Glug...
"Aaah..."
Moana menjerit kencang saat tubuhnya tiba-tiba tenggelam di dalam sebuah bathtub yang terisi penuh dengan air dingin.
Ya, saat tiba di depan kediaman Martin, Moana masih belum sadar sehingga mau tidak mau Mike terpaksa memikulnya seperti karung semen.
Mike memutar kran air sesaat setelah tiba di kamar mandi yang ada di kamar Moana dan melempar tubuh adiknya itu sampai basah kuyup dan kesulitan menyeimbangkan diri. Moana bahkan dibuat sesak saat tak bisa menghirup udara.
"Apa kau sudah gila? Beginikah caramu memperlakukan adikmu sendiri? Kakak seperti apa kau ini?" teriak Moana sesaat setelah kesadarannya berangsur pulih, dia pun dengan cepat melompat keluar dari bathtub.
Bukannya kasihan, Mike malah tertawa cengengesan melihat rupa adiknya yang menyedihkan. "Hehehe... Adik?" Mike semakin mempertegas tawanya dan melangkah mendekati Moana yang tengah menggigil kedinginan.
Seketika tatapan Mike terlihat sangat tajam seperti predator liar yang menangkap keberadaan mangsa, terlebih saat sorot mata Mike tertuju pada gundukan kembar yang tercetak jelas di dada Moana.
"Hey, apa yang kau lihat?" ketus Moana menyadari tatapan Mike yang nampak sangat mesum. Tentu saja Moana kesal karena tidak seharusnya seorang kakak menatap adiknya seperti itu.
"Berapa kali harus ku katakan padamu?" Mike mencengkeram dagu Moana, bibir mungil berwarna merah jambu itu menonjol indah, membuat Mike seketika menelan ludah dengan susah payah.
"Sekali lagi aku tegaskan padamu, jangan mimpi untuk memanggilku dengan sebutan itu! Aku bukan kakakmu dan aku tidak sudi memiliki adik sepertimu." tukas Mike dengan garis bibir sedikit terangkat.
Mendengar itu, mata Moana tiba-tiba menyipit seiring tetesan air yang masih menempel di wajahnya. "Lalu untuk apa menyelamatkan aku dari para bajingan itu? Kenapa tidak kau biarkan saja mereka menyentuhku?"
Deg...
Terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Moana, Mike pun memperkuat cengkeramannya, Moana meringis merasakan sakit akibat kasarnya perlakuan sang kakak. "Aaaw..."
"Serendah itukah dirimu? Apa kau benar-benar ingin merasakan sentuhan seorang pria?" geram Mike dengan gigi bergemeletuk, darahnya mendidih mendengar ucapan Moana yang seakan bersedia dijamah oleh para keparat tadi.
Ya, seperti seekor singa buas kehausan, tanpa pikir Mike pun mendaratkan bibirnya di bibir Moana yang masih basah. Mike mengulumnya bak permen dan mengesapnya kuat, mata Moana seketika membulat karena terkejut lalu memukul wajah Mike hingga aksinya terhenti.
Plaak...
"Dasar binatang, kakak tidak tau diri, beraninya kau mencium bibir adikmu sendiri." teriak Moana lantang dengan tatapan menyala dibakar api kemarahan. Tanpa ragu, Moana pun mengangkat dengkulnya hingga mendarat di belahan paha Mike.
"Aaakh..."
Mike meringis kesakitan dengan tangan yang spontan menyentuh area pribadinya. Tidak hanya memerah, mata Mike bahkan berair dibuatnya.
"Ingat, jika kau tidak mau mengakuiku sebagai adikmu, maka akupun tidak akan pernah menerimamu sebagai kakakku. Jauhi aku, tidak perlu sok peduli dan ikut campur dalam urusanku!"
Setelah mengatakan itu, Moana berjalan mencapai pintu. Setelah membukanya, dia pun mengusir Mike dari kamar mandi miliknya. Dia bahkan bersumpah tidak akan pernah mengakui Mike sebagai saudaranya.
...****************...
Di sebuah villa yang terletak di wilayah puncak, Mike duduk di balkon kamar ditemani sebotol minuman yang selalu setia menjadi sahabat disetiap malamnya.
Dalam hati Mike merasa bersalah karena terlalu keras terhadap Moana, akan tetapi dia terpaksa melakukan semua itu untuk meredam perasaan yang sudah lama tumbuh di hatinya.
Ya, di mata dunia Mike Jayanegara dan Moana Jayanegara memang tercatat sebagai sosok kakak beradik. Namun pada kenyataannya, Mike hanya menyandang nama belakang tersebut tanpa adanya ikatan darah diantara mereka.
