NovelToon NovelToon

Menjadi Pelayan Pangeran Bupati

Berburu

Pagi yang cerah, Burung berkicau bersahut sahutan satu sama lain. Matahari yang sudah sangat terang menyinari bumi beserta makhluk di dalamnya.

Di dalam Kamar Istana Bulan, masih terlihat seorang gadis yang masih asik dengan mimpi indahnya. Pelayan Setianya yang sudah setiap hari melihat sang putri masih tertidur kini ia bersiap dengan secangkir air untuk membangunkan tuannya.

"Putri Liena, bangunlah... bukankah hari ini kau ada janji dengan Pangeran Bian Sue.. ".

"Ahh Yuri, sebentar lagi.. Aku masih mengantuk". Ucap Liena yang kemudian menutupi badannya dengan selimut.

Yuri yang tak habis akal pun segera meminta pelayan lain untuk membantunya, ia menggotong selimut yang berisikan Sang Putri bersama beberapa pelayan dan memasukkanya kedalam Bak Mandi yang berisikan air hangat dan kelopak mawar di dalamnya.

Mereka memasukan Putri Liena beserta selimutnya sehingga semua basah dan harus di ganti.

"Yuri!!!!!!!". Teriak Putri Liena kepada para pelayannya yang kini lari terbirit birit meninggalkan Putrinya sendirian.

Mau tidak Mau Putri Liena kini melepas bajunya dan mulai berendam membersihkan diri, sedangkan Yuri dan pelayan lainya bernafas lega dan segera menyiapkan pakaian ganti untuk sang Putri.

Setelah selesai membersihkan diri Liena kini dibimbing untuk berganti pakaian dan mengeringkan rambut hitam panjangnya.

Para Pelayan dengan sibuknya melayani Sang Putri, dari merias, berganti pakaian, sandal dan lain lain hingga mereka selesai menyiapkan Sang Putri dengan penuh ketelitian.

Kini Putri Liena sudah siap dengan semuanya, ia berjalan keluar Istananya menuju Istana Sang Kakak yang tak jauh dari Istananya.

" Kakak Bian, apa kau di dalam?". Teriak Putri Liena dari luar Istana.

Tak Lama Pangeran Bian Sue pun keluar dengan beberapa pelayan di belakangnya.

"Kau sudah bersiap Liena?". Tanya Pangeran Bian.

"Tentu , Kakak, mari kita memberi salam kepada Ayah Ibu dan nenek".

"Kau benar, setelah itu baru kita berjalan jalan ".

"Kau memang terbaikk". Ucap Liena sembari menggandeng tangan Sang kakak dengan manja.

Sesampainya di tempat Kaisar, ,mereka berdua segera memberi salam kepada Kaisar dan permaisuri .

"Salam kepada Ayah, salam kepada Ibu". Ucap kedua bersaudara tersebut.

"Bangunlah, tumben kalian dulu yang memberi salam. Apa kalian merencanakan sesuatu?". Tanya Kaisar.

"Ah Ya ayah, aku dan Adik Liena akan berjalan jalan di Alun alun untuk menikmati musim semi jadi kami bangun pagi pagi agar tidak terlalu panas nantinya". Jawab Pangeran Bian.

"Kenapa kalian tidak mengajak adik adik kalian juga?". Tanya Permaisuri.

"Ibu, apa kau lupa? Adik ketiga dan keempat sedang pulang ke rumah perdana Mentri untuk menemui nenek mereka, Adik kelima dia baru saja pergi dengan Selir Fang ke Desa Wushu dan Adik keenam dia masih belajar di akademi dan belum kembali". Jelas Putri Liena Sue yang diangguki oleh Sang Ibu.

"Ibu hampir melupakannya sayang, kalau begitu berhati hatilah. Bian Sue jaga adikmu dengan baik".

"Ibu tenang saja, Aku akan menjaganya dengan baik".

"kalau begitu kalian pergilah, hati hati di jalan". Ucap Kaisar mengijinkan kedua anaknya pergi.

Kedua bersaudara itu tidak lupa memberi salam kepada Ibu Suri atau tepatnya Sang Nenek, setelah selesai mereka bergegas pergi kegerbang Istana menggunakan kuda kesayangannya masing masing untuk keluar Istana.

"Kakak, kau akan membawaku pergi kemana?". Tanya Liena Sue.

