The Lovers - 03

Marquee Club, Manhattan, NYC.

"KELEIGH!!"

Jerit Regina saat pemandangan sahabatnya menyiramkan isi botol vodka ke wajah seorang wanita, menyambut mereka yang baru tiba di dance floor.

Kejadian itu sangat cepat dan mengejutkan untuk Regina.

Wanita asing dengan gaun depan yang sudah basah terlihat murka dan siap untuk menerjang Keleigh. Dante dengan cepat menyerahkan botol minumannya kepada Regina yang masih tampak terkejut.

Dengan cepat menangkap tubuh Keleigh yang juga siap menerjang wanita itu. Tapi terlambat, karena tangan Keleigh sudah terlebih dahulu mendapatkan rambut fake blonde wanita itu.

"Apa kau bilang hah!! Katakan lagi, b*tch!! Katakan lagi sialan!!!" Maki Keleigh penuh geraman dengan tangan yang terus menjambak, dan terus coba di tarik Dante untuk melerai.

"Hentikan, Ke! Stop, Ke!" Dante berteriak kewalahan menarik tubuh Keleigh.

"J*l*ng s*al*n! Kau pikir kau cantik hah! Kau pikir kekasihku tertarik pada anak kecil sepertimu!!" maki wanita itu sambil mencoba melepaskan rambutnya dari tangan Keleigh. Sedangkan pinggangnya terus coba di tarik seorang pria.

Regina bergabung, ikut menarik Keleigh agar melepaskan tangannya di tengah-tengah goyangan orang-orang yang tidak terganggu sama sekali karena menikmati dentuman musik. "Hentikan, Ke. Hentikan!!!"

Akhirnya tangan Keleigh bisa terlepas. Dengan nafas memburu dan tubuh yang di peluk dari belakang, ia ... Meludah.

"KEPARAT KAU BOCAH SIALAN!!!"

Meski ludah Keleigh tidak sampai pada wanita itu, tapi tetap saja ia merasa terhina.

Dengan tubuh yang terus Dante peluk dari belakang, Keleigh menyeringai, "eat that sh**, bit**!!"

"Lepas!! Lepaskan aku! Ku bunuh kau j*l*ng kecil! Sialan kau sialan!! Kau tidak tahu siapa aku hah!!"

Sambil menahan tawa Regina menghadang Keleigh yang sudah mengerucutkan bibir. Siap untuk kembali meludah, "stop, Ke!" larangnya.

"Back off, Gi!! Biar ku mandikan pel*cur itu dengan ludahku," perintah Keleigh dengan wajah penuh amarah.

Regina sekuat tenaga menahan tawa tanpa bersedia mengikuti keinginan Keleigh, "hentikan, Ke." Lantas melirik Dante yang juga sedang mengulum senyum, "kita kembali ke atas saja, Dan."

Dante yang paham langsung menarik tubuh Keleigh untuk menuju tangga. Regina menoleh kebelakang, wanita itu juga sudah di seret menjauh. Ia membuang nafas panjang lanjut mengumpat dan merogoh ponselnya. Ia mengabari Logan.

"Kenapa kau menahanku hah!" Keleigh berteriak marah pada Dante yang sudah berada di sebelahnya. Berpindah untuk memeluk erat pinggangnya.

Dante tidak ingin kecolongan. Ia sangat kenal Keleigh. Bisa saja gadis itu akan kembali berbalik hanya untuk sekedar memberikan jari tengah pada wanita tadi. Dan jika keributan terjadi lagi, bisa saja mereka akan berakhir di giring security agar pulang lebih awal dari rencana.

"Sebenarnya ada apa, Ke?" Tanya Dante melembut. Tapi tidak dengan tangannya yang terus mengawal ketat tubuh Keleigh.

"Aku menendang kekasihnya yang mencoba menyentuhku."

Dante melirk Regina yang ternyata juga langsung meliriknya.

"Lalu apa hubungannya dengan si blonde palsu tadi?"

Pertanyaan Regina membuat Keleigh mulai meronta, emosinya kembali bangkit. Tapi tidak akan bisa, karena sekarang, di tengah-tengah langkah mereka menuju ke tangga Regina sudah ikut merangkul kuat lengannya.

Keleigh mendengus bagai kuda liar, "dia tidak terima dan tidak percaya saat ku jelaskan kenapa kekasihnya bisa ku hadiahi tendangan. J*lang itu malah menghina dan memakiku." jelasnya penuh geraman.

Mendengar cara berbicara dan melihat cara berjalan Keleigh yang sangat tegas, Regina dan Dante yakin jika mabuk Keleigh sudah hilang. Well ... Sama seperti mereka.

***

Setelah ia di introgasi dan akhirnya menceritakan pada Logan serta yang lain kejadian secara lebih lengkap, terjadi keheningan.

"Kau kenal wanita itu, Ke?" Tanya Logan yang berhasil memecah keheningan di antara mereka.

Keleigh mengedipkan bahu acuh, "tidak."

"Tapi entah kenapa wajahnya seperti tidak asing." Guman Regina.

"Kau benar, Gi. Aku seperti pernah melihatnya." Dante menimpali.

Kembali terjadi keheningan, mereka seperti sedang sibuk berpikir.

"Menurutmu kenapa wanita itu tahu tentang aku dan Keyla?" Keleigh memecah keheningan.

"Keyla?" Ulang Regina dan Dante bersamaan.

"Maksutmu?" Loga bertanya. Raut wajahnya sangat terlihat penasaran.

"Iya. Sebenarnya yang membuatku murka bukan karena dia yang menghinaku. Tapi ...," Keleigh menjeda untuk membuang nafas panjang, "karena j*lang itu juga membawa-bawa Keyla."

Regina melirik Logan. Tanpa berbicara meminta pada Logan agar menghentikan Keleigh yang bercerita sambil terus menuangkan isi botol ke dalam sloki.

Sedangkan Dante sedari tadi mendengarkan sambil memegangi botol vodka kesukaannya dan Logan. Entah untuk apa, hanya ia dan Tuhan yang tahu.

"Kau mabuk, Ke?"

Pertanyaan yang juga berupa pernyataan itu membuat Keleigh menoleh. Pada Regina yang sudah menatapnya, "tidak. Maksutku belum." jawab Keleigh dengan kesadaran yang memang masih ada, lantas tersenyum lebar hingga dimple di kedua pipinya terlihat jelas.

Regina gemas, terlebih pada dua bolongan bulat menggemaskan yang selalu muncul saat Keleigh sedang tersenyum lebar, "kemari, baby." pinta Regina.

Meski tidak tahu apa yang di inginkan Regina, tapi Keleigh tetap mendekat. Hingga memekik karena mendapatkan cubitan kuat di kedua pipinya.

"Sh**! Sakit sialan!"

Regian terkekeh, dan kembali mencoba untuk mencubit Keleigh yang terus menghindar hingga terjadi pergulatan.

Dante dan Logan hanya menggeleng-geleng pasrah.

Tidak ada yang benar-benar dewasa di antara mereka.

Tok ... Tok ... Tok ....

Pergerakan Regina dan Keleigh yang masih saling serang di atas sofa terhenti. Logan dan Dante langsung menatap pintu ruang khusus eksekutif.

Terjadi keheningan hingga ketukan di pintu kembali.

Tok ... Tok ... Tok ....

Cepat-cepat Regina dan Keleigh bangkit dari sofa mereka dan segera mendekat di sofa sebrang. Mereka bergabung duduk bersama Logan dan Dante.

"Aku yang buka." ucap Logan.

"Lo ...." Larang Keleigh. Ia tahu jika ada yang tidak beres karena dulu hal serupa pernah terjadi. Terlebih mereka sudah tidak memesan apapun lagi setelah kembali ke ruang itu, lebih tepatnya setelah perkelahiannya dengan wanita blonde palsu tadi.

"It's ok, Ke."

"Nope, Lo." Keleigh kembali melarang.

Masalahnya kali ini berbeda. Fakta bahwa pintu eksekutif mereka mampu di ketuk menunjukkan jika masalah kali ini bukan dari sembarangan orang.

"Sialan!" Umpat Dante. Jantunya bertalu-talu serasa ingin lepas.

"I-itu ... Must be that b*tch." Terka Regina dengan gugup.

Tok ... Tok ... Tok ....

Dan sekali lagi pintu di ketuk.

Logan membuang nafas panjang, "tenang, Ke. Aku rasa ini bukan masalah." tangan Logan ter-ulur, membelai surai pirang Keleigh, "tenang, ok?"

Tok ... Tok ... Tok ...

Dan lagi-lagi pintu di ketuk.

Logan melirik Dante yang langsung mengangguk. Mereka sudah tahu apa yang harus di lakukan dan Dante baru saja selesai menghubungi room service agar segera datang. Dalam artian lain, bantuan.

"Tenang, Ke." Logan kembali menenangkan. Membuat Keleigh terpaksa melepaskan kaus Logan yang ia tahan.

Logan melangkah menuju pintu. Sebelum pintu ia buka, ia melirik Dante yang menjawab dengan anggukan, ia siap. Lantas membuka pintu.

