Kembali ke Ibukota

Marahari pagi menyinari melalui sela sela kamar penginapan, membuat Liena sedikit terusik dari tidurnya. Liena membuka mata dengan perlahan hingga terlihat bayangan samar yang sedang tidur di sampingnya, Setelah ia menyadari Liena pun terperanjat kaget saat ada orang yang tengah tidur di sampingnya .

"selamat pagi". Ucap Pangeran Rong Bai dengan suara serak khas bangun tidur.

"Pagi Yang Mulia,". Jawab Liena sambil tersenyum kikuk kemudian ia segera cepat cepat bangun dan berlari ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri , tepatnya karena malu.

...

Setelah semua selesai Membersihkan diri, kini mereka menuju Restoran di bawah penginapan untuk sarapan. Liena Sue dan Rong Bai kini saling diam tidak ada yang berbicara satupun hingga membuat Mark merasa bingung dengan tingkah mereka berdua.

"Ehm Yang Mulia, Bagaimana keadaan anda?". tAnya Mark memecah kesunyian mereka.

"Lebih Baik". Singkat Rong Bai.

"Nona Liena...Engg bagaimana selanjutnya?".Tanya Mark.

" Nanti akan kulihat dulu segelnya sudah sepenuhnya terbuka atau belum, setelah itu baru kita kembali ke Ibukota". Jawab Liena.

Mark Pun mengangguk sembari melanjutkan sarapannya.

Setelah selesai sarapan, Mereka segera pergi kembali ke dalam Hutan kematian , tetapi mereka hanya di pinggiran hutan saja .

"Nona, kenapa kita kembali lagi ke hutan?". Tanya Mark.

"Untuk melihat segel ". Singkatnya.

Kemudian Liena segera memeriksa denyut nadi Rong Bai untuk memastikan Segelnya.

Setelah cukup lama memeriksa akhirnya Liena segera bernafas lega, pasalnya Segel tersebut telah terbuka dan Rong Bai bisa mencoba kekuatannya sendiri.

"Pangeran Rong Bai, kau bisa berkultivasi sekarang untuk melatih semua merdian yang kaku dan pastinya untuk membuat Kekuatan Internalmu terbiasa". Ucap Liena.

"Baik".

Rong Bai kini duduk bersila bersiap untuk Kultivasi, perlahan kekuatan Internalnya mulai keluar menyelimuti tubuhnya . Kekuatan berwarna Biru pekat kini menyelimuti Pangeran Bupati, yang awalnya Biru muda perlahan menjadi Biru tua.

Tanpa mereka sadari tiba tiba Langit mulai gelap seiringan Warna Kekuatan Rong Bai yang semakin pekat. Liena mendongak ke atas untuk melihat langit hitam tersebut begitupun Mark.

"Nona, kenapa langit menjadi gelap?". Tanya Mark.

"Tuanmu akan menerobos, kita harus menyingkir lebih jauh agar tidak terkena guntur surgawi". Jawab Liena Sue.

Mereka berdua segera menjauh dari tempat kultivasi Rong Bai, tak lama setelah itu Sebuah Guntur berkekuatan tinggi tiba tiba muncul dan akan menghantam Rong Bai yang tengah berkultivasi.

Duarrr

Alam Roh Langit Tingkat tiga

Duarrr

Alam Roh Langit tingkat empat

Duarrr

Alam Roh Langit Tingkat Lima.

Rong Bai terkena guntur tiga kali berturut turut sehingga ia berhasil naik tiga tingkat sekaligus. Setelah selesai, langit pun kembali terang seperti semula.

Rong Bai pun dengan mudahnya berdiri tanpa beban karena kini penyakitnya sembuh serta tingkat kultivasi yang meningkat dengan pesat.

Mark segera berlari mendekati Pangeran Bupati itu untuk menanyakan keadaan.

Di tempat lain...

Langit yang mulai gelap membuat banyak orang yang penasaran sekaligus tertarik sehingga mereka keluar untuk melihatnya.

"Kenapa tiba tiba langit menjadi gelap?".

"Mungkin ada yang akan menerobos".

Ucap para warga yang tengah berkumpul di luar rumah untuk melihat fenomena langka, pasalnya di kota Du tidak banyak dari mereka yang bisa berkultivasi.

Di sebuah Mansion di kota Du, terlihat sosok lelaki sekitar umur dua puluh dua tahun tengah memperhatikan langit yang tiba tiba gelap.

"Siapa yang akan menerobos?". Gumamnya.

Tak lama kemudian Tiga guntur menyambar berturut turut yang sepertinya ke arah hutan kematian.

