Takdir Cinta Tak Diduga

Takdir Cinta Tak Diduga

Bab 1.

"Sudah jam dua belas malam, tapi adikmu belum juga pulang. Bisakah kamu membantu Ayah mencarinya?" ucap Martin Jayanegara kepada sang putra dari balik telepon yang terhubung.

"Baiklah, Ayah tunggu saja di rumah, jangan berpikir macam-macam!" jawab Mike dingin dengan suara baritonnya yang khas. Sekilas terdengar seperti suara seorang raja dari negeri antah barantah.

Ya, begitulah Mike, dia tumbuh menjadi pribadi yang pendiam dan kaku seperti tumpukan salju di kutub utara. Dia tidak akan mudah mengeluarkan suara sebelum orang lain yang memulainya, dia juga sangat tertutup seperti brangkas yang terbuat dari seribu lapisan baja.

Mike Jayanegara merupakan putra sulung dari Martin Jayanegara yang sejatinya dikenal sebagai orang yang sangat berpengaruh di kota B. Dia terkenal karena kedermawanan serta jiwa sosial yang begitu tinggi.

Namun sayang sikap Martin tidak diwarisi oleh Mike. Pria berusia tiga puluh tahun itu cenderung tertutup meski tangannya selalu memberi tanpa ada yang mengetahui.

Begitu juga sikapnya terhadap sang adik yang tak lain adalah Moana Jayanegara, gadis yang baru berusia dua puluh tahun dengan kepribadian manja dan penuntut, keduanya tidak terlihat seperti kakak beradik.

...****************...

"Jane, aku harus pulang sekarang. Ini sudah terlalu malam, aku takut Ayah akan marah jika tau bahwa aku belum pulang. Lagipula kepalaku rasanya berat sekali, minuman apa yang baru saja kau berikan padaku?" racau Moana di tengah hingar bingarnya suasana klub malam yang dia kunjungi.

Bau alkohol merebak di mana-mana, suara teriakan bertabrakan dengan bunyi musik yang memekakkan telinga.

Tidak ada lagi rasa malu menyelimuti, semua seakan larut di dalam dunia yang akan membawa mereka ke jurang neraka.

Bersentuhan dengan orang asing sepertinya sudah menjadi kebiasaan di tempat itu, bahkan aktivitas mesum dibiarkan merajalela begitu saja.

"Tunggu sebentar, Moa! Katanya mau mencari hiburan, kita bahkan belum sempat berkenalan dengan pria-pria yang ada di sana." Jane menunjuk segerombolan pria tampan yang tengah duduk di seberang mereka.

"Lain kali saja, mood ku sudah hilang. Aku benar-benar pusing, Jane. Aku ingin pulang dan tidur sepuasnya." Moana mencoba bangkit dari duduknya, namun pergerakannya tiba-tiba terhenti saat tiga orang pria datang mendekati.

Tatapan ketiga pria itu nampak tajam seperti segerombolan macan liar kelaparan. Seketika nyali Moana menciut, meski dalam keadaan mabuk dia masih sadar akan bahaya yang tengah mengancam.

Saat Moana mencoba menghindar, tiba-tiba bahunya merasakan sentuhan tangan yang mencengkeram cukup kuat. Tentu saja gadis itu terkejut dan reflek meraih gelas yang ada di atas meja.

Craang...

Seketika serpihan beling kaca berserakan di dasar lantai sesaat setelah Moana melempar gelas itu ke kepala pria yang berdiri di belakangnya.

"Ja*lang sialan!" umpat pria bertubuh tinggi kekar itu sembari mengusap dahinya yang mengeluarkan cairan berwarna merah pekat. Moana bergidik ngeri dengan pandangan mengabut, kepalanya semakin pusing usai mendengar teriakan dari mulut pecundang itu.

"Menarik, sepertinya gadis ini ingin bermain-main dengan kita." seru pria lainnya seraya mengikis jarak dengan Moana.

"A-apa yang kau lakukan? Menjauhlah dariku!" pekik Moana dengan suara bergetar ketakutan. Dia termundur ke belakang, namun tiba-tiba punggungnya membentur pria lain yang sudah berdiri mengelilinginya.

"Apa mau kalian? Tolong jangan ganggu aku!" pinta Moana dengan raut memohon.

"Hahaha... Jangan sok jual mahal di depan kami, kami tau persis bagaimana karakter wanita sepertimu. Apa kau pikir kami tidak sanggup membayarmu? Ayo, katakan berapa hargamu!"

Plaaak...

Tangan Moana seketika melayang dan mendarat di pipi pria yang baru saja menawar dirinya, dia merasa jijik dan marah mendengar penghinaan itu. Seumur-umur tidak ada seorangpun yang berani merendahkannya seperti itu, apalagi jika tau siapa dia sebenarnya.

