Ulang Tahun Part2

Tak Lama kemudian, Orang yang di tunggu telah tiba dengan sosok wanita cantik yang tengah mendorong Kursi Rodanya.

"Yang Mulia Pangeran Bupati telah tiba". Teriak Kasim memberitahukan kedatangan mereka.

Semua mata kini tertuju kepada Pangeran Rong Bai, terutama sosok wanita Cantik dengan pakaian Hijau Muda senada dengan pakaian Rong Bai.

Mereka pun saling berbisik saat melihat mereka berdua menggunakan pakaian yang sama dengan serasi.

Namun tidak dengan Permaisuri dan anaknya, yang selalu mencibir baik buruknya Pangeran Rong Bai.

"Ck, kurang ajar sekali, apa dia tidak merasa bahwa kami lelah menunggu Sampah sepertinya?". Pangeran Silas Menggerutu.

"Jaga Ucapanmu Pangeran, walaupun dia cacat dia adalah saudara kita". Kata Putri Yuniana Bai.

"Ck, saudaramu itu tapi bukan denganku".

Pangeran Rong Bai sebenarnya mendengar semua umpatan serta ejekan yang di tujukan kepada dirinya, akan tetapi ia tidak menghiraukan sama sekali dan segera memberi salam kepada sang Ayah.

"Salam Yang Mulia Kaisar, salam Yang Mulia Permaisuri. Maaf Pangeran ini terlambat". Ucap Rong Bai memberi hormat.

"Bangunlah nak, tidak apa apa kami dengan senang hati menunggumu". Ucap Kaisar.

"Terimakasih Ayahanda".

Pangeran Silas kini menyadari sosok Gadis yang mendorong kursi roda, Ada rasa tertarik ia dengan gadis tersebut sehingga tanpa berbasa basi ia turun dari tempatnya menghampiri Liena.

"Kakak Rong Bai, siapa Gadis yang bersamamu itu? apakah hadiah untukku?". Tanya Silas.

"Kau tidak perlu tahu, dan jangan dekati dia". Ucap Rong Bai sembari mengeluarkan aura dinginnya.

"Ayah, bisakah kau memberikanku pernikahan dengan gadis ini sebagai selirku?". Tanya Silas yang semakin menjadi .

"Ternyata dia Silas, huh, kenapa aku harus dijodohkan dengan pangeran tidak punya sopan santun seperti itu.. Agkkk aku harus mempunyai cara untuk membatalkannya". Batin Liena Sue.

"Maaf Yang Mulia Pangeran Silas, tapi hamba tidak bisa menerima pernikahan ini". Kata Liena yang tertunduk .

"Kenapa Kau menolak ku Nona? Aku adalah impian semua wanita, dan kau menolak ku begitu saja?". Ucap Silas dengan nada di buat buat.

"Diam!! Kau akan kujodohkan dengan Putri dari Kerajaan Ba, bukankah aku sudah memberi tahumu". Ucap Kaisar dengan pandangan lurus.

" Ayah, tapi apakah tidak boleh aku memiliki selir?". Rengek Silas.

"Tidak, Putri Kerajaan Ba tidak mau menerima selir atau gundik sekalipun".

"Ck, secantik apa Putri itu. Jika aku bisa menolak, aku tidak akan menikahi gadis yang tidak jelas asal usulnya". Gumam Pangeran Silas mengakhiri perdebatan dengan sang Ayah.

Acara Ulang tahun pun kembali dilanjutkan setelah perdebatan kecil Pangeran Silas dan Kaisar, Para pelayan silih berganti menjamu para tamu yang hadir. Kemudian para Tamu bangsawan silih berganti memberikan Hadiah untuk kaisar yang tengah berulang tahun, Rong Bai sengaja memberikan Hadiah terakhir Kepada Kaisar setelah Silas dan pangeran lain .

"Ayah, terimalah hadiah dari Anakmu ini berupa Mahkota giok spiritual yang pastinya berguna untuk keselamatanmu ayah". Ucap Rong Bai sembari melambaikan tangan kepada pelayan yang membawa hadiah untuk di berikan Kepada Kaisar.

"Kau memang anak tang tahu akan kemauan ayahmu Rong Bai". Ucap kaisar sembari tertawa dan menerima hadiah tersebut dengan senang, tanpa berlama lama kaisar langsung memakai mahkota tersebut di rambutnya, hingga memancarkan cahaya hijau yang indah.

Pangeran Silas yang melihatnya kini menggeram marah, pasalnya ia juga memberikan Giok spiritual tetapi hanya dari Rong Bai yang langsung di gunakan di depan orang banyak.

"Cih, kau hanya ingin memamerkannya kan Rong Bai". sindir Silas.

"Silas, bisakah kau tidak mengundang keributan". Ucap Kaisar menengahi.

"Ck, menyebalkan". Gumam Silas hingga ia tak sengaja menemukan sosok gadis cantik di samping Rong Bai.

Liena Sue yang merasa diperhatikan pun segera mengalihkan pandangannya, ia tak ingin Pangeran itu mengetahui identitas sebenarnya.

Rong Bai yang juga menyadarinya segera merapatkan duduknya di sebelah Liena Sue sehingga membuat Pangeran Silas jengkel dengan kelakuan Rong Bai.

"Maaf Yang Mulia, bolehkah saya ke belakang dulu. Saya ingin membuang sesuatu". Ucap Liena Sue kepada Rong Bai.

"Tentu, jangan lama lama ingat!".

"Baik Yang Mulia,".

Liena Sue segera meninggalkan perjamuan menuju belakang istana . Melihat Liena Sue meninggalkan Rong Bai, pangeran Silas pun juga mengikuti Liena Pergi.

Liena melewati lorong untuk mencari toilet terdekat, untung saja ada pelayan yang mau mengantarkannya sehingga ia tidak tersesat.

"Nona, ini toiletnya, apakah anda bisa sendiri? saya masih ada pekerjaan nona, apakah anda bisa ditinggal?". Tanya Pelayan tersebut.

"Ia tidak apa, aku bisa sendiri, terimakasih".

Setelah selesai berbincang dengan pelayan tersebut, Liena segera melepas beban yang sudah ia tahan sejak awal memasuki Istana tadi.

Liena pun selesai di toilet, dan segera kembali ke perjamuan takut Rong Bai akan marah karena terlalu lama.

Saat Liena melewati lorong yang cukup gelap, terlihat sosok hitam yang sedang menunggu kedatangan Liena. Liena menjadi begitu waspada dengan jarum perak di sela jarinya untuk berjaga jaga, hingga sosok gelap tersebut mulai bicara .

"Kita bertemu lagi Nona". Ucap sosok tersebut.

"Siapa kau?". Tanya Liena penuh waspada.

"Apa kau tidak mengenali Pangeran Ini Nona? Hmm kita belum berkenalan secara pribadi, bagaimana kalau kau memperkenalkan namamu pada Pangeran Ini". Ucap Pangeran Silas dengan nada menggoda.

"Ini pasti Si Pangeran Silas itu, huhh kenapa sial sekali kali ini...". Batin Liena Sue.

"Baiklah, kau bisa memanggilku Liena Yang Mulia". Jawab Liena Akhirnya.

"Sungguh nama Yang Indah". Kata Pangeran Silas dengan nada penuh gairah.

"Maaf Yang Mulia, saya harus kembali ke perjamuan, karena takutnya Pangeran Bupati mencari saya karena sudah terlalu lama". Ucap Liena yang akan meninggalkan Pangeran Silas.

Namun dengan cepat Pangeran Silas tiba tiba mendorong tubuh Liena hingga ia terhimpit di tembok, dengan penuh gairah Pangeran silas mencoba mencium Liena.

Karena Liena yang sangat Risih oleh pangeran satu ini, ia sedikit mendorong badan Pangeran Cabul itu agar sedikit menjauh.

"Yang Mulia, Ini sangat tidak sopan. Biarkan Aku pergi". Ucap Liena mencoba pergi , akan tetapi Pangeran Silas dengan kuat menggenggam tangan Liena.

Tak Mau berlama lama, Pangeran silas segera mengeluarkan Botol porselen yang berisi Afrodisiak yang kemudian di arahkan ke Wajah Liena.

"Sial, Afrodisiak". Batin Liena.

Liena Tak sempat menghindar karena gerakannya begitu cepat, Hingga Pangeran Silas berhasil memberikan Afrodisiak kepada Liena.

Liena mencoba memberontak, akan tetapi ia tidak berhasil karena semakin ia memberontak maka tubuhnya semakin gerah. Pangeran Silas yang menyadarinya kini tersenyum penuh kemenangan, hingga ia mencoba untuk mencium kembali Liena yang sudah semakin kepanasan.

Tetapi belum sempat Pangeran Silas melancarkan aksinya, sebuah jarum perak kini mendadak menancap di lehernya yang akhirnya ia jatuh pingsan.

Liena yang semakin terbakar gairah pun tak tahan malah ikut pingsan , untung saja Rong Bai datang tepat waktu.

"Sudah kuduga, Silas akan menjebak Liena. Bawa Silas ke kamar dan kita akan melihat pertunjukkan". Ucap Rong Bai kepada Mark yang berada di sampingnya.

Sedangkan Dia sendiri membawa Liena sendiri menuju Kamar tamu yang tak jauh dari lorong tersebut.