"Iya?" tanya Logan dengan santai. Sebelah tangannya mempertahankan pintu agar tetap hanya terbuka sedikit.

Dante, Keleigh dan Regina langsung terkesiap saat sebelah tangan Logan menunjukkan tanda bahaya. Kode bahaya yang selalu mereka gunakan ketika semasa sekolah sering membuat masalah.

Belum sempat mereka bisa berpikir, pintu terbuka kasar. Logan langsung mencium lantai. Regina dan Keleigh memekik terkejut. Dante maju sambil mengumpat. Lima orang bertubuh besar masuk.

Ternyata masalah sebahaya itu.

"Logan!! Dante!!" teriak Keleigh saat Logan dan Dante mulai adu tinju.

"Stop! Hentikan!!" teriak Regina setengah menangis ketika Logan dan Dante mendapat pukulan.

Yang bisa di pikiran Keleigh sekarang adalah menghubungi Jhon kepala bodyguard khusus pribadi ayahnya. Meski harga dari itu bisa saja membuatnya tidak bisa keluar dengan bebas di waktu yang lama seperti dulu. Persetan!!

Tapi, belum sempat ia bisa menghubungi, dua orang menahannya.

"F*ck! Lepaskan aku pengecut!!" Keleigh meronta.

Regina-pun di tahan seseorang di antara lima orang bertubuh kingkong itu.

Logan dan Dante kembali adu tinju dengan dua kingkong yang tersisa.

Mereka benar-benar dalam masalah serius.

"Stop! Kalian tidak tahu siapa aku, hah!!" Teriak Keleigh, mencoba menakuti.

"Kami tahu, Ms Hamilton." jawab seseorang yang mencoba untuk menyeret Keleigh agar menjauh dari yang lain.

Keleigh mengeram kesal. Meronta hebat. Siapa sebenarnya kingkong-kingkong k*parat ini? Berani sekali mereka setelah tahu siapa dirinya.

"Dante!!! Hentikan s*alan!! Jangan pukul temanku!!" Regina menjerit kuat saat Dante kembali tersungkur ke atas lantai.

"Jangan sebarangan menendangnya pengecut!!! Logan!!!" Keleigh memekik setengah menangis saat Logan yang sudah berada di atas lantai di tendangi secara brutal.

"Jangan mereka. Jangan mereka. Ini masalahku pengecut!!!" Hardik Keleigh setengah memohon. Ia tidak sanggup, biar dirinya saja, jangan sahabat-sahabatnya.

"Teman laki-lakimu akan mati, Ms Hamilton. Dan kami akan menikmati teman perempuanmu."

Ancaman itu ternyata bukan sekedar ancaman karena Regina langsung di tarik ke atas sofa. Satu kingkong lagi bergabung menuju sofa. Dengan satunya lagi yang menjaga Logan dan Dante yang terkapar.

"Stop!! Jangan berani menyentuhnya kingkong pengecut!!!" teriak Keleigh dengan air mata ketakutan yang siap meluncur.

"Siapa kalian s*alan!!" jerit Keleigh sambil terus meronta dan terus menatap Regina yang juga sedang berjuang.

Seorang kingkong yang memeganginya berbisik, "anda salah mencari masalah, Ms Hamilton." lantas menjilat pelan sebelah pipi Keleigh, "anda cantik sekali."

"Biadap!! Lepaskan mereka, keparat!!" Dante berteriak murka. Kembali mencoba berdiri dari atas lantai, tapi sia-sia.

Regina terus berjuang. Meronta sekuat dan sebisa ia bisa melawan. Sama halnya dengan Keleigh yang melakukan pergerakan apapun agar bisa menyakiti kingkong-kingkong yang menahannya.

Tapi jelas semua itu sia-sia. Mereka semua mulai kehabisan tenaga. Bahkan mereka tahu akan kalah sebelum pertarungan di mulai.

Kedua mata Keleigh terpejam, ia berdoa dengan sungguh-sungguh di dalam hatinya. "Tuhan tolong. Tolong sahabat-sahabatku. Aku berjanji akan menjadi anak baik. Aku berjanji tidak akan mencari masalah lagi. Setelah ini aku akan menjadi anak penurut. Please my Lord, please my Lord."

"STOP THIS F*CKING SH**!"

Demi Tuhan. Suara berat dan tegas yang muncul dari depan pintu membuat Keleigh ingin langsung bersujud syukur saat itu juga. "Thank you my Lord. Thank you so much." tangisnya dalam hati.

Benar saja, sekali saja suara itu memerintah para kingkong-kingkong langsung melepas mereka. Keleigh melirik ke arah Regina yang tampak murka meski keadaannya benar-benar terlihat seperti hampir di perkosan.

