Akhirnya hari yang ditakutkan Moana tiba juga. Pagi-pagi sekali mereka berdua sudah bangun dan bersiap-siap. Moana sendiri yang akan mengantar Mike ke bandara.
Lagi-lagi Moana harus belajar mengikhlaskan kepergian Mike, Moana sengaja menahan tangisan agar tidak memberatkan suaminya.
Usai mengisi perut, Mike menghubungi Martin dan mengatakan bahwa dia akan berangkat. Kembali Mike meminta sang ayah untuk menjaga Moana selama kepergiannya.
Mike tidak ingin ada pria lain yang mendekati Moana, terlebih Luis yang Mike tau bukanlah pria baik-baik.
Setelah Moana masuk ke mobil, Mike menghampiri Yudi dan memeluknya. Mike membisikkan sesuatu yang tidak bisa di dengar oleh siapapun.
"Tuan tenang saja, saya tidak akan pernah membiarkan hal buruk terjadi pada keluarga ini, terlebih Nona." angguk Yudi.
"Terima kasih, aku percaya padamu."
Mike menepuk pundak Yudi lalu menyusul masuk ke mobil. Setelah menyalakan mesin, mobil itu mulai melaju dan menghilang dari pandangan Yudi.
Sepanjang perjalanan, Moana tak hentinya menatap Mike, namun tidak satupun kata yang keluar dari mulutnya.
Moana tidak tau harus berkata apa. Jika dia boleh meminta, biarkan Mike tetap berada di sisinya, Moana takut ditinggal sendirian.
Sesampainya di depan bandara, Mike mematikan mesin mobil. Moana langsung tersentak dengan jantung berdegup kencang, perasaan takut kehilangan kembali menghantui pikirannya.
"Mike..." Moana melompat ke pangkuan suaminya itu dan memeluknya erat.
"Sayang, kamu kenapa?" lirih Mike sembari mendekap Moana dan mengusap punggungnya. Dia tau pasti bagaimana perasaan istrinya saat ini.
"Tidak bisakah aku ikut denganmu?" desis Moana menitikkan air mata.
"Loh, kenapa begini lagi? Kemarin katanya sudah ikhlas." keluh Mike, tindakan Moana ini membuatnya berat untuk pergi.
"Ma-maaf, aku tidak bermaksud-"
Moana menjauhkan diri dan beranjak dari pangkuan Mike. Dia membuka pintu dan turun lebih dulu, kebetulan ada Robert yang sudah menunggu di luar sana.
"Moa, Mike mana?" tanya Robert mengerutkan kening karena tidak melihat Mike di sana.
"Masih di dalam." jawab Moana berusaha terlihat santai lalu membuka pintu belakang.
Mike turun dari mobil setelah menenangkan diri beberapa saat, kemudian membantu Moana menurunkan koper.
"Pagi Om," sapa Mike pada Robert.
"Pagi juga Mike, Om sudah menyelesaikan semuanya. Ini tiket kamu, pesawat akan berangkat sepuluh menit lagi." ucap Robert sembari menyodorkan tiket ke tangan Mike.
Mike mengambil tiket itu dari tangan Robert dan berkata. "Terima kasih, tolong bantu aku menjaga Ayah dan Moa!"
"Pasti, tanpa kamu minta pun, Om akan tetap menjaga mereka." angguk Robert.
Lalu Mike memutar leher ke arah Moana. "Aku pergi dulu, jaga hatimu untukku!"
"Hati-hati!" sahut Moana menahan air mata yang sudah menggenang di kelopak matanya, lalu memeluk Mike sebagai salam perpisahan. "Cepat sembuh, aku akan menunggumu kembali. Siapa tau Tuhan mengabulkan keinginanmu, bisa saja kamu sudah meninggalkan sesuatu di tubuhku."
Mike terdiam untuk beberapa saat dan memberanikan diri menyentuh perut Moana.
Ya, Mike memang ingin menjadikan Moana ibu dari anak-anaknya kelak, Mike berharap Tuhan benar-benar mengabulkannya.
"Jika Tuhan mempercayakan itu, tolong jaga dia untukku. Aku janji akan kembali untuk kalian." lirih Mike, lalu mencium kening, hidung, pipi dan berakhir di bibir Moana.
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." imbuh Mike dengan perasaan tak menentu.
Mike kemudian melepaskan pelukannya dan meraih gagang koper lalu menyeretnya meninggalkan Moana dan Robert yang masih menatapnya.
"Tunggu Mike!" seru Moana lantang.
Mike menghentikan langkahnya dan berbalik. Moana seketika berhamburan menyusul Mike dan kembali memeluknya. "Aku juga mencintaimu, aku mencintaimu." isak Moana sesenggukan.
Deg...
Mike terperanjat kaget dengan mata membulat sempurna. Untuk pertama kali akhirnya Moana mengakui perasaannya terhadap Mike.
"Aku juga mencintaimu, sayang." balas Mike mendekap Moana erat, Mike tiba-tiba dilema, hatinya ragu untuk meninggalkan Moana sendirian.
"Aku ikhlas, aku tau kamu pasti kembali untukku. Pergilah!"
Moana menjauhkan diri dan berlari kecil memasuki mobil. Dia tidak mau menyaksikan kepergian Mike dan memilih pergi meninggalkan bandara.
"Pergilah, biar Om yang menyusul Moa!" seru Robert lalu masuk ke mobilnya dan ikut menghilang dari pandangan Mike.
Mike tertegun melihat kejadian barusan. Dia tidak ingin pergi, tapi seketika kembali teringat dengan ucapan Martin, Mike harus pergi agar bisa menikahi Moana setelah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments