebotol Air Mineral
68 Zainel Pulang Terlambat
69 Sssttt Jangan Berisik
70 Gombalan Fitri
71 Jangan Duduk Di Sini
72 Hareudang
73 Hah Itu Aku
74 Masih Cantikan Aku Lagi
75 Naik Jabatan
76 Tunggu Dulu Ry
77 Menghubungi Koko Sam
78 Tuan Muda
79 Bertemu Mommy
80 Lea
81 Pulang Bawak Istri Dan Anak
82 Mommy Shock
83 Di Usir Lagi Oleh Daddy
84 Ternyata Hanya Mimpi
85 Si Wanita Misterius
86 Baby Jane Merangkak
87 Ada Belek
88 Taman Komplek Perumahan
89 Perdebatan Ry Dan Zaza
90 Sarapan Di Bawah Pohon
91 Pacar Zaza
92 Baby Jane Rewel
93 Ribut-Ribut
94 Suara Tangisan
95 Noda Merah
96 PMS
97 Kiri Kiri
98 Toko Perhiasan
99 Berbelanja
100 Ry Keselek
101 Fitri Menutup Matanya
102 Berbeda
103 Mejemput Zaza
104 Aku Tidak Baik-Baik Saja?
105 Tengah Malam
106 Zaza Sakit
107 Sakit Membawa Berkah
108 Pagi Sayang
109 Gara-Gara Kentut
110 Sup Ayam
111 Baby Jane Tidak Ada
112 Baby Jane Hilang
113 Mencari Baby Jane
114 Masih Mencari Baby Jane
115 Kantor Polisi
116 Panggilan Telpon
117 Menemui Penculik Baby Jane
118 Penculik Baby Jane
119 Jangan Pakai Otot Tapi Pakai Otak
120 Pov Yudhi
121 Meletakkan Bayi Di Depan Pintu
122 Tary Vs Penculik Baby Jane
123 Perasaan Tidak Enak
124 Obsesi Yudhi
125 Siapa?
126 Dia Siapa?
127 Nenek Baby Jane
128 Awas Saja Kamu Tary
129 Mandi Bola
130 Pum It Up
131 Menyeberang
132 Tertabrak
133 Pergi Ke Rs
134 Otw Ke Rs
135 Nenek Sadar
136 Titip Baby Jane
137 Nenek Meninggal
138 TPU
139 Siapa Itu???
140 Dikejar-Kejar Hantu
141 Seperti Nyata
142 Masuk Ke Kamar Ry
143 Terkejut
144 Pelaku Tertangkap
145 Air Mata Bawang
146 Kecewa
147 Kedatangan Kedua Orang Tua Fitri
148 Ooo Tidak Bisa
149 Hukuman Untuk Fitri
150 2 Tahun Kemudian
151 Ren
152 Perdebatan Sam dan Ren
153 Suara Itu
154 Bertemu Kembali
155 Restaurant Mewah
156 Western Food
157 Flashback
158 Saranghae
159 Menagih Janji
160 Seperti Ibu Dan Anak
161 Bertemu Baby Jane Di Mall
162 Kejujuran Ren
163 Aisyah Menemui Ry
164 Saya Sakit Apa?
165 Gagal Ginjal
166 Donor Ginjal
167 Pendonor Ginjal
168 Aku Bukan Pelakor
169 Aisyah Mundur
170 Jauhi PutraKu
171 Ingin Bercerai
172 Pernikahan
173 Tamat
174 Curhatan Penulis
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Apa Itu Shalat?
2
Mengurung Diri
3
Apa Yang Mereka Baca?
4
Belajar Mengaji
5
Kucing Tertabrak
6
Ketahuan Daddy
7
Di Usir Dari Rumah
8
Rumah Pak Ustadz
9
Masuk Dulu Baru Bayar
10
Rebutan Sapu
11
Di Suruh Kerumah Pak Ustadz
12
Nitip Zainel
13
Jalan Tikus
14
Apa Aku Ganteng?
15
Jangan Jangan Apa?
16
Memang Jalan Ini Punya Bapakmu
17
Seperti Lilin
18
Itu Suara Siapa?
19
Pengacara
20
Hari Pertama Berkerja
21
Mati Lampu
22
Bertemu Mama Tary
23
Tangisan Bayi
24
Menginap Di Rumah Tary
25
Tidak Mau
26
Baby Jane
27
Mencium Baby Jane
28
Sarapan Bersama
29
Baby Jane Di Cubit
30
Jane Bobok
31
Bertemu Bibik
32
Imunisasi Baby Jane
33
Tary & Baby Jane Menangis
34
Menjaga Baby Jane
35
Bocil Kecentilan
36
Tertidur Di Sofa
37
Dikira Suami Istri
38
Warung Bakso
39
Apa Ry Kangen sama Aku?
