The Lovers - 13

The Mark Hotel Penhouse Room B Left, Manhattan, NYC.

"Keyla datang?"

Pertanyaan retoris itu membuat Tristan hanya diam tidak menjawab sambil mengancingkan vens berwarna abu yang akan menjadi suit-nya malam ini.

Merasa tidak di jawab, Dominic menuangkan champange sambil melirik Kenneth yang tampak tidak tertarik. Lalu beralih ke arah Blake yang sedang sibuk bercermin sambil mengancingkan lengan kemeja.

"Dia semakin eksotis. Semakin cantik dan sexy." lanjut Dominic berucap sendirian tanpa ada yang menanggapi.

Menyesap champange sambil melirik Kenneth yang telebih dahulu sudah siap di antara yang lain dan lanjut sibuk menatap ponsel, seringai samar Dominic terukir.

"Jika sekarang aku mendekatinya, tidak masalah-kan?" Meski Dominic bertanya sambil melirik ke arah Kenneth, tapi jelas pertanyaan sebenarnya tertuju kepada siapa.

Dari depan cermin, Blake hanya menatap sejenak raut wajah Dominic terlebih raut wajah Tristan. Lalu memutuskan untuk sekali lagi tidak ikut campur untuk mengacaukan hari spesial Tristan.

Biarlah, jika Dominic memang ingin mencari tontonan drama malam ini.

Tapi,

"Silahkan saja. Keyla sekarang sudah bebas dan kau bisa memilikinya jika Key berselera dengan-mu."

Di luar dugaan, jika Kenneth menjawab. Di luar nalar, jika Kenneth ... Seolah tidak peduli dengan kata-katanya yang menyimpan banyak peringatan. Peringatan untuk Dominic, terlebih untuk Tristan.

Benar-benar tidak mungkin, pikir Blake masih tidak percaya. Ia yang selama ini semenjak Tristan menerima proposal pernikahan, dan semenjak melakukan pendekan selama beberapa bulan dengan Keleigh tidak pernah ingin ikut campur, kali ini ia ingin kembali menjadi pengamat paling terdepan.

Sempat terdiam beberapa saat, seringai samar Domonic kembali terbit. Ia tidak pernah berpikir jika Kenneth, bisa berkomentar meski hanya sedikit. Dan itu jelas ancaman.

***

The Mark Hotel Penhouse Room B Right, Manhattan, NYC.

"Apa begini cukup ma'am?"

Keleigh kembali meringis saat lagi-lagi perias bertanya sambil menyematkan gelar barunya.

Mendengus bagai kuda liar, Keleigh menatap periasnya dari depan cermin. "Hayolah ... Aku jadi merasa sudah sangat tua." keluhnya.

Dua orang perias yang bertugas untuk merias wajah dan menata rambut Keleigh tersenyum geli.

Keyla hanya bisa terkekeh sambil memakai gaun berbentuk shealth gold yang sangat pas untuk menonjolkan bentuk tubuh sempurnanya, gaun yang ia pilih untuk acara resepsi Keleigh dan Tristan malam ini.

Sedangkan Regina langsung mencibir. "Memang ada yang memintamu untuk cepat-cepat menikah?"

Menatap Regina tajam dari depan cermin, tangan Keleigh terangkat. Membuat Regina yang sedang memasang atasan gaun off shoulder-nya, langsung membalas tatapan Keleigh dengan penasaran.

Lalu, jari tengah Keleigh terangkat, terpampang jelas dan sangat tepat tertuju untuk Regina.

Sempat membuka mulut antara terkejut dan tidak terima, Regina langsung membalas dengan dua jari tengah. Tanpa peduli jika tali gaunnya yang belum terpasang sempurna sudah jatuh dan membuatnya jadi setengah bertelanja**.

Keyla yang melihat itu hanya bisa menggeleng pasrah sambil menatap meminta pengertian, kepada para perias dan penata gaun yang bukan orang dalam.

Tidak lama, senyum puas para perias terbit saat melihat hasil karya mereka. "Selesai, ma'am." ucap perias wajah Keleigh yang di angguki penata rambut.

Dengan hati-hati Keleigh di bantu untuk bangkit berdiri oleh para perias. Menarik kebelakang kursi meja rias, Keleigh mulai memundurkan langkah untuk melihat tampilannya.

Model gaun A-line berwarna abu, dengan potongan atas healter menjadi pilihan Keleigh untuk acara resepsinya.

Dengan atasan berbahan tile sutra yang menerawang di padukan camisol bra, berhasil membuat seorang pelayan mansion Hamilton yang di bawa Donna untuk membantu, tidak bisa untuk tidak berkomentar.

"Saya yakin jika pandangan Mr Donovan tidak akan lepas dari anda Ms Keleigh." seperti baru ingat sesuatu, dengan cepat pelayan itu memperbaiki ucapannya, "maksut saya, Mrs Donovan." sambungnya sambil tersenyum kagum.

Keleigh hanya membalas dengan senyum berterimakasih. Lantas berbalik untuk menunjukkan dirinya yang sudah selesai.

"Bagaimana?" tanya-nya sambil menatap Keyla dan Regina bergantian.

Keyla langsung mengangkat tangan dengan menyatukan jari telunjuk dan jempol sambil mengedipkan satu mata.

Sedangkan Regina langsung bersiul nyaring lalu, "aaahh ..." mendes** untuk menggoda Keleigh.

Dan berhasil. Keleigh langsung kembali menghadiahi satu jari tengahnya untuk Regina.

Membuat seluruh orang di sana terkekeh geli.

Tok ... Tok ... Tok ....

Pintu di ketuk dari luar.

"Mereka datang." Seru Regina.

Membuat Keleigh sekali lagi memutar tubuh untuk melihat pantulan dirinya di depan cermin. Merapikan rambut tergerainya yang sudah rapih dan di buat bergelombang, ia menarik nafas panjang saat seorang pelayan membuka pintu.

"Sudah siap, ma'am?" tanya pelayan. Keleigh langsung mengangguk dan mulai melangkah di ikuti Regina.

Di depan pintu. Tristan sudah menunggu bersama Kenneth, Blake dan Dominic. Tristan menatap Keleigh yang malu-malu mendekat padanya.

"Hai ...," sapa Keleigh dengan senyum terbaiknya.

"Cantik." Balas Tristan tanpa menatap ke arah lain. Hanya pada Keleigh. Membuat kedua pipi Keleigh langsung bersemu dengan sedikit menunduk malu-malu.

Berdecih di susul mendengus, Regina langsung mendahului posisi Keleigh. "Membosankan sekali." cibirnya mengandung rasa isi yang kuat.

Membuat Keleigh langsung menatapnya dengan tatapan peringatan. Yang hanya di balas Regina dengan kedipan bahu acuh. "Aku duluan, lovebird. Dante dan Logan pasti sudah mencariku." pamitnya pada Keleigh dan Tristan sambil terus melangkah menuju lift tanpa menunggu jawaban.

Suara langkah heels yang muncul dari arah belakang Keleigh membuat arah pandang Tristan akhirnya teralihkan. Keyla muncul sambil menyunggingkan senyum dan menatap Tristan.

Bertatapan dalam sejenak, dengan cara yang dingin menurut Keyla. Tristan langsung membuang wajah dan memberikan siku-nya untuk Keleigh. Tanpa membalas senyum. Tanpa ingin bertatapan. Seolah sangat enggan untuk melihatnya.

Membuat Keyla hanya mampu tersenyum pahit.

Ini adalah keputusannya. Ini adalah keinginannya. Ia yang telah menyakiti dan mengecewakann Tristan, lalu apa yang ia harapkan dari Tristan? Tetap bersikap baik dan ramah padanya? Sedangkan saat selama menjalin hubungan diam-diam pun, mereka selama ini tidak bisa terlihat dekat di depan umum apa lagi di depan keluarga mereka masing-masing.

"Halo, Key." Dominic maju mendekati Keyla.

Membuat Keyla membalas, "Halo, Dom." lalu menatap Blake yang memberikan sapaan untuknya hanya dari anggukan singkat.

"Malam ini bersama-ku ya," pinta Dominic sambil memberikan siku dan sempat melirik ke arah Tristan yang mulai melangkah bersama Keleigh.

Meski sempat ragu, tapi Keyla akhirnya menerima siku Dominic sambil tersenyum diplomatis. "Iya, Dom." jawabnya dengan pelan. Yang masih bisa di dengar semua orang termasuk Tristan dan Keleigh.

Sedangkan Blake diam-diam mengamati semua orang yang ada di sana. Termasuk wajah datar Kenneth.

***

The Mark Hotel Ballroom Roof, Manhattan, NYC.

Menyambut, menghadapi dan menanggapi banyak tamu besar ternyata memang tidak pernah cocok untuk Keleigh.

Setelah duduk di meja bundar utama yang di peruntuhkan khusus untuk kedua pasangan baru dan orangtua mereka, Keleigh mendengus kasar.

Membuat Tristan yang baru selesai berbincang dengan Donna menoleh. "Bosan?" tanyanya sambil menatap Keleigh dengan lekat.

Menggeleng penuh dusta, Keleigh menjawab tidak kalah penuh dusta. "Hanya sedikit lelah. Dan kaki-ku sedikit mulai sakit."

Satu alis Tristan menukik. Lantas melirik ke arah bawah. "Lepas saja." sarannya.

Saran Tristan membuat sebelah sudut Keleigh berkedut geli. "Apaanya, Tris?" tanyaanya penuh jenaka. "Apa yang harus-ku lepas?" todongnya penuh godaan.

Membuat bibir Tristan menyunggingkan salah satu bentuk senyum kesukaan Keleigh.

Mencondongkan tubuh untuk mempertipis jarak, Tristan berbisik tepat di sebelah telinga Keleigh. "Sepatu, Mrs Donovan. Heels-mu."

Bisikan Tristan membuat Keleigh terkekeh sambil beringsut menjauh, karena merasa meremang saat nafas hangat itu menerpa telinganya.

Tristan tersenyum lebar sambil merangkul bahu Keleigh agar jarak mereka tetap berjarak tipis. "Jangan kabur, anak nakal." bisiknya seolah penuh ancaman.

Malah membuat Keleigh kembali terkekeh sambil meletakkan kepala di atas sebelah bahu Tristan.

Tanpa menyadari jika semua keluarga mereka yang berada di meja itu sudah menyunggingkan macam-macam jenis senyum.

Bennedict dan Donna mengikuti jejak pasangan baru. Tersenyum bahagia dengan Donna yang meletakkan kepala di sebelah bahu Bennedict. Robert dan Kamala tersenyum lega dengan tangan saling menggenggam.

Di meja berbeda, Regina yang melihat pemandangan pasangan baru itu langsung memutar bola mata dengan jengah. "Menggelikan sekali." cibirnya penuh dengan aroma ke-irian.

Meja yang di isi Dante, Logan, Keyla, Kenneth, Dominic dan Blake itu langsung menatap Regina yang mencibir.

"Jangan iri, Gina." tegur Logan.

Membuat Keyla, Blake dan Dominic terkekeh geli.

"Aku iri?" tunjuk Regina pada dirinya sendiri. "Yang benar saja ...," sambungnya tidak terima.

Dante mendengus lantas mencondongkan tubuh, karena posisinya yang berada duduk di depan Regina. "Kau iri sialan. Kau iri. Kau iri. Kau iri. Kau iri. Kau yang tidak pernah mempunyai kekasih iri karena satu-satunya soulmate-mu yang juga tidak pernah mempunyai kekasih meninggalkan-mu dalam ke-single-an mendalam." Serang Dante bertubi-tubi.

Mengeram kesal karena mendengar kekehan yang ada di meja mereka setelah serangan Dante, tangan Regina langsung mengangkat napkin dan siap untuk di layangkan pada Dante. "Kau-"

"Ayolah jangan sekarang ... Jangan membuat keributan di acara seperti ini." tegur Logan bijak. Padahal tadi ia yang paling duluan terkekeh geli untuk menyudutkan Regina.

