Menjadi Pelayan Pangeran Bupati
Pagi yang cerah, Burung berkicau bersahut sahutan satu sama lain. Matahari yang sudah sangat terang menyinari bumi beserta makhluk di dalamnya.
Di dalam Kamar Istana Bulan, masih terlihat seorang gadis yang masih asik dengan mimpi indahnya. Pelayan Setianya yang sudah setiap hari melihat sang putri masih tertidur kini ia bersiap dengan secangkir air untuk membangunkan tuannya.
"Putri Liena, bangunlah... bukankah hari ini kau ada janji dengan Pangeran Bian Sue.. ".
"Ahh Yuri, sebentar lagi.. Aku masih mengantuk". Ucap Liena yang kemudian menutupi badannya dengan selimut.
Yuri yang tak habis akal pun segera meminta pelayan lain untuk membantunya, ia menggotong selimut yang berisikan Sang Putri bersama beberapa pelayan dan memasukkanya kedalam Bak Mandi yang berisikan air hangat dan kelopak mawar di dalamnya.
Mereka memasukan Putri Liena beserta selimutnya sehingga semua basah dan harus di ganti.
"Yuri!!!!!!!". Teriak Putri Liena kepada para pelayannya yang kini lari terbirit birit meninggalkan Putrinya sendirian.
Mau tidak Mau Putri Liena kini melepas bajunya dan mulai berendam membersihkan diri, sedangkan Yuri dan pelayan lainya bernafas lega dan segera menyiapkan pakaian ganti untuk sang Putri.
Setelah selesai membersihkan diri Liena kini dibimbing untuk berganti pakaian dan mengeringkan rambut hitam panjangnya.
Para Pelayan dengan sibuknya melayani Sang Putri, dari merias, berganti pakaian, sandal dan lain lain hingga mereka selesai menyiapkan Sang Putri dengan penuh ketelitian.
Kini Putri Liena sudah siap dengan semuanya, ia berjalan keluar Istananya menuju Istana Sang Kakak yang tak jauh dari Istananya.
" Kakak Bian, apa kau di dalam?". Teriak Putri Liena dari luar Istana.
Tak Lama Pangeran Bian Sue pun keluar dengan beberapa pelayan di belakangnya.
"Kau sudah bersiap Liena?". Tanya Pangeran Bian.
"Tentu , Kakak, mari kita memberi salam kepada Ayah Ibu dan nenek".
"Kau benar, setelah itu baru kita berjalan jalan ".
"Kau memang terbaikk". Ucap Liena sembari menggandeng tangan Sang kakak dengan manja.
Sesampainya di tempat Kaisar, ,mereka berdua segera memberi salam kepada Kaisar dan permaisuri .
"Salam kepada Ayah, salam kepada Ibu". Ucap kedua bersaudara tersebut.
"Bangunlah, tumben kalian dulu yang memberi salam. Apa kalian merencanakan sesuatu?". Tanya Kaisar.
"Ah Ya ayah, aku dan Adik Liena akan berjalan jalan di Alun alun untuk menikmati musim semi jadi kami bangun pagi pagi agar tidak terlalu panas nantinya". Jawab Pangeran Bian.
"Kenapa kalian tidak mengajak adik adik kalian juga?". Tanya Permaisuri.
"Ibu, apa kau lupa? Adik ketiga dan keempat sedang pulang ke rumah perdana Mentri untuk menemui nenek mereka, Adik kelima dia baru saja pergi dengan Selir Fang ke Desa Wushu dan Adik keenam dia masih belajar di akademi dan belum kembali". Jelas Putri Liena Sue yang diangguki oleh Sang Ibu.
"Ibu hampir melupakannya sayang, kalau begitu berhati hatilah. Bian Sue jaga adikmu dengan baik".
"Ibu tenang saja, Aku akan menjaganya dengan baik".
"kalau begitu kalian pergilah, hati hati di jalan". Ucap Kaisar mengijinkan kedua anaknya pergi.
