My Beloved Stepmother
"Apa? Sakit?"
Sembilan tahun berlalu, Lucas Gilbert hidup dengan tenang setelah memilih pergi dari rumahnya. Sejak kematian sang ibu dan kekasihnya, Lucas mencari cara demi menyembuhkan luka. Kini, ketenangan Lucas justru terganggu usai menerima kabar buruk tentang ayahnya, Julian Gilbert.
Khawatir ancaman asisten tuan Mike benar-benar terjadi, Lucas memutuskan untuk pulang sekalipun masih tetap ingin berada di sini. Moscow, tempat yang dia jadikan pelarian usai pertikaian hebat bersama sang ayah yang berprofesi sebagai bandar narkoba dan juga penjudi.
Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 32 tahun, Lucas memutuskan kembali ke New York, Amerika demi memenuhi bakti terakhirnya. Khawatir saja keadaan sang ayah benar-benar separah yang katakan asisten Mike.
Setelah melewati perjalanan panjang, Lucas tiba kala malam menjelang. Semua terasa asing baginya, cukup banyak yang berubah hingga Lucas merasa masuk ke rumah yang berbeda.
Namun, kebingungan itu hanya berlangsung sesaat karena Mike begitu cepat menyambut kedatangannya. Koper besar yang Lucas bawa juga segera dia ambil alih. Lucas kembali diperlakukan bak tuan muda kaya raya pasca menjalani kehidupan normal sebagai pelatih renang di tempat barunya.
"Selamat datang, tuan muda."
"Kau terlihat tua, Mike," ucap Lucas mencairkan suasana, tidakkah dia sadar bahwa Mike juga menatap tanda-tanda kedewasaan di wajah tampan tuan mudanya.
Tidak ingin berbasa-basi, Mike menuntun Lucas untuk masuk segera. Dia akan mendapat bayaran mahal setelah ini, berhasil membujuk tuan mudanya pulang walau harus berbohong tentang keadaan majikannya.
Sementara di sisi lain, Lucas kini melangkah panjang memasuki pintu utama. Suasana rumah ini terasa lebih hangat, tidak sesuram sewaktu dia tinggalkan. Mungkin memang sang ayah sudah benar-benar melepaskan ibunya, atau bisa jadi memiliki istri baru.
Pertanyaan tersebut baru saja terpikirkan, tapi mata Lucas sudah menangkap seorang gadis cantik yang tengah meniti anak tangga. Masih sangat muda, Lucas perkirakan mungkin jauh di bawahnya.
Mendadak dia tersenyum kecut, sudah dia duga janji setia ayahnya palsu. Benar-benar omong kosong belaka, Lucas kecewa. Janji Julian yang mengatakan bahwa tidak akan pernah menikah lagi sudah dia nodai, setelah Lucas tinggal buktinya sang ayah sudah memiliki keluarga baru, mirisnya menikahi wanita yang sudah memiliki anak.
Ya, Lucas yakin sekali gadis yang dia lihat itu adalah adik tirinya. Rahang Lucas mulai mengeras dan pikiran buruk merasuk dalam pikirannya, dugaan jika wanita pilihan sang ayah hanya megharapkan harta dan tahta jelas berkuasa saat ini.
Belum juga melihatnya, tapi mata Lucas sudah menatap gadis itu penuh kebencian. Namun, beberapa saat kemudian kebenciannya goyah kala wajahnya tertangkap jelas di mata Lucas.
"Giorgina?"
Lucas tidak mungkin salah lihat, dia juga tidak halusinasi lagi sejak beberapa tahun terakhir. Dia sangat yakin dengan apa yang dia saksikan, wanita itu sangat mirip dengan mendiang kekasihnya.
Hanya sedikit lebih sederhana, jantung Lucas berdetak dua kali lebih cepat. Lidah pria itu mendadak kaku, dia ingin bertanya pada Mike, tapi belum sempat melakukan hal itu sang ayah tiba-tiha keluar dengan senyum sumringah menatap Lucas.
"Ya tuhan, kau benar-benar pulang, Nak?"
Pikiran Lucas mendadak buyar, sejenak dia melupakan tentang sosok Giorgina yang tiba-tiba muncul setelah bertahun lamanya. Perhatian Lucas terfokus pada sang ayah yang kini tampak baik-baik saja, tidak ada gejala sakit sedikit saja.
"Daddy baik-baik saja?" tanya Lucas menghela napas kasar, hanya demi pulang begitu banyak rencana yang dia batalkan.