Dua puluh satu tahun yang lalu, Mike ditemukan dalam keadaan yang cukup memprihatinkan setelah tragedi naas yang menimpa keluarganya.
Martin yang terkenal sebagai sosok dermawan dan belum memiliki anak, pada saat itu sangat tertarik untuk mengadopsi Mike dan menjadikannya putra satu-satunya penerus kejayaan Jayanegara.
Seiring berjalannya waktu, Martin akhirnya mendapatkan hadiah dari ketulusan kasih sayang yang dia curahkan pada Mike. Istri Martin dinyatakan hamil disaat usia Mike menginjak delapan tahun, tepat satu tahun setelah Mike resmi menjadi putra angkat Martin dan Sofie istrinya.
Meski sudah memiliki putri kandung dari pernikahannya dengan Sofie, namun Martin tidak pernah membedakan Mike dengan Moana. Di mata Martin, Mike tetaplah putra sulungnya yang sangat dia sayangi, begitupun dengan Moana yang merupakan ratu di hidupnya.
Akan tetapi kenyataan tersebut tidak pernah terungkap hingga detik ini. Martin menyimpan rapat semuanya dari Moana, dia tidak ingin putrinya menganggap Mike sebagai orang asing di tengah-tengah mereka.
Namun siapa sangka Mike sendirilah yang berusaha menjauhkan diri dari Moana setelah menyadari ada benih-benih cinta yang tumbuh di hatinya.
Mike sadar perasaannya terhadap Moana salah meskipun dia tau bahwa Moana bukanlah adik kandungnya. Mike tidak ingin mengecewakan Martin yang terlalu berjasa atas pencapaian yang dia raih saat ini.
Ya, Mike berhasil menjadi seorang pengusaha muda dengan hasil jerih payahnya sendiri. Dengan bakat yang dia miliki, dia pun tak kalah sukses dari sang ayah yang sudah lebih dulu menguasai berbagai bisnis.
Mike tidak ingin bergantung pada kejayaan yang dimiliki Martin, dia sadar bahwa Moana lah yang lebih berhak mendapatkan itu semua.
Ditengah kegalauan pikiran yang menusuk-nusuk dalam hati, air mata Mike tiba-tiba jatuh mengingat semua yang terjadi hari ini.
Sadar atau tidak, dia merasa sangat bersalah telah membuat Moana semakin membencinya. Mike tau apa yang dia lakukan tadi tidaklah benar, tidak seharusnya dia terbawa emosi sehingga tanpa pikir mencium bibir Moana.
Semakin Mike memikirkan kejadian itu, semakin berdenyut kencang pula nadinya. Entah apa yang akan terjadi jika Martin tau akan hal ini?
Selama ini Mike sudah berusaha keras menepis perasaannya terhadap Moana. Akan tetapi semua usahanya berujung sia-sia, semakin dia mencoba menjauh, maka semakin kuat rasa itu membelenggu hatinya.
Mike bahkan sudah mencoba membuka hati untuk wanita lain, lagi-lagi usahanya sama sekali tidak membuahkan hasil.
Mike sendiri bingung harus bagaimana menghadapi ini. Dua tahun ke belakang dia sengaja meninggalkan rumah demi menjaga batasannya. Akan tetapi bayangan Moana selalu saja menghantui pikirannya.
Bolehkah Mike meminta agar dirinya kembali ke masa itu? Kenapa harus Martin yang mengadopsi dirinya? Dan kenapa harus Moana yang masuk mengisi kekosongan hatinya?
Tidak bisakah sekali saja Mike memilih apa yang terbaik untuk dirinya? Dia tidak bisa membohongi perasannya, dia sangat mencintai Moana meskipun hanya dalam diam.
"Maafkan aku, Moa. Aku menyayangimu, aku tidak pernah membencimu, aku terpaksa melakukan ini demi kebaikan kita berdua. Aku tidak mungkin mengecewakan Ayah, dia terlalu berjasa dalam hidupku. Mana mungkin seorang kakak pantas mencintai adiknya sendiri, perasaan ini jelas salah. Aku tidak bisa menjadi kakakmu, aku takut tidak akan sanggup mengendalikan rasa ini. Aku tidak ingin terjebak terlalu dalam,"
Mike memejamkan mata perlahan, deru nafasnya memburu seiring detak jantung yang berdegup sangat kencang. Rasanya benar-benar ngilu, sulit mengendalikan diri jika sudah berhadapan dengan gadis itu.
Apakah cinta sekejam ini? Kenapa dia harus datang jika pada akhirnya tidak bisa memiliki? Salahkah jika Mike mencintai Moana yang sejatinya bukanlah adik kandungnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments