Bezzare Hearts (The Lovers)

Bezzare Hearts (The Lovers)

The Lovers - 01

Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Hanya itu yang ada di dalam setiap pikiran perasaanku hingga membuatku menjadi buta, tuli, dan bodoh. Hingga aku melupakan hal yang paling penting, jika di setiap cerita masing-masing orang, mereka akan menjadi pemeran utamanya sendiri. ~Keleigh.

Florencia Keleigh Hamilton.

20th Y.O

Kau mencintaiku. Aku mencintainya. Dan dia mencintaiku. Tapi, hanya dengan perbandingan itu tidak akan cukup untuk membuat segalanya menjadi harapan, aku tetap tidak akan pernah bisa menang, maka aku membiarkan takdir akan membawa kemana aku berperan.  ~Tristan.

Tristan Douglas Donovan.

28th Y.O.

Dia mencintaimu. Kau mencintaiku. Dan aku mencintaimu. Bagaimana-pun juga, aku tetap tidak akan pernah menjadi pemeran utama di dalam kisahku, kisah kita, karena aku juga sangat menyayangi dia yang mencintaimu. Aku, selamanya tidak akan bisa menjadi pemeran utama di dalam ceritaku sendiri. ~Keyla.

Anastasia Keyla Hamilton.

28th Y.O.

...---------------------------...

Hamilton's Mansion, Manhattan, NYC.

Kembali menatap pantulan diri dari depan cermin, Keleigh lagi-lagi membuang nafas panjang. Pasalnya, tampilan dirinya sekarang tetap sangat berbanding jauh dengan seluet seseorang yang sedang sibuk memoles wajah. Sekeras apapun ia mencoba, tetap sedikit saja ia tidak akan bisa menyamai kakak perempuannya.

Lagi-lagi hembusan nafas panjang Keleigh terdengar, membuat Keyla yang sedang memberikan sentuhan terakhir pada bibir penuhnya menoleh, "kenapa, Ke?"

Keleigh yang di tanya hanya bisa mencebik sambil menggeleng. Mendapatkan respon tidak jelas dari adik perempuannya, Keyla tidak ingin ambil pusing dan segera berdiri. Ia ingin mereka segera menyelesikan sesi berdandan karena pesta sebentar lagi akan di mulai. Lantas, ia langsung memilih cermin yang sedang di tatap adiknya hingga mereka berdiri sejajar.

"Kau manis sekali, Ke." Puji Keyla tulus sambil tersenyum cantik. Kedua bola mata hazelnya berbinar indah menatap adiknya yang malam ini terlihat semakin manis karena di poles.

Keleigh-pun semakin di tampar kenyataan ketika melihat pantulan mereka yang sedang bersejajar terlebih, bagaimana ia melihat senyum luar biasa cantik kakak perempuannya.

Keyla sangat-sangat cantik. Sangat sexy. Sangat dewasa. Itu adalah tampilan luarnya. Dan tampilan dalamnya pun tidak kalah cantiknya karena Keyla juga seorang perempuan anggun, cerdas, pintar, dewasa dan lembut.

Keleigh menggeleng singkat dengan bibir tersenyum tulus, "kaulah yang sangat cantik key, kau cantik sekali," ada jedah di ucapannya, "aku sangat bangga punya saudari sepertimu." Puji Keleigh tulus.

Benar ... Keleigh benar-benar merasa bangga menjadi adik dari seorang perempuan sempurna seperti Keyla. Sedikitpun tidak ada rasa iri di hatinya, karena ia sangat mencintai dan menyayangi Keyla. Ia bahagia karena Keyla menjadi bagian dari hidupnya.

Tok tok tok ....

Pintu yang di ketuk membuat mereka berdua menoleh, "Kita sudah harus turun." Terang Keyla yang langsung di angguki Keleigh

Merekapun segera menuju pintu.

Saat sudah dekat dengan anak tangga, mereka langsung di suguhi pemandangan ruang tamu kediaman keluarga Hamilton yang sudah ramai. Alunan musik lembut mengiringi acara yang sebentar lagi akan di mulai. Keleigh dan Keyla berjalan beriringan menuju kedua orangtua mereka yang sudah siap menunggu di atas undakan tangga.

Ayah mereka Bennedict Hamilton yang saat ini menjadi pemilik dan menduduki kursi pemimpin utama salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia -UnitedHealth Holding Co.- yang sudah tidak muda lagi, memakai toxedo berwarna hitam. Terlihat gagah dan tampan seperti biasa. Meski sudah ada rambut yang berubah memutih di kedua sisi rambut, ia masih tetap memiliki pesona yang memang sudah mendarah daging dari keturunan.

Sedangkan ibu mereka Donna Hamilton, memakai gaun berwarna biru tua yang selaras dengan gaun kedua putrinya. Para perempuan Hamilton itu, malam ini memang memakai dress code berwarna biru. Biru tua untuk nyonya Hamilton, biru gelap untuk Keyla, dan biru langit untuk Keleigh. Perfect! Gaun mereka sangat mencerminkan karakter masing-masing.

"Lihatlah putri-putriku ini, sayang." Bennedict langsung memuji bangga tanpa perlu menjelaskan betapa cantiknya mereka saat melihat putri-putrinya sudah berada di hadapannya.

"Well ... Siapa dulu mommy-nya." Sahut Donna bangga sambil tersenyum lebar. Kedua bola mata amber-nya berbinar terang. Warna dan binar yang seperti bola mata putri bungsunya, Keleigh.

"Memang mommy kenapa?" Tanya Keleigh. Ada nada geli di suaranya. Ada raut wajah bingung yang di buat-buat dalam ekspresinya.

"Benar, memang mommy kami kenapa?" Keyla menimpali sambil mengerling ke arah Bennedict penuh godaan.

"Entahlah sayang, dad juga tidak tahu mommy kalian kenapa." Bennedict ikut menggoda dengan nada binggung yang di buat-buat.

"Hey!" Donna memukul lengan Bennedict, "jangan mulai untuk mem-bully ya kalian!" Bentak Donna dengan raut wajah kesal di paksakan.

Lantas, mereka langsung terkekeh bersama.

Sambil mengusapi lengannya yang baru mendapat pukulan, Bennedict meringis dramatis, "oke ... Oke ... Sudah saatnya kita mulai acaranya, ladies. Jangan bully kekasihku ini." Goda Bennedict sambil menatap Donna yang langsung memutar bola matanya dengan malas.

Keleigh dan Keyla kembali terkekeh sambil mulai ikut melangkah saat melihat Donna sudah menggamit siku suaminya dan mulai menuruni anak tangga.

***

"Aahh jadi begitu. Saya pikir karena anda belum meneruskan untuk mengambil spesialis, anda juga akan ikut ambil bagian untuk meneruskan perusahaan, dr. Keyla."

Pesta sudah berlangsung. Keleigh masih terus menyapa para tamu. Lebih tepatnya, ia sedang menemani Keyla menyapa dan melakukan beberpa obrolan bersama para orang-orang penting negara ataupun para kolega bisnis ayahnya.

Seperti sekarang, bibir Keleigh hanya bisa terus melengkung. Ikut tersenyum hambar saat melihat Keyla dan orang-orang yang sedang mereka hadapi tertawa.

"Tidak, sir. Saya tidak mempunyai bakat untuk berbisnis. Jadi biarkan yang punya bakat pilihan, yang akan merasakan kesulitan itu." Keyla menyambut dengan jenaka ungkapan dari seorang mentri yang bahkan Keleigh tidak tahu apa kedudukannya.

Keleigh, tidak ingin mengerti apapun yang ada di sekitarnya sekarang.

"Oh ... Mr Kenneth memang sangat cakap. Saya sempat beberapa kali bertemu dengannya saat sedang berada di London," ungkap Xavier Beceera anggota cabinet yang saat ini menjabat sebagai mentri kesehatan. "Sangat cerdas dan sedikit licik. Sangat mencerminkan seorang pengusaha." Lanjutnya dengan nada penuh keyakinan.

Jefferey Knox, anggota kabinet yang menduduki jabatan sebagai mentri perdagangan ikut mengungkapkan, "like father like a son," sambil terkekeh. Ada ketulusan dari ungkapannya. Ia memang sangat tahu bagaimana ayah dan putra Hamilton itu terlebih, Bennedict Halimton sahabatnya, "Kenneth adalah putra ketiga ku." Klaim-nya dengan bangga.

Nama yang di sebutkan, membuat kepala Keleigh kembali tergoda untuk menoleh ke arah pintu masuk. Berharap jika nama seseorang yang sekarang sedang di bahas Mr Beceera dan Mr Knox akan muncul tapi, hingga detik ini adik laki-lakinya itu tidak juga menunjukkan batang hidungnya.

"Mencari siapa, Ke?" Keleigh yang memang masih terus menunggu seseorang akhirnya kembali menoleh ke depan. Jefferey Knox yang bertanya, "Menunggu Kenneth?" Tebak Jefferey tepat sasaran.

"Iya, uncle. Kenneth belum juga datang."

Obrolan antara Keyla, Mr Beceera dan dua orang penting lain di sana terhenti. Lantas mentap Keleigh yang sedari tadi memang hanya menjadi pajangan di sana.

"Kenneth mengatakan pasti datang. Dia hanya sedang mengurus sesuatu." Keyla yang menjawab. Membuat Keleigh mengangguk malu.

"Benar, Ke. Nanti dia akan bersama Logan." Sambung Jefferey. Yang membuat Keleigh hanya semakin malu.

Bagaimana bisa ia tidak mendapatkan kabar itu dari saudara kembarnya sendiri?

"Aahh ... Logan juga sedang di Manhattan, uncle?"

"Iya, nak. Mereka sedang mengurus sesuatu. Mungkin sekarang sudah dalam perjalanan ke sini."

Keleigh mengangguk paham. Lantas hanya bisa memendam rasa di hati sambil mengangkat gelas yang selalu setia di sebelah tangannya. Menyesap champange dan mencoba mengalihkan rasa tidak enak di dalam dada, ia hanya ingin mengingat di bagian jika Logan juga akan datang. Logan Knox adalah putra ke dua Jefferey Knox, sahabat Keleigh.

Speak to the devil, yang sedang mereka bicarakan akhirnya muncul ....

Keleigh yang selalu mencuri pandang ke arah pintu masuk langsung menyadari. Membuat kedua sudut bibirnya tersenyum lega. Ia lega, karena Kenneth saudara kembarnya tidak akan melewatkan pesta ulang tahun ayah mereka.

"Ohh ... Itu Kenneth datang," seru Keyla. Lantas Keyla menatap orang-orang penting yang sedang ada di depan mereka, "Sir, kami pamit sebentar."

Anggukan dan ijin formal yang mereka dapatkan membuat Keyla langsung melangkah. Keleigh hanya mengikuti setelah ikut pamit undur diri.

Dengan setelan toxedo berwarna navi, putra satu-satunya dan juga pewaris utama Hamilton itu tampak rapih dan gagah. Keleigh dan Kenneth saling menatap sejenak saat mereka melangkah untuk saling mendekat.

"Ken! Astaga ... Kau ini lama sekali datangnya!" Seru Keyla sambil menerima dekatapan serta ciuman singkat Kenneth.

Kenneth terkekeh, "ada sedikit yang perlu ku kerjakan, Key."

"Wow! Berapa lama kita tidak bertemu?" tangan Keyla meremas pelan lengan, lalu menepuk singkat perut Kenneth. "Kenapa kau semakin jantan?" Goda Keyla sambil mengerling.

Kenneth kembali terkekeh dengan sebelah tangan yang langsung merangkul pinggal Keyla, "Benarkah? Aku semakin tampan?"

"Aku bilang semakin jantan." Jawab Keyla dengan  nada jengah.

Lantas mereka terkekeh bersama.

Keleigh yang masih diam berada dekat di sekitar mereka belum juga berani bersuara.

"Hei, Ke! Kenapa diam saja?" Tanya Keyla saat melihat adik perempuannya yang tidak juga mendekat. Bahkan hanya diam saja. Terlihat sedikit menjaga jarak.

Dengan kedua sudut bibir tertarik ke atas, Keleigh menatap Kenneth ragu, "Hai, Ken ...."

Sangat kaku. Sangat terlihat tidak leluasa. Seolah mereka orang asing. Dan selama ini sebenarnya memang selalu seperti itu.

"Hei pendek ... Aku hampir saja tidak bisa melihatmu," Kenneth terkekeh besama Keyla. Lantas melepas rangkulan lengannya pada Keyla dan membuka kedua lengan ke arah Keleigh, "come here sister ... Kenapa kau hanya diam. Tidak rindu padaku, heh?"

Undangan dan tawaran Kenneth langsung saja membuat Keleigh lupa diri. Ia sedikit berlari. Menerjang Kenneth yang sekarang semakin jauh lebih besar darinya. Lengan-lengan Kenneth yang entah sejak kapan terasa keras penuh otot, memeluk Keleigh sambil kembali terkekeh.