"Hahah Daddy kehilangan cara membuatmu pulang ... terpaksa begini," jawabnya enteng sekali, seharusnya Lucas tahu bahwa sang ayah memang pembohong bernyali besar.
Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Lucas, dia masih kecewa sebenarnya. Pertikaian mereka sembilan tahun lalu masih belum bisa Lucas lupakan, kini hati Lucas kembali dibuat tak karu-karuan dengan kehadiran sosok adik tiri di dalam rumahnya, sungguh menyebalkan.
Julian mengajak pria itu untuk duduk ke sofa, memperlakukannya sebagai tamu yang dia rindukan untuk waktu lama. Lucas melepas jaket dan juga topinya di sana, setelah ini dia benar-benar ingin bertanya pada Julian terkait ibu sambung Lucas yang dia nikahi tanpa izin.
.
.
"Daddy menikah lagi?" tanya Lucas pada intinya, pria paruh baya itu hanya terbahak dengan wajah yang memerah seolah dia salah tingkah.
"Tidak ada salahnya ... Daddy menemukan harta karun di meja judi, mana mungkin Daddy sia-siakan," ucapnya dengan gelak tawa yang kini menggelegar memenuhi seisi ruangan, pria itu terlihat bahagia di atas kekecewaan Lucas.
"Harta karun?" Lucas mengerutkan dahi, dia sedikit tidak bisa memahami bahasa ayahnya.
Lagi dan lagi Julian terbahak seolah tengah menunjukkan kekuasaannya. Bersamaan dengan itu, Julian memanggil anak buahnya untuk membawa mainan barunya. Dia ingin membanggakan hasil buruan beberapa minggu lalu, sekaligus menyadarkan agar putranya memiliki keinginan untuk menikah.
"Come on, Honey ... mendekatlah," titah Julian menggerakkan tangannya.
Lucas menatap ke arah sosok yang sang ayah panggil semanis itu. Cukup lama Lucas terdiam dalam lamunan, otaknya berpikir keras dan bertanya dimana istri dari ayahnya, kenapa hanya anak tiri yang dia panggil.
"Honey?"
"Iya ... dia Zora, Jenifer Azora. Istri Daddy sekaligus Mommy sambungmu, Lucas. Bagaimana? Cantik bukan?"
Lucas tak berkedip, bukan hanya karena kecantikan, tapi ucapan sang ayah kala mengenalkan wanita bernama Jenifer Azora itu sebagai ibunya. Sungguh, dada Lucas terhenyak dan masih terus menatap lekat wajah cantik yang terlihat sedikit lebam itu.
Seperti mimpi, semua sama persis. Wanita itu sangat mirip dengan mendiang kekasihnya, Giorgina. Lucas bahkan tidak fokus dan matanya masih terus memandangi ibu tirinya hingga menghilang dari pandangannya.
"Bagaimana? Skill Daddy belum ada yang menandingi bukan?"
"Daddy gila? Bagaimana bisa Daddy mencari istri yang lebih muda dariku?" desis Lucas tak terima, selain karena masih muda, Lucas sangat tidak rela lantaran wanita itu benar-benar mirip dengan mantan kekasihnya.
"Apa yang tidak bisa Daddy dapatkan, Lucas? Terutama orang-orang bodoh seperti mereka."
Julian begitu bangga mengakui pencapaiannya. Tidak sadarkah dirinya bahwa apa yang dia sampaikan hanya membuat Lucas semakin membencinya. Perjudian masih terus Julian geluti, bahkan muak memenangkan uang dia menerima seorang gadis polos sebagai bayaran.
"It's fine, Lucas apa salahnya? Ayahnya membawa Zora ke hadapan Daddy ... sementara Daddy tidak lagi butuh uang, kenapa kau marah sekali?" tanya Julian terbahak, sama sekali tidak dia duga jika reaksi putranya akan begini setelah dikenalkan pada Zora, istri muda yang saat ini menjadi mainan paling menggemaskan yang dia miliki.
"Aku tidak menyukainya ... aku tidak butuh ibu tiri," tolak Lucas kemudian berlalu ke kamar meninggalkan Julian yang menatapnya penuh tanya.
.
.
- To Be Continued -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Halimah
Aku mampir thor...Novelmu terakhir yg aku baca....Maraton aku bacanya😭😭😭
2025-04-05
0
suyetno
mampir kk Thor semangat
2025-03-04
0
LIBRA GIRL⚖️
mampir kak
2025-02-14
0