Hutan Kematian

Setelah selesai menyiapkan perbekalan atau semacamnya, Liena Dan Rong Bai segera memasuki gerbong kereta yang sudah disiapkan, bersama beberapa prajurit terlatih yang sudah bersiap dengan kuda mereka masing masing.

Mereka segera pergi meninggalkan Pusat kota menuju Kota Du yang dekat dengan Hutan yang mereka maksud.

Ditengah perjalanan mereka berpapasan dengan Rombongan Pangeran Silas yang akan pergi ke Alun alun Kota.

Karena jalan yang begitu ramai jadi mau tidak mau kedua rombongan berhenti di tengah tengah alun alun, pihak dari kedua rombongan turun untuk berdiskusi tentang jalan mereka masing masing.

"Maaf, Tuan . Rombongan Pangeran Silas ingin melewati jalan ini, mohon kalian untuk menepi terlebih dahulu". ucap utusan dari pangeran Silas.

"Maaf Tuan, tapi Pangeran Bupati sedang terburu buru. Mohon pengertiannya". Ucap Utusan dari pihak Pangeran Bupati.

Terlihat dua rombongan tidak ada yang mau mengalah sehingga menarik perhatian para warga yang berkumpul karena memang hari ini adalah pesta panen para warga.

Pangeran di masing masing kereta akhirnya keluar untuk melihat situasi karena sedari tadi kereta mereka tidak kunjung bergerak.

Terlihat dengan dibantu Mark , Rong Bai keluar dari Kereta untuk menghampiri pihaknya yang sedang berdebat dengan pihak Pangeran Silas. Begitupun Pangeran Silas yang juga keluar dari kereta, tetapi ia tampak arogan dan cukup sombong saat menemui Rong Bai dan bawahannya.

"Ada Apa ini?". Tanya Rong Bai dengan suara datar.

"Maaf Yang Mulia, rombongan mereka tidak mau menepi dan mereka memalsa kita untuk mundur". Jelas bawahan itu.

"Hei, Kalian mengalahlah . Aku ada urusan". Teriak Pangeran Silas dari kejauhan yang kini berjalan mendekat.

Belum ada jawaban dari Pihak Rong Bai, para warga kini berbisik tentang Rumor Yang terjadi pada Pangeran Silas dengan Putri Perdana Mentri Huang sehingga membuat Pangeran Silas merah padam di buat mereka.

"Untuk kali ini aku mengalah padamu Kakaku, setelah itu aku akan mengambil apa yamg kau punya". Ancam Pangeran Silas sembari meninggalkan mereka memasuki Gerbong untuk menepi memberi Jalan Rombongan Rong Bai.

Akhirnya Rombongan Pangeran Bupati berhasil melanjutkan perjalanan. Perjalanan ke Hutan Kematian yang berada di sebelah barat Kota Du , kota yang berada di perbatasan sebelah barat. Jadi Hutan kematian itu terdapat di tengah tengah kekuasaan Negara Gu dan Negara Quan . mungkin menjadi pembatas antara kedua Negara tersebut.

Perjalanan mereka memungkinkan Dua minggu lamanya atau lebih tergantung ada kendala atau tidak di perjalanan mereka.

Pangeran Silas yang curiga tentang kepergian Rong Bai pun segera memerintahkan bawahan untuk menyelidiki Pangeran Bupati tersebut.

"Leon, apa kau mengetahui berita terbaru tentang Rong Bai?". Tanya Pangeran Silas .

"Hamba mengetahu informasi Terbaru Yang Mulia. Hamba mendengar dari salah satu pelayan bahwa Pangeran Bupati sudah bisa berjalan, akan tetapi dia tidak bisa menggunakan kekuatan Internalnya Yang Mulia". Jelas Leon kepada sang Tuan.

"Sejak kapan dia bisa berjalan? Bukankah seharusnya ia lumpuh karena kejadian itu?".

"Hamba juga tidak mengetahui Yang Mulia, hamba dengar ada seorang gadis dari luar Negara Gu yang membantu mendetoksifikasi kan racun di dalam tubuhnya".

"Pasti itu Nona Liena, hmm aku harus mendapatkan Nona Liena apapun yang terjadi. Jika Aku bisa mendapatkannya sudah pasti Rong Bai akan hancur". Batin Pangeran Silas.

"Pergilah, dan bawa pembunuh untuk mencegat mereka, Mumpung Rong Bai tidak bisa menggunakan Kekuatan Internalnya". Titah Pangeran Silas kepada Leon.