Seseorang lain ikut masuk,

BUGH!!

BUGH!!

Dua pukulan melayang untuk satu kingkong yang berada di dekat pintu. Kingkong yang menjaga Logan dan Dante.

"Berani sekali kau menyentuh adik-ku, hah!!!"

Setelah itu Keleigh tidak tahu lagi apapun. Ia langsung berlagi ke tempat Logan dan Dante yang terkapar.

"Lo ... Lo ..." isakan Keleigh terdengar. "Please Logan ...."

"It's ok, Ke. Aku masih hidup." jawaban lemah dari Logan sudah cukup untuk sedikit melegakan hati Keleigh.

Lantas ia langsung berpindah menuju Dante yang masih terlihat lebih baik dari Logan, karena pria itu sekarang sedang mencoba bangkit untuk duduk.

"Dante?"

Bibir terluka Dante tersenyum. "Tenang, Ke. Aku baik-baik saja."

Setelah yakin jika Dante dan Logan hidup, Keleigh menuju Regina yang sedang memukuli seorang kingkong. Keleigh membatalkan niatnya.

Well ... Regina secara mental masih baik-baik saja. Dan setelah itu, baru ia berniat untuk melihat siapa saja yang datang menolong.

"Bagus sekali, Ke. Bagus sekali ...."

Sindiran itu membuat Keleigh mengulum bibir gugup. Itu adalah Blake Knox, putra pertama mentri perdagangan negara ini alias, kakak Logan.

"Blake ...," sapa Keleigh basa basi.

Blake mendengus, dan menuju seorang kingkong.

BUGH!!

Melepaskan satu bogem, lantas bertanya dengan tajam, "siapa yang memerintahkan kalian?"

Keleigh menoleh ke arah pria pertama yang memberikan dua bogeman, lantas menyapa dengan gugup, "Dom ...," pada Dominic Sharman, kakak Dante.

Dominic mendekat, membantu Keleigh untuk berdiri. "Kalian memang tidak pernah berubah!" bentaknya dengan raut wajah frustasi.

"Maaf." Hanya itu yang bisa Keleigh katakan sebelum surai berantakannya di belai lembut.

"Sudahlah. Jangan menangis." permintaan Dominic malah membuat Keleigh semakin ingin menangis.

Tapi, belum sempat air mata lega dan haru Keleigh menetes, seseorang yang muncul dan berteriak membuat air matanya batal untuk keluar.

"Apa-apaan ini!! Jangan ikut campur Knox!!"

That b*tch!!!

Dan amarah Keleigh langsung naik hingga ke ubun-ubun.

Keleigh maju. Mengabaikan Dominic yang hanya menatapnya dengan sebelah bibir tertarik samar. Bahkan langsung memberikan jalan untuknya.

"Hei." Plakkk!!

Cepat sekali. Kejadian Keleigh yang memberikan tamparan sangat cepat, bahkan wanita yang mendapatkan tamparannya tertengun dengan kepala tertoleh ke samping.

"Pengecut kau, King."

Logan, Dante dan Regina yang sudah menatap kejadian di depan pintu akhirnya ingat. Iya, mereka baru ingat jika wanita yang sempat Regina dan Dante katakan tidak asing itu adalah putri bungsu keluarga King. Wajah itu memang cukup sering berkeliaran di majalah fasion dan seberapa kali tubuh itu melenggok di lantai peragaan Victoria Secret.

"Kau-"

Belum sempat wanita itu membalas, ia di tarik oleh seseorang.

"Enough, Hayley."

Suara itu. Suara yang sudah sangat lama tidak Keleigh dengar. Suara maskulin yang dulu selalu terbayang-bayang di dalam otak Keleigh. Suara maskulin indah yang sama dengan pemiliknya.

"Lepaskan aku, Tristan! J*lang kecil ini harus mati."