"I miss you, brother ... I miss you ...." Lirih Keleigh. Tidak peduli jika semua mata sudah memandang aksi dramatisnya. Karena ini hal langkah. Kenneth jarang sekali sehangat ini padanya. Mereka hampir tidak pernah sehangat ini. Entah sejak kapan tepatnya mereka mulai berubah.

"Kau tidak tumbuh-tumbuh, Ke. Tetap kecil dan pendek."

Candaan Kenneth membuat Keleigh melepas pelukannya. Dengan bibir mengerucut sebal mengambil jarak. Membuat Keyla dan Kenneth kembali terkekeh.

"Aku tumbuh, Ken!" sanggahnya dengan suara kesal di buat-buat.

Yang membuat Keyla serta sebagian besar tamu tersenyum atau terkekeh. Sedangkan Kenneth mendekat dengan wajah santai dengan tatapan yang tidak bisa Keleigh mengerti, "iya, Ke. Iya ...." Ada jedah di ucapannya sambil membelai lembut surai pirang Keleigh. "Rambutmu memang tumbuh."

Dan kembali, godaan Kenneth berhasil membuat orang-orang yang melihat mereka tersenyum ataupun terkekeh.

"Baiklah, dad dan mom di mana?" Tanya Kenneth dengan melebarkan arah pandang untuk menelusuri ruangan.

"Kau tahu sendiri Ken, jika ada pesta seperti ini pasti akan ada pesta di dalam pesta." Keyla menjelaskan dengan raut wajah geli.

"Ck! Pasti selalu menempel seperti pengantin baru."

"Bukan hal baru, Ken."

Keleigh sudah kembali diam saat Kenneth mempertanyakan kemana orang tua mereka. Orang tua mereka sekarang pasti sedang bermesraan dengan meninggalkan pesta yang hanya mereka buka di awal. Selebihnya akan di serahkan ke tangan Keyla. Dan kedua orang tuanya akan lebih milih untuk menghabiskan waktu berdua di ruang privasi, taman anggrek kesayangan Donna.

Lantas, keterdiaman Keleigh masih terus berlanjut hingga Kenneth kembali merangkul pinggang Keyla untuk mulai menyapa para tamu.

Keleigh membuang nafas panjang. Sudah biasa batinya. Ia memang sudah biasa di abaikan Kenneth.

Karena itu ia lebih memilih untuk kembali mengambil gelas champange dan pergi dari sana. Ia memang tidak cocok di sini, ia sangat tidak suka pesta seperti ini, dan terlebih tidak suka lagi jika di abaikan dengan cara sangat halus.

Siapa yang tidak tahu jika Keleigh dan Kenneth adalah kembar? Semua orang tahu. Tapi, diam-diam segelintir orang juga tahu jika Keleigh dan Kenneth tidak sedekat itu.

Mereka sangat tidak akrab. Lebih tepatnya, kenyataannya, Kenneth-lah yang tidak ingin mendekatkan diri pada Keleigh. Kenneth hanya dekat dan terlalu dekat dengan Keyla, tidak dengan saudari kembarnya sendiri. Hingga diam-diam segelintir orang yang bisa menyadari, sering berbisik dan bertanya-tanya, apa yang salah dari kedua anak kembar itu?

Hal yang sebenarnya ingin juga Keleigh ketahui.

***

"Jadi, apa yang sedang nona Hamilton ini lakukan di tengah pesta?"

Keleigh yang sedang menyendiri menikmati pemandangan malam dari balkon tersentak. Suara yang berbisik tepat di belakang tengkuk hampir membuat gelas champange-nya jatuh.

"****!!"

"Ouh ... Languange cutie."

Suara itu sangat ia kenal. Keleigh langsung meletakkan gelas di pinggir balkon dan menoleh, "Logan!!!"

"Hai cutie ...."

Dengan cepat Logan menahan tubuh agar tidak terhuyun saat Keleigh melompat padanya. Lantas membalas pelukan erat sahabatnya.

"Miss me, huh?" Logan terkekeh.

"Sialan kau, Logan!!"

Logan kembali terkekeh sambil menepuk-nepuk pelan punggung terbuka Keleigh.

"Jika tahu kau serindu itu padaku, aku akan datang ke sini dari kemarin-kemarin."