"Bagaimana kalau kita oergi kehutan untuk berburu?".

"Wahh, pasti menyenangkan. Baiklah kakak, aku juga sudah lama tidak berburu. Tapi kita tidak membawa Busur atau semacamnya".

"Kau tenang saja, di dalam kantong di kudaku ini sudah ku bawakan Panah dan anak panah untukmu dan aku berburu".

"Kau memang terbaik Kakak Bian".

Pangeran Bian atau juga Pangeran Putra Mahkota Negara Ba terkenal dengan ketampanan dan baik hatinya juga banyak yang mengetahui bahwa Pangeran ini sangat menyayangi Adiknya yang sangat senang dengan namanya Berburu.

"Kakak, bagaimana kalau kita berlomba untuk mendapat hasil buruan terbanyak dia akan mendapatkan hadiah?". Tanya Liena Sue.

"Setuju, tapi apa Hadiahnya?".

"Emmm , bagaimana jika kau menang maka aku akan mencarikanmu selir?".

"Tidak!! aku belum siap". Jawab Bian Sue.

"Kalau begitu bagaimana jika kau memenangkanya aku akan memberikan Token Giok Pavilium Bambu, tetapi jika kau kalah kau harus mengajariku bela diri ".

"Oke, aku setuju".

Kemudian mereka segera memacu kuda masing masing dan memasuki Hutan terdekat sembari menyiapkan senjata masing masing.

"Liena, kau pergilah ke kanan dan aku akan ke kiri. Jika anak Panahmu habis kau bisa kembali ke titik ini". Kata Pangeran Bian .

"Baik kakak, kalau begitu aku duluan.. Jangan lupa Kau harus menang!!". Teriak Putri Liena yang sudah semakin menjauh.

Mereka berdua segera memulai pemburuannya hingga tak terasa anak panah masing masing sudah sama sama habis, setelah itu mereka kemudian kembali ketik awal dimana mereka berpisah .

Pangeran Bian yang terlihat membawa cukup banyak Binatang buruannya yang diantara lain Tiga Burung, dua kelinci, dan satu rusa di belakangnya.

Sedangkan putri Liena kini terlihat membawa hasil buruanya dengan sangat lambat, tetapi setelah terlihat membuat Pangeran Bian tercengang.

Pasalnya Putri Liena mendapatkan Kerbau yang cukup besar kini di seret oleh kudanya sehingga Kuda itu berjalan sangat lambat.

"Bagaimana kau mendapatkan Kerbau Liena?". Tanya Pangeran Bian.

" tak sengaja aku melihatnya di padang rumput sebelah sana Kak".

"Kalau begitu biarlah para Prajurit yang membawa hasil buruanmu, kelihatannya kudamu begitu kesusahan".

"Memang kita tadi membawa prajurit istana kak?".Tanya Liena.

"Hmmm apa kau lupa, jika kita keluar istana otomatis para prajurit itu akan mengikuti kita". Jelas Pangeran Bian yang diangguki oleh Liena.

"Kau benar kak, lalu dimana mereka?". tanya Putri Liena.

"Sebentar, ".

Pangeran Bian pun segera bersiul hingga beberapa prajurit keluar dari tempat persembunyiannya bersama dengan kuda mereka.

"Salam Pangeran mahkota, salam Putri Liena". Ucap Prajurit itu dengan serentak.

"Bangunlah, kalian bawakan hasil buruan kami . Kami akan kembali dulu".

"Baik Yang Mulia".

Mereka segera membawa hasil buruan sang Tuan, sedangkan kedua bersaudara itu segera memacu kuda untuk kembali keistana.

Sesampainya di istana, mereka segera menuju tempat Kaisar untuk mengajaknya memakan hasil buruan mereka berdua.

Negara Gu

Hari demi hari telah terlewati, di Kekaisaran Negara Ba yang tengah ramai akan Rumor dimana Putri Liena dari kerajaan Ba akan di jodohkan dengan Pangeran Silas dari Negara Gu.

Pangeran Silas adalah Calon Putra Mahkota negara Gu, ia adalah pangeran yang sangat Arogan dan senang terhadap kecantikan .

Pangeran Silas terkenal sebagai pangeran yang sangat sering bermain di Rumah Bordil, sehingga Kaisar Negara Gu menjodohkan ia dengan Putri Liena untuk merubah kebiasaan sekaligus mempererat persaudaraan dari kedua negara.

