Hutan Kematian part 2

Para pembunuh bayaran yang merasa di pandang sebelah mata kini mulai terpancing emosinya dan segera menyerang Liena yang sudah bersiap dari tadi.

Tebasan demi tebasan dengan mudah, Liena berhasil membunuh lima orang berbaju hitam tarsebut.

Melihat temannya dengan mudah di kalahkan oleh gadis muda itu, kini mereka satu persatu menyerang Liena dengan jurus jurus mereka. Tapi karena tingkat Kultivasi yang terpaut jauh, mereka dengan mudah di kalahkan hanya dengan tarian pedang sederhana dari Liena.

Pangeran Bupati kini tak mengalihkan pandangannya kepada gadis yang tengah bergelut dengan para pembunuh itu, hingga tanpa dia sadari ada satu pembunuh berada di belakang kereta. Dengan gesit ia menyelinap memasuki gerbong, hingga ia menemukan Pangeran Bupati yang berada di dalamnya sedang memperhatikan Sosok gadis tangguh yang membantai kawan kawannya.

Pria itu mengeluarkan belati dari balik pakaiannya dan perlahan menyerang Pangeran Rong Bai dengan kekuatan Internalnya. Pangeran Bupati yang tidak siap kini hanya bisa mengelak karena kekuatannya yang belum bisa digunakan.

Rong Bai menangkis belati dengan kipas yang berada di tangannya, hingga terjadilah pertempuran kecil di dalam gerbong. Karena Pangeran Rong Bai tidak bisa menggunakan kekuatan Internalnya kini mendapatkan beberapa luka gores dari belati tersebut.

Liena Sue yang melihat Gerbong yang sedari tadi bergerak tak karuan kini segera mengakhiri pertarungannya dan segera menghampiri Gerbong yang di dalamnya ada Rong Bai.

Setelah sampai di depan gerbong, kini terlihat Pangeran Bupati sedang berjibaku dengan sosok Pria berbaju Hitam salah satu pembunuh yang sedang menyerangnya dengan belati di kedua tangannya. Dengan cepat Liena segera menarik orang itu untuk keluar dari Gerbong dan segera membunuhnya tanpa ampun.

"Yang Mulia, apakah anda baik baik saja?". Tanya Liena Sue.

"Cukup baik, hanya ada sedikit luka gores". Jawab Rong Bai sembari memperlihatkan luka yang berada di tangannya.

Liena mengamati luka di tangan Rong Bai , hingga ia menemukan kejanggalan di luka itu, seiring Pangeran Bupati merasakan pening yang teramat sangat.

"Racun, belati itu beracun". Gumam Liena.

"Yang Mulia Berbaliklah, aku akan mengeluarkan racunnya".

Pangeran Bupati pun segera berbalik, dan Liena Sue tanpa berbasa basi segera melepas seluruh pakaian bagian atasnya untuk segera mengeluarkan Racun dari luka yang disebabkan oleh belati itu.

Dengan cekatan Liena Sue segera menempelkan jarum perak pada titik akupuntur untuk memblokir jalannya racun agar tidak menyebar ke seluruh tubuh.

Mark yang sudah menyelesaikan pertarungannya pun segera memasuki gerbong hingga ia menemukan Sang Pangeran yang sedang di akupuntur dengan wajah semakin memucat.

"Nona, kenapa dengan Yang Mulia?". Tanya Mark.

"Dia terkena racun, ada salah satu pembunuh yang melukainya dengan belati yang ternyata sudah diolesi racun". Jelas Liena.

"Lalu, Bagaimana Nona?".

"Kau tenang saja, aku akan mengeluarkannya segera. Kau bisa menunggu disini".

"Baik Nona, tolong Yang Mulia".

Liena Mengangguk dan segera menyalurkan kekuatan Internalnya untuk mengeluarkan Racun di dalam Tubuh Rong Bai.

Keringat sebutir butir jagung bercucuran di dahi Liena karena ia mengeluarkan cukup banyak energi Internal penyembuhannya , sedangkan Pangeran Rong Bai kini mulai membaik serta sudah tidak lagi pucat seperti awal tadi.

Setelah selesai mengeluarkan Racun , Liena jatuh pingsan dan Pangeran bupati segera mengeluarkan seteguk darah merah.

"Yang Mulia, Nona". teriak Mark dengan panik sembari menopang tubuh Liena yang pingsan.

"Aku tidak papa,". ucap Rong Bai.

"Tapi Yang Mulia?".