"Siapa Orang hebat yang bisa naik tingkat tiga sekaligus itu". Gumamnya lagi.

"Tuan Muda Zhen,". Ucap seorang penjaga bayangan dari belakangnya.

"Ada Apa?". Tanya Tuan Muda Zhen sambil memandang lurus kedepan.

"Tuan, Berita tentang Kesembuhan Pangeran Bupati kini belum menyebar dengan luas. Akan tetapi, beberapa orang terdekat sudah mengetahuinya".

"Hmm , jangan sampai berita ini tersebar. Lalu dimana orang itu?".

"Mereka berada di Hutan Kematian Tuan".

"Awasi lagi, jangan sampai ada orang yang berani Menyakiti mereka".

"Baik Tuan Muda".

Penjaga Bayangan itupun segera melesat keluar meninggalkan Mansion Tuan Muda Zhen..

Di Hutan Kematian terlihat tiga orang sedang duduk saling berhadapan sembari berbincang satu sama lain.

"Yang Mulia, apakah kau akan memberitahu semua orang tentang kesembuhanmu?". Tanya Mark.

"Belum saatnya, Jika aku menunjukkan sekarang, Putra mahkota dan ibunya serta beberapa penghianat akan melukai aku maupun ayah". Jawab Rong Bai.

"Hmm Perebutan tahta?". Gumam Liena Sue.

Setelah selesai mereka pun kembali ke kota Du untuk menemui Rombongan mereka agar segera berkemas , karena malam ini mereka akan segera kembali ke Ibukota.

Sebelum kembali mereka menyempatkan makan malam dan membeli perbekalan , seperti bahan makanan ataupun yang lainya. Liena yang tertarik dengan kerajinan Khas Kota Du yakni gelang giok yang bermacam macam variasi , Dia pun membeli beberapa .

Semua perbekalan kini sudah tertata rapi, tak lupa beberapa camilan dan buah sudah berada di dalam kereta. Para pelayan dan prajurit yang kini tengah berjajar rapi di samping kereta merasa terkejut dengan Pangeran Bupati yang sudah bisa berjalan dengan baik menuju Kereta mereka .

"Kalian disini sudah mengetahui kesembuhan Yang Mulia, Kuharap Kalian harus merahasiakan semua ini atau hidup kalian taruhannya". Ucap Mark memperingati.

Para pelayan yang sudah tahu karakter sang tuan pun hanya bisa menurut dari pada mereka mendapat masalah.

Rombongan Rong Bai akhirnya pergi dari Kota Du, kini mereka mengambil jalur utara yang kemungkinan lebih cepat dan juga menghindari Hal hal yang tidak disangka.

"Kita lewat Utara, ". Ucap Rong Bai kepada Mark.

"Baik Yang Mulia".

"Bagaimana keadaanmu?". Tanya Liena Sue.

"Cukup baik". Jawab Rong Bai dengan singkat.

"Satu bulan lagi, aku akan kembali ke negaraku". Ucap Liena Sue dengan lirih , tetapi masih bisa terdengar ditelinga Rong Bai.

"Kenapa? kelihatannya kau begitu sedih?". Tanya Rong Bai.

"ehh, apa kau mendengarnya. Tidak, justru aku senang bisa bertemu dengan ayah". Ucap Liena memaksakan untuk tersenyum.

"Benarkah? Lalu kau akan menikah dengan Pangeran Silas kalau begitu?".

"Tidak, aku tidak akan menikahinya..". Protes Liena dengan wajah cemberut .

"bukankah Saudaraku itu begitu tampan, dan kau bisa menjadi permaisuri Negara Gu masa depan". Goda Rong Bai.

"Tidak , aku akan membatalkan perjodohan itu. Dan setelah itu aku akan pergi Ke akademi Langit dalam". Sangkal Liena kembali.

Rong Bai tersenyum saat melihat tingkah Liena yang berhasil ia provokasi itu.

"Kita akan melakukan perjalanan selama lima hari karena kita melalui jalur Utara, setelah itu dua hari setelahnya akan ada perjamuan di Istana kembali. Dan Pastinya Kau harus ikut serta Nona".

Liena menghembuskan nafasnya dengan kasar, karena ia teringat akan Perjamuan Istana beberapa waktu Yang lalu.

.....

Di Istana...

"Bagaimana? Apa kau mengetahui sesuatu tentang gadis itu?". Tanya Pangeran Silas.