Putri Liena Sue yang mendengar tentang perjodohan itu menentang dengan keras , walau bagaimanapun ia ingin menikahi pria yang benar benar ia cintai .

"Ayah, kenapa kau menjodohkan ku dengan pangeran yang jelas jelas mempunyai Reputasi buruk" . Rengek Putri Liena .

"Aku pun sebenarnya juga ingin menolaknya putriku , tapi jika aku menolaknya peperangan akan pecah. Dan ayahmu ini tidak mau kalau keluarga kita akan menjadi korban".

"Maksud Ayah, biar aku saja yang berkorban? seperti itu?". Tanya Putri Liena sue dengan tidak senang.

"Bukan seperti itu Liena, hanya saja Ayah tidak mau terjadi peperangan antara kedua negara". Ucap Kaisar dengan lembut .

"Ayah, Kapan Acara Lamaran akan di mulai?". Tanya Putri Liena dengan serius .

"Sekitar Tiga Bulan lagi Putriku,".

"Ayah , Bolehkah aku membatalkan perjodohan jika aku mendapatkan alasan yang tepat?".

"tentu saja boleh, Apa Rencanamu sayang?".

"Ayah , aku akan menyamar menjadi Rakyat biasa ke Negara Gu. Apakah Ayah menyetujuinya?".

"Itu terlalu berbahaya Liena!".

"Ayah, dengarkan dulu.. Aku akan ke Negara Gu dengan menyamar, itu untuk mengamati Pangeran Silas Silas itu. Tepatnya untuk mendapatkan Bukti atau apapun itu asal aku bisa menolak perjodohan. Nah, Tugas ayah adalah menyembunyikan Identitasku sebagai Putri Negara Ba ini ". Jelas Putri Liena.

"Tapi, jika kau kenapa napa bagaimana ?". Tanya Kaisar Yang Masih Ragu.

"Ayah tenanglah, Aku mempunyai banyak keterampilan dan bela diri. Apa lagi ayah selalu membelajariku tentang tahtik atau semacamnya, jadi Ayah Tidak perlu Khawatir tentang diriku saat berada di sana" . Ucap Putri Liena meyakinkan.

"Baiklah, aku akan menyembunyikanmu dalam waktu dua bulan. Ingat Dua Bulan Liena, jika sudah selesai, kau Harus kembali pulang. Aku akan menyebar Rumor jika kau sedang belajar beladiri tertutup Liena".

"Terimakasih Ayah, Kau memang Terrr...... baikkkk". Liena pun langsung memeluk Sang Ayah karena Ayahnya mengerti akan dirinya.

"Kakak, aku akan mendampingi Keponakan Liena". Terdengar Suara sosok Pria Tampan Yang ternyata adalah Pangeran Alix Sue adik termuda dari Sang Ayah, atau tepatnya paman Liena Sue.

"Paman, apa kau akan menemaniku?". Tanya Liena.

"Jika kau tidak keberatan". Ucap Alix Sue .

Alix Sue yang kini berusia sekitar 25 tahun, adalah anak dari Selir Agung yang kini menjadi Ibu suri menggantikan Ibu dari Kaisar yang telah lama meninggal.

Alix Sue sangat menyayangi keponakannya terutama Liena Sue , dia satu satunya Outri Kaisar yang paling banyak mendapat perhatiannya. Sehingga banyak yang beranggapan jika Alix Sue menyukai keponakannya itu.

"Baiklah, jika kau bisa mendampingi keponakanmu ini. maka aku akan lebih tenang". Ucap Kaisar .

"Terimakasih Kakak".

.......

Hari dimana Putri Liena yang akan pergi ke negara Gu pun telah tiba, Ia pergi dengan sang Paman tanpa membawa rombongan kerajaan karena itu sudah menjadi perjanjian karena tidak ingin warga Negara Ba mengetahui rencananya .

Putri Liena Sue dan Pangeran Alix Sue kini mengendarai kuda masing masing untuk mempercepat perjalanan, karena waktu perjalanan ke negara Gu membutuhkan dua hingga tiga minggu tergantung rintangan yang dihadapi di jalan nantinya.

"Paman, apa kau mengetahui jalan tercepat ke Negara Gu?". Tanya Putri Liena .

"Kita bisa melewati Pinggiran sungai merah di depan, itu akan mempersingkat perjalanan".