40
Mama
41
Milih Malu Atau Kelaparan?
42
Makan Malam Di Rumah Nenek Dan Kakek
43
Bukan Berdua Tapi Bertiga
44
Ke Panti Asuhan
45
Ry Perempuan Paling Cantik
46
Balon
47
Sarung
48
Menggoda
49
Mengurus Baby Jane Sendirian
50
Malam Minggu
51
Aku Anak Sehat
52
Mirip Pup Baby Jane
53
Kamu Nanya Bertanya-Tanya
54
Lembaran Jawaban Lea
55
Begitu Sulit Lupakan Reyhan
56
Membeli Baju Baby Jane
57
Biar Aku Yang Bayar
58
Fitri Merasa Pernah Bertemu Zainel
59
Cari Angin
60
Kamu Tahu Gak?
61
Fitri Mencari Zainel
62
Boncengin Zainel
63
Kamar Hotel
64
Fitri Dan Zainel di Cafe
65
Pilihlah Aku
66
Secangkir Kopi
67
Rebutan Sebotol Air Mineral
68
Zainel Pulang Terlambat
69
Sssttt Jangan Berisik
70
Gombalan Fitri
71
Jangan Duduk Di Sini
72
Hareudang
73
Hah Itu Aku
74
Masih Cantikan Aku Lagi
75
Naik Jabatan
76
Tunggu Dulu Ry
77
Menghubungi Koko Sam
78
Tuan Muda
79
Bertemu Mommy
80
Lea
81
Pulang Bawak Istri Dan Anak
82
Mommy Shock
83
Di Usir Lagi Oleh Daddy
84
Ternyata Hanya Mimpi
85
Si Wanita Misterius
86
Baby Jane Merangkak
87
Ada Belek
88
Taman Komplek Perumahan
89
Perdebatan Ry Dan Zaza
90
Sarapan Di Bawah Pohon
91
Pacar Zaza
92
Baby Jane Rewel
93
Ribut-Ribut
94
Suara Tangisan
95
Noda Merah
96
PMS
97
Kiri Kiri
98
Toko Perhiasan
99
Berbelanja
100
Ry Keselek
101
Fitri Menutup Matanya
102
Berbeda
103
Mejemput Zaza
104
Aku Tidak Baik-Baik Saja?
105
Tengah Malam
106
Zaza Sakit
107
Sakit Membawa Berkah
108
Pagi Sayang
109
Gara-Gara Kentut
110
Sup Ayam
111
Baby Jane Tidak Ada
112
Baby Jane Hilang
113
Mencari Baby Jane
114
Masih Mencari Baby Jane
115
Kantor Polisi
116
Panggilan Telpon
117
Menemui Penculik Baby Jane
118
Penculik Baby Jane
119
Jangan Pakai Otot Tapi Pakai Otak
120
Pov Yudhi
121
Meletakkan Bayi Di Depan Pintu
122
Tary Vs Penculik Baby Jane
123
Perasaan Tidak Enak
124
Obsesi Yudhi
125
Siapa?
126
Dia Siapa?
127
Nenek Baby Jane
128
Awas Saja Kamu Tary
129
Mandi Bola
130
Pum It Up
131
Menyeberang
132
Tertabrak
133
Pergi Ke Rs
134
Otw Ke Rs
135
Nenek Sadar
136
Titip Baby Jane
137
Nenek Meninggal
138
TPU
139
Siapa Itu???
140
Dikejar-Kejar Hantu
141
Seperti Nyata
142
Masuk Ke Kamar Ry
143
Terkejut
144
Pelaku Tertangkap
145
Air Mata Bawang
146
Kecewa
147
Kedatangan Kedua Orang Tua Fitri
148
Ooo Tidak Bisa
149
Hukuman Untuk Fitri
150
2 Tahun Kemudian
151
Ren
152
Perdebatan Sam dan Ren
153
Suara Itu
154
Bertemu Kembali
155
Restaurant Mewah
156
Western Food
157
Flashback
158
Saranghae
159
Menagih Janji
160
Seperti Ibu Dan Anak
161
Bertemu Baby Jane Di Mall
162
Kejujuran Ren
163
Aisyah Menemui Ry
164
Saya Sakit Apa?
165
Gagal Ginjal
166
Donor Ginjal
167
Pendonor Ginjal
168
Aku Bukan Pelakor
169
Aisyah Mundur
170
Jauhi PutraKu
171
Ingin Bercerai
172
Pernikahan
173
Tamat
174
Curhatan Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!