Leon segera pergi melaksanakan perintah sang Tuan, ia mencari beberapa Pembunuh bayaran terlatih di suatu organisasi tertutup di Belakang Alun alun kota. Dia melanjutkan perintah Sang Tuan dan segera memberi satu kantong uang yang berisi banyak sekali perak dan Koin emas sehingga Pembunuh yang berjumlah Dua puluhan orang berbinar dan mengiyakan perintah Pangeran Silas.

"Jika kau berhasil membunuhnya, maka kau dan teman temanmu akan mendapatkan token Hitam seperti yang di janjikan oleh Pangeran. Apa Kalian mengerti?". Tanya Leon.

" Mengerti , kalau begitu kami pergi dulu".

Setelah selesai bertemu para pembunuh bayaran, Leon segera pergi untuk menemui Sang Tuan yang sudah menunggu di salah satu kedai makan Tingkat Tiga dekat Alun alun Kota.

.....

Diperjalanan Rong Bai dan Liena Sue...

Liena yang terbawa suasana dan jalan yang cukup stabil kini mulai mengantuk karena Rong Bai tidak mengajaknya bicara sama sekali.

Hingga akhirnya mata lelahnya tidak bisa lagi bisa di buka, dengan perlahan kepala Liena bersandar di bahu Rong Bai.

Rong Bai hanya menoleh dan tersenyum manis saat melihat Liena tertidur di pundaknya, ia perlahan mengusap lembut pipi seputih giok itu . Rasa yang damai, nyaman bahkan begitu ingin memilikinya kini mulai muncul di benak Rong Bai. Tetapi apa daya bahwa Gadis yang tertidur di pundaknya adalah calon tunangan Silas.

" Apakah kau akan menerima perjodohan Itu Putri, Kuharap kau tidak menerima dan melihatku saja". Batin Rong Bai.

Rong Bai memandangi Liena dengan penuh harap, hanya saja sejak awal ia adalah pangeran berdarah dingin , jadi dia sangat menjunjung gengsi untuk mengungkapkan perasaanya.

Perjalanan mereka mulai memasuki Hutan , jalan yang mereka lalui mulai tidak stabil karena bebatuan atau semacamnya. Tiba tiba sebuah panah melesat ke arah Gerbong yang di tumpangi Rong Bai dan Liena Sue, untung saja Panah itu hanya mengenai dinding gerbong karena Kedua orang yang berada di dalamnya keadaan tertidur bersandar di kursi.

Liena Yang merasakan adanya bahaya segera terperanjat kaget saat panah tersebut memasuki Gerbong, begitupun Rong Bai.

"Ada Pembunuh, Yang Mulia hentikan kereta atau bawahan mu akan ada yang terluka ". Ucap Liena khawatir.

"Hentikan Kereta". Teriak Pangeran Bupati.

"Yang Mulia, kuharap kau berada di sini saja. Karena kekuatan Internalmu belum pulih jadi serahkan padaku". Ucap Liena Kembali.

"Apa Tidak Apa apa?". Tanya Pangeran Rong Bai.

"Tentu, jangan keluar sebelum aku menghampirimu"..

Liena segera keluar Gerbong, saat sampai di luar terlihatlah sekitar dua puluh orang berbaju Hitam dengan menggunakan Topeng mengepung rombongan mereka.

Para Prajurit yang di bawa Segera bersiap mode tempur mengelilingi Gerbong, sedangkan Liena Sue berjalan perlahan menuju hadapan Pembunuh itu.

"Nona, sebaiknya kau masuk ke dalam gerbong. Kami akan mengurusnya". Ucap Mark.

"Tidak,, aku akan membantu kalian. Coba lihat, mereka berada di tahap Roh Langit spiritual bintang empat. Dan para prajurit hanya berada di tahap Roh Bumi tingkat tiga, jadi apakah aku harus membiarkan kalian terluka". Jelas Liena Sue panjang lebar.

"Baiklah Nona, tapi kau harus berhati hati". Ucap Mark yang diangguki oleh Liena.

"Cepat serahkan Pangeran Rong Bai, maka kalian akan kami lepaskan!!". Ucap seorang lelaki salah satu pembunuh bayaran itu.

"Langkahi dulu dirimu". ucap Liena yang sudah siap dengan Pedang di tangannya.