Terpopuler

Comments

Patmawati

Patmawati

baca karena udh tamat. semoga seruu

2023-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 The Lovers - 01
2 The Lovers - 02
3 The Lovers - 03
4 The Lovers - 04
5 The Lovers - 05
6 The Lovers - 06
7 The Lovers - 07
8 The Lovers - 08
9 The Lovers - 09
10 The Lovers - 10
11 The Lovers - 11
12 The Lovers - 12
13 The Lovers - 13
14 The Lovers - 14
15 The Lovers - 15
16 The Lovers - 16
17 The Lovers - 17
18 The Lovers - 18
19 The Lovers - 19
20 The Lovers - 20
21 The Lovers - 21
22 The Lovers - 22
23 The Lovers - 23
24 The Lovers - 24
25 The Lovers - 25
26 The Lovers - 26
27 The Lovers - 27
28 The Lovers - 28
29 The Lovers - 29
30 The Lovers - 30
31 The Lovers - 31
32 The Lovers - 32
33 The Lovers - 33
34 The Lovers - 34
35 The Lovers - 35
36 The Lovers - 36
37 The Lovers - 37
38 The Lovers - 38
39 The Lovers - 39
40 The Lovers - 40
41 The Lovers - 41
42 The Lovers - 42
43 The Lovers - 43
44 The Lovers - 44
45 The Lovers - 45
46 The Lovers - 46
47 The Lovers - 47
48 The Lovers - 48
49 The Lovers - 49
50 The Lovers - 50
51 The Lovers - 51
52 The Lovers - 52
53 The Lovers - 53
54 The Lovers - 54
55 The Lovers - 55
56 The Lovers - 56
57 The Lovers - 57
58 The Lovers - 58
59 The Lovers - 59
60 The Lovers - 60
61 The Lovers - 61
62 The Lovers - 62
63 The Lovers - 63
64 The Lovers - 64
65 The Lovers - 65
66 The Lovers - 66
67 The Lovers - 67
68 The Lovers - 68
69 The Lovers - 69
70 The Lovers - 70
71 The Lovers - 71
72 The Lovers - 72
73 The Lovers - 73
74 The Lovers - 74
75 The Lovers - 75
76 The Lovers - 76
77 The Lovers - 77
78 The Lovers - 78
79 The Lovers - 79
80 The Lovers - 80
81 The Lovers - 81
82 The Lovers - 82
83 The Lovers - 83
84 The Lovers - 84
85 The Lovers - 85
86 The Lovers - 86
87 The Lovers - 87
88 The Lovers - 88
89 The Lovers - 89
90 The Lovers - 90
91 The Lovers - 91
92 Extra Part I
93 Extra Part II
94 Info
Episodes

Updated 94 Episodes

1
The Lovers - 01
2
The Lovers - 02
3
The Lovers - 03
4
The Lovers - 04
5
The Lovers - 05
6
The Lovers - 06
7
The Lovers - 07
8
The Lovers - 08
9
The Lovers - 09
10
The Lovers - 10
11
The Lovers - 11
12
The Lovers - 12
13
The Lovers - 13
14
The Lovers - 14
15
The Lovers - 15
16
The Lovers - 16
17
The Lovers - 17
18
The Lovers - 18
19
The Lovers - 19
20
The Lovers - 20
21
The Lovers - 21
22
The Lovers - 22
23
The Lovers - 23
24
The Lovers - 24
25
The Lovers - 25
26
The Lovers - 26
27
The Lovers - 27
28
The Lovers - 28
29
The Lovers - 29
30
The Lovers - 30
31
The Lovers - 31
32
The Lovers - 32
33
The Lovers - 33
34
The Lovers - 34
35
The Lovers - 35
36
The Lovers - 36
37
The Lovers - 37
38
The Lovers - 38
39
The Lovers - 39
40
The Lovers - 40
41
The Lovers - 41
42
The Lovers - 42
43
The Lovers - 43
44
The Lovers - 44
45
The Lovers - 45
46
The Lovers - 46
47
The Lovers - 47
48
The Lovers - 48
49
The Lovers - 49
50
The Lovers - 50
51
The Lovers - 51
52
The Lovers - 52
53
The Lovers - 53
54
The Lovers - 54
55
The Lovers - 55
56
The Lovers - 56
57
The Lovers - 57
58
The Lovers - 58
59
The Lovers - 59
60
The Lovers - 60
61
The Lovers - 61
62
The Lovers - 62
63
The Lovers - 63
64
The Lovers - 64
65
The Lovers - 65
66
The Lovers - 66
67
The Lovers - 67
68
The Lovers - 68
69
The Lovers - 69
70
The Lovers - 70
71
The Lovers - 71
72
The Lovers - 72
73
The Lovers - 73
74
The Lovers - 74
75
The Lovers - 75
76
The Lovers - 76
77
The Lovers - 77
78
The Lovers - 78
79
The Lovers - 79
80
The Lovers - 80
81
The Lovers - 81
82
The Lovers - 82
83
The Lovers - 83
84
The Lovers - 84
85
The Lovers - 85
86
The Lovers - 86
87
The Lovers - 87
88
The Lovers - 88
89
The Lovers - 89
90
The Lovers - 90
91
The Lovers - 91
92
Extra Part I
93
Extra Part II
94
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!