Bab 4.

"Katakan padaku! Siapa Mike sebenarnya?" tanya Moana pada Martin sesaat setelah tiba di kediamannya.

Moana seperti tak lagi menghargai Martin sebagai ayahnya. Dia bertanya seakan tengah berhadapan dengan orang asing.

Tentu saja pertanyaan Moana itu membuat Martin mengernyit kebingungan. "Apa maksudmu? Pertanyaan seperti apa itu?"

"Ayah, tolong jangan memancing perdebatan diantara kita! Katakan saja yang sebenarnya padaku!" sergah Moana yang masih berdiri di hadapan Martin.

Lagi-lagi Martin tampak bingung sembari mematut Moana dengan intens. "Apa yang harus Ayah katakan padamu? Bukankah sudah jelas bahwa Mike adalah kakakmu? Kenapa pertanyaanmu terdengar seperti orang bodoh begitu?"

Moana menggertakkan gigi karena merasa tidak puas mendengar jawaban Martin. "Kakak darimana? Buktikan padaku jika memang kami berdua bersaudara!"

"Moa, apa kamu sudah gila? Apa yang harus Ayah buktikan padamu? Semua sudah jelas, Mike putra Ayah dan kamu putri Ayah, kalian berdua anak Ayah." geram Martin tersulut emosi.

"Oh, jadi Ayah masih mau mengelak?" kesal Moana menatap tajam pada Martin.

"Tidak ada yang perlu dielakkan, semua sudah jelas." tegas Martin menekankan pada Moana.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mencari tau kebenaran tanpa bantuan Ayah. Sebelum semuanya terungkap, aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di rumah ini."

Moana berbalik badan dan berlari kecil meninggalkan Martin yang tengah terpaku usai perdebatan yang terjadi. Pria itu mengusap wajah kasar, dia takut Moana berhasil mengungkap kebenaran dan membencinya.

Martin kemudian berhamburan dari duduknya, dia pun berlari menyusul Moana yang sudah tiba di halaman. "Tunggu, Moa!"

Sayang Moana tidak menggubris panggilan Martin, dia dengan cepat memasuki mobil dan memacunya dengan kecepatan tinggi.

Sepanjang perjalanan, air mata Moana tak hentinya menetes. Dia kecewa pada Martin yang masih saja menyembunyikan kebenaran darinya. Dia juga marah pada Mike yang sudah membohonginya selama bertahun-tahun.

Moana merasa dipermainkan karena kehilangan kasih sayang dari seorang kakak. Dia tidak mengerti alasan apa yang membuat Mike tega melakukan ini padanya.

Dalam kekalutan pikiran yang mengguncang jiwanya, Moana kembali mengarahkan mobilnya ke villa yang ditempati Mike. Dia tidak akan bisa tenang sebelum mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

Sekitar pukul delapan malam, mobil Moana berhenti tepat di depan villa. Suasana malam terasa mencekam seiring hembusan angin dan suara jangkrik yang bernyanyi merdu di telinga, namun terasa menyedihkan di hati Moana.

Gadis itu turun dengan kaki gemetaran, pandangannya mengabut menahan bening kaca yang sudah menggenang di kelopak mata.

Moana merasa seperti orang bodoh yang bertahun-tahun seperti tidak dihargai oleh ayahnya sendiri. Bukankah sebagai anak dia berhak tau tentang apa saja yang terjadi di keluarganya.

Baru saja Moana hendak melangkah memasuki villa, sudut matanya tanpa sengaja menangkap sebuah cahaya yang berasal dari samping bangunan.

Moana mengusap wajah dengan kasar lalu berjalan menghampiri sumber cahaya.

"Aku sudah sangat yakin dengan keputusanku, urus semuanya secepat mungkin. Bila perlu, besok semuanya sudah selesai dan tolong sembunyikan ini dari semua orang!"

Setelah ucapan itu keluar dari mulut Mike, dia pun mematikan sambungan telepon itu secara sepihak.

"Apa yang kau sembunyikan dari semua orang?"

Mike terperanjat kaget dan lekas menyembunyikan gawainya. Matanya seketika membulat saat menoleh ke arah belakang, dia benar-benar terkejut melihat kedatangan Moana yang sama sekali tidak dia sadari.

"Ka-kau? A-apa yang kau lakukan di sini?" tanya Mike tergagap dengan raut wajah memucat.

"Kenapa? Apa aku tidak boleh mendatangi villa milik kakakku sendiri?" jawab Moana dengan pertanyaan pula.

"Heh... Siapa kakakmu? Sejak kapan aku memberimu hak untuk memanggilku dengan sebutan itu?" Mike pun balik bertanya.

"Aku tidak membutuhkan izin darimu, terserah aku mau memanggilmu dengan sebutan apa saja yang aku inginkan!" ketus Moana tersenyum getir.

Mike lantas terdiam mendengar jawaban Moana, dia sedikit bingung melihat perubahan yang terjadi pada adiknya itu.