Episodes
1 Berburu
2 Negara Gu
3 Racun Beku
4 Wu
5 Berjalan
6 Ulang Tahun Kaisar
7 Ulang Tahun Part2
8 Senjata Makan Tuan
9 Menahan malu
10 Hutan Kematian
11 Hutan Kematian part 2
12 Hutan kematian Part 3
13 Rubah Merah
14 Qiu Jing
15 Kembali ke Ibukota
16 Wang Feying
17 Manipulasi
18 Tinggal Di Mansion Xila Sue
19 Simbol Bulu
20 Token Hitam Zhu
21 Janji Masa Lalu
22 Sumur Tua
23 Penyusup
24 Bukit Tunarsana
25 Menyambut tamu
26 Bertemu lagi
27 Kecemasan Jendral Wang
28 Pembunuh yang menyusup
29 Pil Kejujuran
30 Tantangan Qiu Mei
31 Kekalahan Qiu Mei
32 Ulang Tahun Kaisar Sue
33 Jebakan
34 Senjata makan tuan
35 Perjodohan
36 Perjalanan ke Kota Suwan
37 Kota Suwan
38 pendaftaran
39 Sleksi pertama
40 Diterima
41 Serigala Hitam
42 Pak Tua Jun Li
43 Rencana Silas
44 Kemunculan Silas Di kota Suwan
45 kebangkitan Wang Feying
46 Akademi dalam
47 Akademi dalam part 2
48 Bertemu Qiu bin
49 Kultivator Jahat Part 1
50 Kultivator jahat Part 2
51 Darah Dewa murni
52 Kemenangan Liena Sue
53 Ji Hua dan Bian Sue
54 Roh Murni
55 Hari pertama
56 Berlatih sihir
57 Mengambil misi
58 Perjalanan
59 Draft
60 Kupu kupu surgawi Ziguang
61 Rawa Tengkorak
62 Keluar dari Rawa Tengkorak
63 Dunia Siluman
64 Buronan
65 menyelinap Ke Istana Siluman
66 kerjasama
67 Hari Pernikahan
68 Heian Siluman Rubah Hitam
69 Ledakan
70 Giok Surgawi
71 Perjamuan
72 Memasak
73 Li Na
74 Emosi datang Bulan
75 Liburan Musim dingin
76 Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77 Membuat Rencana
78 Mulai memberontak
79 Pemberontakan Part 1
80 Pemberontakan Part 2
81 kebenaran dari sang Adik
82 Raksasa Siwang
83 Baihong
84 Draft
85 kembali Ke Negara Ba
86 Perampok
87 Cao Meilan
88 Bantuan Kai Yuwen
89 Cao Feng
90 Mulai
91 kemarahan Nyonya Cao
92 Kematian Nyonya Cao.
93 Serangan diam diam
94 Mimpi 1
95 Mimpi 2
96 Biarlah mereka saling melawan
97 Memulai peperangan
98 Dewi Phoenix Merah
99 Bertemu kembali
100 bertemu kembali 2
101 H-1 pernikahan Bian Sue
102 Hari pernikahan
103 Kelicikan Zhao Wei
104 Racun
105 Mimpi aneh
106 mengingat kembali.
107 Buku Dewa Surgawi
108 Pelelangan Giok darah
109 Payung sembilan putaran
110 Siluman Kera
111 Tetua Bao
112 membuka segel ingatan
113 Su Ying dan Ling Beicang
114 Kediaman Keluarga Ling
115 Menghina orang yang salah
116 Mengembalikan Aura Dewi
117 Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118 Perjalanan Ke Negara Ba
119 Naga Biru Canglong
120 Nama Baru , Shilin Bai
121 Mengganti nama
122 Kesalahan Tuan Muda Tang
123 Kembalinya Master Kultivator jahat.
124 enam Istri Kepala Desa Tang
125 enam Istri Kepala Desa Tang
126 enam Istri Kepala Desa Tang
127 Kembali ke perjalanan
128 Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129 Mengumpulkan Pasukan diam diam
130 Teman lama
131 Memberitahu
132 penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133 Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134 Peperangan 1
135 Peperangan 2
136 Peperangan 3
137 Masa lalu Raja Iblis
138 Perang Usai
139 Kemesraan Pasutri baru
140 Kehamilan Putri Mahkota
141 Teman lama.
142 Perjalanan
143 Ujian 1
144 Ujian 2
145 Ujian 3
146 Kabut ilusi taman bunga
147 Akhir ujian
148 kebohongan yang terbongkar
149 Posisi pertama
150 Kunjungan menantu
151 Kembali Ke Negara Gu
152 Melahirkan dua bayi kembar
153 Akhir dari semuanya
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Berburu