"Hahaha... Benar-benar menggairahkan, ayo bawa dia! Aku ingin lihat seberapa besar nyalinya menolak kita."

Salah seorang pria mencengkeram tangan Moana kasar dan menariknya dengan paksa.

"Bajingan, lepaskan aku! Aku bukan wanita seperti itu, kalian akan menyesal jika tau siapa aku sebenarnya. Ayahku tidak akan pernah melepaskan kalian semua, kalian-"

Bruuk...

Belum sempat Moana menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba cengkraman pria tadi terlepas dari tangannya. Moana sontak terkejut melihat siapa yang sudah berdiri di hadapannya.

Tanpa mempedulikan Moana yang tengah menatapnya sayu, pria itupun tak mau melewatkan kesempatan untuk menghajar pria yang telah berani menyentuh adiknya.

Ya, pria itu adalah Mike, saudara laki-laki Moana yang tadi mendapatkan perintah dari Martin untuk mencari putri kesayangannya.

Sebenarnya Mike sudah sedari tadi berada di klub itu, bahkan sebelum Martin menghubunginya untuk mencari keberadaan Moana.

Mike sengaja diam tanpa bertindak, dia ingin melihat seberapa besar nyali sang adik dalam menghadapi keempat pria keparat tersebut.

Mike merasa kesal, dia sebenarnya ingin sekali menyeret paksa Moana karena terlalu berani menginjakkan kaki di tempat maksiat seperti itu.

Dengan kemarahan yang sudah memuncak hingga ubun-ubun, Mike melayangkan bogem mentah ke wajah keparat itu. Tidak hanya satu, tapi dia dengan santainya menghadapi keempat pria itu sekaligus.

Seketika suasana di tempat itu menjadi kacau tidak terkendali. Para pengunjung berhamburan menjauhkan diri dari kursi yang tiba-tiba melayang dan meja yang dibuat jungkir balik oleh Mike. Dia seperti kesetanan dan mematahkan sebelah tangan dari salah seorang pecundang tersebut.

"A-ampun, tolong lepaskan aku!"

Melihat temannya berteriak kesakitan, tiga diantara mereka langsung berlarian meninggalkan tempat itu dengan muka yang sudah babak belur.

"Ma-maafkan aku, aku janji tidak akan melakukannya lagi!"

Bruuk...

Mike melepaskan tangan pria itu sembari menendangnya dengan kuat. Tubuh pria itu seketika terbanting di bawah kaki meja dengan kepala membentur lantai.

"Lihat wanita itu baik-baik!" Mike mengarahkan jari telunjuknya ke muka Moana. "Barang siapa diantara kalian yang berani mengganggunya, maka jangan salahkan aku jika mematahkan tangan kalian seperti yang baru saja aku lakukan!"

Suara Mike menggema dengan tegas dan lantang. Semua orang yang mendengar itu bergidik ngeri ketakutan.

Para pengunjung yang menyaksikan kejadian itu hanya diam sembari mengarahkan pandangan mereka kepada Moana yang masih membeku di tempatnya berdiri.

Gadis itu sepertinya syok berat usai melihat sang kakak yang baru saja menyelamatkannya dari keempat monster tadi.

"Ayo, ikut aku!"

Mike meraih pergelangan tangan Moana dan menyeretnya meninggalkan tempat jahanam itu. Setibanya di samping mobil, Mike membuka pintu dan mendorong Moana hingga terjatuh di atas jok.

"Jika sekali lagi aku melihatmu menginjakkan kaki di tempat seperti ini, maka bersiaplah untuk kehilangan kedua kakimu!" geram Mike dengan tatapan tajam menakutkan. Moana hanya diam sambil menelan liur dengan susah payah. Dia merasa aneh melihat tingkah Mike yang jauh berbeda dari biasanya. Seumur-umur baru kali ini Mike membelanya di depan khalayak ramai.

Setan apa yang tengah merasuki kakaknya itu? Sejak kapan Mike peduli padanya?

Selama ini dia seperti hidup sendiri tanpa pernah merasakan kehadiran sosok sang kakak yang tiba-tiba membelanya, bahkan mematahkan tangan penjahat itu tanpa belas kasih.

Meski sikap Mike terlihat sangat janggal di mata Moana, dia hanya bisa diam sembari menundukkan kepala. Dia sadar akan kesalahan yang sudah dia lakukan, dia tidak memiliki keberanian untuk membela diri.

Setelah Mike masuk dan duduk di bangku kemudi, Moana menjatuhkan diri di jok belakang, kepalanya sangat pusing hingga tanpa sadar tertidur sepanjang perjalanan menuju rumah.

Terpopuler

Comments

seru_seruan

seru_seruan

baru bab pertama dan nggak puyeng bacanya. tapi kenapa yg like dikit y....

2023-06-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!