"Sungai merah ya, emmm..... ah ya aku tahu itu paman... ".

Mereka terus memacu kuda siang dan malam, hanya sesekali berhenti untuk istirahat dan makan untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Tak terasa dua minggu perjalanan kini telah mereka tempuh, mereka kini telah tiba di depan gerbang Negara Gu yang sudah ramai para warga yang keluar masuk negara tersebut .

Putri Liena Sue dan pangeran Alix Sue memasuki dengan mudah negara Gu dengan token yang sudah Pangeran Alix siapkan.

Setelah memasuki Negara Gu, Pangeran Alix mengajak sang keponakan untuk beristirahat di kediamannya saat berada di Negara Gu.

"Paman, apa tidak apa kita tinggal di sini? nanti jika aku ketahuan dan rencanaku gagal bagaimana?". Tanya Liena Sue.

"Kau tenang saja, kediaman ini tidak ada yang mengetahui siapa pemilik aslinya kecuali para pelayan dan penjaga kediaman. Jadi kau hanya perlu sedikit mengancam mereka". Jawab Pangeran Alix.

"Baiklah paman, kalau begitu aku akan istirahat dulu. Lelah sekali".

....

Hari ini cuaca begitu cerah, orang orang Negara Gu menyibukkan diri dengan aktivitas masing masing. Liena Sue yang sudah terbangun dari tidur siangnya kini bergegas bangun untuk makan siang yang sudah di siapkan oleh pelayannya.

Setelah Makan siang, ia berniat akan berjalan jalan dahulu untuk melihat lihat suasana di negara Gu.

"Paman, aku akan berjalan jalan sebentar". Ucap Liena Sue.

"Baiklah, apakah perlu pelayan?".

"Tidak perlu, dan apakah paman punya pakaian yang tidak terlalu mencolok . Aku tidak ingin penyamaranku terbongkar". Ucap Liena Sue.

"Kau buka dulu kotak itu, di situ ada beberapa baju sederhana yang bisa kau pakai".

"Terimakasih paman".

Liena Sue segera berganti pakaian dan mengkuncir rambutnya sutra berkualitas rendah agar tidak terlihat bahwa ia sebenarnya Putri Kerajaan.

Setelah dirasa pas, ia segera berjalan keluar kediaman menuju pasar untuk sekedar melihat lihat.

Saat ia melewati sebuah gang kecil, ia mendengar suara orang sedang berkelahi. Karena ia penasaran, ia pun menghampiri suara tersebut. Hingga ia menemukan banyak sekali Pria berbaju hitam sedang mengeroyok seorang Pria yang kelihatannya lumpuh, karena di sebelahnya terdapat kursi roda.

Tanpa berbasa basi,Liena sue menyerang diam diam dari belakang orang orang yang menyergap itu. ia menyerang titik akupuntur lawan, sehingga dengan mudah dia mengalahkan Orang orang berpakaian hitam tersebut.

Dirasa selesai, Liena segera mendatangi Pria itu dan membantunya untuk duduk di kursi Roda.

"Apa anda baik baik saja tuan". tanya Liena Sue.

"Cukup baik". Ucapnya lemah.

Liena segera meraih pergelangan tangan Pria itu dan memeriksa keadaanya, hingga ia menemukan kejanggalan dari dalam tubuh pria itu.

"Racun , Apa kau terkena sebuah racun berbahaya?". Tanya Liena.

"Kau bisa mendeteksinya?". Tanya Pria tersebut.

"Ya, aku cukup mahir dalam pengobatan.".

"Benarkah? sudah banyak Tabib yang memeriksanya, tapi tidak ada yang bisa menemukan masalah pada tibuhku ini". Jawab Pria itu sembari menyeka darah yang terus keluar dari mulutnya .

"Begitu, kau diamlah dulu. Aku akan merawat luka luarmu dulu".

Racun Beku

Dengan sangat teliti Putri Liena merawat Luka dari Pria tersebut, sedangkan Pria itu dengan betahnya mengamati wajah cantik Putri Liena.

"Selesai, ". Ucap Liena Sue.

"Namaku Rong Bai". Ucap Pria tersebut yang tiba tiba mengatakan namanya.

Sebelum Liena Sue menjawab, datanglah prajurit istana menghampiri Rong Bai itu.

"Maaf Yang Mulia kami terlambat". Ucap Salah satu prajurit.

"Tidak apa apa". Jawab Singkat Rong Bai.