Apa gadis itu tengah kesurupan? Bukankah semalam dia sendiri yang menantang Mike untuk tidak mengakuinya sebagai kakak?

"Pulanglah, aku tidak membutuhkan kehadiranmu di sini!" Mike bangkit dari duduknya lalu melenggang masuk ke dalam villa tanpa mempedulikan Moana yang masih mematung di tempatnya berdiri.

Seketika air mata Moana jatuh berderai tanpa bisa dia tahan. Dia merasa terhina atas perlakuan Mike yang seakan tidak pernah menganggap dirinya ada.

Lalu kenapa tulisan itu bisa ada di kamar Mike? Apa semua itu kerjaan hantu yang gentayangan di villa itu?

Mengingat tentang hantu, Moana tiba-tiba bergidik ngeri ketakutan, sekujur tubuhnya meremang karena tidak ada siapapun di sampingnya.

"Mike, tunggu aku!" pekik Moana lantang, suaranya menggema hingga memenuhi seisi villa.

Sesampainya di dalam bangunan tersebut, kepala Moana celingak celinguk mencari keberadaan Mike. Suasana nampak sepi dengan penerangan seadanya. Moana semakin ketakutan dan berlari kencang menaiki anak tangga. Dia pun bergegas memasuki satu-satunya kamar yang ada di lantai itu.

Tiba-tiba Moana terpaku sesaat setelah pintu terbuka. Kamar yang tadinya dipenuhi potret dirinya, kini nampak polos tanpa ada satupun yang tersisa. Tentu hal ini membuat Moana bingung tak menentu, apa Mike merupakan seorang pesulap?

"Apa yang kau lihat? Apa matamu bermasalah?" tanya Mike yang tiba-tiba muncul membuyarkan pandangan Moana.

"Mike, ini-"

"Kenapa malah menyusulku ke sini? Pulanglah, aku ingin istirahat!" Mike melengos dengan entengnya dan memilih berbaring di atas tempat tidur.

"Mike, aku-"

Lagi-lagi Moana tidak bisa melanjutkan ucapannya. Mike malah mengabaikannya dan menutup diri dengan selimut.

"Mike..." pekik Moana memecah gendang telinga.

"Hustt... Jangan berteriak di kamarku!" sergah Mike memperlihatkan sedikit wajahnya.

"Kalau begitu jangan mengabaikanku! Aku takut," kesal Moana menghampiri ranjang.

"Lagian siapa yang menyuruhmu datang ke sini? Pulanglah, Ayah pasti khawatir memikirkan keadaanmu." tukas Mike dingin.

"Tidak mau, aku ingin di sini. Aku baru saja bertengkar dengan Ayah," tolak Moana sembari duduk di sisi ranjang dan menarik selimut yang menutupi tubuh Mike.

"Lalu apa urusannya denganku? Pergi saja kemanapun yang kau sukai asal jangan mengusik ketenanganku!" usir Mike.

"Kenapa? Apa aku tidak pantas berada di samping kakakku? Sebenci itukah kau padaku? Apa kesalahan yang sudah aku lakukan padamu? Apa karena aku bukan adik kandungmu?"

Deg...

Mike tersentak kaget dengan jantung berdegup kencang. Apa yang baru saja dia dengar? Apa Moana tau bahwa mereka bukanlah kakak adik yang sebenarnya?

"Anggap saja begitu," sahut Mike seenak jidat.

"Mike, tolong lihat aku sekali saja! Apa aku benar-benar bukan adikmu? Lalu siapa aku sebenarnya? Apa aku hanyalah anak angkat?" lirih Moana dengan raut menyedihkan, air matanya tiba-tiba jatuh membasahi pipi.

"Hust... Jangan ngawur!" sergah Mike.

"Kau dan Ayah sama saja. Kalian berdua bersekongkol membohongiku. Sekarang aku mengerti kenapa kau begitu membencimu, ternyata kau benar, aku memang bukan adikmu." air mata Moana semakin mengalir deras tanpa bisa dibendung, Mike yang menyaksikan itu tentu saja tidak tega melihatnya.

"Moa..." lirih Mike sembari bangkit dari pembaringan.

"Katakan padaku, Mike! Apa aku benar-benar anak angkat?" tanya Moana terisak.

"Tidak, itu tidak benar." jawab Mike dengan tatapan menggelap.

"Lalu?" Moana mendongak dan mematut mata Mike dengan intim, mencari kebenaran atas pertanyaan yang bersarang di benaknya.

Mike seketika terdiam dan memilih menjauh dari Moana.

"Jika kau tidak mau memberitahuku, maka aku akan pergi dari rumah untuk selamanya. Aku tidak akan pernah kembali-"

"Tidak perlu!" potong Mike cepat.

"Kenapa?" tanya Moana penasaran.

"Bukan kau yang harus pergi, tapi aku, aku lah anak angkat itu." ungkap Mike tanpa sadar lalu meninggalkan kamar terburu-buru.

"Mike..." seru Moana sambil berlari menyusul sang kakak. Dia cukup terkejut setelah mengetahui kenyataan sebenarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!