2
Negara Gu
3
Racun Beku
4
Wu
5
Berjalan
6
Ulang Tahun Kaisar
7
Ulang Tahun Part2
8
Senjata Makan Tuan
9
Menahan malu
10
Hutan Kematian
11
Hutan Kematian part 2
12
Hutan kematian Part 3
13
Rubah Merah
14
Qiu Jing
15
Kembali ke Ibukota
16
Wang Feying
17
Manipulasi
18
Tinggal Di Mansion Xila Sue
19
Simbol Bulu
20
Token Hitam Zhu
21
Janji Masa Lalu
22
Sumur Tua
23
Penyusup
24
Bukit Tunarsana
25
Menyambut tamu
26
Bertemu lagi
27
Kecemasan Jendral Wang
28
Pembunuh yang menyusup
29
Pil Kejujuran
30
Tantangan Qiu Mei
31
Kekalahan Qiu Mei
32
Ulang Tahun Kaisar Sue
33
Jebakan
34
Senjata makan tuan
35
Perjodohan
36
Perjalanan ke Kota Suwan
37
Kota Suwan
38
pendaftaran
39
Sleksi pertama
40
Diterima
41
Serigala Hitam
42
Pak Tua Jun Li
43
Rencana Silas
44
Kemunculan Silas Di kota Suwan
45
kebangkitan Wang Feying
46
Akademi dalam
47
Akademi dalam part 2
48
Bertemu Qiu bin
49
Kultivator Jahat Part 1
50
Kultivator jahat Part 2
51
Darah Dewa murni
52
Kemenangan Liena Sue
53
Ji Hua dan Bian Sue
54
Roh Murni
55
Hari pertama
56
Berlatih sihir
57
Mengambil misi
58
Perjalanan
59
Draft
60
Kupu kupu surgawi Ziguang
61
Rawa Tengkorak
62
Keluar dari Rawa Tengkorak
63
Dunia Siluman
64
Buronan
65
menyelinap Ke Istana Siluman
66
kerjasama
67
Hari Pernikahan
68
Heian Siluman Rubah Hitam
69
Ledakan
70
Giok Surgawi
71
Perjamuan
72
Memasak
73
Li Na
74
Emosi datang Bulan
75
Liburan Musim dingin
76
Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77
Membuat Rencana
78
Mulai memberontak
79
Pemberontakan Part 1
80
Pemberontakan Part 2
81
kebenaran dari sang Adik
82
Raksasa Siwang
83
Baihong
84
Draft
85
kembali Ke Negara Ba
86
Perampok
87
Cao Meilan
88
Bantuan Kai Yuwen
89
Cao Feng
90
Mulai
91
kemarahan Nyonya Cao
92
Kematian Nyonya Cao.
93
Serangan diam diam
94
Mimpi 1
95
Mimpi 2
96
Biarlah mereka saling melawan
97
Memulai peperangan
98
Dewi Phoenix Merah
99
Bertemu kembali
100
bertemu kembali 2
101
H-1 pernikahan Bian Sue
102
Hari pernikahan
103
Kelicikan Zhao Wei
104
Racun
105
Mimpi aneh
106
mengingat kembali.
107
Buku Dewa Surgawi
108
Pelelangan Giok darah
109
Payung sembilan putaran
110
Siluman Kera
111
Tetua Bao
112
membuka segel ingatan
113
Su Ying dan Ling Beicang
114
Kediaman Keluarga Ling
115
Menghina orang yang salah
116
Mengembalikan Aura Dewi
117
Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118
Perjalanan Ke Negara Ba
119
Naga Biru Canglong
120
Nama Baru , Shilin Bai
121
Mengganti nama
122
Kesalahan Tuan Muda Tang
123
Kembalinya Master Kultivator jahat.
124
enam Istri Kepala Desa Tang
125
enam Istri Kepala Desa Tang
126
enam Istri Kepala Desa Tang
127
Kembali ke perjalanan
128
Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129
Mengumpulkan Pasukan diam diam
130
Teman lama
131
Memberitahu
132
penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133
Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134
Peperangan 1
135
Peperangan 2
136
Peperangan 3
137
Masa lalu Raja Iblis
138
Perang Usai
139
Kemesraan Pasutri baru
140
Kehamilan Putri Mahkota
141
Teman lama.
142
Perjalanan
143
Ujian 1
144
Ujian 2
145
Ujian 3
146
Kabut ilusi taman bunga
147
Akhir ujian
148
kebohongan yang terbongkar
149
Posisi pertama
150
Kunjungan menantu
151
Kembali Ke Negara Gu
152
Melahirkan dua bayi kembar
153
Akhir dari semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!