"Yang Mulia? kau Pangeran?". Tanya Liena Sue.

"Apa anda tidak mengenal Pangeran Bupati Nona?". Tanya Prajurit itu .

"Maaf, aku pendatang jadi tidak mengenalnya. mohon maafkan aku Yang Mulia". Ucap Liena sembari menundukkan kepalanya.

"Kau bilang kau pendatang?". Tanya Pangeran Rong Bai.

"Benar Yang Mulia".

"Siapa Namamu?".

"Liena Yang Mulia". Jawab Liena irih.

"Hmm Menarik, ". Batin Rong Bai.

" Ikuti aku, kau bilang tadi kau mengetahui racunku. Ikuti aku dan jelaskan setelah kita sampai". Ucap Pangeran Rong Bai.

Tanpa menolak Putri Liena mengikuti Pangeran Bupati itu memasuki Gerbong kereta untuk kembali ke kediamannya.

Untung saja , tempat Pangeran Rong Bai tidak terlalu jauh dari pasar sehingga cepat sampainya.

Setelah sampai dan memasuki mansion, Pangeran Bupati Rong Bai segera mempersilahkan masuk Liena Sue yang malah mematung di ambang pintu .

"Masuklah, kau tidak akan bisa memeriksaku jika kau terus berdiri di situ".

Liena Sue pun terkejut kemudian segera memasuki kediaman pangeran Bupati, karena tidak Fokus Liena Sue tersandung sebuah tali yang entah dari mana sehingga ia terjatuh tepat pada pangkuan Pangeran Rong Bai.

"Awww". Teriak Liena.

Liena merasakan tempat jatuhnya yang begitu empuk kini mendongakkan kepalanya sehingga kedua mata bertemu .

"Apa Kau suka di pangkuanku Nona?". Tanya Rong Bai.

Liena mengerjap ngerjapkan matanya kemudian mencoba untuk bangkit.

"Maaf Yang Mulia, saya tidak sengaja". Ucap Liena yang perlahan bangkit dari pangkuan Pangeran Bupati itu.

Akan tetapi, belum juga ia berdiri ia terpeleset lagi sehingga kembali terduduk di pangkuan Pangeran Dingin itu.

Tanpa Liena Sadari, Pangeran Rong Bai dengan sengaja membuatnya terjatuh kembali sehingga memunculkan senyum manis di wajahmya.

" ternyata kau menyukainya". Ucap Tong Bai sedikit menggoda.

Liena pun dengan cepat segera berdiri menetralkan degup jantungnya yang semakin menjadi itu.

"Maaf Yang Mulia".

" Sekarang katakan , apa yang kau temukan di tubuhku dan jelaskan semuanya".

"Baiklah, Yang Mulia pertama kau terkena Racun Dingin. Dan pastinya ini sudah cukup lama kau memilikinya, Racun dingin di tubuhmu kini sudah menyebar sehingga menyebabkan kelumpuhan seperti ini. Ada cara untuk mengeluarkan Racun itu, akan tetapi cukup sulit metode penyembuhannya".

"Katakan, bagaimana , tida usah bertele tele". Ucap Pangeran Rong Bai.

"Aku bisa mengeluarkan Racun itu, tapi semua harus di lakukan secara rutin. Dengan menggunakan jarum perak di titik akupuntur yang tepat maka Racun itu akan berkurang secara perlahan. Tapi ada juga dengan cara yang cukup exstrim, Dengan mengeluarkan sebagian darah dari si tubuh penderita kemudian kita harus mencari golongan darah yang sama untuk mengisi kembali darah tersebut. Masalahnya bagaimana caranya menemukan darah yang cocok itu". Jelas Liena Sue panjang lebar.

" Bagaimana mencocokkan darah itu?". Tanya Pangeran Rong Bai.

" Jika ingin mencocokkan darah, kita bisa mencoba mengambil darah anda dan beberapa darah lain untuk di gabungkan . Jika cocok, mereka akan bercampur tapi sebaliknya jika tidak cocok mereka akan menjauh". Jelas Liena.

"Kalau begitu cepat ambil darahku dan cari beberapa darah Yang cocok".

"Baik Yang Mulia, lalu siapa yang akan anda ambil darahnya?".

"Kau bisa memilih beberapa pengawalku untuk mencoba". Ucap Pangeran Rong Bai yang kemudian memerintahkan pengawalnya untuk berjajar.