Terpopuler

Comments

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

akal muslihat yg slalu dipakai apabila diri merasa berkuasa di atas segalanya

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Berburu
2 Negara Gu
3 Racun Beku
4 Wu
5 Berjalan
6 Ulang Tahun Kaisar
7 Ulang Tahun Part2
8 Senjata Makan Tuan
9 Menahan malu
10 Hutan Kematian
11 Hutan Kematian part 2
12 Hutan kematian Part 3
13 Rubah Merah
14 Qiu Jing
15 Kembali ke Ibukota
16 Wang Feying
17 Manipulasi
18 Tinggal Di Mansion Xila Sue
19 Simbol Bulu
20 Token Hitam Zhu
21 Janji Masa Lalu
22 Sumur Tua
23 Penyusup
24 Bukit Tunarsana
25 Menyambut tamu
26 Bertemu lagi
27 Kecemasan Jendral Wang
28 Pembunuh yang menyusup
29 Pil Kejujuran
30 Tantangan Qiu Mei
31 Kekalahan Qiu Mei
32 Ulang Tahun Kaisar Sue
33 Jebakan
34 Senjata makan tuan
35 Perjodohan
36 Perjalanan ke Kota Suwan
37 Kota Suwan
38 pendaftaran
39 Sleksi pertama
40 Diterima
41 Serigala Hitam
42 Pak Tua Jun Li
43 Rencana Silas
44 Kemunculan Silas Di kota Suwan
45 kebangkitan Wang Feying
46 Akademi dalam
47 Akademi dalam part 2
48 Bertemu Qiu bin
49 Kultivator Jahat Part 1
50 Kultivator jahat Part 2
51 Darah Dewa murni
52 Kemenangan Liena Sue
53 Ji Hua dan Bian Sue
54 Roh Murni
55 Hari pertama
56 Berlatih sihir
57 Mengambil misi
58 Perjalanan
59 Draft
60 Kupu kupu surgawi Ziguang
61 Rawa Tengkorak
62 Keluar dari Rawa Tengkorak
63 Dunia Siluman
64 Buronan
65 menyelinap Ke Istana Siluman
66 kerjasama
67 Hari Pernikahan
68 Heian Siluman Rubah Hitam
69 Ledakan
70 Giok Surgawi
71 Perjamuan
72 Memasak
73 Li Na
74 Emosi datang Bulan
75 Liburan Musim dingin
76 Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77 Membuat Rencana
78 Mulai memberontak
79 Pemberontakan Part 1
80 Pemberontakan Part 2
81 kebenaran dari sang Adik
82 Raksasa Siwang
83 Baihong
84 Draft
85 kembali Ke Negara Ba
86 Perampok
87 Cao Meilan
88 Bantuan Kai Yuwen
89 Cao Feng
90 Mulai
91 kemarahan Nyonya Cao
92 Kematian Nyonya Cao.
93 Serangan diam diam
94 Mimpi 1
95 Mimpi 2
96 Biarlah mereka saling melawan
97 Memulai peperangan
98 Dewi Phoenix Merah
99 Bertemu kembali
100 bertemu kembali 2
101 H-1 pernikahan Bian Sue
102 Hari pernikahan
103 Kelicikan Zhao Wei
104 Racun
105 Mimpi aneh
106 mengingat kembali.
107 Buku Dewa Surgawi
108 Pelelangan Giok darah
109 Payung sembilan putaran
110 Siluman Kera
111 Tetua Bao
112 membuka segel ingatan
113 Su Ying dan Ling Beicang
114 Kediaman Keluarga Ling
115 Menghina orang yang salah
116 Mengembalikan Aura Dewi
117 Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118 Perjalanan Ke Negara Ba
119 Naga Biru Canglong
120 Nama Baru , Shilin Bai
121 Mengganti nama
122 Kesalahan Tuan Muda Tang
123 Kembalinya Master Kultivator jahat.
124 enam Istri Kepala Desa Tang
125 enam Istri Kepala Desa Tang
126 enam Istri Kepala Desa Tang
127 Kembali ke perjalanan
128 Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129 Mengumpulkan Pasukan diam diam
130 Teman lama
131 Memberitahu
132 penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133 Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134 Peperangan 1
135 Peperangan 2
136 Peperangan 3
137 Masa lalu Raja Iblis
138 Perang Usai
139 Kemesraan Pasutri baru
140 Kehamilan Putri Mahkota
141 Teman lama.
142 Perjalanan
143 Ujian 1
144 Ujian 2
145 Ujian 3
146 Kabut ilusi taman bunga
147 Akhir ujian
148 kebohongan yang terbongkar
149 Posisi pertama