Regina membatalkan niatnya sambil menahan kesal. Lalu mendengus sambil meraih gelas wine. Raut wajah kesal Regina membuat Dante dan Logan saling melirik sambil mengulum senyum geli.

"Aku heran pada mereka." setelah meletakkan gelas, Regina kembali bersuara.

Membuat semua kepala yang mengisi meja mereka, kembali menoleh padanya.

"Siapa?" tanya Logan santai sambil meraih kudapan yang tersedia di atas meja.

"Tentu saja Ke dan Tristan. Mereka aneh kau tahu." ucap Regina spontan.

"Aneh?" ulang Blake yang tiba-tiba terlihat tertarik.

Mengangguk singkat dengan arah pandang tidak menentu, Regina menjelaskan yang ia pikirkan. "Iya. Selama ini mereka tidak pernah dekat. Dan menurut-ku sangat instan jika mereka tiba-tiba jadi selengket itu. Aneh."

Satu alis Dominic dan Blake terangkat mendengar penuturan Regina. Lalu tidak berkomentar, lebih tepatnya tidak ingin.

Sedangkan Logan dan Dante tampak acuh, tidak ingin menanggapi ucapan Regina yang mereka tebak sudah mulai mabuk.

"Mereka sudah menikah, Gi. Wajar saja-kan jika mereka selalu ingin berdekatan." Terang Keyla terdengar bijak.

Dengan alis berkerut dalam karena mendengar pembelaan Keyla yang ia rasa tidak sesuai dengan apa yang ia rasakan, Regina kembali akan membuka mulutnya,

"Jangan ikut campur." Kenneth, tiba-tiba bersuara. Secara tidak langsung menegur. Pria yang sangat jarang membuka mulut itu terdengar penuh ancaman.

Membuat Regina langsung mengatupkan kembali mulutnya sambil menatap raut wajah datar pemuda dingin itu.

"Benar. Jangan mencampuri urusan mereka. Mereka sudah menikah." Dominic menimpali sambil melirik ke arah Tristan dan Keleigh yang sedang terkekeh geli setelah Donna mengatakan sesuatu yang entah apa.

"Dia mulai mabuk, Dom. Abaikan saja." ungkap Dante. Seolah mengatakan jika apa yang barusan di katakan Regina adalah tidak penting dan tidak perlu di tanggapi.

Tapi nyatanya, berbeda dengan Dante dan Logan yang mengabaikan dan bahkan menganggap ucapan Regina adalah angin lalu. Keyla, Blake, Dominic dan Kenneth tidak berpikir seperti itu.

...----...

Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen, vote dan apapun........