Ucapan Logan membuat Keleigh melepaskan pelukannya. Membuat jarak untuk menatap, Keleigh mendengus, "jadi kau sudah di Manhattan dari kemarin-kemarin?" Anggukan Logan membuatnya mendapatkan hadiah satu cubitan, "keterlaluan!!"

Sambil meringis dramatis Logan mengusapi perutnya yang mendatapkan cubitan, "well sorry... Aku dan Kenneth harus menyelesaikan sesuatu dulu, Ke."

"Urusan apa?" Tanya Keleigh seolah peduli.

"Jangan berlagak peduli, cutie. Aku tahu kau tidak berminat ingin tahu."

Jawaban tepat sasaran Logan membuat sebelah sudut bibir Keleigh tertarik ke atas. Sahabatnya dari kecil ini memang sangat tahu banyak hal tentangnya, "well ... Karena aku tahu pasti jika utusanmu itu tidak akan menguntungkan untukku."

Keleigh terkekeh saat Logan mendengus mendengar jawabannya.

Logan menatap Keleigh dengan lekat, membuat sebelah alis Keleigh terangkat, "what?"

"Pertanyaanku belum kau jawab, Ke."

"Pertanyaan apa?" Tanya Keleigh pura-pura tidak mengerti.

"Kenapa kau di sini?"

Ada nada serius di dalam pertanyaan Logan. Keleigh tahu itu, maka ia hanya menjawab, "kau tahu kenapa."

Tentu saja Logan tahu. Empat tahun bertetangga, hampir sepuluh tahun bersahabat membuatnya sangat mengenal Keleigh. Karena itu, bibir Logan menyeringai. Membuat Keleigh bertanya saat seringai itu tertangkap indra penglihatannya, "katakan, Logan?"

Tangan Logan ter-ulur. Merapikan tantanan surai pirang Keleigh yang masih rapih. Lantas membelai lembut surai berkilau itu sambil menjawab, "wanna go to a real party?"

Sebelah alis cantik Keleigh kembali terangkat, "sekarang?"

"Ofcourse, cutie ...."

Keleigh kembali bertanya hanya dari tatapannya. Dan ia tahu pasti jika Logan mengerti apa yang sedang ia tanyakan.

"Tentu. Aku sudah meminta ijin pada ayah dan ibumu. Dan mereka mengatakan jika aku boleh membawamu kemanapun asal aku mengantarmu kembali tanpa ada kekurangan." Jawab Logan cepat.

Senyum merekah Keleigh terbit. Membuat kedua dimple cantik di pipinya tercetak. Dengan kedua mata berbinar bersorak girang, "Yeaah!!! I love you, Logan!!"

Logan terkekeh sambil kembali menahan tubuh agar tidak terhuyun kebelakang. Keleigh kembali memeluknya dengan serudukan, "kau yang terbaik, Logan!!" serunya dengan riang.

"Ohh tentu saja ...." ujar Logan bangga. "Dan aku juga punya kejutan lain." sambungnya penuh misteri.

Keleigh melerai pelukannya. Memberi jarak untuk menatap Logan dengan lekat. Kembali bertanya dari tatapannya.

Logan menjawab, "Regina dan Dante sudah menunggu."

Terpopuler

Comments

whiwie

whiwie

selalu suka dengan cerita mo thor??
tolong lanjutkan cerita tentang anak ank ferdinand

2023-07-22

1

Patmawati

Patmawati

cantik juga

2023-07-18

0

Patmawati

Patmawati

ini siapa namanya Thor?