"Bawahan hanya menemukan ini Yang Mulia". Ucap Leon memberikan gulungan kepada Pangeran Silas

Terpopuler

Comments

siti fatimah

siti fatimah

crazy up thor

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Berburu
2 Negara Gu
3 Racun Beku
4 Wu
5 Berjalan
6 Ulang Tahun Kaisar
7 Ulang Tahun Part2
8 Senjata Makan Tuan
9 Menahan malu
10 Hutan Kematian
11 Hutan Kematian part 2
12 Hutan kematian Part 3
13 Rubah Merah
14 Qiu Jing
15 Kembali ke Ibukota
16 Wang Feying
17 Manipulasi
18 Tinggal Di Mansion Xila Sue
19 Simbol Bulu
20 Token Hitam Zhu
21 Janji Masa Lalu
22 Sumur Tua
23 Penyusup
24 Bukit Tunarsana
25 Menyambut tamu
26 Bertemu lagi
27 Kecemasan Jendral Wang
28 Pembunuh yang menyusup
29 Pil Kejujuran
30 Tantangan Qiu Mei
31 Kekalahan Qiu Mei
32 Ulang Tahun Kaisar Sue
33 Jebakan
34 Senjata makan tuan
35 Perjodohan
36 Perjalanan ke Kota Suwan
37 Kota Suwan
38 pendaftaran
39 Sleksi pertama
40 Diterima
41 Serigala Hitam
42 Pak Tua Jun Li
43 Rencana Silas
44 Kemunculan Silas Di kota Suwan
45 kebangkitan Wang Feying
46 Akademi dalam
47 Akademi dalam part 2
48 Bertemu Qiu bin
49 Kultivator Jahat Part 1
50 Kultivator jahat Part 2
51 Darah Dewa murni
52 Kemenangan Liena Sue
53 Ji Hua dan Bian Sue
54 Roh Murni
55 Hari pertama
56 Berlatih sihir
57 Mengambil misi
58 Perjalanan
59 Draft
60 Kupu kupu surgawi Ziguang
61 Rawa Tengkorak
62 Keluar dari Rawa Tengkorak
63 Dunia Siluman
64 Buronan
65 menyelinap Ke Istana Siluman
66 kerjasama
67 Hari Pernikahan
68 Heian Siluman Rubah Hitam
69 Ledakan
70 Giok Surgawi
71 Perjamuan
72 Memasak
73 Li Na
74 Emosi datang Bulan
75 Liburan Musim dingin
76 Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77 Membuat Rencana
78 Mulai memberontak
79 Pemberontakan Part 1
80 Pemberontakan Part 2
81 kebenaran dari sang Adik
82 Raksasa Siwang
83 Baihong
84 Draft
85 kembali Ke Negara Ba
86 Perampok
87 Cao Meilan
88 Bantuan Kai Yuwen
89 Cao Feng
90 Mulai
91 kemarahan Nyonya Cao
92 Kematian Nyonya Cao.
93 Serangan diam diam
94 Mimpi 1
95 Mimpi 2
96 Biarlah mereka saling melawan
97 Memulai peperangan
98 Dewi Phoenix Merah
99 Bertemu kembali
100 bertemu kembali 2
101 H-1 pernikahan Bian Sue
102 Hari pernikahan
103 Kelicikan Zhao Wei
104 Racun
105 Mimpi aneh
106 mengingat kembali.
107 Buku Dewa Surgawi
108 Pelelangan Giok darah
109 Payung sembilan putaran
110 Siluman Kera
111 Tetua Bao
112 membuka segel ingatan
113 Su Ying dan Ling Beicang
114 Kediaman Keluarga Ling
115 Menghina orang yang salah
116 Mengembalikan Aura Dewi
117 Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118 Perjalanan Ke Negara Ba
119 Naga Biru Canglong
120 Nama Baru , Shilin Bai
121 Mengganti nama
122 Kesalahan Tuan Muda Tang
123 Kembalinya Master Kultivator jahat.
124 enam Istri Kepala Desa Tang
125 enam Istri Kepala Desa Tang
126 enam Istri Kepala Desa Tang
127 Kembali ke perjalanan
128 Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129 Mengumpulkan Pasukan diam diam
130 Teman lama
131 Memberitahu
132 penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133 Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134 Peperangan 1
135 Peperangan 2
136 Peperangan 3
137 Masa lalu Raja Iblis
138 Perang Usai
139 Kemesraan Pasutri baru
140 Kehamilan Putri Mahkota
141 Teman lama.
142 Perjalanan
143 Ujian 1
144 Ujian 2
145 Ujian 3
146 Kabut ilusi taman bunga
147 Akhir ujian
148 kebohongan yang terbongkar
149 Posisi pertama
150 Kunjungan menantu
151 Kembali Ke Negara Gu