150 Kunjungan menantu
151 Kembali Ke Negara Gu
152 Melahirkan dua bayi kembar
153 Akhir dari semuanya
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Berburu
2
Negara Gu
3
Racun Beku
4
Wu
5
Berjalan
6
Ulang Tahun Kaisar
7
Ulang Tahun Part2
8
Senjata Makan Tuan
9
Menahan malu
10
Hutan Kematian
11
Hutan Kematian part 2
12
Hutan kematian Part 3
13
Rubah Merah
14
Qiu Jing
15
Kembali ke Ibukota
16
Wang Feying
17
Manipulasi
18
Tinggal Di Mansion Xila Sue
19
Simbol Bulu
20
Token Hitam Zhu
21
Janji Masa Lalu
22
Sumur Tua
23
Penyusup
24
Bukit Tunarsana
25
Menyambut tamu
26
Bertemu lagi
27
Kecemasan Jendral Wang
28
Pembunuh yang menyusup
29
Pil Kejujuran
30
Tantangan Qiu Mei
31
Kekalahan Qiu Mei
32
Ulang Tahun Kaisar Sue
33
Jebakan
34
Senjata makan tuan
35
Perjodohan
36
Perjalanan ke Kota Suwan
37
Kota Suwan
38
pendaftaran
39
Sleksi pertama
40
Diterima
41
Serigala Hitam
42
Pak Tua Jun Li
43
Rencana Silas
44
Kemunculan Silas Di kota Suwan
45
kebangkitan Wang Feying
46
Akademi dalam
47
Akademi dalam part 2
48
Bertemu Qiu bin
49
Kultivator Jahat Part 1
50
Kultivator jahat Part 2
51
Darah Dewa murni
52
Kemenangan Liena Sue
53
Ji Hua dan Bian Sue
54
Roh Murni
55
Hari pertama
56
Berlatih sihir
57
Mengambil misi
58
Perjalanan
59
Draft
60
Kupu kupu surgawi Ziguang
61
Rawa Tengkorak
62
Keluar dari Rawa Tengkorak
63
Dunia Siluman
64
Buronan
65
menyelinap Ke Istana Siluman
66
kerjasama
67
Hari Pernikahan
68
Heian Siluman Rubah Hitam
69
Ledakan
70
Giok Surgawi
71
Perjamuan
72
Memasak
73
Li Na
74
Emosi datang Bulan
75
Liburan Musim dingin
76
Kembalinya Rong Bai dan Pangeran Silas.
77
Membuat Rencana
78
Mulai memberontak
79
Pemberontakan Part 1
80
Pemberontakan Part 2
81
kebenaran dari sang Adik
82
Raksasa Siwang
83
Baihong
84
Draft
85
kembali Ke Negara Ba
86
Perampok
87
Cao Meilan
88
Bantuan Kai Yuwen
89
Cao Feng
90
Mulai
91
kemarahan Nyonya Cao
92
Kematian Nyonya Cao.
93
Serangan diam diam
94
Mimpi 1
95
Mimpi 2
96
Biarlah mereka saling melawan
97
Memulai peperangan
98
Dewi Phoenix Merah
99
Bertemu kembali
100
bertemu kembali 2
101
H-1 pernikahan Bian Sue
102
Hari pernikahan
103
Kelicikan Zhao Wei
104
Racun
105
Mimpi aneh
106
mengingat kembali.
107
Buku Dewa Surgawi
108
Pelelangan Giok darah
109
Payung sembilan putaran
110
Siluman Kera
111
Tetua Bao
112
membuka segel ingatan
113
Su Ying dan Ling Beicang
114
Kediaman Keluarga Ling
115
Menghina orang yang salah
116
Mengembalikan Aura Dewi
117
Hari pernikahan Liena Sue dan Rong Bai
118
Perjalanan Ke Negara Ba
119
Naga Biru Canglong
120
Nama Baru , Shilin Bai
121
Mengganti nama
122
Kesalahan Tuan Muda Tang
123
Kembalinya Master Kultivator jahat.
124
enam Istri Kepala Desa Tang
125
enam Istri Kepala Desa Tang
126
enam Istri Kepala Desa Tang
127
Kembali ke perjalanan
128
Mengkonfirmasi Li Na dan Dewa Perang Bai
129
Mengumpulkan Pasukan diam diam
130
Teman lama
131
Memberitahu
132
penyempurnaan Jiwa Dewi Yuna Yuwen
133
Sadarnya Dewi Yuna Yuwen
134
Peperangan 1
135
Peperangan 2
136
Peperangan 3
137
Masa lalu Raja Iblis
138
Perang Usai
139
Kemesraan Pasutri baru
140
Kehamilan Putri Mahkota
141
Teman lama.
142
Perjalanan
143
Ujian 1
144
Ujian 2
145
Ujian 3
146
Kabut ilusi taman bunga
147
Akhir ujian
148
kebohongan yang terbongkar
149
Posisi pertama
150
Kunjungan menantu
151
Kembali Ke Negara Gu
152
Melahirkan dua bayi kembar
153
Akhir dari semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!