"Kau tenanglah, racunnya sudah keluar. Aku akan mengatasi Liena yang pingsan, jadi kau bisa keluar dan kita lanjutkan perjalanan. Dan satu lagi, selidiki tentang pembunuh bayaran ini". perintah Rong Bai.

"Baik Yang Mulia"

Setelah Mark pergi, Rong Bai menidurkan Liena Sue di pangkuannya. Ia mengamati dengan sesama lekuk wajah cantik Liena dengan senyuman yang sudah lama ia sembunyikan.

" Konyol, kau menguras tenagamu demi menolongku gadis kecil". Gumam Rong Bai.

Rong Bai mengusap dengan lembut pipi Liena, rasanya ia sangatlah damai jika bersama Gadis itu walaupun belum lama ia bertemu dengannya.

"Seharusnya Silas tidak berhak berjodoh denganmu, itu sama saja memandang rendah keindahan dirimu Nona". Gumam Rong Bai kembali.

Setelah cukup lama memandangi , Pangeran Bupati perlahan juga memejamkan matanya karena ia mulai lelah. Mungkin efek dari Tenaga Internal yang terblokir.

Hari semakin Larut, dan Rombongan Pangeran Bupati belum juga keluar dari Hutan . Mark memutuskan bertanya kepada Sang Tuan untuk meminta pendapat tentang tempat Istirahat mereka, pasalnya sedari siang mereka belum istirahat dan belum memakan apapun.

"Maaf Yang Mulia mengganggu tidurmu, bagaimana kalau kita istirahat di tempat ini? Desa selanjutnya masih memakan setengah hari dan kita belum memakan sesuatu Yang Muluia".

Rong Bai mengerjapkan matanya karena baru bangun dari tidurnya.

"Baiklah kita istirahat disini, lanjutkan perjalanan besok pagi".

Mark segera turun dan memberitahukan Rombongan untuk beristirahat di tempat itu, Para pelayan yang di bawa Pangeran Bupati kini mempersiapkan makan Malam dan segera di bagikan kepada Rombongan dan Pangerannya.

"Yang Mulia, ini Makan Malam Anda dan Nona Liena".

"Letakkan di sana , nanti aku akan memakannya".

"Baik Yang Mulia".

Rong Bai ingin sekali membangunkan Liena Sue yang sedari tadi terpejam, ia mencoba mencolek pipi Gioknya , disaat bersamaan Liena pun akhirnya terbangun dari tidurnya atau tepatnya pingsannya.

"Kau sudah bangun?". Ucap Rong Bai dengan lembut.

"Ehmm, kenapa sudah malam?".

"Kau tadi pingsan setelah membantuku mengeluarkan racun, tapi selang berapa lama kau mendengkur jadi aku lebih tenang saat melihatmu telah tertidur bukan pingsan". Jelas Rong Bai panjang Lebar , tidak seperti biasanya.

Liena Sue pun terlihat wajahnya merona merah dan segera memalingkan wajahnya dari pandangan Rong Bai. Saat memalingkan wajahnya ia pun kembali tersadar bahwa ia kini sedang tertidur di pangkuan Sang Pangeran.

"Maaf Pangeran, aku terlalu lama tertidur. Apakah kakimu tidak apa apa?". Tanya Liena merasa bersalah.

"Tidak, hanya sedikit kesemutan". Jawab Rong Bai.

"Heheh, maaf sekali lagi pangeran". Ucap Liena Sue sambil nyengir kuda.

"Kalau begitu mari kita makan bersama, hari sudah petang dan kau belum memakan apapun".

"Baik Yang Mulia".

Mereka berdua segera memakan dalam diam, tidak ada yang memulai obrolan . Pangeran Bupati yang terlihat Acuh kini menjadi berbeda seratus delapan puluh derajat saat bersama Liena, semakin hari Rong Bai sering tersenyum jika melihat Liena dan tingkah laku konyolnya.

Kadang pernah berpikir, apakah benar Gadis di depannya ini adalah seorang Putri Bangsawan yang biasanya terkenal dengan kelembutan dan kesopanannya. Berbeda dengan Putri Liena Sue , dengan kekonyolan dan sikap yang begitu berubah ubah membuatnya sangat tertarik untuk mendekatinya.

Mungkin hanya Pangeran Bupati yang mengetahui siapa Liena sebenarnya, dan ia pun juga tidak berniat membeberkannya sekalipun. Apa lagi jika Silas tahu jika yang Dijodohkan dengannya adalah Putri cantik yang sangat berbakat.