Terpopuler

Comments

Akutanpanama

Akutanpanama

permasalahan akan segera dimulai

2023-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 The Lovers - 01
2 The Lovers - 02
3 The Lovers - 03
4 The Lovers - 04
5 The Lovers - 05
6 The Lovers - 06
7 The Lovers - 07
8 The Lovers - 08
9 The Lovers - 09
10 The Lovers - 10
11 The Lovers - 11
12 The Lovers - 12
13 The Lovers - 13
14 The Lovers - 14
15 The Lovers - 15
16 The Lovers - 16
17 The Lovers - 17
18 The Lovers - 18
19 The Lovers - 19
20 The Lovers - 20
21 The Lovers - 21
22 The Lovers - 22
23 The Lovers - 23
24 The Lovers - 24
25 The Lovers - 25
26 The Lovers - 26
27 The Lovers - 27
28 The Lovers - 28
29 The Lovers - 29
30 The Lovers - 30
31 The Lovers - 31
32 The Lovers - 32
33 The Lovers - 33
34 The Lovers - 34
35 The Lovers - 35
36 The Lovers - 36
37 The Lovers - 37
38 The Lovers - 38
39 The Lovers - 39
40 The Lovers - 40
41 The Lovers - 41
42 The Lovers - 42
43 The Lovers - 43
44 The Lovers - 44
45 The Lovers - 45
46 The Lovers - 46
47 The Lovers - 47
48 The Lovers - 48
49 The Lovers - 49
50 The Lovers - 50
51 The Lovers - 51
52 The Lovers - 52
53 The Lovers - 53
54 The Lovers - 54
55 The Lovers - 55
56 The Lovers - 56
57 The Lovers - 57
58 The Lovers - 58
59 The Lovers - 59
60 The Lovers - 60
61 The Lovers - 61
62 The Lovers - 62
63 The Lovers - 63
64 The Lovers - 64
65 The Lovers - 65
66 The Lovers - 66
67 The Lovers - 67
68 The Lovers - 68
69 The Lovers - 69
70 The Lovers - 70
71 The Lovers - 71
72 The Lovers - 72
73 The Lovers - 73
74 The Lovers - 74
75 The Lovers - 75
76 The Lovers - 76
77 The Lovers - 77
78 The Lovers - 78
79 The Lovers - 79
80 The Lovers - 80
81 The Lovers - 81
82 The Lovers - 82
83 The Lovers - 83
84 The Lovers - 84
85 The Lovers - 85
86 The Lovers - 86
87 The Lovers - 87
88 The Lovers - 88
89 The Lovers - 89
90 The Lovers - 90
91 The Lovers - 91
92 Extra Part I
93 Extra Part II
94 Info
Episodes

Updated 94 Episodes

1
The Lovers - 01
2
The Lovers - 02
3
The Lovers - 03
4
The Lovers - 04
5
The Lovers - 05
6
The Lovers - 06
7
The Lovers - 07
8
The Lovers - 08
9
The Lovers - 09
10
The Lovers - 10
11
The Lovers - 11
12
The Lovers - 12
13
The Lovers - 13
14
The Lovers - 14
15
The Lovers - 15
16
The Lovers - 16
17
The Lovers - 17
18
The Lovers - 18
19
The Lovers - 19
20
The Lovers - 20
21
The Lovers - 21
22
The Lovers - 22
23
The Lovers - 23
24
The Lovers - 24
25
The Lovers - 25
26
The Lovers - 26
27
The Lovers - 27
28
The Lovers - 28
29
The Lovers - 29
30
The Lovers - 30
31
The Lovers - 31
32
The Lovers - 32
33
The Lovers - 33
34
The Lovers - 34
35
The Lovers - 35
36
The Lovers - 36
37
The Lovers - 37
38
The Lovers - 38
39
The Lovers - 39
40
The Lovers - 40
41
The Lovers - 41
42
The Lovers - 42
43
The Lovers - 43
44
The Lovers - 44
45
The Lovers - 45
46
The Lovers - 46
47
The Lovers - 47
48
The Lovers - 48
49
The Lovers - 49
50
The Lovers - 50
51
The Lovers - 51
52
The Lovers - 52
53
The Lovers - 53
54
The Lovers - 54
55
The Lovers - 55
56
The Lovers - 56
57
The Lovers - 57
58
The Lovers - 58
59
The Lovers - 59
60
The Lovers - 60
61
The Lovers - 61
62
The Lovers - 62
63
The Lovers - 63
64
The Lovers - 64
65
The Lovers - 65
66
The Lovers - 66
67
The Lovers - 67
68
The Lovers - 68
69
The Lovers - 69
70
The Lovers - 70
71
The Lovers - 71
72
The Lovers - 72
73
The Lovers - 73
74
The Lovers - 74
75
The Lovers - 75
76
The Lovers - 76
77
The Lovers - 77
78
The Lovers - 78
79
The Lovers - 79
80
The Lovers - 80
81
The Lovers - 81
82
The Lovers - 82
83
The Lovers - 83
84
The Lovers - 84
85
The Lovers - 85
86
The Lovers - 86
87
The Lovers - 87
88
The Lovers - 88
89
The Lovers - 89
90
The Lovers - 90
91
The Lovers - 91
92
Extra Part I
93
Extra Part II
94
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!