152 Melahirkan dua bayi kembar
153 Akhir dari semuanya
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Berburu
2
Negara Gu
3
Racun Beku
4
Wu
5
Berjalan
6
Ulang Tahun Kaisar
7
Ulang Tahun Part2
8
Senjata Makan Tuan
9
Menahan malu
10
Hutan Kematian
11
Hutan Kematian part 2
12
Hutan kematian Part 3
13
Rubah Merah
14
Qiu Jing
15
Kembali ke Ibukota
16
Wang Feying
17
Manipulasi
18
Tinggal Di Mansion Xila Sue
19
Simbol Bulu
20
Token Hitam Zhu
21
Janji Masa Lalu
22
Sumur Tua
23
Penyusup
24
Bukit Tunarsana
25
Menyambut tamu
26
Bertemu lagi
27
Kecemasan Jendral Wang
28
Pembunuh yang menyusup
29
Pil Kejujuran
30
Tantangan Qiu Mei
31
Kekalahan Qiu Mei
32
Ulang Tahun Kaisar Sue
33
Jebakan
34
Senjata makan tuan
35
Perjodohan
36
Perjalanan ke Kota Suwan
37
Kota Suwan
38
pendaftaran
39
Sleksi pertama
40
Diterima
41
Serigala Hitam
42
Pak Tua Jun Li
43
Rencana Silas
44
Kemunculan Silas Di kota Suwan
45
kebangkitan Wang Feying
46
Akademi dalam
47
Akademi dalam part 2
48
Bertemu Qiu bin
49
Kultivator Jahat Part 1
50
Kultivator jahat Part 2
51
Darah Dewa murni
52
Kemenangan Liena Sue
53
Ji Hua dan Bian Sue
54
Roh Murni
55
Hari pertama
56
Berlatih sihir
57
Mengambil misi
58
Perjalanan
59
Draft
60
Kupu kupu surgawi Ziguang
61
Rawa Tengkorak
62
Keluar dari Rawa Tengkorak
63
Dunia Siluman
64
Buronan
65
menyelinap Ke Istana Siluman
66
kerjasama
67
Hari Pernikahan
68
Heian Siluman Rubah Hitam
69
Ledakan
70
Giok Surgawi
71
Perjamuan
72
Memasak
73
Li Na
74
Emosi datang Bulan
75
Liburan Musim dingin
76
Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77
Membuat Rencana
78
Mulai memberontak
79
Pemberontakan Part 1
80
Pemberontakan Part 2
81
kebenaran dari sang Adik
82
Raksasa Siwang
83
Baihong
84
Draft
85
kembali Ke Negara Ba
86
Perampok
87
Cao Meilan
88
Bantuan Kai Yuwen
89
Cao Feng
90
Mulai
91
kemarahan Nyonya Cao
92
Kematian Nyonya Cao.
93
Serangan diam diam
94
Mimpi 1
95
Mimpi 2
96
Biarlah mereka saling melawan
97
Memulai peperangan
98
Dewi Phoenix Merah
99
Bertemu kembali
100
bertemu kembali 2
101
H-1 pernikahan Bian Sue
102
Hari pernikahan
103
Kelicikan Zhao Wei
104
Racun
105
Mimpi aneh
106
mengingat kembali.
107
Buku Dewa Surgawi
108
Pelelangan Giok darah
109
Payung sembilan putaran
110
Siluman Kera
111
Tetua Bao
112
membuka segel ingatan
113
Su Ying dan Ling Beicang
114
Kediaman Keluarga Ling
115
Menghina orang yang salah
116
Mengembalikan Aura Dewi
117
Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118
Perjalanan Ke Negara Ba
119
Naga Biru Canglong
120
Nama Baru , Shilin Bai
121
Mengganti nama
122
Kesalahan Tuan Muda Tang
123
Kembalinya Master Kultivator jahat.
124
enam Istri Kepala Desa Tang
125
enam Istri Kepala Desa Tang
126
enam Istri Kepala Desa Tang
127
Kembali ke perjalanan
128
Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129
Mengumpulkan Pasukan diam diam
130
Teman lama
131
Memberitahu
132
penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133
Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134
Peperangan 1
135
Peperangan 2
136
Peperangan 3
137
Masa lalu Raja Iblis
138
Perang Usai
139
Kemesraan Pasutri baru
140
Kehamilan Putri Mahkota
141
Teman lama.
142
Perjalanan
143
Ujian 1
144
Ujian 2
145
Ujian 3
146
Kabut ilusi taman bunga
147
Akhir ujian
148
kebohongan yang terbongkar
149
Posisi pertama
150
Kunjungan menantu
151
Kembali Ke Negara Gu
152
Melahirkan dua bayi kembar
153
Akhir dari semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!