Episodes
1 Berburu
2 Negara Gu
3 Racun Beku
4 Wu
5 Berjalan
6 Ulang Tahun Kaisar
7 Ulang Tahun Part2
8 Senjata Makan Tuan
9 Menahan malu
10 Hutan Kematian
11 Hutan Kematian part 2
12 Hutan kematian Part 3
13 Rubah Merah
14 Qiu Jing
15 Kembali ke Ibukota
16 Wang Feying
17 Manipulasi
18 Tinggal Di Mansion Xila Sue
19 Simbol Bulu
20 Token Hitam Zhu
21 Janji Masa Lalu
22 Sumur Tua
23 Penyusup
24 Bukit Tunarsana
25 Menyambut tamu
26 Bertemu lagi
27 Kecemasan Jendral Wang
28 Pembunuh yang menyusup
29 Pil Kejujuran
30 Tantangan Qiu Mei
31 Kekalahan Qiu Mei
32 Ulang Tahun Kaisar Sue
33 Jebakan
34 Senjata makan tuan
35 Perjodohan
36 Perjalanan ke Kota Suwan
37 Kota Suwan
38 pendaftaran
39 Sleksi pertama
40 Diterima
41 Serigala Hitam
42 Pak Tua Jun Li
43 Rencana Silas
44 Kemunculan Silas Di kota Suwan
45 kebangkitan Wang Feying
46 Akademi dalam
47 Akademi dalam part 2
48 Bertemu Qiu bin
49 Kultivator Jahat Part 1
50 Kultivator jahat Part 2
51 Darah Dewa murni
52 Kemenangan Liena Sue
53 Ji Hua dan Bian Sue
54 Roh Murni
55 Hari pertama
56 Berlatih sihir
57 Mengambil misi
58 Perjalanan
59 Draft
60 Kupu kupu surgawi Ziguang
61 Rawa Tengkorak
62 Keluar dari Rawa Tengkorak
63 Dunia Siluman
64 Buronan
65 menyelinap Ke Istana Siluman
66 kerjasama
67 Hari Pernikahan
68 Heian Siluman Rubah Hitam
69 Ledakan
70 Giok Surgawi
71 Perjamuan
72 Memasak
73 Li Na
74 Emosi datang Bulan
75 Liburan Musim dingin
76 Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77 Membuat Rencana
78 Mulai memberontak
79 Pemberontakan Part 1
80 Pemberontakan Part 2
81 kebenaran dari sang Adik
82 Raksasa Siwang
83 Baihong
84 Draft
85 kembali Ke Negara Ba
86 Perampok
87 Cao Meilan
88 Bantuan Kai Yuwen
89 Cao Feng
90 Mulai
91 kemarahan Nyonya Cao
92 Kematian Nyonya Cao.
93 Serangan diam diam
94 Mimpi 1
95 Mimpi 2
96 Biarlah mereka saling melawan
97 Memulai peperangan
98 Dewi Phoenix Merah
99 Bertemu kembali
100 bertemu kembali 2
101 H-1 pernikahan Bian Sue
102 Hari pernikahan
103 Kelicikan Zhao Wei
104 Racun
105 Mimpi aneh
106 mengingat kembali.
107 Buku Dewa Surgawi
108 Pelelangan Giok darah
109 Payung sembilan putaran
110 Siluman Kera
111 Tetua Bao
112 membuka segel ingatan
113 Su Ying dan Ling Beicang
114 Kediaman Keluarga Ling
115 Menghina orang yang salah
116 Mengembalikan Aura Dewi
117 Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118 Perjalanan Ke Negara Ba
119 Naga Biru Canglong
120 Nama Baru , Shilin Bai
121 Mengganti nama
122 Kesalahan Tuan Muda Tang
123 Kembalinya Master Kultivator jahat.
124 enam Istri Kepala Desa Tang
125 enam Istri Kepala Desa Tang
126 enam Istri Kepala Desa Tang
127 Kembali ke perjalanan
128 Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129 Mengumpulkan Pasukan diam diam
130 Teman lama
131 Memberitahu
132 penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133 Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134 Peperangan 1
135 Peperangan 2
136 Peperangan 3
137 Masa lalu Raja Iblis
138 Perang Usai
139 Kemesraan Pasutri baru
140 Kehamilan Putri Mahkota
141 Teman lama.
142 Perjalanan
143 Ujian 1
144 Ujian 2
145 Ujian 3
146 Kabut ilusi taman bunga
147 Akhir ujian
148 kebohongan yang terbongkar
149 Posisi pertama
150 Kunjungan menantu
151 Kembali Ke Negara Gu
152 Melahirkan dua bayi kembar
153 Akhir dari semuanya
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Berburu