Liena Sue pun bersiap memeriksa darah mereka satu persatu. Membutuhkan waktu yang cukup panjang karena memang metodenya sangatlah rumit,hingga tak ada satupun darah yang tepat untuk ditransfusikan kepada Pangeran Bupati.

Putri Liena Sue sedikit putus asa saat darah darah itu tidak ada yang cocok, hingga tanpa sengaja jarinya terkena jarum dan menetes di dekat darah Pangeran Rong Bai. Tanpa di duga kedua darah itupun menyatu dan tentunya dilihat oleh banyak orang di sana.

"Kenapa malah darahku yang cocok?". Ucap Liena Sue yang kebingungan.

"Kalau begitu, berikan darahmu padaku". Ucap Pangeran Rong Bai.

Liena Sue masih memikirkan kenapa bisa cocok dengan darahnya, pasalnya menurut gurunya jika dua darah dari lawan jenis bersatu sudah di pastikan mereka akan berjodoh. Liena Sue pun segera bergidig dan tersadar kembali dalam lamunannya.

"Tolonglah Dewa, jangan kau jodohkan kulkas ini padaku.. Aku bisa membeku karenanya.". Gumam Liena Sue dari dalam hati.

"Ehemm... Yang Mulia memerintahkan anda Nona Sue". Ucap pengawal Pangeran Rong Bai.

"Ehh maaf, baiklah tolong siapkan tempat untuk darahku. Dan sisanya biarlah aku sendiri yang menanganinya".

"Baik nona, tunggulah sebentar".

Pengawal itu segera mengambilkan wadah untuk di isikan darah dari Liena Sue, sedangkan Liena sendiri mempersiapkan Jarum perak dan yang lainya yang ia ambil dari Cincin spesialnya.

Cincin spesial: Cincin yang bisa menyimpan banyak barang bahkan makhluk hidup sekalipun , itu semua tergantung harga dan kualitas cincin. Karena Cincin Spesial sangat mahal, jadi hanya para bangsawan yang mempunyainya.

Cincin spesial yang di gunakan Liena Sue adalah Cincin dengan kualitas tinggi, bahkan hanya ada segelintir orang yang mempunyai Cincin yang sama seperti itu.

Pangeran Rong Bai memperhatikan cincin spesial yang dikenakan Liena kini dahinya berkerut, pasalnya hanya keluarga kerajaan yang mempunyai cincin itu bahkan tidak semua keluarga kerajaan yang memilikinya.

" Jadi benar, dia menyembunyikan sesuatu. Unik sekali". Gumam Rong Bai.

"Baik Yang Mulia , aku akan memulainya".

Liena Sue mulai mengambil sedikit darahnya dan diletakkan pada wadah kosong yang sudah di persiapkan, ia memejamkan matanya pasalnya kekuatan spiritualnya harus cukup untuk mendetok racun Dingin yang berada di tubuh Rong Bai.

Untung saja Kultivasi Liena Sue sudah berada di Alam Roh Dewa tingkat Lima sehingga dengan mudahnya ia menyembuhkan orang sekalipun Racun dingin yang di hadapinya saat ini.

Perlahan tapi pasti, darah yang berada di dalam wadah tiba tiba melayang mengelilingi Pangeran Rong Bai yang sedang duduk bersila di depan Liena.

Jarum jarum perak juga sudah berada di titik akupuntur yang tepat. Dengan badan yang sudah Siap Untuk di Detok, Liena kemudian merubah darah tersebut menjadi kecil kecil seperti jarum yang akan memasuki Pori pori Pangeran Rong Bai.

Dan benar adanya, dengan kekuatan Spiritualnya Liena mengerahkan darahnya untuk memasuki pori pori Pangeran Rong Bai.

Rasa sakit yang teramat sangat dirasanan oleh Rong Bai, bahkan giginya bergemeletuk karena menahan sakit di sekujur tubuhnya.

Darah Liena kini perlahan menyatu dengan darah Sang Pangeran, membuat sakit itu perlahan menghilang digantikan rasa hangat nan nyaman memperbaiki kerusakan tubuh dan sel sel nya.

Proses pun akhirnya selesai dan di akhiri oleh Pangeran Rong Bai yang memuntahkan berteguk teguk darah hitam yang tandanya Racun tersebut sudah keluar dari dalam tubuhnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!