2023-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 The Lovers - 01
2 The Lovers - 02
3 The Lovers - 03
4 The Lovers - 04
5 The Lovers - 05
6 The Lovers - 06
7 The Lovers - 07
8 The Lovers - 08
9 The Lovers - 09
10 The Lovers - 10
11 The Lovers - 11
12 The Lovers - 12
13 The Lovers - 13
14 The Lovers - 14
15 The Lovers - 15
16 The Lovers - 16
17 The Lovers - 17
18 The Lovers - 18
19 The Lovers - 19
20 The Lovers - 20
21 The Lovers - 21
22 The Lovers - 22
23 The Lovers - 23
24 The Lovers - 24
25 The Lovers - 25
26 The Lovers - 26
27 The Lovers - 27
28 The Lovers - 28
29 The Lovers - 29
30 The Lovers - 30
31 The Lovers - 31
32 The Lovers - 32
33 The Lovers - 33
34 The Lovers - 34
35 The Lovers - 35
36 The Lovers - 36
37 The Lovers - 37
38 The Lovers - 38
39 The Lovers - 39
40 The Lovers - 40
41 The Lovers - 41
42 The Lovers - 42
43 The Lovers - 43
44 The Lovers - 44
45 The Lovers - 45
46 The Lovers - 46
47 The Lovers - 47
48 The Lovers - 48
49 The Lovers - 49
50 The Lovers - 50
51 The Lovers - 51
52 The Lovers - 52
53 The Lovers - 53
54 The Lovers - 54
55 The Lovers - 55
56 The Lovers - 56
57 The Lovers - 57
58 The Lovers - 58
59 The Lovers - 59
60 The Lovers - 60
61 The Lovers - 61
62 The Lovers - 62
63 The Lovers - 63
64 The Lovers - 64
65 The Lovers - 65
66 The Lovers - 66
67 The Lovers - 67
68 The Lovers - 68
69 The Lovers - 69
70 The Lovers - 70
71 The Lovers - 71
72 The Lovers - 72
73 The Lovers - 73
74 The Lovers - 74
75 The Lovers - 75
76 The Lovers - 76
77 The Lovers - 77
78 The Lovers - 78
79 The Lovers - 79
80 The Lovers - 80
81 The Lovers - 81
82 The Lovers - 82
83 The Lovers - 83
84 The Lovers - 84
85 The Lovers - 85
86 The Lovers - 86
87 The Lovers - 87
88 The Lovers - 88
89 The Lovers - 89
90 The Lovers - 90
91 The Lovers - 91
92 Extra Part I
93 Extra Part II
94 Info
Episodes

Updated 94 Episodes

1
The Lovers - 01
2
The Lovers - 02
3
The Lovers - 03
4
The Lovers - 04
5
The Lovers - 05
6
The Lovers - 06
7
The Lovers - 07
8
The Lovers - 08
9
The Lovers - 09
10
The Lovers - 10
11
The Lovers - 11
12
The Lovers - 12
13
The Lovers - 13
14
The Lovers - 14
15
The Lovers - 15
16
The Lovers - 16
17
The Lovers - 17
18
The Lovers - 18
19
The Lovers - 19
20
The Lovers - 20
21
The Lovers - 21
22
The Lovers - 22
23
The Lovers - 23
24
The Lovers - 24
25
The Lovers - 25
26
The Lovers - 26
27
The Lovers - 27
28
The Lovers - 28
29
The Lovers - 29
30
The Lovers - 30
31
The Lovers - 31
32
The Lovers - 32
33
The Lovers - 33
34
The Lovers - 34
35
The Lovers - 35
36
The Lovers - 36
37
The Lovers - 37
38
The Lovers - 38
39
The Lovers - 39
40
The Lovers - 40
41
The Lovers - 41
42
The Lovers - 42
43
The Lovers - 43
44
The Lovers - 44
45
The Lovers - 45
46
The Lovers - 46
47
The Lovers - 47
48
The Lovers - 48
49
The Lovers - 49
50
The Lovers - 50
51
The Lovers - 51
52
The Lovers - 52
53
The Lovers - 53
54
The Lovers - 54
55
The Lovers - 55
56
The Lovers - 56
57
The Lovers - 57
58
The Lovers - 58
59
The Lovers - 59
60
The Lovers - 60
61
The Lovers - 61
62
The Lovers - 62
63
The Lovers - 63
64
The Lovers - 64
65
The Lovers - 65
66
The Lovers - 66
67
The Lovers - 67
68
The Lovers - 68
69
The Lovers - 69
70
The Lovers - 70
71
The Lovers - 71
72
The Lovers - 72
73
The Lovers - 73
74
The Lovers - 74
75
The Lovers - 75
76
The Lovers - 76
77
The Lovers - 77
78
The Lovers - 78
79
The Lovers - 79
80
The Lovers - 80
81
The Lovers - 81
82
The Lovers - 82
83
The Lovers - 83
84
The Lovers - 84
85
The Lovers - 85
86
The Lovers - 86
87
The Lovers - 87
88
The Lovers - 88
89
The Lovers - 89
90
The Lovers - 90
91
The Lovers - 91
92
Extra Part I
93
Extra Part II
94
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!