2
Negara Gu
3
Racun Beku
4
Wu
5
Berjalan
6
Ulang Tahun Kaisar
7
Ulang Tahun Part2
8
Senjata Makan Tuan
9
Menahan malu
10
Hutan Kematian
11
Hutan Kematian part 2
12
Hutan kematian Part 3
13
Rubah Merah
14
Qiu Jing
15
Kembali ke Ibukota
16
Wang Feying
17
Manipulasi
18
Tinggal Di Mansion Xila Sue
19
Simbol Bulu
20
Token Hitam Zhu
21
Janji Masa Lalu
22
Sumur Tua
23
Penyusup
24
Bukit Tunarsana
25
Menyambut tamu
26
Bertemu lagi
27
Kecemasan Jendral Wang
28
Pembunuh yang menyusup
29
Pil Kejujuran
30
Tantangan Qiu Mei
31
Kekalahan Qiu Mei
32
Ulang Tahun Kaisar Sue
33
Jebakan
34
Senjata makan tuan
35
Perjodohan
36
Perjalanan ke Kota Suwan
37
Kota Suwan
38
pendaftaran
39
Sleksi pertama
40
Diterima
41
Serigala Hitam
42
Pak Tua Jun Li
43
Rencana Silas
44
Kemunculan Silas Di kota Suwan
45
kebangkitan Wang Feying
46
Akademi dalam
47
Akademi dalam part 2
48
Bertemu Qiu bin
49
Kultivator Jahat Part 1
50
Kultivator jahat Part 2
51
Darah Dewa murni
52
Kemenangan Liena Sue
53
Ji Hua dan Bian Sue
54
Roh Murni
55
Hari pertama
56
Berlatih sihir
57
Mengambil misi
58
Perjalanan
59
Draft
60
Kupu kupu surgawi Ziguang
61
Rawa Tengkorak
62
Keluar dari Rawa Tengkorak
63
Dunia Siluman
64
Buronan
65
menyelinap Ke Istana Siluman
66
kerjasama
67
Hari Pernikahan
68
Heian Siluman Rubah Hitam
69
Ledakan
70
Giok Surgawi
71
Perjamuan
72
Memasak
73
Li Na
74
Emosi datang Bulan
75
Liburan Musim dingin
76
Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77
Membuat Rencana
78
Mulai memberontak
79
Pemberontakan Part 1
80
Pemberontakan Part 2
81
kebenaran dari sang Adik
82
Raksasa Siwang
83
Baihong
84
Draft
85
kembali Ke Negara Ba
86
Perampok
87
Cao Meilan
88
Bantuan Kai Yuwen
89
Cao Feng
90
Mulai
91
kemarahan Nyonya Cao
92
Kematian Nyonya Cao.
93
Serangan diam diam
94
Mimpi 1
95
Mimpi 2
96
Biarlah mereka saling melawan
97
Memulai peperangan
98
Dewi Phoenix Merah
99
Bertemu kembali
100
bertemu kembali 2
101
H-1 pernikahan Bian Sue
102
Hari pernikahan
103
Kelicikan Zhao Wei
104
Racun
105
Mimpi aneh
106
mengingat kembali.
107
Buku Dewa Surgawi
108
Pelelangan Giok darah
109
Payung sembilan putaran
110
Siluman Kera
111
Tetua Bao
112
membuka segel ingatan
113
Su Ying dan Ling Beicang
114
Kediaman Keluarga Ling
115
Menghina orang yang salah
116
Mengembalikan Aura Dewi
117
Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118
Perjalanan Ke Negara Ba
119
Naga Biru Canglong
120
Nama Baru , Shilin Bai
121
Mengganti nama
122
Kesalahan Tuan Muda Tang
123
Kembalinya Master Kultivator jahat.
124
enam Istri Kepala Desa Tang
125
enam Istri Kepala Desa Tang
126
enam Istri Kepala Desa Tang
127
Kembali ke perjalanan
128
Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129
Mengumpulkan Pasukan diam diam
130
Teman lama
131
Memberitahu
132
penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133
Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134
Peperangan 1
135
Peperangan 2
136
Peperangan 3
137
Masa lalu Raja Iblis
138
Perang Usai
139
Kemesraan Pasutri baru
140
Kehamilan Putri Mahkota
141
Teman lama.
142
Perjalanan
143
Ujian 1
144
Ujian 2
145
Ujian 3
146
Kabut ilusi taman bunga
147
Akhir ujian
148
kebohongan yang terbongkar
149
Posisi pertama
150
Kunjungan menantu
151
Kembali Ke Negara Gu
152
Melahirkan dua bayi kembar
153
Akhir dari semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!