Kedua bersaudara itu tidak lupa memberi salam kepada Ibu Suri atau tepatnya Sang Nenek, setelah selesai mereka bergegas pergi kegerbang Istana menggunakan kuda kesayangannya masing masing untuk keluar Istana.
"Kakak, kau akan membawaku pergi kemana?". Tanya Liena Sue.
"Bagaimana kalau kita oergi kehutan untuk berburu?".
"Wahh, pasti menyenangkan. Baiklah kakak, aku juga sudah lama tidak berburu. Tapi kita tidak membawa Busur atau semacamnya".
"Kau tenang saja, di dalam kantong di kudaku ini sudah ku bawakan Panah dan anak panah untukmu dan aku berburu".
"Kau memang terbaik Kakak Bian".
Pangeran Bian atau juga Pangeran Putra Mahkota Negara Ba terkenal dengan ketampanan dan baik hatinya juga banyak yang mengetahui bahwa Pangeran ini sangat menyayangi Adiknya yang sangat senang dengan namanya Berburu.
"Kakak, bagaimana kalau kita berlomba untuk mendapat hasil buruan terbanyak dia akan mendapatkan hadiah?". Tanya Liena Sue.
"Setuju, tapi apa Hadiahnya?".
"Emmm , bagaimana jika kau menang maka aku akan mencarikanmu selir?".
"Tidak!! aku belum siap". Jawab Bian Sue.
"Kalau begitu bagaimana jika kau memenangkanya aku akan memberikan Token Giok Pavilium Bambu, tetapi jika kau kalah kau harus mengajariku bela diri ".
"Oke, aku setuju".
Kemudian mereka segera memacu kuda masing masing dan memasuki Hutan terdekat sembari menyiapkan senjata masing masing.
"Liena, kau pergilah ke kanan dan aku akan ke kiri. Jika anak Panahmu habis kau bisa kembali ke titik ini". Kata Pangeran Bian .
"Baik kakak, kalau begitu aku duluan.. Jangan lupa Kau harus menang!!". Teriak Putri Liena yang sudah semakin menjauh.
Mereka berdua segera memulai pemburuannya hingga tak terasa anak panah masing masing sudah sama sama habis, setelah itu mereka kemudian kembali ketik awal dimana mereka berpisah .
Pangeran Bian yang terlihat membawa cukup banyak Binatang buruannya yang diantara lain Tiga Burung, dua kelinci, dan satu rusa di belakangnya.
Sedangkan putri Liena kini terlihat membawa hasil buruanya dengan sangat lambat, tetapi setelah terlihat membuat Pangeran Bian tercengang.
Pasalnya Putri Liena mendapatkan Kerbau yang cukup besar kini di seret oleh kudanya sehingga Kuda itu berjalan sangat lambat.
"Bagaimana kau mendapatkan Kerbau Liena?". Tanya Pangeran Bian.
" tak sengaja aku melihatnya di padang rumput sebelah sana Kak".
"Kalau begitu biarlah para Prajurit yang membawa hasil buruanmu, kelihatannya kudamu begitu kesusahan".
"Memang kita tadi membawa prajurit istana kak?".Tanya Liena.
"Hmmm apa kau lupa, jika kita keluar istana otomatis para prajurit itu akan mengikuti kita". Jelas Pangeran Bian yang diangguki oleh Liena.
"Kau benar kak, lalu dimana mereka?". tanya Putri Liena.
"Sebentar, ".
Pangeran Bian pun segera bersiul hingga beberapa prajurit keluar dari tempat persembunyiannya bersama dengan kuda mereka.
"Salam Pangeran mahkota, salam Putri Liena". Ucap Prajurit itu dengan serentak.
"Bangunlah, kalian bawakan hasil buruan kami . Kami akan kembali dulu".
"Baik Yang Mulia".
Mereka segera membawa hasil buruan sang Tuan, sedangkan kedua bersaudara itu segera memacu kuda untuk kembali keistana.
Sesampainya di istana, mereka segera menuju tempat Kaisar untuk mengajaknya memakan hasil buruan mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2023-09-21
0